Oksigen dalam fermentasi aerob dapat dipandang sebagai zat
nutrisi yang penting seperti halnya zat-zat nutrisi yang lain. Zat-zat nutrisi lain seperti glukosa dapat dengan mudah dilarutkan sampai kadar yang cukup besar (misal : 10.000mg/l); tetapi oksigen mempunyai kelarutan yang sangat kecil (kurang dari 10mg/l) sehingga populasi oksigen yang kontinyu (aerasi) sangat diperlukan untuk mencukupi kebutuhan oksigen bagi mikrobia. Proses aerasi tidak terlepas dari proses pengadukan (agitasi). Hembusan udara dari suatu kompresor ke dalam suatu larutan medium selain memberikan aerasi juga pengadukan. Pengadukan ini kadang-kadang ditambah dengan pengadukan mekanik untuk meningkatkan kecepatan pemindahan oksigen dari fase gas ke sel mikrobia. Dengan demikian aerasi dan agitasi tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan oksigen juga untuk menjaga mikrobia tetap tersuspensi dan larutan medium tetap homogen. Aerasi dan agitasi dalam skala laboratorium biasanya dilaksanakan dengan menggoyang-goyangkan labu berisi larutan (shaken flask culture). • Dalam skala lebih besar, aerasi diberikan dengan cara menghembuskan udara bertekanan kedalam cairan medium dan kadang-kadang dilaksanakan pengadukan mekanik. Aerasi dan agitasi dalam skala laboratorium mudah dilaksanakan, akan tetapi untuk skala industri perlu mendapat perhatian. Hal ini dikarenakan aerasi dan agitasi banyak menyerap biaya operasi. Dalam uraian ini akan diberikan beberapa hal yang berkaitan dengan : • -Kebutuhan oksigen dalam proses fermentasi (aerob) • -Kuantifikasi transfer oksigen-Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan transfer oksigen ke dalamlarutan medium atau hubungan-hubungan antara koefisien transfer oksigen dan variabel-variabel operasional pada fermentor. • Pengaruh tingkat agitasi • Tingkat agitasi mempunyai pengaruh yang nyata terhadap efisiensi transfer oksigen di dalam fermentasi dengan pengadukan mekanik. Agitasi sangatmembantu proses transfer oksigen di dalam fermentor dengan cara sebagai berikut:-Agitasi menyebabkan ukuran gelembung udara menjadi lebih kecilsehingga luas permukaan untuk terjadinya transfer oksigen menjadilebih besar.-Agitasi menyebabkan waktu tinggal gelembung udara di medium menjadilebih lama.- Agitasi mencegah bergabungnya kembali gelembung-gelembung udarayang sudah ada.-Agitasi memperkecil tebal lapisan film pada permukaan antar fase gas dancairan karena sifat alir fluida yang menjadi tubulen.Tingkat agitasi dapat diukur berdasarkan tenaga yang dikonsumsi olehmotor yang menggerakkannya. • Sehingga dengan hubungan-hubungan yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan tenaga yang dibutuhkan dalam desain dan scale-up Umumnya : proses biologis Faktor-faktor yang mempengaruhi: • Jumlah air limbah • Tingkat kekotoran • Jenis kekotoran • Pada tahap ini dipakai: • Lumpur aktif (activated sludge) • saringan penjernih Dua hal penting dalam proses biologi • proses penambahan oksigen • Proses pertumbuhan bakteri • Proses penambahan oksigen/aerasi Tujuan aerasi: Merupakan satu usaha untuk mengurangi/menghilangkan konsentrasi zat dalam limbah. berupa gas, cairan, ion, koloid atau bahan tercampur Cara aerasi dalam air limbah ada 2: • Memasukkan udara dalam air limbah • Proses memasukkan udara/oksigen murni ke dalam air limbah melalui benda porous/nozzle. Bila nozzle diletakkan di tengah-tengah akan meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara dengan air limbah cepat. • Udara yang dimasukkan, bersal dari udara luar yang dipompakan dalam air limbah. Memaksa air limbah ke atas untuk kontak dengan oksigen • Adalah cara mengontakkan air limbah dengan oksigen melalui baling-baling yang diputar dan diletakkan pada permukaan air limbah, sehingga air limbah yang terangkat akan kontak langsung dengan udara sekitar. • Untuk mengurangi 1 kg BDD diperlukan 43 – 123 m2 udara Pertumbuhan bakteri dalam bak aerator Fungsi bakteri: • Untuk mengurangi bahan organik dalam air limbah Syarat: • Bakteri >>> untuk mengurangi bahan organik • Jumlah makanan >>> cepat berkembang biak Pertumbuhan bakteri • Mula-mula berkembangbiak secara konstan & agak lambat pertumbuhannya karena suasana baru disebut Lag phase • Setelah beberapa jam: bakteri mulai tumbuh berlipat ganda disebut fase akselerasi (acceleration phase) • Setelah tahap 2 berakhir terdapat bakteri yang tetap dan yang terus meningkat jumlahnya. Pertumbuhan yang cepat ini disebut Log Phase. Pada log phase, perlu pertambahan makanan sebab pertumbuhan bakteri meningkat dan jumlah makanan jadi menurun. • Bila keadaan tidak seimbang terus berjalan disebut Declining growth phase • Pada akhirnya makanan habis dan kematian bakteri meningkat, sehingga tercapai keadaan dimana jumlah bakteri yang mati dan tumbuh seimbang, keadaan ini disebut stationary phase • Bila jumlah kematian bakteri lebih besar dari jumlah pertumbuhan disebut endogeneus phase. Hal ini diatasi dengan simpanan udara untuk pernafasannya sampai udara habis (gambar)