Anda di halaman 1dari 36

OLEH SUNARKO

 Sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah


 Frekwensi denyut jantung :
◦ Normal dewasa : 60-80X/menit, <50X
(bradikardi), >100X (takikardi)
◦ Normal anak-anak (2-10 tahun) : 60-
140X/menit
◦ Normal bayi : 85-200x/menit
 Tekanan darah
◦ Sistolik dewasa : 90-140 mmHg
◦ Sistolik minimal anak-anak :
◦ rumus 70 + (2 X usia dalam tahun)
 Penentuan denyut nadi
◦ Dewasa dan anak diraba pada arteri karotis yaitu
medial dari musculus sternokleidomastoidius
◦ Bayi diraba pada arteri brachialis yaitu pada sisi
medial lengan atas
 Henti jantung
◦ Gejala henti jantung adalah gejala syok yang
sangat berat.
◦ Klien mungkin masih akan berusaha menarik
nafas satu atau dua kali, setelah itu akan berhenti
bernafas.
◦ Klien akan ditemukan dalam keadaan tidak sadar.
◦ Pada perabaan nadi tidak ditemukan denyut nadi
arteri karotis
◦ Bila ditemukan henti jantung, maka harus
dilakukan massase jantung luar yang merupakan
bagian dari resusitasi jantung paru (RJP, CPR)
◦ RJP hanya menghasilkan 25 – 30% dari curah
jantung (cardiac output) sehingga oksigen
tambahan mutlak diperlukan.
 LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DIAMBIL
SEBELUM MEMULAI RJP.
◦ Observasi keadaan lingkungan max 60 detik
(DANGER)
◦ Tentukan tingkat kesadaran klien (RESPONS)
Dilakukan dengan memanggil,

menepuk pundak, mencubit klien, bila tidak


ada respon maka:
◦ Panggil bantuan (CALL FOR HELP)
Bila petugas sendiri jangan mulai RJP, sebelum
memanggil bantuan.
◦ Posisi klien
Klien harus dalam keadaan terlentang, bila
telungkup klien dibalikkan, pada keadaan trauma
dilakukan dengan log roll.
◦ Ekstensikan kepala.
Buka mulut klien dengan crossfinger
Jika ada sumbatan miringkan klien bersihkan
dengan finger sweap
Jika telah bersih kembali ke posisi terlentang
◦ Cek nafas
Dengan (look, listen, and feel) 3-5 detik
Jika tidak ada beri nafas buatan 2 kali
◦ Cek nadi arteri carotis 5-10 detik.
◦ Jika nadi ada dan klien bernafas hentikan nafas
buatan
◦ Jika nadi ada klien tidak bernafas teruskan nafas
buatan
◦ Jika nadi tidak ada lakukan RJP
 Posisi klien
◦ Klien dalam keadaan terlentang pada dasar yang
keras
◦ Jangan menunda RJP karena alasan mencari alas
yang keras tidak ada
 Posisi petugas
◦ Posisi petugas berlutut setinggi bahu di sisi
kanan klien
◦ Jangan mengambil posisi menunggangi klien
 Tempat kompresi
◦ Tepatnya 2 inchi di atas procesus xipoidius (PX) pada
tengah sternum.
◦ Jari tengah kanan di letakkan pada px dan jari telunjuk
mengikuti.
◦ Telapak tangan kiri diletakkan di sisi tangan kanan
dengan tetap mengarah ke depan.
◦ Jari-jari kedua tangan dapat dirangkum, namun tidak
boleh menyinggung dada klien
◦ Anak-anak <8 tahun cukup dengan 1 telapak tangan, 1
jari di atas px
◦ Bayi dengan 2 atau 3 jari pada garis yang
menghubungkan kedua papilla mammae
 Kompresi
◦ Dilakukan dengan meluruskan siku, beban pada
bahu bukan pada siku.
◦ Kedalaman kompresi bayi 1-2 cm, anak-anak 2-3
cm, dewasa 3-5 cm.
◦ Efektifitas kedalaman dicek dengan meraba arteri
carotis, nadi ada saat kompresi
◦ Kompresi dilakukan dengan ritmik tidak dengan
tiba-tiba, jarak kompresi 1-1.5 detik.
 Perbandingan kompresi dan ventilasi
◦ Baik pada dewasa, anak maupun bayi dengan 1 atau 2
petugas dengan perbandingan 30 : 2
 Memeriksa pulsasi dan pernafasan
◦ RJP 1 petugas, pemeriksaan dilakukan setiap 5
siklus/2menit
◦ RJP 2 petugas, petugas yang melakukan ventilasi
dapat sekaligus melakukan pemeriksaan nadi
arteri carotis.
◦ Jika nadi ada, pernafasan ada hentikan RJP
Posisikan klien dalam posisi stabil, tidur miring
dengan bantalan tangan, kaki atas ditekuk 90
derajat
◦ Jika nadi ada, pernafasan tidak ada, berikan nafas
buatan 10-12 kali/menit
◦ Jika nadi tidak ada, pernafasan tidak ada, ulangi
lagi RJP
 Menghentikan RJP
RJP dihentikan jika:
◦ S ukses/berhasil
◦ T im medis/pertolongan datang
◦ O ut of energy/capek
◦ P erubahan keadaan lingkungan/bahaya
◦ S inyal kematian biologis
 Komplikasi RJP
◦ Fraktur costae (pada kasus lansia, tetap lanjutkan,
kasus posisi tangan petugas yang salah)
◦ Perdarahan intra abdominal (posisi tangan terlalu
rendah, menekan limpa/hepar)
◦ Distensi lambung karena pernafasan buatan

Anda mungkin juga menyukai