Part 3, Pengenalan Filsafat Islam
Part 3, Pengenalan Filsafat Islam
FILSAFAT ISLAM
PART 3
FILSAFAT & AGAMA
• Untuk menjawab pertayaan
tentang keberadaan filsafat Islam,
bisa diawali dengan kesepakatan Jadi…
bahwa setiap manusia itu berpikir.
Agama itu menawarkan kebenaran Sehingga Ada
• Sehingga justru kalau tidak ada dialektika
filsafat, maka agama tidak ada, Akal juga menawarkan kebenaran
karena hakikat filsafat adalah
berpikir secara radikal,
mendalam dan kritis.
• Artinya, kalau orang tidak bisa
berpikir, dia tidak bisa beragama.
• Oleh karenanya, agama (Islam) Jadi kalau keduanya
sama-sama
tidak menyukai perilaku taklid. menawarkan
Sehingga ketika orang dilarang kebenaran, maka
kebenaran itu akan
taklid, berarti ia disuruh untuk bertemu
berpikir.
• Jadi ada sirkulir:
“jika kita memang muslim sejati, pasti
otomatis kita seorang filosof”
Kritis
Rasional
• Karena untuk menjadi muslim yang
benar, maka butuh mendayagunakan
Filsafat Agama akal secara intensif.
• Makanya Nabi SAW ber sabda:
“Tidurnya orang alim lebih baik dari
ibadahnya orang bodoh”
Kebenaran • Ini berarti bahwa Islam sangat
Hakiki menghargai intelektualitas, akal dan
rasio.
• Ingat pula, salah satu karakter seorang yang layak
diangkat sebagai nabi dalam sejarah haruslah memiliki
sifat “Fathonah” (cerdas)
1. Filsafat “menjadi agama” sendiri. Dalam hal ini berarti filsafat berpikir sendiri bahwa “Tuhan itu
bagaimana seharusnya/tidak perduli dengan doktrin-doktrin agama”.
Misalnya pernyataan: “agama itu candu”, “agama itu mentalitas budak”. Tokohnya Nietzche, Agustinus,
Thomas Aquinas, Ibn Rusyd, al-Razi, ibnu ruwandi dll
2. Filsafat mendukung agama, maka jangan salah bahwa Ilmu Kalam, Ushul Fiqh, Ulumul Quran, Ulumul
Hadis dan beberapa ilmu alat yang lain, basisnya adalah filsafat.
Misalnya:
• Kitab al-Risalah Imam Al-Syafi’i, basisnya adalah ilmu mantiq (filsafat).
• Debat Sunni, Syiah, Mu’tazilah dan Asy’ariyah, itu juga debat yang menggunakan akal/pertarungan antar
pemahaman (diskusi yang sifatnya filosofis)
3. Independensi, jadi sendiri-sendiri dan tidak akan menggangu satu sama lain, karena keduanya berbeda.
Agama urusan keyakinan, filsafat urusan akal. Masing-masing punya wilayah yang berbeda.
4. Filsafat sebagai analisis agama/ untuk menjelaskan bahasa agama. Model ini
biasanya para peneliti. Para peneliti dengan senjata filsafat menganalisis berbagai
fenomena agama atau dogma-dogma agama dari luar gelanggang.
Misalnya. Kita mau meneliti pandangan masyarakat muslim yang menjadi nasabah
bank konvensional tentang riba/bunga bank .
Selama ini yang kita sakralkan itu bukan islamnya tetapi pemikiran/ pemahaman kita
tentang Islam.
BANTUAN FILSAFAT KEPADA
AGAMA (ISLAM)
3. Jembatan yang menyambung idealitas agama dengan realitas hidup (fungsi
kontekstualisasi).
Artinya, dalam hal ini filsafat membantu melakukan kontekstualisasi, menyesuaikan ideal-
ideal agama dengan realitas kekinian. Misalnya tafsir, takwil itu merupakan aktivitas filosofis
yang isinya menderivasikan, mengistinbathkan atau menarik isi ajaran agama biar bisa
dipraktikkan secara nyata.
Mungkin kalau tidak ada aktivitas tafsir, takwil dll. Islam mungkin sudah hilang sejak
lama, sudah punah.
BANTUAN FILSAFAT KEPADA
AGAMA (ISLAM)
4. Perangkat untuk refleksi diri, kontemplasi (membaca aku, alam dan Allah), di sini
filsafat melahirkan teologi. Maka, kalau kita anti dengan filsafat, berarti kita anti
pemikiran, kalau anti pemikiran kita tidak akan bisa masuk Islam secara benar.
Sifatnya ideal,
Sifatnya historis,
epistemologis,
kasuistik
metodologis
PROBLEM ONTOLOGI DEFINISI FILSAFAT
ISLAM (NAMA BIDANGNYA)
1. Filsafat Islam, tapi apakah Filsafat Islam itu benar-benar filsafat?
2. Filsafat Muslim, pelakunya banyak yang bukan muslim? Yahya ibn Abdi, Ahmad Ibn
Ruwandi, Muhammad ibn Zakariya al-Razi dll.
3. Filsafat Arab, bukankah Islam menyebar kemana-mana?
4. Filsafat di dunia Islam, Dunia Islam itu bagian mana?
DEFINISI FILSAFAT ISLAM (DISIPLINNYA)
1. Falsafah, Serapan dari bahasa yunani kuno melalui terjemahan.
Al-Kindi: ilmu yang mempelajari hakikat segala sesuatu sebatas kemampuan manusia. Filsafat
teoritis mencari kebenaran, manakala filsafat praktis mengarahkan pelakunya agar ikut
kebenaran. Sehingga berfilsafat itu berusaha meniru perilaku Tuhan. Berfilsafat merupakan
usaha manusia mengenal dirinya.
Ikhwan al-Shafa’: filsafat berangkat dari rasa ingin tahu. Adapun puncaknya adalah berkata
dan berbuat sesuai dengan apa yang diketahui (al-falsafah awwaluha mahabbatul ‘ulum wa
akhiruha al-qaul wal amal bima yuwafiqul ‘ilm)
DEFINISI FILSAFAT ISLAM (DISIPLINNYA)
2. Hikmah, karena ada kemiripan karakter dari kata filsafat dalam bahas Yunani dengan kata hikmah dalam
bahasa arab.
Dalam al-Quran banyak menyinggung soal hikmah ini, bahkan Allah sering disebutkan sebagai “al-Hakim”.
Dlm. QS. 2: 129 misalnya juga disebutkan
ربنا وابعث فيهم رسوال منهم يتلوا عليهم أياتك ويعلمهم الكتاب والحكمة ويزكيهم
• Memburu manuskrip
• Menerjemahkan
• Membuat komentar atas karya orang terdahulu
• Menulis karya orisinal
• Menyalin dan mendistribusikan buku
• Rihlah dan khalwat
• Seminar dan diskusi ilmiah baik yang diselenggarkan di lingkungan istana atau sarjana
• Melakukan kritik yang bersifat ilmiah, sosial dan politik
• Eksperimen yang menyebabkan ilmuan muslim dipandang sebagai perintis metode
eksperimen dalam kegiatan ilmiah mereka.
KEKHASAN FILSAFAT
ISLAM: KLASIK
Teks
Realitas kontekstual Filsafat Yunani (al-Quran & Al-Hadits)
Filsafat Islam
KEKHASAN FILSAFAT
ISLAM: KONTEMPORER
Teks
Realitas kontekstual
(al-Quran & Al-Hadits)
Nalar Kefilsafatan
Filsafat Islam
SELESAI