Anda di halaman 1dari 28

Mata Pelajaran 02.

Analisa Kebutuhan
Energi/Beban Listrik

RENEWABLE ENERGY ACADEMY


Pokok Bahasan

1. Parameter Beban Kelistrikan


2. Profil Beban Eksisting
3. Analisa Profil Beban Lokasi Belum Berlistrik
4. Analisa Pertumbuhan Beban

www.pln.co.id |
Analisa Kebutuhan
Beban/Energi Listrik

01 Paramater Beban
Kelistrikan
Beban Puncak & Beban Maksimum
• Beban puncak adalah beban tertinggi yang pernah terjadi di suatu system kelistrikan
• Beban maksimum adalah beban tertinggi pada suatu range periode pengukuran tertentu,
misalnya periode 1 jam

www.pln.co.id |
Faktor Beban
• Faktor beban adalah perbandingan antara beban rata-rata terhadap beban puncak yang
diukur pada suatu periode pengukuran tertentu
Load Factor = (%)
Faktor beban = 27/100
= 27%

• Jika dikaitkan dengan energy listrik yang digunakan, factor beban adalah perbandingan
antara jumlah energy yang digunakan dibagi perkalian antara beban puncak dan jam
operasi system
Misalnya suatu system menggunakan energy listrik Load Factor = 41.7 %
sebesar 100 kWh selama sehari sedangkan beban
puncak system adalah 10 kW

www.pln.co.id |
Faktor Kebutuhan
Faktor kebutuhan adalah perbandingan antara beban maksimum pada periode tertentu pada
suatu system dengan total kapasitas yang tersedia di system
Demand Factor = (%)

Misalnya suatu bangunan memiliki total kapasitas Demand Factor = = 60%


terpasang 50 kW, sedangkan beban maksimum pada
periode bulan ini adalah 30 kW

www.pln.co.id |
Faktor Kapasitas Pembangkit
Faktor kapasitas adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar suatu unit pembangkit
dimanfaatkan, rumusnya secara umum sama dengan load factor (dari sisi energy listrik)
namun ukuran ini lebih banyak digunakan untuk menggambarkan reliability dari system
pembangkit. Faktor kapasitas umumnya diukur dalam periode setahun

Capacity Factor = (%)

www.pln.co.id |
Profil Beban Harian
• Profil beban adalah grafik beban suatu system kelistrikan terhadap waktu yang diukur
pada periode pengukuran tertentu, misalnya per 1 jam atau per ½ jam
• Karakteristik profil beban pada jenis pelanggan yang berbeda menunjukkan pola yang
berbeda pula

www.pln.co.id |
Faktor Keragaman & Faktor Keserempakan
• Faktor keragaman (fdiv) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah beban
maksimum dari masing masing unit beban yang ada pada suatu sistem terhadap beban
maksimum sistem secara keseluruhan

• Faktor keserempakan (fcf) adalah kebalikan dari faktor keragaman, yang didefinisikan
sebagai perbandingan antara beban maksimum dari suatu kumpulan beban dari sistem
terhadap jumlah beban maksimum dari masing-masing unit beban

www.pln.co.id |
Analisa Kebutuhan
Beban/Energi Listrik

02 Profil Beban Eksisting


Data Profil Beban Eksisting
Profil beban system kelistrikan bisa didapatkan dari data operasi system harian berupa
pengukuran beban system secara periodic (misalnya 1 jam sekali atau ½ jam sekali)
sehingga bisa dibuat dalam bentuk grafik pola beban harian. Pada suatu lokasi yang telah
memiliki sistem kelistrikan, profil beban sistem seharusnya telah tersedia dalam dokumen
pengoperasian dan pemeliharaan. Pengopersian suatu sistem kelistrikan umumnya
dimonitor dan dicatat baik secara manual oleh operator dalam log book atau secara otomatis
terekam oleh bagian sistem yang disebut dengan data logger.

Dalam merencanakan suatu PLTS pada suatu lokasi yang telah memiliki sistem kelistrikan
harus menggunakan profil beban yang sebenarnya, bukan dilakukan estimasi. Perlakuan
estimasi hanya dibutuhkan saat ingin menentukan kapasitas peralatan untuk mengantisipasi
penambahan beban akibat bertambahnya jumlah pelanggan atau bertumbuhnya beban
pelanggan.

www.pln.co.id |
Data Profil Beban Eksisting
Contoh penggunaan profil beban eksisting pada perencanaan PLTS terutama untuk PLTS
on-grid dimana PLTS dibangun pada suatu grid kelistrikan yang sudah eksis, juga untuk
PLTS Hybrid yang dikombinasikan dengan jenis pembangkit lainnya.
Maka data yang digunakan sebagai dasar perencanaan PLTS adalah:

 Beban eksisting ini saat yang bisa ditransformasikan ke kebutuhan energy sistem

 Perkiraan pertumbuhan beban dan kebutuhan energy sistem dalam beberapa tahun ke
depan sesuai dengan rencana umur PLTS yang akan dibangun

 Rencana pengembangan pembangkit lain dalam jangka waktu operasional PLTS juga
mempengaruhi perencanaan PLTS terutama terkait dengan load factor

www.pln.co.id |
Analisa Kebutuhan
Beban/Energi Listrik

03 Analisa Profil Beban


Lokasi Belum Berlistrik
Profil Beban Lokasi Belum Berlistrik
Pada lokasi baru yang belum berlistrik, profil beban dapat ditentukan dengan melakukan
estimasi yang sesuai agar dapat merepresentasi beban setempat nantinya. Semua
parameter atau faktor kelistrikan yang disebutkan di atas adalah angka-angka diperoleh dari
asumsi-asumsi yang diperhitungkan. Jumlah calon pelanggan atau jumlah penduduk atau
rumah tangga adalah satu-satunya data riel yang dapat diambil dari lokasi.
Contoh penggunaan profil beban lokasi yang belum berlistrik adalah perencanaan PLTS Off-
Grid, dimana PLTS dibangun pada lokasi yang sebelumnya belum ada listrik dan nantinya
PLTS tersebut akan menjadi pemikul beban listrik utama di daerah tersebut. Dalam kondisi
seperti itu, maka perkiraan profil beban dapat dilakukan dengan berbagai metode:
• Perhitungan langsung
• Sampling Statistik
• Perbandingan

www.pln.co.id |
Profil Beban Lokasi Belum Berlistrik
Beban suatu suatu lokasi yang belum berlistrik akan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain:
• Faktor demografis & geografis
• Faktor tingkat perekonomian
• Komposisi jenis pelanggan
• Faktor budaya/social

www.pln.co.id |
Tahapan Estimasi Beban Lokasi Belum Berlistrik
(contoh) Jenis Beban 1. KEBUTUHAN BEBAN RUMAH TANGGA

1. Menentukan beban rumah tangga/hari


a. Item Peralatan Lampu Televisi Kulkas Rumah Tangga

b. Jumlah 3 1 1 Total beban 200


Asumsi: c. Daya 4W 100 W 80 W rumah tangga 184

a. Jumlah 200 KK d. Jam nyala/hari 7 9 24 24

b. 3 Buah Lampu 4 watt, 7 jam/hari 01.00


02.00
80
80
80
80
14,720
14,720
c. 1 unit televisi 100 watt, 9 jam/hari 03.00
04.00 8
80
80
80
88
14,720
16,192
d. 1 unit kulkas 80 watt, 24 jam/hari 05.00
06.00
8 80
80
88
80
16,192
14,720
07.00 80 80 14,720
08.00 80 80 14,720
Berdasarkan asumsi diatas, diperoleh 09.00
10.00
80
80
80
80
14,720
14,720

kumulatif kebutuhan energy sebesar 11.00


12.00
80
80
80
80
14,720
14,720

422,46 kWh/hari 13.00


14.00
80
80
80
80
14,720
14,720
15.00 80 80 14,720
16.00 80 80 14,720
17.00 80 80 14,720
18.00 12 100 80 192 35,328
19.00 12 100 80 192 35,328
20.00 12 100 80 192 35,328
21.00 12 80 92 16,928
22.00 12 80 92 16,928
23.00 80 80 14,720
24.00 80 80 14,720
Total 76 300 1,920 2,296 422,464

www.pln.co.id |
Tahapan Estimasi Beban Lokasi Belum Berlistrik
(contoh) Jenis Beban Fasum/Fasos

2. Menentukan beban fasum/fasos


a. Item Peralatan Sekolah Puskesmas Kantor Desa PJU

b. Jumlah 50 Total beban


Asumsi: c. Daya 1 1 1 20 fasum/fasos

a. 1 unit sekolah d. Jam nyala/hari 12

b. 1 unit PUSKESMAS 01.00


02.00
100
100
250
250
60
60
1000
1000
1410
1410
c. 1 unit kantor desa 03.00
04.00
100
100
250
250
60
60
1000
1000
1410
1410

d. 50 unit PJU 20 W, 12 jam/hari 05.00


06.00
100
100
250
250
60
60
1000
1000
1410
1410
07.00 20 150 150 320
08.00 20 150 150 320

Berdasarkan asumsi diatas, diperoleh 09.00


10.00
20
20
150
150
150
150
320
320

kumulatif kebutuhan energy sebesar 11.00


12.00
20
20
150
150
150
150
320
320

21,85 kWh/hari
13.00 20 150 150 320
14.00 20 150 150 320
15.00 20 150 150 320
16.00 20 150 150 320
17.00 20 150 150 320
18.00 100 250 60 1000 1410
19.00 100 250 60 1000 1410
20.00 100 250 60 1000 1410
21.00 100 250 60 1000 1410
22.00 100 250 60 1000 1410
23.00 100 250 60 1000 1410
24.00 100 250 60 1000 1410
Total 1,520 4,900 2,430 13,000 21,850

www.pln.co.id |
Tahapan Estimasi Beban Lokasi Belum Berlistrik
(contoh) Jenis Beban Fasilitas Ekonomi
Lemari
a. Item Peralatan
3. Menentukan beban fasilitas ekonomi
Mesin Giling
Pendingin
b. Jumlah 1 1 Total beban
Asumsi: c. Daya 40 200 fas. Ekonomi

a. 1 unit lemari pendingin d. Jam nyala/hari 24 7

b. 1 unit mesin penggiling 01.00


02.00
40
40
40
40
03.00 40 40
04.00 40 40

Berdasarkan asumsi diatas, diperoleh 05.00


06.00
40
40
40
40

kumulatif kebutuhan energy sebesar 07.00


08.00
40
40
40
40

2,36 kWh/hari 09.00


10.00
40
40
200
200
240
240
11.00 40 200 240
12.00 40 200 240
13.00 40 200 240
14.00 40 200 240
15.00 40 200 240
16.00 40 40
17.00 40 40
18.00 40 40
19.00 40 40
20.00 40 40
21.00 40 40
22.00 40 40
23.00 40 40
24.00 40 40
Total 960 1,400 - - 2,360

www.pln.co.id |
Tahapan Estimasi Beban Lokasi Belum Berlistrik
(contoh)
4. Profil beban sistem

www.pln.co.id |
Analisa Kebutuhan
Beban/Energi Listrik

04 Analisa Pertumbuhan
Beban
Pertumbuhan Beban Kelistrikan
Estimasi pertumbuhan beban pada sistem kelistrikan dimana PLTS Photovoltaic akan
dibangun juga perlu dipertimbangkan secara teliti. Hal ini diperlukan untuk:
 Memperkirakan kebutuhan beban yang tepat di masa mendatang, sehingga kapasitas
PLTS yang akan dibangun bisa memadai dalam memenuhi kebutuhan tersebut
 Perencanaan perluasan PLTS atau peningkatan kapasitas sistem pembangkit lain di
masa mendatang.

Pertumbuhan beban pada suatu sistem kelistrikan dipengaruhi oleh berbagai faktor:
• Pertumbuhan jumlah penduduk
• Pertumbuhan ekonomi kawasan
• Rasio Elektrifikasi
• Faktor Regulasi

www.pln.co.id |
Metode Estimasi Pertumbuhan Beban
1. Metode Sampling Statistik
Metoda ini dibangun berdasarkan data dan analisa penggunaan tenaga listrik pada setiap
sektor pemakaian. Keuntungan metoda ini ialah hasil ramalan merupakan simulasi dari
penggunaan tenaga elektrik di masyarakat dengan lebih terinci serta dapat pada
mensimulasikan perubahan teknologi, kebiasaan pemakaian dan kebijaksaaan pemerintah.
Kelemahannya adalah dalam hal penyediaan data yang banyak dan kadang-kadang tidak
tersedia di pusat data. Metoda ini biasanya digunakan untuk menganalisis penggunaan
energi pada sektor rumah tangga

Metoda ini biasanya dipergunakan untuk meramalkan daerah yang luas tetapi mempunyai
keadaan perlistrikan yang hampir merata, atau sedikitnya tidak terdapat perbedaan yang
menyolok. Jadi untuk meramalkan kebutuhan tenaga listrik keseluruhan daerah yang luas
cukup dengan mengambil suatu daerah sebagai sample yang dapat mewakili keseluruhan,
sehingga mempermudah perhitungan

www.pln.co.id |
Metode Estimasi Pertumbuhan Beban
2. Metode Ekstrapolasi
Metoda ini sangat bersandar pada data-data masa lampau, untuk kemudian diproyeksikan
ke masa yang akan datang. Teknik ekstrapolasi ini beranggapan bahwa faktor perubahan
yang tercermin pada masa lampau akan memiliki pengaruh yang sama dan bersifat kontinyu
dimasa yang akan datang. Bila terjadi fluktuasi-fluktuasi seperti terjadi pada daerah yang
sedang berkembang maka metoda ini kurang tepat

3. Metode Perbandingan
Yaitu proyeksi dengan analisa perbandingan dan kecenderungan yang homogen pada
daerah lain. Metoda ini hanya bisa diterapkan pada daerah yang mempunyai sistem
kelistrikan yang mirip dalam hal jumlah dan komposisi jenis pelanggan. Metoda ini disebut
juga metoda kecenderungan yaitu metoda yang dibangun berdasarkan hubungan data masa
lalu tanpa memperhatikan penyebab (pengaruh ekonomi, iklim, teknologi, dan lain-lain).
Metoda ini biasanya digunakan untuk peramalan jangka pendek

www.pln.co.id |
Metode Estimasi Pertumbuhan Beban
4. Metode Sektoral
Metoda ini mengamati pertumbuhan beban listrik pada tiap-tiap sektor beban. Dimana beban
dikelompokkan kedalam beberapa sektor beban, pada studi ini beban dibagi menjadi empat
sektor beban, yaitu sektor rumah tangga, komersil, industri dan fasilitas umum. Kebutuhan
tenaga listrik di pusat beban adalah merupakan jumlah kebutuhan keempat sektor di dalam
pusat beban tersebut. Metoda ini cocok digunakan untuk menghasilkan perhitungan yang
lebih teliti dibandingkan dengan metoda yang lainnya

5. Metode Gabungan
Setiap metode dan proses mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing,
sehingga sulit untuk menentukan mana yang terbaik, hal ini juga disebabkan oleh
pelaksanaan peramalan yang berbeda-beda menurut kondisi dan ruang lingkupnya. Metode
yang terbaik adalah metode yang dikembangkan berdasarkan keadaan daerah yang
bersangkutan dan kondisi sosio-ekonomi setempat. Pada setiap perioda tertentu ramalan
beban harus dikoreksi kembali dan disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan keadaan yang
sebenarnya
www.pln.co.id |
Pertumbuhan Beban akibat Perubahan Jam Layanan

Dalam implementasinya, PLTS Photovoltaic oleh PLN di Indonesia diprioritaskan pada


lokasi- lokasi terpencil/isolated, terutama untuk komunitas/penduduk di pulau-pulau kecil
yang tersebar di seluruh wilayah. Selain disebabkan oleh beban yang relatif kecil dan faktor
ketersediaan sumber daya energi untuk pembangkit listrik, hal ini juga dipengaruhi oleh
kenyataan bahwa di sebagian besar pulau-pulau kecil tersebut, penyaluran listrik oleh PLN
saat ini tidak dilakukan sepanjang hari, namun hanya 12 jam sehari (pada malam hari saja)
bahkan sebagian daerah hanya beroperasi 6 jam. Pembangunan PLTS Photovoltaic
diharapkan mampu meningkatkan pola operasi sistem kelistrikan di lokasi-lokasi tersebut
hingga 24 jam sehari.
Dalam kaitannya dengan estimasi pertumbuhan beban, perubahan pola operasi penyaluran
listrik oleh PLN tersebut harus bisa diantisipasi pada saat perencanaan atau desain PLTS
Photovoltaic

www.pln.co.id |
Pertumbuhan Beban akibat Perubahan Jam Layanan

Dalam kaitannya dengan estimasi pertumbuhan beban, perubahan pola operasi penyaluran
listrik oleh PLN tersebut harus bisa diantisipasi pada saat perencanaan atau desain PLTS
Photovoltaic.
Beberapa hal yang perlu diantisipasi saat perubahan tersebut antara lain:
• Penambahan peralatan elektrikal pada setiap pelanggan rumah tangga
• Pertumbuhan sektor bisnis dengan tersedianya listrik di siang hari dari PLN peningkatan
kebutuhan fasilitas umum (kantor pemerintahan dll)
• Perubahan pola konsumsi listrik pelanggan rumah tangga

www.pln.co.id |
Pertumbuhan Beban akibat Perubahan Jam Layanan

Untuk memperkirakan pertumbuhan beban akibat perubahan pola operasi menjadi 24 jam,
beberapa cara bisa dilakukan, antara lain:
• Menganalisa penambahan jenis, jumlah dan daya peralatan peralatan listrik di pelanggan
rumah tangga. Metode sampling bisa dilakukan untuk proses ini.
• Memperkirakan pertumbuhan kebutuhan listrik akibat pertumbuhan sektor bisnis di
daerah tersebut. Hal ini bisa dilakukan melalui perbandingan dengan daerah lain yang
sesuai
• Melakukan komunikasi yang efektif dengan instansi pemerintahan terkait untuk
mengetahui rencana pengembangan gedung dan fasilitas perkantoran ketika sistem
kelistrikan PLN akan beroperasi 24 jam
• Mengkaji perubahan pola konsumsi listrik oleh pelanggan rumah tangga, misalnya lama
penyalaan, penambahan daya peralatan dll.
• Menggabungkan cara-cara di atas untuk mendapatkan estimasi yang komprehensif dari
pertumbuhan beban listrik di daerah tersebut

www.pln.co.id |

Anda mungkin juga menyukai