ASNA ALFIAN
(2361201023)
Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (Stimi) Yapmi Makassar
Abstrack :
This teaching has spread widely in various regions in Indonesia and in various circles. The Islamic religion also has many
dimensions of interpretation (Al-Islam Hammalat Awjuh). Islam itself is a religion that does not limit ijtihad and
interpretation. With ijtihad, it is hoped that Islam will be able to become an 'open corpus', not a 'closed corpus'. Humans are
called al-insan hayawân nâthiq, namely animals capable of thinking. This means that the ability to think is inherent in every
human being.
Abstrak :
Ajaran ini telah menyebarluas di berbagai daerah di Indonesia dan diberbagai kalangan. Agama Islam juga
mempunyai banyak dimensi penafsiran (Al-Islam Hammalat Awjuh). Islam sendiri adalah agama yang tidak
membatasi adanya ijtihad dan penafsiran. Dengan adanya ijtihad diharapkan akan mampu menjadikan Islam
sebagai ‘korpus terbuka’ bukan ‘korpus tertutup’. Manusia itu disebut al-insan hayawân nâthiq, yaitu hewan
yang mampu berpikir. Artinya bahwa kemampuan berpikir itu merupakan fitrah yang melekat pada setiap
manusia.
A. PENDAHULUAN Untuk mengetahui pengertian hakikat
B. PENUTUP
Hakikat agama Islam
2.4 Agama dan pengembangan berpikir
adalah pemahaman fundamental
• Manusia itu disebut al-
tentang ajaran dan keyakinan yang
insan hayawân nâthiq, yaitu hewan
yang mampu berpikir. Artinya membentuk agama Islam. Hal ini
bahwa kemampuan berpikir itu
mencakup prinsip-prinsip seperti
merupakan fitrah yang melekat
pada setiap manusia. Melalui keimanan kepada Allah, rasul-
berpikir, manusia dapat melampaui
rasul, kitab-kitab suci, dan hari
segala sesuatu dan memecahkan
masalah, melalui berpikir dapat akhir, serta praktik-praktik ibadah
memahami yang abstrak,
seperti salat, puasa, zakat, dan haji.
mengetahui tentang keindahan dan
kejahatan, kemuliaan dan Selain itu, moralitas, etika,
keadilan, dan kepedulian sosial DAFTAR PUSTAKA
adalah nilai-nilai penting dalam
Ali, Yunasril. Sufisme dan Pluralisme,
Islam.
Memahami Hakikat Agama dan
Relasi Media Komputindo 2012.
Hakikat agama Islam juga
Abdullah, M. Amin, 1996. Studi Agama,
mencakup pengaturan hukum
Normativitas atau Historisitas?,
(Syariah) yang mengatur berbagai Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
aspek kehidupan, serta keyakinan
Al – Munawar, Husni Agil, Said. Fikih
pada akhirat sebagai Hubungan Antar Agama. Jakarta :
pertanggungjawaban atas amal
Ciputat Press, 2003.
perbuatan di dunia. Toleransi,
Ardia, Vega. Jurnal Komunika Drama
ketaatan, dan ketulusan dalam
Korea dan Budaya Populer Volume 2
beribadah dan dalam hubungan nomor 3. Jakarta, 2014.
sosial juga merupakan bagian dari
Barthes ,Roland. Elemen – Elemen
hakikat agama Islam. Semiologi : Sistem Tanda Bahasa,
Hermeutika, dan Strukturalis.”terj”.
M Ardiansyah. Jogjakarta : IRCiSoD,
Penting untuk diingat
2012.
bahwa hakikat agama Islam dapat
diinterpretasikan secara beragam Abdul Hakim, Atang dan Jaih Mubarok,
2010. Metodologi Studi Islam,
oleh berbagai kelompok Muslim Bandung: Rosdakarya.
dan dapat memengaruhi
Agus, Bustanuddin, 1993. Al-Islam,
pemahaman individu secara Jakarta: Raja Grafindo Persada.
berbeda. Namun, inti dari hakikat
Agus, Bustanuddin, 1999. Pengembangan
agama Islam adalah pengabdian Ilmu-Ilmu Sosial, Studi Banding
kepada Allah, praktik ibadah, antara Pandangan Islam dan Ajaran
Islam, Jakarta: Gema Insani Press.
moralitas, dan nilai-nilai yang
membentuk pandangan hidup dan Ahmad, Kamaruzzaman Bustaman, 2002.
Islam Historis, Dinamika Studi Islam
tindakan umat Islam dalam di Indonesia, Yogyakarta: Galang
menjalani kehidupan sehari-hari. Press.