Anda di halaman 1dari 23

Presentasi untuk kegiatan :

Pengenalan Management Internal Kelompok Ilmiah Remaja (PEMIKIR)


Sabtu, 27 Februari 2010

Disusun oleh :
Nurdiansah, ST
(Pembina FOSCA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
Apa itu KIR … ?
KIR singkatan dari Kelompok Ilmiah Remaja

KIR kadang kala disebut juga dengan sebutan Karya Ilmiah Remaja / Youth Science Club.

KIR merupakan Organisasi Ekstrakulikuler yang bergerak di bidang Penelitian Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi. Dimana dari hasil Penelitian tersebut diharapkan
menghasilkan suatu Karya Ilmiah.

KIR ditujukan untuk siswa yang berusia 12 – 21 tahun, Adapun Jenis KIR diantaranya :
 Tingkat Intra Sekolah
•Tingkat SMP
•Tingakt SMA
 Tingkat Antar Sekolah
•KIRJU, KIRJAS, KIRPUS, KIBAR, PIRAMID, BASIC, FORMASI, FOSCA, dll.
Latar Belakang didirikannya KIR berdasarkan hasil : Konferensi Anak -
anak Dunia (Children of World Conference) yang diselenggarakan oleh
UNESCO (Salah satu Badan / Organisasi PBB yang mengurusi Pendidikan,
Iptek, dan Kebudayaan) pada tahun 1963 bertempat Grenobel Perancis.

Butir hasil Konferensi tersebut salah satunya “Diperlukannya pendidikan


IPTEK di luar sekolah”. Mengingat pentingnya hasil konferensi itu, maka
banyak negara di dunia, termasuk Indonesia menyelenggarakan pendidikan di
luar sekolah melalui “Youth Science Club” yang kemudian dikenal dengan
“Kelompok Ilmiah Remaja ”

Di Indonesia, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) memperkenalkan


KIR dikalangan sistem pendidikan pada tahun 1969, dua tahun setelah LIPI
berdiri, yakni 1967.
KIR mempunyai Sturktur Organisasi,
Kepala Sekolah
seperti struktur disamping ini :

Dewan Pembina
Badan Konsultasi Forum Alumni

Ketua

Sekretaris Wakil Ketua Bendahara

Wk.Sekretaris LITBANG HUMAS Wk.Bendahara

MIPA SDM

IPSK LOGISTIK

BASAKOM PUBDOK

Anggota KIR
Tujuan yang harus dicapai oleh KIR adalah pengembangan sikap ilmiah, kejujuran dalam
memecahkan masalah yang ditemui dengan kepekaan yang tinggi dengan menggunakan
metode yang sistematis, objektif, rasional dan berprosedur.

Tujuan KIR didirikan, diantaranya :


• Meningkatkan kesadaran tentang peranan IPTEK dalam kehidupan dan
pembangunan bangsa.
• Meningkatkan kemampuan dan kreativitas ilmiah bagi remaja.
• Melatih remaja untuk dapat menjawab berbagai permasalahan.
• Melatih untuk bersikap dan berfikir secara ilmiah.
• Mempersiapkan remaja menjadi Ilmuwan.
• Mengisi waktu kosong dengan kegiatan yang positif dan produktif.
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) mempunyai berbagai manfaat bagi Siswa (Anggota KIR),
Guru (Pembina KIR), maupun Sekolah (Pelindung KIR), antara lain sebagai berikut :

 Menfaat KIR bagi Siswa (Anggota) adalah :

• Membangkitkan rasa ingin tahu.


• Meningkatkan daya kreatif, kreasi, kritis, dan nalar.
• Menambah wawasan terhadap Iptek.
• Meningkatkan keterampilan menguasai Iptek.
• Meningkatkan minat baca terhadap Iptek.
• Memperluas wawasan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat, dan
presentasi ilmiah.
• Mengenal tata cara berorganisasi ilmiah.
• Menempa kematangan sikap dan kepribadian.
• Mengenal sifat-sifat ilmiah.
 Menfaat KIR bagi Guru (Pembina) adalah :

• Menambah keterampilan membimbing kelompok ilmiah remaja.


• Menambah pengetahuan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.
• Mengenal sikap dan perkembangan pribadi siswa lebih mendalam.
• Meningkatkan kesejahteraan hidup.

 Menfaat KIR bagi Sekolah (Pelindung) adalah :

• Memberikan nilai tambah dan nilai unggulan kompetitif bagi sekolah.


• Menambah keterampilan dalam mengelola dan mengembangkan sekolah.
• Memperluas hubungan kerja sama dengan instansi lainnya.
• Meningkatkan situasi dan kondisi sekolah yang kondusif untuk belajar
• Menambah fungsi sekolah lanjutan / menengah sebagai media tempat
pengembangan riset / penelitian.
Ada beberapa hal yang harus dijadikan bahan pertimbangan dan persiapan dalam
membentuk Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di tingkat Sekolah, antara lain sebagai
berikut :

 Waktu Organisasi KIR :


• Waktu berkumpul dan beraktivitas, biasanya pada hari Sabtu / Minggu

 Kelengkapan Organisasi KIR :


• Surat Keputusan Pengukuhan Ektrakulikuler
• Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
• Struktur Kepengurusan
• Program Kerja
• Peraturan Organisasi
• Format Keanggotaan
Unsur organisasi KIR terdiri dari :

1. Anggota KIR (siswa yang telah lolos penyeleksian dan pelantikan keanggotaan)

2. Pengurus KIR (anggota yang mengelola KIR dengan masa waktu max 1 tahun)

3. Pembina KIR (guru yang ditunjuk pihak sekolah untuk mendampingi KIR)

4. Alumni KIR (anggota yang telah lulus dari sekolah)

5. Partisipan KIR (pihak luar (instansi/perorangan) yang peduli akan aktivitas KIR)

Bagaimana dengan istilah Pelatih KIR ...... ???


Anggota KIR merupakan :

• Siswa sekolah yang telah lolos tahap seleksi Keanggotaan KIR yang
diadakan oleh Pengurus KIR

• Sebagai Media Kreativitas Organisasi, dimana anggota kelas X dijadikan


media utama penerimaan ilmu pengetahuan yang berasal dari Unsur KIR
lain, seperti dari Pengurus, Pembina, Alumni dan Partisipan KIR.

• Berperan sebagai Sumber Aktifitas Organisasi, dimana anggota tersebut


juga dilibatkan dalam menyumbangkan ide-ide kreatif dalam bentuk
kegiatan maupun penelitian untuk KIR

• Berperan sebagai bibit-bibit unggul untuk kaderisasi kepengurusan KIR


dimasa mendatang.
Pengurus KIR merupakan :

• Anggota KIR yang lolos pelatihan kepengurusan, diharapkan pada pelatihan


tersebut dapat menghasilkan calon-calon pngurus yang siap mengurus
organisasi KIR kedepan.

• Sebagai Pelaksana Program Kerja Organisasi KIR bedasarkan amanat


yang diberikan pada waktu acara kaderisasi kepengurusan.

• Berperan sebagai pemberi kebijakan Organisasi, dimana Ketua KIR


merupakan penentu kebijakan tertinggi di KIR dibantu oleh anggota Badan
Pengurus Harian (BPH) yang lain, seperti ; Wakil Ketua, Sekretaris, dan
Bendahara KIR.

• Penanggungjawab atas segala kebijakan dalam mengelola kepengurusan


Organisasi KIR.
Pembina KIR merupakan :

• Guru / Perorangan yang direkomendasikan oleh kepala sekolah untuk


ditugaskan menjadi Pembina KIR.

• Sebagai Pemantau jalannya organisasi KIR, dimana setiap kebijakan yang


diambil Pengurus KIR harus sepengetahuan Pembina KIR.

• Berperan sebagai Konsultan kepengurusan, dimana pembina memberikan


saran kepada pengurus maupun anggota KIR.

• Pelindung bagi Organisasi KIR dan penghubung antara Unsur KIR lain
dengan pihak sekolah.
Alumni KIR merupakan :

• Anggota KIR yang telah lulus dari Sekolah, baik berstatus sebagai
mahasiswa maupun pekerja.

• Sebagai Falisitator aktivitas ilmiah KIR, maksudnya sebagai pengisi materi


dari aktivitas KIR berdasarkan kemampuan yang alumni itu punyai, baik
didapat diwaktu masa kuliah maupun di masa kerja.

• Berperan sebagai Media Link Organisasi, maksudnya sebagai media


jembatan penghubung KIR dengan pihak instansi / lembaga yang bergerak
dibidang sains.

• Salah satu pendukung dalam Pendanaan kegiatan / aktivitas KIR, biasanya


diperuntukan untuk kalangan alumni yang telah berstatus kerja.
Partisipan KIR merupakan :

• Instansi / Lembaga Sains yang membantu dalam berbagai aktivitas KIR,


baik dalam hal keilmuan maupun hal pendanaan kegiatan KIR.

• Sebagai Link Organisasi, yang nantinya berperan sebagai jaringan


pendukung aktivitas KIR.
Pendanaan organisasi KIR didapatkan dari :

1. Iuran Kas KIR

2. Subsidi dari pihak Sekolah

3. Donatur

4. Sponsorship

5. Fundingship
Aktivitas organisasi KIR terdiri dari :

1. Pengenalan KIR 6. Praktikum / Penelitian KIR

2. Penyeleksian KIR 7. Perlombaan KIR

3. Pelantikan KIR 8. Pergantian Kepengurusan KIR

4. Pertemuan KIR 9. Program Kerja KIR

5. Pelatihan KIR 10. Proyek KIR


KIR mempunyai beberapa kegiatan Pertemuan, diantaranya ;

1) Pertemuan Mingguan
• Rapat Pengurus KIR
• Praktikum per-Seksi/Divisi/Departemen
• Pertemuan Materi Sains
• Latihan Rutin KIR

2) Pertemuan Bulanan
• Pelatihan Ilmiah (LDP, TLIR, PIR, dll)
• Pertemuan dengan Alumni KIR
• Kunjungan Ilmiah
• Forum Silaturahmi KIR

3) Pertemuan Tahunan
• Pekan Pengenalan, Penyeleksian, Penerimaan & Pelantikan (P5 KIR)
• Musyawarah Besar KIR
• Ulang Tahun KIR
• Rapat Pleno KIR
KIR mempunyai beberapa kegiatan Pelatihan, diantaranya ;

1) Pelatihan Dasar (Basic Training)


• Latihan Dasar Penelitian (LDP)
• Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)
• Latihan Dasar Management (LDM)
• Latihan Dasar Science (LDS)

2) Pelatihan Menengah (Intermediate Training)


• Temu Lapang Ilmiah Remaja (TLIR)
• Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL)
• Bina Pengelolaan Organisasi (BPO)
• Kuliah Umum Pengetahuan (KUP)

3) Pelatihan Mahir (Advanced Training)


• Perkemahan Ilmiah Remaja (PIR)
• Program Pengkajian Kepengurusan (PPK)
• Pelatihan Organisasi Mandiri (POM)
• Science Project (SP)
KIR mempunyai beberapa kegiatan Perlombaan, diantaranya ;

1) Bidang Penelitian tingkat Nasional (National Research Competition)


• Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) diadakan PASAID & DEPDIKNAS
• Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) diadakan DEPDIKNAS
• National Young Innovator Awards (NYIA) diadakan LIPI & PPTIPTEK
• Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) diadakan LIPI
• Indonesian Young Scientist Competition (INAYS) diadakan SURYA INSTITUTE
• Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) diadakan DEPDIKNAS

2) Bidang Olimpiade Sains Nasional dan Internasional (National and International


Science Olympiad)
• Matematika : IMO, APMO
• Biologi : IBO
• Fisika : IPhO, APhO
• Kimia : IChO
• Astronomi : IAO, IOAA, APAO
• Ekonomi : IEO
• Informatika : IOI, APIO
• Kebumian : IESO
KIR mempunyai berbagai macam Permasalahan klasik, contohnya sebagai berikut ;

1) Kaderisasi
• Siswa kelas X yang sedikit ingin minat masuk jadi anggota KIR.
• Terjadinya “Batasan/Gep” antara anggota dengan pengurus KIR.
2) Kegiatan
• Terjadinya hal membosankan (monoton) disetiap pertemuan KIR.
• Tidak adanya kegiatan pelatihan untuk anggota & pengurus yang berkualitas
3) Koordinasi
• Tidak adanya koordinasi antar unsur KIR
• Tidak adanya birokrasi yang lemah
4) Prestasi
• Tidak ada cara untuk mengenal perlombaan untuk KIR (prestasi aktivitas)
• Tidak adanya usahanya memperkenalkan KIR keluar (prestasi keorganisasian)

Anda mungkin juga menyukai