PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sektor industri di Indonesia merupakan salah satu sektor yang terus berkembang.
penggunaan
teknologi
dan peralatan
modern
yang
akan
menjaga
keselamatan
kesadaran, sikap dan tindakan dari pihak tenaga kerja maupun perusahaan. Tanpa adanya
pemahaman, kesadaran, sikap dan tindakan dari kedua belah pihak, tidak akan tercipta
lingkungan kerja yang sehat. Seorang dokter perusahaan wajib mengetahui potensi bahaya
yang dapat dialami oleh para pekerja beserta cara pencegahan dan penanggulangannya. Oleh
karena itu, kelompok kami melakukan pengamatan dan analisis terkait keselamatan dan
kesehatan kerja di salah satu perusahaan, khususnya pada aspek higienitas industri.
1.2
1.2.1
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih.
2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari seratus orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki risiko besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radioaktif.
Undang-Undang No 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
1. Paragraf 5 pasal 86 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang memuat tentang hak
pekerja / buruh memperoleh perlindungan atas :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Moral dan kesusilaan
Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai- nilai agama
Perlindungan Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja guna menunjang produktivitas
kerja yang optimal
2. Pasal 87 memuat tentang Setiap Perusahaan menerapkan sistem manajemen K3.
Undang Undang No. 3 Tahun 1969 Tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 mengenai
Higiene dalam Perniagaan dan kantor kantor.
Memuat ketentuan antara lain :
Kebersihan
Ventilasi
Suhu nyaman
Kerapian
Persediaan minum dan air minum
Tempat ganti dan menyimpan pakaian
Penyediaan Alat Pelindung Diri
Menyediakan P3K
Perlengkapan cucidan sanitasi
Tempat duduk yang cukup
PP No. 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas peredaran Penyimpanan dan penggunaan
Pestisida.
PP No. 19 Tahun 1973 tentang pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang
Pertambangan.
PP No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja pada pemurnian dan pengolahan
Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
kerja.
PMP NO. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan serta Penerangan di Tempat Kerja
Memuat ketentuan ketentuan antara lain :
1.2.2
akibat penggunaan bahan berbahaya ditempat kerja terhadap tenaga kerja, alat-alat kerja dan
lingkungan .
Lethal Dose 50 (LD 50) adalah dosis yang menyebabkan kematian pada 50% binatang
percobaan. Lethal Concentration 50 (LC 50) adalah konsentrasi yang menyebabkan kematian
pada 50% binatang percobaan.
NAB pada setiap faktor yang berkaitan akan dibahas pada subbab berikutnya
1.3
Profil Perusahaan
Nama Perusahaan
PT Sugih Instrumendo Abadi
Alamat Perusahaan:
Jalan Tembokan RT 1/01, Desa Cipeundeuy Padalarang, 40553.
Jenis Usaha:
Manufaktur produksi , dengan ruang lingkup sebagai berikut.
1. Produksi
a. Sphygmanometer
b. Stethoscope
c. Nebulizer
d. Bladder
e. Coil tube
f.
Bulb
g. Nylon cuff
h. Cotton cuff
2. Perdagangan
Melaksanakan pemasaran, distribusi dan penjualan produk atau komponen yang
tersebut di atas baik di dalam maupun di luar negeri.
Waktu Kerja
Waktu kerja yaitu selama delapan jam, dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 17 sore
dengan istirahat 1 jam.
Asuransi Karyawan
Karyawan terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(JPK) Jamsostek.
Kelembagaan K3
Telah bekerjasama dengan Balai K3 di Bandung.
Sertifikasi Perusahaan
ISO 13485 (2007), CE OO4, US FDA 510-K