Anda di halaman 1dari 13

Konsep dasar

asuhan kebidanan ADE NURHASANAH AMIR, M.Keb

pada ibu dalam


masa persalinan
PENGERTIAN

PERSALINAN / PARTUS adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi


(janin dan uri) yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke
dunia luar. 

Definisi Persalinan
- Partus Immaturus
- Partus Prematurus
- Partus Postmaturus/Serotinus- Partus Presipitatus : Persalinan yang
berlangsung sangat cepat (<3jam)
- Partus Biasa/Spontan/Normal
- Partus Luar Biasa/Abnormal
- Partus Aterm
Hormon yang dominan saat hamil :
1. Estrogen
Meningkatkan sensitifitas otot rahim
Memudahkan penerimaan rangsangan dari luar
seperti rangsangan oksitosin, rangsangan
prostaglandin, rangsangan mekanis (menyebabkan
kontraksi pada akhirnya)

2. Progesteron
Menurunkan sensitivitas otot rahim
Menulitkan penerimaan rangsangan dari luar, seperti
rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin dan
rangsangan mekanis
Menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi
Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa minggu
sebelumnya wanita yang memasuki kala pendahuluan (preparatory
stage of labor), dengan tanda-tanda :
- Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki
pintu atas panggul terutama  pada primigravida. Pada multigravida
tidak begitu kelihatan
- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
- Perasaan sering atau susah BAK (polikusaria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian bawah janin
- Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah
bisa bercampur darah (bloody show)
hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan
munculnya dampak psikis yang negative

Teori-teori penunjang terjadinya persalinan :


1. Teori keregangan
- Otot rahim mempunyai kemampuan untuk meregang dalam batas tertentu (striae)
- Setelah melewati batas tersebut akan terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat
dimulai
2. Teori Penurunan Progseterone
- Terjadinya proses penuaan plasenta pada usia kehamilan 28 minggu, terjadinya
penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu
- Produksi progesteron mulai mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitif
terhadap oksitosin
- Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan
progesteron tertentu
3. Teori Oksitosin Internal
- Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior (bagian belakang
hipofisis)
- Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mengubah sensitifitas
otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks
- Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat
meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat dimulai
4. Teori Prostaglandin
- Kadar prostaglandin meningkat sejak usia kehamilan 15 minggu
- Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim
sehingga dapat mengeluarkan hasil konsepsi
5. Teori Hipotalamus-Pituitari dan Glandula Suprarenalis
- Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anensefalus (tanpa batok kepala),
sehingga terjadi kelambatan dalam persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus
→Teori ini dikemukakan oleh Linggin 1973
- Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan maturitas janin
- Oleh Malpar 1933 → Percobaan dilakukan dengan menggunakan hewan yaitu “otak
kelinci” hasilnya kehamilan kelinci berlangsung lebih lama
- Dari hasil percobaan disimpulkan ada hubungan antara hipotalamus pituitari dengan
mulainya persalinan
- Glandula suprarenalis merupakan pemicu terjadinya persalinan
6. Teori iritasi Mekanik
- Adanya tekanan dan pergeseran pada ganglion servikale dari fleksus frankenhouser
yang terletak dibelakang serviks oleh bagian terbawah janin, sehingga dapat memicu
persalinan
Berdasarkan teori-teori tersebut, persalinan anjuran (induksi persalinan) dapat
dilakukan dengan cara :
1. Memecahkan ketuban (amniotomi)
2. Induksi persalinan secara hormonal/kimiawi dengan oksitosin drips/prostaglandin
3. Induksi persalinan dengan mekanis : memakai laminaria stiff
4. Persalinan dengan tindakan operasi : SC (Sectio Caesarea)
Dengan adanya kontraksi otot rahim menyebabkan :
1. Turunnya kepala : masuk PAP (minggu ke 36 untuk
primigravida) sehingga dapat menimbulkan sesak di bagian
bawah dan di atas simfisis pubis, sering BAK atau susah BAK
karena kandung kemih tertekan oleh kepala
2. Perut lebih melebar karena fundus mulai turun
3. Adanya rasa sakit di daerah pinggang karena kontraksi ringan
otot rahim
4. Terjadinya perlunakan serviks
5. Terjadinya pengeluaran lendir
Hal-hal tersebut di atas merupakan permulaan terjadinya
persalinan
Tanda-tanda Persalinan
1. Terjadinya HIS persalinan
HIS persalinan mempunyai sifat
- Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
- Sifatnya teratur, interval makin pendek dan kekuatannya semakin besar
- Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
- Makin beraktivitas kekuatan his makin bertambah
Pada hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton Hicks karena terjadinya perubahan
keseimbangan pada hormon estrogen dan progesteron. Kontraksi braxton hicks ini disebut
sebagai his palsu.
2. Pengeluaran lendir darah
Pengeluaran sebagai pembawa tanda yaitu lendir yang bersemu darah (Bloody
show)
Dengan adanya his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang dapat
menimbulkan :
- Pendataran serviks dan pembukaan
- Dengan adanya pembukaan menyebabkan lendir yang berada pada kanalis
servikalis terlepas
- Terjadi perdarahan → pembuluh darah kapiler pecah

3. Pengeluaran cairan
Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Bila ketuban
telah pecah sebelum mencapai pembukaan 5 cm disebut ketuban pecah dini.
Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24
jam.
TAHAPAN PERSALINAN

KALA 1 (KALA PEMBUKAAN)

KALA 2 (KALA PENGELUARAN)

KALA 3 (Kala pelepasan plasenta/pengeluaran uri)

KALA 4 (Kala observasi 2 jam)


Metode Asuhan Kebidanan Komplementer pada Persalinan

Anda mungkin juga menyukai