Pembuatan Nitroselulosa dengan Memanfaatkan Pelepah

Kelapa Sawit melalui Reaksi Nitrasi

Annisa Putri Megawati 09220200019

As Madani Azis 09220200028
Dian Lutfiah 09220200025
Nadya 09220200021
Windi ReskI Puspita Sari 09220200083

KELOMPOK 4
 Table of contents

Definisi Kegunaan Proses Dampak

pada
lingkungan
 01
Definisi Nitrasi
&
Nitroselulosa
 NITRASI
Nitrasi diartikan sebagai reaksi terbentuknya senyawa nitro
atau masuknya gugus nitro pada suatu senyawa. Reaksi
nitrasi adalah penggabungan satu atau lebih gugus nitro (-
NO2) yang terikat pada karbon sebagai senyawa
nitroaromatik atau nitroparafin.
Nitroselulosa
Mempunyai rumus molekul
(C6H7O2(OH)3)n. Dari rumus molekul
ini tampak bahwa unsur-unsur bahan
bakar (fuel) yaitu C dan H bergabung
dengan unsur oksidator (oxidizer),
yaitu O membentuk satu senyawa
yang mampu terbakar apabila dikenai
energi aktivasi walaupun tanpa
kehadiran oksigen dari udara.
 02
KEGUNAAN
Kegunaan

Nitrasi Nitroselulosa

 Bahan pelarut sebagai bahan bakar skala

 Pewarna rumah tangga maupun
 Farmasi dalam skala industri. bahan
 Peledak bakar pengganti minyak gas
. dan juga LPG dalam
memasak. sebagai bahan
peledak, maupun sebagai
bahan baku penggerak
roket
 03
Proses Pembuatan Nitroselulosa
 Bahan yang digunakan

Asam Nitrat
Kelapa sawit (HNO3)15,58 M

Asam Sulfat
(H2SO4) 2 M

NaOH 2 M NaOH 9,3 M

kBr Aquadest
 Proses Pembuatan

Proses
Preparasi hidrolisis Analisa Proses
kadar Analisa
Bahan dan nitrasi
selulosa hasil
Baku delignifikasi
Persiapan bahan Baku

Pelepah Kelapa sawit

Dibersihkan

Dipotong kecil

Ukuran diseragamkan
menggunakan ayakan
(20 – 40 mesh)
 Proses hidrolisis dan delignifikasi
Proses Hidrolisi
Tujuan dari proses hidrolisis
ini yaitu untuk mempercepat
penghilangan pentosan
(hemiselulosa) dalam bahan baku
pada waktu pemasakan. Kondisi
hidrolisis pada temperature
maksimum 100 ̊ C, menggunakan
NaOH 2 M dengan rasio bahan
baku terhadap NaOH adalah 1:15
dan waktu pemasakan 1 jam .
Setelah proses hidrolisis selesai
di lakukan, filtrat dikeluarkan dan
dilanjutkan dengan proses
delignifikasi.
Proses Delignifikasi
Tujuan untuk mendapatkan
selulosa yang memiliki kadar
lignin rendah. Hasil dari proses
hidrolisis disaring dan dicuci
dengan air panas untuk
menghilangkan lindi hitam.
Kemudian residu ditambahkan
NaOH 2 M, dengan rasio
perbandingan bahan baku
terhadap NaOH adalah 1:10,
kondisi delignifikasi pada
temperatur 100 ̊ C dan waktu 30
menit . Selanjutnya residu dicuci
hingga pH netral.
 Analisa kadar selulosa

Ditambahkan Ditambahkan
Pelepah Ditimbang ± 2g Didiamkan 30 menit
NaOH 17,5% 20ml aquadest
sawit (20ml)

Ditimbang Serat dicuci

hingga berat
Dikeringkan Suspensi pulp
sampai PH
konstan disaring
netral

Prosedur analisa kadar selulosa juga dilakukan untuk sampel kertas

saring, dengan prosedur yang sama dengan sampel pelepah sawit.
Misalnya berat konstan serat tanpa kertas saring = C gram, maka kadar
selulosa dapat dihitung dengan:
Kadar Selulosa = x 100%
 Proses Nitrasi

Proses nitrasi dilakukan menggunakan reagen

penitrasi HNO3 dan H2SO4 dalam reaktor nitrasi untuk
mendapatkan nitroselulosa. Kondisi nitrasi pada
kecepatan pengadukan 160 rpm. Selulosa pelepah
kelapa sawit sebanyak 5 gram dan reagen penitrasi
dimasukkan ke dalam reaktor sesuai dengan variasi
variabel penelitian dan dibiarkan bereaksi selama 1 jam
dengan suhu reaksi berdasarkan variasi variabel.
Nitroselulosa hasil reaksi dicuci dan dikeringkan
terlebih dahulu sebelum dilakukan pengujian Analisa
spektrum FTIR dan analisa kadar nitrogen menggunakan
metode Kjeldahl.
 04
Dampak pada Lingkungan
Dampak Nitrit
Ion nitrit dan nitrat yang terdapat secara alami dalam
bentuk nitrogen yang berada baik ditanah atau
permukaan air. Pemaparan dari nitrit atau nitrat dalam
tingkat yang melampaui batas dapat mengakibatkan
sindrom akut dari methemoglobinemia. Hal ini terjadi
karena nitrit atau nitrat berikatan dengan hemoglobin.
Gejala-gejala yang ditimbulkan biasanya adalah
tangan menjadi menguning, bibir dan ujung kuku
membiru, sakit kepala, pening, mual, dada sakit, dan
sulit berkonsentrasi
TERIMA KASIH