Anda di halaman 1dari 11

KONSEP

Pelayanan
MUTUKeperawatan
Komunitas

Dosen Pengampu:
Dr. yessy dessy Arna, M.kep., Sp.kom
Agharid Baidha
Dilla Illiyin S H
Fakhrurrohman
Khansa Nabilah A
Martina Listiowati
Nuregi Dessy A R
Regina Defortu P A
Kelompok
Unsabirina Triamanah
02:
Weny Aprilia Salsabila P
Zulia Damayannti
1. Definisi Mutu Pelayanan Keperawatan

Mutu pelayanan keperawatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan


yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang menyelenggarakannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan dengan menyesuaikan
potensi sumber daya yang tersedia secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan
secara aman, dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum, dan sosio
budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan
masyarakat konsumen (Morgan, 2007).
Menurut Depkes RI (2010), mutu pelayanan keperawatan adalah pelayanan kepada
pasien yang berdasarkan standar keahlian untuk kebutuhan dan keinginan pasien,
sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat meningkatkan
kepercayaan kepada rumah sakit, serta dapat menghasilkan keunggulan kompetitif
melalui pelayanan yang bermutu, efisien, inovatif, dan menghasilkan customer
responsiveness.
Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan di Indonesia saat ini masih cukup baik dan dinilai belum
maksimal, Hal tersebut dikarenakan masih banyak perawat yang belum bekerja secara maksimal
contohnya daya tanggap perawat yang lelet/kurang cekatan, rasa care terhadap pasien masih dinilai
kurang. Dan masih banyak perawat belum mengerti tentang bagaimana cara menangani pasien
gawat darurat.
Contoh Mutu pelayanan keperawatan
komunitas
Puskesmas Puskesmas Keliling Puskesmas
Bidan Desa
Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan pembantu Keperawatan
kesehatannya, ditempatkan seorang bidan yang
Kegiatan puskesmas keliling adalah sebagai
bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung Puskesmas perawatan atau puskesmas
Puskesmas pembantu, yang lebih berikut:
jawab langsung kepada kepala puskesmas.
Tugas utama bidan desa adalah membina peran sering dikenal sebagai pustu atau - Memberikan pelayanan kesehatan kepada rawat inap adalah puskesmas yang diberi
masyarakat di daerah terpencil atau daerah yang tidak
serta masyarakat melalui pembinaan posyandu dan pusban, adalah unit pelayanan tambahan ruangan dan fasilitas untuk
atau sulit dijangkau oleh pelayanan puskesmas atau
pembinaan kelompok Dasawisma, di samping menolong pasien gawat darurat, baik
memberikan pelayanan langsung di posyandu dan kesehatan sederhana dan berfungsi puskesmas pembantu dengan frekuensi empat kali
dalam seminggu, atau disesuaikan dengan kondisi berupa tindakan operatif terbatas maupun
pertolongan persalinan di rumah penduduk. Selain untuk menunjang serta membantu geografis setiap puskesmas.
itu, juga menerima rujukan masalah kesehatan rawat inap sementara dengan berbagai
anggota keluarga Dasawisma untuk diberi pelayanan
melaksanakan kegiatan-kegiatan - Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa
(KLB). kriteria yang harus dipenuhi.
seperlunya atau dirujuk lebih lanjut ke puskesmas yang dilakukan puskesmas dalam -Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi pasien
atau fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu
ruang lingkup wilayah yang lebih rujukan bagi kasus darurat. Melakukan penyuluhan
dan terjangkau secara rasional. kesehatan dengan menggunakan alat audiovisual.
kecil.

Sumber:
Junita Butar, Roymond H Simamora (2016). Jurnal Ners Indonesia, Vol.6 No.1. Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Efendi, F., & Makhfudli. (2019). KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS :
Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
2. Bagaimana strategi perawat komunitas meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.

A. Mengadakan ambulan keliling di desa atau di kampung


B. Menyebarkan nomor telepon ambulan di desa atau kampung hanya untuk
menyediakan perawatan masyarakat.
C. Kerja sama dengan kepala desa/desa untuk membeli ambulan supya dapat
memfasilitasi pelayanan (menjadwalkan misal patroli 3 jam, dan juga telpon aktif
24jam)
D. Pemenuhan prasarana pendukung (Alat kesehatan, obat, dan bahan habis pakai)
E. Inovasi untuk pelayanan di daerah terpencil dan sangat terpencil
3. Identifikasi Tolak Ukur Mutu Pelayanan Keperawatan Komunitas
a)Pelayanan kegiatan gawat darurat terlayani
Jawaban:
Harapan hidup yang mengalami kegawat daruratan tertangani segera
b)Pelayanan penyaringan kasus-kasus yang membutuhkan penanganan lanjutan
Jawaban:
Melakukan penyuluhan setiap daerah atau desa maupun kecamatan guna untuk penyaringan atau screening COVID-
19 maupun virus-virus atau penyakit menular yang lain yang ada di indonesia seperti mpox (cacar monyet), ebola,
polio, meningitis, TBC dan lain-lain serta memberikan pelayanan yang ketat
c)Menyelenggarakan informasi medis darurat
Jawaban:
Memberikan sosialisasi oleh petugas kesehatan/puskesmas terdekat serta memberikan nomor telfon
ambulance/nomor darurat pada masyarakat
4. Identifikasi Parameter Evaluasi dan Penilaian Mutu Pelayanan
Keperawatan Komunitas
2. Penanganan Yang Belum Komperhensif dan Kerjasama
Lintas Sektor
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, menurut peneliti jejaring yang terkait dengan penanganan
kegawatdarurartan psikiatri dalam penanganan Child Maltreatmentini masih berjalan sendiri sesuai
dengan tugas, wewenang dan kompetensi mereka, belumpernah dilakukan koordinasi dengan puskesmas
terkait penanganan kasus kekerasan terhadap anak.

2. Tema 2Minimnya Kompetensi SDMSerta Sarana dan Prasarana


Hasil wawancara didapatkan bahwa ketersediaan sumber daya manusia dalam pelaksanaan penaganan
kegawatdarurartan psikiatri dalam penanganan Child Maltreatment di Pelayanan Fasilitas Kesehatan
Primermasih belum menuhi standar hal ini di dukung oleh pernyataan partisipan :
P2: “.....kamihanya melakukan pemeriksaanfisik untuk estándar pelayandan monitoring jugabelum
ada....”(Kemenkes, 2009). Sarana, prasarana dan peralatan yang dibutuhkan oleh rumah sakit
adalahStandar Operasional Prosedure (SOP) tertulis, furniture, logistik yang terdiri dari Rape Kit yang
• Penanganan Yang Belum Komperhensif dan berguna untuk mengumpulkan bukti forensik, linen, obat-obatan, perbekalan administrative.

Kerjasama Lintas Sektor


Masalah yang dirumuskandalam penelitian ini adalah, “Bagaimanakah Pengalaman Perawat
Komunitas Dalam Melakukan Penanganan Kegawatdaruratan Psikiatri Pada Anak Dengan Child
MaltreatmentDi Pelayanan Fasilitas Kesehatan Primer Di Kota Pontianak”.

Tema 1 Penanganan Yang Belum Komperhensif dan Kerjasama Lintas Sektor


Penanganan Kegawatdaruratan Psikiatri Pada Anak Dengan Child Maltreatment dipelayanan
Fasilitas Kesehatan Primer belum terlaksana secara komprehensif, karena pelayanan yang
diberikan hanya pelayanan kuratif saja, sedangkan pelayanan promotif,preventif dan belum
dilaksanakan secara optimal. Hal ini diungkapkan oleh Partisipan
P1 : “ ...selama saya disinijika ada kasuskita hanya melakukan pemeriksaanfisik saja untuk
pendampingan dan recoverybiasanya diambil alih oleh pihak pusat pelayanan terpadu
pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A) Provinsi Kalimantan Barat...” Sumber:Nurul Hidayah, Dwin Seprian,Ns.Florensa., MJ (Midwifery Journal), Vol 2, No.1. Maret 2022,ISSN (Cetak) 2775-393XISSN (Online)
2746-7953, Hal 49-5849‘Pengalaman perawat komunitas dalam melakukan penanganan kegawatdaruratan psikiatri pada anak dengan child
maltreatmentdi pelayanan fasilitas kesehatanprimer di kota pontianak’
5. Identifikasi standart asuhan keperawatan kelompok dan komunitas dalam
menjamin keselamatan klien
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan tidak lepas dari menjalankan peran dan fungsinya sebagai perawat. peran perawat sendiri meliputi: peran
sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, peran pendidik, peran pengamat kesehatan, koordinator pelayanan kesehatan, peran pembaharu, peran
pengorganisir pelayanan kesehatan, peran role model, dan peran fasilitator.
• Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu :
a.Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat inap
b.Di rumah
Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care dapat
meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan.
c.Di sekolah
Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care) diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi, guru dan
karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program screening kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan.
d.Di tempat kerja/industri
Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik
dll. Melakukan pendidikan kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta
pengawasan makanan.
e.Di barak-barak penampungan
Perawat memberikan tindakan perawatan langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda, dan mental.
f.Dalam kegiatan Puskesmas keliling
Pelayanan keperawatan dalam puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan
yang dilakukan adalah pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.
g.Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda, dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau Lembaga
pemasyarakatan (Lapas).
h.Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi
• Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat perlakukan kekerasan

1)Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa


2)Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat
3)Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia, gelandangan pemulung/pengemis,
kelompok penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan WTS.
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan keperawatan, membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk
menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatannya.

Sumber: Dikutip dari https://rsjhbsaanin.sumbarprov.go.id/details/news/64 pada hari kamis, jam 20.15


WIB.
Kelompok 02

Terima
Kasih:))
ANY QUESTIONS GUYS?

Anda mungkin juga menyukai