Analisa Kebutuhan Energi (Beban) Listrik
Analisa Kebutuhan Energi (Beban) Listrik
Analisa Kebutuhan
Energi/Beban Listrik
www.pln.co.id |
Analisa Kebutuhan
Beban/Energi Listrik
01 Paramater Beban
Kelistrikan
Beban Puncak & Beban Maksimum
• Beban puncak adalah beban tertinggi yang pernah terjadi di suatu system kelistrikan
• Beban maksimum adalah beban tertinggi pada suatu range periode pengukuran tertentu,
misalnya periode 1 jam
www.pln.co.id |
Faktor Beban
• Faktor beban adalah perbandingan antara beban rata-rata terhadap beban puncak yang
diukur pada suatu periode pengukuran tertentu
Load Factor = (%)
Faktor beban = 27/100
= 27%
• Jika dikaitkan dengan energy listrik yang digunakan, factor beban adalah perbandingan
antara jumlah energy yang digunakan dibagi perkalian antara beban puncak dan jam
operasi system
Misalnya suatu system menggunakan energy listrik Load Factor = 41.7 %
sebesar 100 kWh selama sehari sedangkan beban
puncak system adalah 10 kW
www.pln.co.id |
Faktor Kebutuhan
Faktor kebutuhan adalah perbandingan antara beban maksimum pada periode tertentu pada
suatu system dengan total kapasitas yang tersedia di system
Demand Factor = (%)
www.pln.co.id |
Faktor Kapasitas Pembangkit
Faktor kapasitas adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar suatu unit pembangkit
dimanfaatkan, rumusnya secara umum sama dengan load factor (dari sisi energy listrik)
namun ukuran ini lebih banyak digunakan untuk menggambarkan reliability dari system
pembangkit. Faktor kapasitas umumnya diukur dalam periode setahun
www.pln.co.id |
Profil Beban Harian
• Profil beban adalah grafik beban suatu system kelistrikan terhadap waktu yang diukur
pada periode pengukuran tertentu, misalnya per 1 jam atau per ½ jam
• Karakteristik profil beban pada jenis pelanggan yang berbeda menunjukkan pola yang
berbeda pula
www.pln.co.id |
Faktor Keragaman & Faktor Keserempakan
• Faktor keragaman (fdiv) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah beban
maksimum dari masing masing unit beban yang ada pada suatu sistem terhadap beban
maksimum sistem secara keseluruhan
• Faktor keserempakan (fcf) adalah kebalikan dari faktor keragaman, yang didefinisikan
sebagai perbandingan antara beban maksimum dari suatu kumpulan beban dari sistem
terhadap jumlah beban maksimum dari masing-masing unit beban
www.pln.co.id |
Analisa Kebutuhan
Beban/Energi Listrik
Dalam merencanakan suatu PLTS pada suatu lokasi yang telah memiliki sistem kelistrikan
harus menggunakan profil beban yang sebenarnya, bukan dilakukan estimasi. Perlakuan
estimasi hanya dibutuhkan saat ingin menentukan kapasitas peralatan untuk mengantisipasi
penambahan beban akibat bertambahnya jumlah pelanggan atau bertumbuhnya beban
pelanggan.
www.pln.co.id |
Data Profil Beban Eksisting
Contoh penggunaan profil beban eksisting pada perencanaan PLTS terutama untuk PLTS
on-grid dimana PLTS dibangun pada suatu grid kelistrikan yang sudah eksis, juga untuk
PLTS Hybrid yang dikombinasikan dengan jenis pembangkit lainnya.
Maka data yang digunakan sebagai dasar perencanaan PLTS adalah:
Beban eksisting ini saat yang bisa ditransformasikan ke kebutuhan energy sistem
Perkiraan pertumbuhan beban dan kebutuhan energy sistem dalam beberapa tahun ke
depan sesuai dengan rencana umur PLTS yang akan dibangun
Rencana pengembangan pembangkit lain dalam jangka waktu operasional PLTS juga
mempengaruhi perencanaan PLTS terutama terkait dengan load factor
www.pln.co.id |
Analisa Kebutuhan
Beban/Energi Listrik
www.pln.co.id |
Profil Beban Lokasi Belum Berlistrik
Beban suatu suatu lokasi yang belum berlistrik akan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain:
• Faktor demografis & geografis
• Faktor tingkat perekonomian
• Komposisi jenis pelanggan
• Faktor budaya/social
www.pln.co.id |
Tahapan Estimasi Beban Lokasi Belum Berlistrik
(contoh) Jenis Beban 1. KEBUTUHAN BEBAN RUMAH TANGGA
www.pln.co.id |
Tahapan Estimasi Beban Lokasi Belum Berlistrik
(contoh) Jenis Beban Fasum/Fasos
21,85 kWh/hari
13.00 20 150 150 320
14.00 20 150 150 320
15.00 20 150 150 320
16.00 20 150 150 320
17.00 20 150 150 320
18.00 100 250 60 1000 1410
19.00 100 250 60 1000 1410
20.00 100 250 60 1000 1410
21.00 100 250 60 1000 1410
22.00 100 250 60 1000 1410
23.00 100 250 60 1000 1410
24.00 100 250 60 1000 1410
Total 1,520 4,900 2,430 13,000 21,850
www.pln.co.id |
Tahapan Estimasi Beban Lokasi Belum Berlistrik
(contoh) Jenis Beban Fasilitas Ekonomi
Lemari
a. Item Peralatan
3. Menentukan beban fasilitas ekonomi
Mesin Giling
Pendingin
b. Jumlah 1 1 Total beban
Asumsi: c. Daya 40 200 fas. Ekonomi
www.pln.co.id |
Tahapan Estimasi Beban Lokasi Belum Berlistrik
(contoh)
4. Profil beban sistem
www.pln.co.id |
Analisa Kebutuhan
Beban/Energi Listrik
04 Analisa Pertumbuhan
Beban
Pertumbuhan Beban Kelistrikan
Estimasi pertumbuhan beban pada sistem kelistrikan dimana PLTS Photovoltaic akan
dibangun juga perlu dipertimbangkan secara teliti. Hal ini diperlukan untuk:
Memperkirakan kebutuhan beban yang tepat di masa mendatang, sehingga kapasitas
PLTS yang akan dibangun bisa memadai dalam memenuhi kebutuhan tersebut
Perencanaan perluasan PLTS atau peningkatan kapasitas sistem pembangkit lain di
masa mendatang.
Pertumbuhan beban pada suatu sistem kelistrikan dipengaruhi oleh berbagai faktor:
• Pertumbuhan jumlah penduduk
• Pertumbuhan ekonomi kawasan
• Rasio Elektrifikasi
• Faktor Regulasi
www.pln.co.id |
Metode Estimasi Pertumbuhan Beban
1. Metode Sampling Statistik
Metoda ini dibangun berdasarkan data dan analisa penggunaan tenaga listrik pada setiap
sektor pemakaian. Keuntungan metoda ini ialah hasil ramalan merupakan simulasi dari
penggunaan tenaga elektrik di masyarakat dengan lebih terinci serta dapat pada
mensimulasikan perubahan teknologi, kebiasaan pemakaian dan kebijaksaaan pemerintah.
Kelemahannya adalah dalam hal penyediaan data yang banyak dan kadang-kadang tidak
tersedia di pusat data. Metoda ini biasanya digunakan untuk menganalisis penggunaan
energi pada sektor rumah tangga
Metoda ini biasanya dipergunakan untuk meramalkan daerah yang luas tetapi mempunyai
keadaan perlistrikan yang hampir merata, atau sedikitnya tidak terdapat perbedaan yang
menyolok. Jadi untuk meramalkan kebutuhan tenaga listrik keseluruhan daerah yang luas
cukup dengan mengambil suatu daerah sebagai sample yang dapat mewakili keseluruhan,
sehingga mempermudah perhitungan
www.pln.co.id |
Metode Estimasi Pertumbuhan Beban
2. Metode Ekstrapolasi
Metoda ini sangat bersandar pada data-data masa lampau, untuk kemudian diproyeksikan
ke masa yang akan datang. Teknik ekstrapolasi ini beranggapan bahwa faktor perubahan
yang tercermin pada masa lampau akan memiliki pengaruh yang sama dan bersifat kontinyu
dimasa yang akan datang. Bila terjadi fluktuasi-fluktuasi seperti terjadi pada daerah yang
sedang berkembang maka metoda ini kurang tepat
3. Metode Perbandingan
Yaitu proyeksi dengan analisa perbandingan dan kecenderungan yang homogen pada
daerah lain. Metoda ini hanya bisa diterapkan pada daerah yang mempunyai sistem
kelistrikan yang mirip dalam hal jumlah dan komposisi jenis pelanggan. Metoda ini disebut
juga metoda kecenderungan yaitu metoda yang dibangun berdasarkan hubungan data masa
lalu tanpa memperhatikan penyebab (pengaruh ekonomi, iklim, teknologi, dan lain-lain).
Metoda ini biasanya digunakan untuk peramalan jangka pendek
www.pln.co.id |
Metode Estimasi Pertumbuhan Beban
4. Metode Sektoral
Metoda ini mengamati pertumbuhan beban listrik pada tiap-tiap sektor beban. Dimana beban
dikelompokkan kedalam beberapa sektor beban, pada studi ini beban dibagi menjadi empat
sektor beban, yaitu sektor rumah tangga, komersil, industri dan fasilitas umum. Kebutuhan
tenaga listrik di pusat beban adalah merupakan jumlah kebutuhan keempat sektor di dalam
pusat beban tersebut. Metoda ini cocok digunakan untuk menghasilkan perhitungan yang
lebih teliti dibandingkan dengan metoda yang lainnya
5. Metode Gabungan
Setiap metode dan proses mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing,
sehingga sulit untuk menentukan mana yang terbaik, hal ini juga disebabkan oleh
pelaksanaan peramalan yang berbeda-beda menurut kondisi dan ruang lingkupnya. Metode
yang terbaik adalah metode yang dikembangkan berdasarkan keadaan daerah yang
bersangkutan dan kondisi sosio-ekonomi setempat. Pada setiap perioda tertentu ramalan
beban harus dikoreksi kembali dan disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan keadaan yang
sebenarnya
www.pln.co.id |
Pertumbuhan Beban akibat Perubahan Jam Layanan
www.pln.co.id |
Pertumbuhan Beban akibat Perubahan Jam Layanan
Dalam kaitannya dengan estimasi pertumbuhan beban, perubahan pola operasi penyaluran
listrik oleh PLN tersebut harus bisa diantisipasi pada saat perencanaan atau desain PLTS
Photovoltaic.
Beberapa hal yang perlu diantisipasi saat perubahan tersebut antara lain:
• Penambahan peralatan elektrikal pada setiap pelanggan rumah tangga
• Pertumbuhan sektor bisnis dengan tersedianya listrik di siang hari dari PLN peningkatan
kebutuhan fasilitas umum (kantor pemerintahan dll)
• Perubahan pola konsumsi listrik pelanggan rumah tangga
www.pln.co.id |
Pertumbuhan Beban akibat Perubahan Jam Layanan
Untuk memperkirakan pertumbuhan beban akibat perubahan pola operasi menjadi 24 jam,
beberapa cara bisa dilakukan, antara lain:
• Menganalisa penambahan jenis, jumlah dan daya peralatan peralatan listrik di pelanggan
rumah tangga. Metode sampling bisa dilakukan untuk proses ini.
• Memperkirakan pertumbuhan kebutuhan listrik akibat pertumbuhan sektor bisnis di
daerah tersebut. Hal ini bisa dilakukan melalui perbandingan dengan daerah lain yang
sesuai
• Melakukan komunikasi yang efektif dengan instansi pemerintahan terkait untuk
mengetahui rencana pengembangan gedung dan fasilitas perkantoran ketika sistem
kelistrikan PLN akan beroperasi 24 jam
• Mengkaji perubahan pola konsumsi listrik oleh pelanggan rumah tangga, misalnya lama
penyalaan, penambahan daya peralatan dll.
• Menggabungkan cara-cara di atas untuk mendapatkan estimasi yang komprehensif dari
pertumbuhan beban listrik di daerah tersebut
www.pln.co.id |