id
PROPOSAL TESIS
PELAKSANAAN KEWAJIBAN NAFKAH
SUAMI BERSTATUS NARAPIDANA
(Studi kasus di Lapas kelas IIa kota metro)
Oleh :
Yudha Pratama Putra
NPM 2071020028
Sejalan dengan wawancara terhadap sdri.Ria yang merupakan istri dari seorang
laki laki bernama sdr.Azuwar Sdr.Azuwar adalah Narapidana pada Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kota Metro
Fasilitas fasilitas yang diberikan Lapas Kelas IIA Kota Metro diantaranya
Warung Kopi (kantin) , Pangkas Rambut , & lahan bercocok tanam.
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tercantum pada Pasal 1 angka 32, terpidana adalah seseorang
yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
Menurut Pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan menjelaskan bahwa narapidana
adalah terpidana yang sedang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan, menurut Pasal 1 ayat
(6) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, terpidana adalah seseorang yang di pidana
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Narapidana adalah seseorang yang dipidana berdasarkan
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap yang sedang menjalani pidana hilang
kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan.
Kewajiban Narapidana
a.Narapidana wajib mengikuti secara tertib program pembinaan kegiatan tertentu.
b.Ketentuan mengenai program pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah.
Diangkatnya Pemuka dan Tamping guna mendukung pelaksanaan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan agar
pelaksanaan pembinaan dan pembimbingan warga binaan dapat diselenggarakan secara efektif.
Pemuka dan Tamping mempunyai tugas membantu petugas pemasyarakatan melakukan kegiatan pembinaan di
bidang : Pendidikan. Industri.,Kegiatan kerja. Olahraga,Kebersihan lingkungan, Keagamaan, Kesenian,
Kesehatan.
Tugas yang tidak boleh dilakukan oleh Pemuka dan Tahanan Pendamping (Tamping) meliputi : Pengamanan,
Registrasi, Administrasi Teknis, Pelayanan Medis Kesehatan, dan Administrasi Perkantoran.
Adapun pengertian pidana penjara menurut P.A.F Lamintang, yaitu Pidana penjara adalah suatu pidana berupa pembatasan
kebebasan bergerak dari seorang terpidana, yang dilakukan dengan menutup orang tersebut di dalam sebuah lembaga
pemasyarakatan, dengan mewajibkan orang itu untuk mentaati semua peraturan tata tertib yang berlaku di dalam lembaga
pemasyarakatan yang dikaitkan dengan suatu tindakan tata tertib bagi mereka yang telah melanggar peraturan tersebut.
"Kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan" ialah salah satu asas dalam sistem pembinaan
pemasyarakatan. Asas tersebut adalah satu dari delapan asas yang diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995
Tentang Pemasyarakatan. Yang dimaksud "Kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan" adalah Warga
Binaan Pemasyarakatan harus berada dalam LAPAS untuk jangka waktu tertentu sehingga negara mempunyai kesempatan
untuk memperbaikinya.
Kewajiban berasal dari kata wajib yang artinya harus. Dalam kamus Bahasa Indonesia kewajiban dapat diartikan dengan
sesuatu diwajibkan, sesuatu yang harus dilakukan, jadi yang dimaksud dengan kewajiban dalam hubungan suami istri adalah
hal-hal yang dilakukan atau diadakan oleh salah seorang suami istri untuk memenuhi hak dari pihak lain. Kewajiban adalah
apa yang mesti dilakukan seseorang terhadap orang lain, yang timbul karena hak yang melekat pada subyek hukum
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hak dan kewajiban suami istri adalah hubungan timbal balik antara suami dan istri
dalam ikatan perkawinan, dalam arti kata tidak dapat dipisahkan dimana ada hak disitu ada kewajiban. Karena apa yang menjadi
hak seseorang menjadi kewajiban orang lain. Setiap manusia tidak lepas dari hak dan kewajiban. setiap manusia mempunyai hak
dan kewajiban.
pasal 32 UU Perkawinan No.1 tahun 1974 dalam ayat (1) dan ayat (2) :
(1) Suami istri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap.
(2) Rumah tempat tinggal yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditentukan oleh suami istri secara bersama.
Pada pasal 33 Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 menerangkan bahwa suami-istri wajib saling cinta
mencintai, hormat-menghormati, setia memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974 yang berbunyi
(1) Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan berumah tangga sesuai dengan
kemampuannya.
Didalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), kewajiban suami terhadap istri diatur dalam Pasal 80 yang berbunyi:
(2) Suami adalah pembimbing terhadap istri dan rumah tangga, akan tetapi mengenai hal-hal urusan rumah tangga yang
penting di putuskan oleh suami istri bersama.
(3) Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup rumah tangga sesuai dengan
kemampuanya.
Adapun kewajiban-kewajiban suami terhadap istri terdapat dalam pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun
1974 yang berbunyi:
(2) Istri wajib mengatur rumah tangga sebaik-baiknya.
Didalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), kewajiban istri terhadap suami diatur dalam pasal 83 yang berbunyi:
(3) Kewajiban utama bagi seorang isteri ialah berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam yang dibenarkan oleh hukum
islam.
(4) Isteri menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
www.metrouniv.ac.id
• IAIN KOTA METRO
www.metrouniv.ac.id
• IAIN KOTA METRO
www.metrouniv.ac.id
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Sumber Data
Sumber Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara yang
dilakukan oleh peneliti. Adapun sumber data primer dalam penelitan ini adalah :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Lembaga Pemasyarakatan Kota Metro (Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik) guna menggali
informasi terkait bagaimana kegiatan sehari hari Narapidana pada Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kota Metro serta mengaetahui apakah ada
kegiatan pembinaan serta fasilitas yang disediakan oleh pihak Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kota Metro yang menunjang pelaksanaan nafkah
ekonomi suami narapidana.
b. Narapidana pada Lembaga Pemasyarakatan Kota Metro yang berstatus sebagai suami atau kepala keluarga guna menggali informasi tentang
bagaimana pelaksanaan kewajiban nafkah mereka terhadap keluarga selama menjalani hukuman penjara pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Kota Metro dan menemukan faktor faktor yang mendukung ataupun menghambat pelaksanaan tersebut.
c. Istri/keluarga Narapidana yang sedang menjalani hukuman penjara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Metro guna menggali informasi
terkait terlaksana atau tidaknya pemeuhan kewajiban nafkah ekonomi oleh suami narapidana.
Sumber Data sekunder yaitu data yang diperoleh penelitian dari orang lain atau sumber sekunder jadi bukan asli. Dapat diperoleh dari
kepustakaan, buku-buku, tulisan, artikel, ataupun jurnal yang berhubungan dengan pelaksanaan kewajiban nafkah suami narapidana terhadap
keluarganya. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah :
a. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Juncto Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
b. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka
dan Tamping Pada Lembaga Pemsyarakatan Juncto Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2013 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Pemuka dan Tamping Pada Lembaga Pemsyarakatan.
c. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 1 tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam
d. Website Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) Publik Direktorat Jendral Pemasyarakatan Republik Indonesia.
Wawancara
• Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Untuk mendapatkan informasi
yang valid, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara terstruktur.
• Adapun penentuan sumber data yang menjadi sasaran wawancara pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive
Sampling dan Cluster Random Sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan. Sedangkan Cluster
Random Sampling adalah pengambilan sampel secara acak terhadap kelompok, bukan terhadap subjek secara individu
Dokumentasi
• Dokumentasi adalah kegiatan mencari data berkaitan dengan hal-hal atau variabel penelitian, yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah dan yang lainnya. Metode ini digunakan sebagai salah satu pelengkap dalam memperoleh data.
Menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yang didapatkan dari observasi,wawancara dan dokumentasi. Dalam
hal ini masalah yang diteliti adalah tentang pelaksanaan kewajiban nafkah suami narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota
Metro
Mengklasifikasikan data dan menyusunnya berdasarkan kategori kategori. Pada penelitian ini penulis akan mengkategorikan persoalan kewajiban
nafkah suami narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Metro menjadi 2 kategori yakni kategori nafkah terpenuhi dan kategori nafkah
tidak terpenuhi.
Interprestasi data yakni setelah data dihimpun dan diklasifikasikan lalu menguraikan data dengan kata-kata. Penulis akan menguraikan
tentang bagaimana pelaksanaan kewajiban nafkah suami narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Metro yang sudah
dibagi menjadi 2 kategori yakni kategori nafkah terpenuhi dan kategori nafkah tidak terpenuhi serta apa faktor pendukung ataupun
penghambatnya.
Dan setelah data tersusun dan terklasifikasi kemudian langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan berdasarkan data yang ada dan
mengkaji dengan teori normatif.
www.metrouniv.ac.id
• IAIN KOTA METRO
www.metrouniv.ac.id
• IAIN KOTA METRO
www.metrouniv.ac.id
IAIN KOTA METRO www.metrouniv.ac.id
IAIN KOTA METRO www.metrouniv.ac.id
• IAIN KOTA METRO
www.metrouniv.ac.id
SEKIAN TERIMAKASIH