LANDING GEAR

Moh. Arief Indra Permana

(1507117622)
Fajar Pratama Putra
(1507115091)
Rinaldi Hermansyah
(1507113752)

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

LANDING GEAR

adalah penopang utama pesawat pada

waktu parkir, bergerak di darat, lepas
landas atau pada waktu mendarat.

Landing gear juga menyediakan

mobilitas ke pesawat di darat dan di
air.

Landing gear yang memakai roda di

belakang disebut Conventional
Wheel.

Jika roda ketiga bertempat di hidung

pesawat, ini disebut Nosewheel,

dan rancangannya disebut Tricycle

Gear.
FUNGSI LANDING GEAR
• Untuk mengendalikan laju
kompresi/ekstensi
• Mencegah kerusakan saat beban
bekerja (Beban statis atau dinamis)
 TIPE-TIPE LANDING GEAR
Tail Dragger Bicycle Tricycle
 Downlock and KOMPONEN LANDING GEAR
Retraction Actuator Drag Brace

Rotation Actuators Metering Pin

Extension

Trunnion
Rotation Lockpins

Forward
Trunnion Braces Aft Braces

Oleo Cylinder

Axle Beam fold Oleo Piston

and Compensating
Actuator Axle Beam
Assembly

Break
Assembl
y
Tires and Sensing Wheel
Wheels
L A N D I N G G E A R L O C AT I O N
Indikasi

Manual Extension

Air/Ground Sensing

Nose Wheel Steeing

Brake
MAIN GEAR
KOMPONEN NOSE GEAR

Nose gear terletak dibawah aft bulk

head dari kontrol cabin. Digunakan
untuk membantu bagian depan
daripada badan pesawat. Ini juga
digunakan mengarahkan pesawat
pada saat di ground.

Nose gear menggunakan aktuator

hidraulik untuk menaikkan nose
wheel well.
DIAGRAM ALIR
PERANCANGAN START A

PEMILIHAN BAHAN
KONDISI KERJA Material terpilih
1. Dimensi desain
2. Beban maksimal

Tidak
Function Sesuai ?
Objective
Constrain
Free variable
Ya

Material indeks (M) END

Pemilihan material dengan buble chart

Material yang terseleksi

Matriks keputusan

A
 MATERIAL SELECTION
Fungsi Menyerap Energi Saat Mendarat, Pengereman,
dan Steering
Batasan • Beban Maksimum Saat Take Off : 18.000 kg
• Beban Statis : 17.650 N
• Beban Impak : 67.032 N
• Mampu Menahan Getaran
• Permukaan Tahan Terhadap Impact Selama
Pendaratan.
Objektif • Maximum Elastic Potential Energy Per Unit
Weight
• Maximum Elastic Potential Energy Per Unit
Volume
Variabel Pilihan Material
Bebas
MAXIMUM ELASTIC MAXIMUM ELASTIC
POTENTIAL ENERGY POTENTIAL ENERGY
PER UNIT WEIGHT PER UNIT VOLUME
MODIFIED DIGITAL LOGIC METHOD
Decision Number
Positive Weighting
Property
Decision Factor
1 2 3 4 5 6

Density 1 1 1       3 0,125

Young Modulus 3     1 2   6 0,25

Tensile Strength   3   3   3 9 0,375

Fracture Toughness     3   2 1 6 0,25

Total             24 1
MATERIAL PROPERTIES
Density Young Modulus Tensile Strength Fracture Toughness
Material
(kg/m^3) (Gpa) (Gpa) (MPa.m^1/2)
Aluminium Alloys 2900 82 0,55 35
Magnesium Alloys 1950 47 0,475 18
Low Alloy Steel 7800 217 1,76 200
Titanium alloys 4800 120 1,625 120
Performance
Scaled property
index
Material Fracture
Density Young Modulus Tensile Strength
Toughness γ Rank
(kg/m^3) (Gpa) (Gpa)
(MPa.m^1/2)
Aluminium Alloys 67,24 37,78801843 31,25 18 33,9459 3
Magnesium
100 21,65898618 26,98863636 9,00 30,2855 4
Alloys
Low Alloy Steel 25 100 100 100 90,625 1
Titanium alloys 40,625 55,29953917 92,32954545 60 68,5266 2
(Sumber: CES EduPack 2005)
COST, FIGURE OF MERIT, AND
RANGKING
Relative Cost of Unit
Material γ Figure of Merit Rank
Cost Strength

Aluminium Alloys 2,1430 11299,45455 33,9459 0,003004207 2

Magnesium Alloys 5,6070 23018,21053 30,2855 0,001315719 3
Low Alloy Steel 1,139 5047,840909 90,625 0,01795322 1
Titanium alloys 70,090 207035,0769 68,5266 0,00033099 4
PROSES SELECTION

Function The Oleo Cylinder

Constrain Material : Low Alloy Steel

Shape : Circular

Objective Minimum Cost dan Maximize Quality

Free Variable Choice of Process
PROSES MANUFAKTUR MATERIAL LOW
ALLOY STEEL

SUMBER : Michael F. Ashby. “ Material selection in mechanical design

PROSES MANUFAKTUR MATERIAL SESUAI
DENGAN BENTUK

SUMBER : Michael F. Ashby. “ Material selection in mechanical design

BUBUT
DEBURRING
MENGUKUR KEPRESISIAN PART
PROSES KIMIA
PEMASANGAN PART, QC (QUALITY CHECK)
FINISHING
TERIMAKASIH