Anda di halaman 1dari 10

SEDIAAN GEL

Oleh Kelompok 6
1. Arifah Khaerani (200501047)
2. Desi Puji Rahayu (200501056)
3. Rosiana Desi Fitria (200501079)
4. Umniatul Holiza (200501082)
Penggolongan (Disperse sitem)
A. Berdasarkan sifat fase koloid
- Gel anorganik, contoh : bentonit magma
- Gel organik, pembentuk gel berupa polimer
B. Berdasarkan sifat pelarut
- Hidrogel (pelarut air).
- Xerogel
C. Berdasarkan Bentuk struktur Gel
- Kumparan acak
- Heliks
- Batang
- Bangunan Kartu
D. Berdasarkan Jenis fase terdispersi (FI IV, ansel)
- Gel fase tunggal
- Gel sistem dua fase
PENGERTIAN GEL
• Gel merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul
organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan , gel
kadang-kadang disebut jeli (FI IV, hal 7).
• Gel adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang
dibuat dari zarah kecil senyawaan organik atau
makromelekul senyawa organik, masing-masing
terbungkus dan saling terserap oleh cairan (Formularion
Nasional, hal 315)
BASIS GEL
Basis gel merupakan bahan utama dalam formulasi sediaan gel.
Ada 2 macam basis gel yaitu gel hidrofobik dan gel hidrofilik :
1. Gel hidrofobik (oleogel) adalah sediaan dengan basis yang
biasanya mengadung parafin cair dengan polietilen atau
minyak lemak membentuk gel dan silika koloidal atau
aluminium atau sabung seng.
2. Gel hidrofilik (hidrogel) adalah sediaan dengan basis yang
biasanya mengandung air, gliserol atau propilen glikol
membentuk gel dengan gelling agent (pembentuk gel) yang
sesuai seperti tragakan, pati, derivat selulosa, polimer
karboksivinil, dan magnesium inium silikat.
Sifat/Karakteristik Gel
• Zat pembentuk gel yang ideal untuk sediaan farmasi dan kosmetik ialah
inert, aman dan tidak bereaksi dengan komponen lain. Pemilihan bahan
pembentuk gel harus dapat memberikan bentuk padatan yang baik
selama penyimpanan tapi dapat rusak segera ketika sediaan diberikan
kekuatan atau daya yang disebabkan oleh pengocokan dalam botol,
pemerasan tube, atau selama penggunaan topikal. Karakteristik gel
harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan sediaan yang diharapkan
(Lachman, 496-499) .
• Sifat-sifat gel yang diharapkan dalam sediaan gel topikal antara lain:
memiliki sifat aliran tiksotropik, daya sebar baik, tidak berminyak,
mudah dicuci, sebagai emolien, ringan (khususnya untuk jaringan yang
mengelupas), tidak meninggalkan noda, dapat bercampur dengan bahan
tambahan lain, larut air atau dapat bercampur dengan air (Ofner dan
Klech-Gellote, 2007).
KONTROL KUALITAS GEL/EVALUASI
GEL
Tujuan dilakukannya evaluasi gel ini untuk mengevaluasi sediaan dan
membandingkan dengan standart yang ada pada literatur dan untuk
mengetahui layak aatau tidaknya sediaan gel itu digunakan.
1. Pengujian organoleptis, pengujian organoleptis meliputi pemeriksaan
perubahan bau, warna, dan konsistensi dari formula sebelum dan sesudah
kondisi dipaksakan.
2. Uji Homogenitas , mengamati homogenitas sediaan dengan mengoleskan
sedinan pada kaca objek tipis tipis. Untuk mendapatkan permukaan
sediaan yang homogen, dilakukan dengan menggeserkan sejumlah
sediaan dari ujung kaca objek dengan bantuan batang.
3. Uji Ph, penetapan pH dalam hal ini diuji agar dapat diketahui ph dari
sediaan yang dibuatuntuk selanjutnya stabilitas ph dari sediaan dapat
dipertahankan pada suatu rentang phtertentu. Pengukuran ph dilakukan
dengan menggunakan kertas universal.
4. Uji Daya Lekat, uji daya kekat bertujuan untuk mengetahui waktu yang
dibutuhkan oleh krim untuk melekat pada kulit. Hal ini juga
berhubungan dengan kam daya kerja obat. Semakin lama waktu yang
dibutuhkan maka semakin ham daya kerja obat. Caranya yaitu dengan
meletakkan sediaan pada objek glass pada aht uji daya kemudian
ditambahkan beban 500 gram kemudian ditunggu selima 1 menit,
setelah 1 menit beban diturunkan kemudian dicatat waktunya.
5. Uji Daya Sebar, diartikan sebagai kemampuan menyebar krim pada
kulit. Caranya yakni dengan volume tertentu dibawa ke pusat antara 2
lempeng gelas, kempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu
dibebani oleh peletakan dari anak timbang. Permukaan penyebaran yang
dihasilkan dengan menaikkan pembebanan menggambarkan suatu
karakteristik untuk daya sebar. Semakin menyebar menunjukkan
kemampuannya dakım distribusi merata.
6. Uji Viskositas, merupakan gambaran suantu benda cair untuk mengalir.
CONTOH FORMULASI GEL
• Judul : Formulasi Gel minyak Atsiri Sereh dengan Basis HPMC
dan Karbopol
• Bahan : - Minyak Atsiri Sereh
- HPMC
-Metil paraben
-Propilen Glikol
-NaOH
-Trietanolamin
-Aquades
Proses pembuatan Gel
• Aquades dipanaskan hingga 70 derajat celcius
• Karbopol fidespersikan dalam aquades
nenggunakan sitrer dengan kecepatan 70 rpm
sampai homogen dan memiliki busa
• Setelah busa hilang kemudian ditambahkan
trietanolamin sehingga terbentuk gel.
• HPMC didespersikann dengan aquades hingga
mengembang lalu dutambahkan ke dalam
karbopol
Lanjutan...
• Diaduk hingga homogen
• Metil paraben kemudian dilarutkan dalam air
panas, setelah larut dimasukan dalan masa gel
diikuti dengan penambahan NaOH dan diaduk
dengan stirer sampai homogen
• Minyak atsiri sereh dan propilen glikol
ditambahkan dalam masa gel dan diaduk dengan
stirrer sampai homogen, dan sambil
menambahkan sisa air(Djajadisastra, et al, 2009).

Anda mungkin juga menyukai