Anda di halaman 1dari 17

Filsafat Ketuhanan

Kelompok 2 Kelas Reguler A


1. Fariskah Lailiyah Maharani_16
2. Kanita Retnaning Palupi_25
3. Putri Rahma Nur Syahidah_44
4. Regina Defortu Putri Anura_45
5. Sulistyowati Rofi’ul Inayah_54
6. Unsabirinah Triamanah_58

Program Studi Pendidikan Profesi Ners Jenjang Sarjana Terapan


Keperawatan.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
Tahun Pelajaran 2021/2022
Pengertian Filsafat
Filsafat sebenarnya merupakan studi tentang
hakikat realitas dan keberadaan, soal apa yang
mungkin diketahui serta perilaku yang benar
atau salah. Filsafat berasal dari kata Yunani
philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan.
Filsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para
manusia dengan pendekatan akal budi tentang
Tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini
bukanlah untuk menemukan Tuhan secara atau
mutlak, tetapi mencari pertimbangan
kemungkinan-kemungkinan bagi manusia
untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan
Pandangan Agama dalam
Filsafat
Agama dapat dikiaskan dengan enjoyment
1 Filsafat adalah berfikir, sedangkan agama
adalah mengabdikan diri. 5 atau rasa cinta seseorang, rasa pengabdian
atau contentment.
Agama mulai dari keyakinan yang kemudian
Agama banyak berhubungan dengan hati, dilanjutkan dengan mencari argumentasi untuk
2 sedangkan filsafat banyak berhubungan 6 memperkuat keyakinan itu, sedangkan filsafat
berawal dari mencari cari argumen dan bukti bukti
dengan pemikiran.
yang kuat dan timbullah keyakinan.

Filsafat menuntut pengetahuan untuk Agama dapat diidentikan dengan air terjun dari

3 memahami, sedangkan agama menuntut


pengetahuan untuk beribadah atau mengabdi.
7 bendungan dengan gemuruhnya, sedangkan
filsafat diumpamakan dengan air telaga yang
jernih, tenang dan kelihatan dasarnya.
Seorang penganut agama biasanya selalu
Pokok agama bukan pengetahuan tentang
4
mempertahankan agamanya habis habisan karena dia
Tuhan, tetapi yang penting adalah
hubungan manusia dengan Tuhan.
8 sudah mengikatkan diri kepada agamanya itu, sebaliknya
seorang ahli filsafat bersifat lunak dan sanggup
meninggalkan pendiriannya jika ternyata pendapatnya
keliru.
Pertentangan antara Agama
dan Filsafat
1 2 3
Adanya sebagian Adanya arogansi Kemampuan
ulama memahami Sebagian ulama berfikir seseorang
dalil secara tekstual, dan filosof berbeda
apa adanya menurut
lafaz zahirnya.
Teori dari Filosof Agama PLAT
1
AL 3 IBNU 5 Omenulis secara
KINDI BAJAH Plato adalah filsuf pertama yang
filosofis dan secara sistematik teologis mengenai
Ibnu Bajah telah memberi corak baru
Al Kindi berpendapat bahwa filsafat konsep Ketuhanan sehingga dapatlah dikatakan
terhadap filsafat Islam di negeri Islam
adalah ilmu tentang kebenaran atau bahwa ia adalah peletqk dasar bagi ilmu teologia
barat dalam teori ma’rifat (epistemologi,
ilmu yang paling mulia dan paling dan memberikan pengaruh besar bagi
pengetahuan), yang berbeda sama sekali
tinggi martabatnya. Dan agama juga perkembangan filsafat Barat khususnya
dengan corak yang telah diberikan oleh
merupakan ilmu mengenai kebenaran, tentangkonsep Ketuhanan. Pemikiran Plato
al Ghazali di dunia timur Islam, setelah
akan tetapi keduanya memiliki tentang Ketuhanan adalah upayanya untuk
ia dapat menguasai dunia pikir
perbedaan. mereformasi konsep Ketuhanan yang terdapat
sepeninggal filosof filosof Islam.
pada masyarakat Yunani kuno.

Al Ghazali telah mencapai hakikat


agama yang belum pernah ditemukan
Ibnu Rusyd adalah tokoh pemikir Islam
yang paling kuat, paling dalam
4IBNU
oleh orang-orang sebelumnya dan
mengembalikan kepada agama. Jalan
pandangannya, paling hebat pembelaannya
terhadap akal dan filsafat, sehingga ia benar
RUSY
yang terdekat kepada Tuhan ialah
jalan hati dan dengan demikian ia
benar menjadi filosof pikiran dikalangan
kaum Muslimin. Pada garis besar
D
telah membuka pintu Islam seluas filsafatnya, ia mengikuti Aristoteles dan
luasnya untuk tasawuf. berusaha mengeluarkan pikiran pikirannya
AL yang sebenarnya dari celah celah kata kata
2 GHAZALI
Aristoteles dan ulasan ulasannya.
Tokoh Filosof

IBNU
BAJJAH PLATO
L KI NDI
A
AL GH YD
AZALI RUS
IBNU
Paham-Paham yang
Berkembang
1). Dinamisme

Kepercayaan dinamisme adalah


kepercayaan primitif dimana
semua benda mempunyai
kekuatan yang bersifat gaib
atau kesaktian.
Paham-Paham yang
Berkembang
2). Animisme

Kepercayaan animisme adalah


kepercayaan primitif dimana
semua benda, baik yang
bernyawa maupun tidak,
semuanya mempunyai roh.
Paham-Paham yang
Berkembang
3). Deisme

Deisme berpandangan bahwa Tuhan


setelah menciptakan alam ini
kemudian membiarkannya secara
mekanis berjalan sendiri tanpa ada
campur tangan Tuhan lagi.
Paham-Paham yang
Berkembang
4). Teisme

Aliran ini berbeda dengan deisme,


dalam paham ini menyatakan kalau
alam setelah diciptakan masih tetap
memerlukan Tuhan, dan segala
sesuatu bersandar padanya.
Paham-Paham yang
Berkembang
5). Agnotisisme
Agnostisisme merupakan paham atau
aliran yang berpandangan bahwa mustahil
akal manusia dapat mengetahui eksistensi
Tuhan. Ini karena, akal manusia bersifat
terbatas, sehingga tidak akan mampu
mengetahui sesuatu di luar jangkauan akal
manusia termasuk di dalamnya adalah
realitas ketuhanan.
Argumen Filsafat
Ketuhanan
2.
1. Ontologi 3. Teologis
Kosmologis
Argumen teleologis atau
Argumen ontologis Argumen kosmologis adalah fisiko-teologis, juga dikenal
adalah argumen sebuah tipe argumen formal
sebagai argumen
untuk menyimpulkan atau
filosofis yang membuktikaan keberadaan
perancangan atau argumen
menggunakan perancangan cerdas adalah
Tuhan berdasarkan fakta-fakta
argumen atas keberadaan
ontologi untuk atau klaim-klaim yang dianggap
Tuhan atau, lebih umum,
benar mengenai alam semesta.
membuktikan Argumen ini menyatakan adanya atas pencipta yang cerdas
keberadaan Tuhan. hubungan sebab akibat pada "berdasarkan bukti yang
alam semesta yang berakhir pada diperoleh atas perancangan
penyebab awal yaitu Tuhan. disengaja di dunia alamiah
maupun fisik.
Siapa yang Menciptakan Tuhan?

Tuhan tidak termasuk dalam kategori sesuatu


yang diciptakan atau yang memiliki asal usul.
Tuhan tidak memiliki penyebab dan tidak
diciptakan Sesuatu yang selalu ada itulah yang
kita sebut Tuhan. Jika Tuhan diciptakan maka
sejatinya Ia tidak disebut Tuhan, tetapi
makhluk.
Bagaimana Wujud Tuhan?
Di dalam Al-Qur’an kita akan melihat bahwa wujud Allah yang diyakinkan
kepada kita yang pertama melalui fitrah iman dan makhluk ciptaan-Nya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih berganti malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang Allah turunkan
dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi,
sesungguhnya itu adalah tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi
kaum yang memikirkan” (QS. Al Baqarah, 2:164).

Kembali perlu digaris bawahi bahwa secara fitrah, setiap manusia meyakini
keberadaan wujud Allah, dan di samping itu melalui firman-firman-Nya
Allah mengajak manusia untuk berfikir tentang penciptaan-Nya. Allah yang
kita yakini adalah Dia yang Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Esa dari
segi Dzat, Sifat, dan juga dari segi aturan dan hukum.
Kesimpulan

Filsafat ketuhanan mengajarkan manusia mengenal


Tuhan melalui akal pikiran semata mata yanag
kemudian kebenarannya didapati sesuai dengan
wahyu (kitab suci). Dengan kata lain, bahwa baik
agama mauapun filsafat ketuhanan sama sama
bertolak dari pangkalan pelajaran ketuhanan, tetapi
jalan yang ditempuh berbeda. Masing masing
menempuh cara dan jalannya sendiri, namun
keduanya akan bertemu kembali di tempat yang
dituju dengan kesimpulan yang sama: Tuhan Ada
dan Maha Esa.
Thank You
Any Questions ?

Anda mungkin juga menyukai