Anda di halaman 1dari 21

PERAN GIZI KELUARGA DALAM

PENURUNAN STUNTING

( UPT Puskesmas Sungai Rumbai)


PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA

Stunting
Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat kekurangan
gizi kronis dan infeksi berulang, yang
ditandai dengan panjang atau tinggi
badannya berada di bawah standar
yang ditetapkan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.

(sumber : Perpres 72 Tahun 2021)

“Titik dimulainya pembangunan SDM dimulai dengan menjamin


kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita,
kesehatan anak sekolah karena merupakan umur emas untuk
mencetak manusia Indonesia yang unggul. Jangan sampai ada ...
Stunting, kematian bayi, kematian ibu yang meningkat.”
ANGKA STUNTING KABUPATEN
DHARMASRAYA
30

25 24.4
23.3

20 19.5
17.6 18.39
NASIONAL
PROVINSI
15 KAB
KEC
10 NAGARI KURSEL

0
2021
Intervensi Gizi Spesifik
1. Ibu hamil 6. Lansia
• Konseling gizi
▪ Suplementasi besi folat • Pelayanan gizi
▪ PMT ibu hamil KEK Lansia
2.Ibu Menyusui ▪ Penanggulangan kecacingan
▪ Suplemen kalsium 5. Remaja & Usia produktif
Kepada ibu menyusui
▪ Promosi menyusui /
ASI Eksklusif
▪ Konseling Menyusui • Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita
▪ Pemantauan pertumbuhan 4. Usia sekolah
▪ Suplemen vitamin A
▪ Pemberian garam iodium
• Penjaringan
▪ PMT / MPASI
• Bln Imunisasi Anak Sekolah
▪ Fortifikasi besi dan kegiatan • Upaya Kes Sekolah
suplementasi (Taburia))
• PMT anak sekolah
▪ Zink untuk manajemen diare
• Promosi MJAS di sekolah
▪ Pemberian obat cacing
INTERVENSI GIZI SENSITIF:
Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor

BKP/PERTANIAN PU
Ketahanan Air Bersih &
Pangan dan Gizi Sanitasi

PP DAN PA

BPJS Remaja
Jaminan Perempuan
Kesehatan
Nasional

AGAMA
SOSIAL
Pendidikan Gizi
Penanggulangan
Kemiskinan
BKKBN Masyarakat

DIKBUD
Keluarga
Berencana 8
8
PERAN GIZI KELUARGA
MELALUI KELUARGA SADAR
GIZI (KADARZI)
DAN
UPAYA PERBAIKAN GIZI
KELUARGA (UPGK) DALAM
MENCEGAH STUNTING
KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)

Keluarga   Sadar   Gizi  


(KADARZI)   adalah   suatu  
keluarga   yang   mampu  
mengenali dan mencegah
masalah  gizi  setiap 
anggotanya.
Suatu keluarga  disebut 
KADARZI  apabila  telah 
berperilaku  gizi  yang  baik
dicirikan minimal dengan:
• Menimbang berat badan secara teratur.
Balita usia 0-5 tahun wajib ditimbang berat badannya setiap bulan. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui pertumbuhan anak, karena pertambahan berat badan anak mencerminkan kesehatan
anak.  Anak sehat bertambah umur akan bertambah pula berat badannya. Dengan menimbang
berat badan secara teratur, penyimpangan pertumbuhan dapat diketahui lebih dini sehingga
dapat diatasi sebelum terjadi kondisi stunting atau malnutrisi.
• Memberikan Air  Susu  Ibu  (ASI)  saja  kepada  bayi  sejak  lahir  sampai  umur  enam bulan (ASI
eksklusif).
Bayi  tidak diberikan makanan atau minuman lain (susu formula, jeruk, madu, air teh, dan tanpa
makanan padat seperti  pisang,  pepaya,  bubur  susu,  bubur  nasi,  biskuit  dan nasi tim),
termasuk air putih sampai usia 6 bulan.
• Makan beraneka ragam.
Makan  beranekaragam  yang dimaksud adalah makan berbagai  jenis  bahan makanan terdiri dari
makanan sumber zat tenaga (karbohidrat dan lemak), zat   pembangun (protein),   dan zat
pengatur (vitamin  dan  mineral) yang  memenuhi  kecukupan  gizi  yang dianjurkan. Pengaturan
porsi untuk masing-masing sumber bahan makanan disesuaikan dengan panduan Piring Makanku.
• Menggunakan garam
Pada umumnya makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung yodium yang sangat sedikit.
Menggunakan garam  beryodium  untuk  keperluan  memasak sehari-hari dapat memenuhi
kebutuhan yodium bagi tubuh.
• Minum suplemen gizi sesuai anjuran
Balita dan ibu nifas dianjurkan minum kapsul vitamin A, ibu hamil minum Tablet Tambah Darah
sesuai anjuran.
Dengan upaya menerapkan perilaku keluarga sadar
gizi tersebut, diharapkan berbagai permasalah gizi
dapat dicegah (menekan angka penurunan stunting),
status gizi dan status kesehatan masyarakat menjadi
lebih baik sehingga terwujud bangsa sehat berprestasi
UPAYA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
(UPGK)
Peran Keluarga :
Keluarga memiliki peran signifikan dalam pencegahan maupun
penanggulangan stunting. Karena masalah gizi, sangat erat kaitannya
dengan ruang lingkup keluarga.

CEGAH STUNTING dengan optimalisasi gizi & kesehatan anak dari


masa kehamilan hingga usia 2 tahun. Pada akhirnya secara luas
stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
kemiskinan dan memperlebar ketimpangan ekonomi dan sosial.
Kemandirian keluarga merupakan hal penting dalam mencegah
permasalahan gizi ini berlansung lebih lanjut.
Dengan kemandirian keluarga yaitu pengetahuan dan sikap orang tua
terkait pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang, stunting
bisa terhindar yaitu melalui optimalisasi gizi dan kesehatan
dalam 1000 hari pertama kelahiran yaitu dari masa kehamilan
hingga golden age usia 2 tahun.
Pencegahan penanggulangan stunting yang
dilakukan pemerintah sangat bergantung
 pada peran aktif keluarga sebagai ujung
tombak pembangunan bangsa.
Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan
pendekatan keluarga melalui siklus kehidupan
dari penyiapan remaja putri atau calon
pengantin, ibu hamil, ibu menyusui hingga
anak balita.

Anda mungkin juga menyukai