Anda di halaman 1dari 12

AGRESI MILITER 1

Kelompok 3
1.Abdul Ghofur
2.Triesta Setiandini
3.Roki Pirmansyah
4.Agus Jaenal Affidz
5.Yusuf Bahtiar
Agresi Militer
1
• Ditengah tengah upaya mencari kesepakatan
dalam pelaksanaan isi persetujuan
linggarjati,ternyata Belanda terus melakukan
tindakan yang justru bertentangan dengan isi
persetujuan linggar jati.
Belanda pada tanggal 27 mei 1947 mengirim nota
ultimatum yang isinya antara lain sebagai berikut:

a.Pembentukan pemerintahan federal sementara


(pemerintahan darurat) secara bersama.

b.Pembentukan dewan urusan luar negeri.

c.Dewan urusan luar negeri,bertanggung jawab atas


pelaksanaan ekspor,impor,dan devisa.

d.Pembentukan pasukan keamanan dan ketertiban


bersama (gendarmerie), pembentukan pasukan
gabungan ini termasuk juga diwilayah RI.
• Pada prinsipnya Syahrir (yang
kabinetnya jatuh Juni 1947) dapat
menerima beberapa usulan,tetapi
menolak mengenai pembentukan
pasukan keamanan bersama di
wilayah RI.Tanggal 3 Juli dibentuk
kabinet baru dibawah Amir
Syarifuddin yang juga tetap
menolak pembentukan pasukan
keamanan bersama di wilayah RI.
• Pada Tanggal 21 Juli 1947 Tengah
malam,pihak Belanda melancarkan
aksi polisional mereka yang
pertama.Belanda menguasai semua
pelabuhan di Jawa.Perkebunan-
perkebunan disekitar Medan,
instalasi-instalasi minyak dan batu
bara disekitar Palembang dan
Padang diamankan.Pasukan-pasukan
Republik bergerak mundur dalam
kebingungan dan menghancurkan
apa saja yang dapat di hancurkan.
• Orang-orang Cina di Jawa barat dan
kaum bangsawan yang dipenjarakan
di Sumatera timur di
bunuh.Termasuk Van mook ingin
melanjutkan merebut Yogyakarta
dan membentuk suatu pemerintahan
republik yang lebih lunak,tetapi
pihak Amerika dan Inggris yang
tidak menyukai ‘aksi polasional’.
• Ibukota RI dapat dikurung
Belanda.Daerah-daerah penghasil
beras jatuh ke tangan
Belanda.Hubungan keluar juga
terhambat karena blokade
Belanda.Tetapi Belanda belum
berhasil menghancurkan mental
dan kekuatan tentara Indonesia
yang didukung oleh kekuatan
rakyat.
• Pada tanggal 30 Juli 1947, pemerintah India dan Australia
mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia-
Belanda dimasukan dalam agenda dewan keamanan PBB.Pada
tanggal 1 Agustus 1947.Dewan keamanan PBB
memerintahkan penghentian permusuhan kedua belah pihak
dan mulai berlaku sejak tanggal 4 Agustus 1947.Dewan
keamanan PBB membentuk komisi konsuler yang diketuai
oleh konsul jendral Amerika serikat Dr.walter foote dengan
beranggotakan Konsul jendral cina,Belgia, Prancis,Inggris dan
Australia.
• Dalam laporannya kepada dewan keamanan
PBB,komisi konsuler menyatakan bahwa tanggal 30
Juli – 4 Agustus 1947 pasukan masih mengadakan
gerakan militer.Pemerintah Indonesia menolak garis
demarkasi yang dituntut oleh pihak Belanda
berdasarkan kemajuan-kemajuan pasukannya setelah
pemerintah melakukan gencatan senjata.
• Pada tanggal 3 Agustus 1947 Belanda menerima
resolusi DK (dewan keamanan) PBB dan
memerintahkan Kepada Van mook untuk
menghentikan tembak menembak.Dimulai pada
malam hari tanggal 4 Agustus 1947.Tanggal 14
Agustus 1947,dibuka sidang DK PBB.Dari
Indonesia hadir,antara lain sultan Syahrir.
• Pada tanggal 25 Agustus 1947,DK PBB menerima usul
Amerika serikat tentang pembentukan suatu commite of
Good offices (komisi jasa-jasa baik) atau yang lebih
dikenal dengan komite tiga negara(KTN).Komisi resmi
terbentuk pada tanggal 18 September 1947.australia
dipimpin oleh Richard Kirby,Belgia dipimpin oleh Paul
Van zeelland dan Amerika serikat dipimpin oleh
Dr.frank Graham.
• Sebelum komisi tiga negara datang diindonesia Belanda
terus mendesak wilayah dan melakukan perluasan wilayah
kedudukannya.Kemudian tanggal 29 Agustus 1947 secara
sepihak Van mook proklamasi kan garis demarkasi Van
mook,menjadi garis batas antara daerah kedudukan
Belanda dan wilayah RI pada saat gencatan senjata
dilakukan.Menurut garis Van mook wilayah RI lebih
sedikit dari sepertiga wilayah Jawa,yakni wilayah Jawa
tengah bagian timur,dikurangi pelabuhan –pelabuhan Dan
perairan laut.

Anda mungkin juga menyukai