Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa 2 Ok
Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa 2 Ok
Arus Sejarah
Bangsa
(Part II)
– 1942: Sukarno, Hatta, Ki Hadjar Dewantara dan K.H. Mas Mansyur dinyatakan
sebagai pemimpin rakyat di Jawa sebagai “Empat Serangkai”. Hatta menerima
tawaran Jepang untuk bekerjasama.
– 1943: Perdana Menteri Jepang di parlemen Jepang menyatakan bahwa penduduk
di Indonesia akan diberi kesempatan untuk ikut serta dalam pemerintahan.
– 1944: Perdana Menteri Koiso menjanjikan kemerdekaan Indonesia.
– 1945: 1 Maret, pengumuman Jepang akan membentuk BPUPK. BPUPK baru
didirikan oleh Angkatan Darat Jepang pada tanggal 29 April, dan diresmikan pada
tanggal 28 Mei 1945. BPUPK didirikan di tiga wilayah, Sumatra, Jawa dan Indonesia
Timur.
BPUPK
28 Mei-1 Juni 1945,10-17 Juli 1945
BPUPK adalah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Badan
Penyelidik Kemerdekaan (untuk “To Indo” sebutan untuk Hindia Belanda) yang dibentuk oleh
Angkatan Darat Jepang: BPUPK di Jawa (29 April 1945, bersidang sejak 28 Mei 1945) dan BPUPK di
Sumatra (Mei 1945, bersidang 27 Juni-2 Juli 1945); BPUPK di Indonesia Timur oleh Angkatan Laut
(Mei 1945). Jepang baru mengganti istilah “To Indo” menjadi “Indonesia” pada 29 April 1945 .
BPUPK beranggotakan 67 perwakilan dari bangsa Indonesia: politisi, tokoh partai, bangsawan,
kepala daerah, pengusaha, tokoh etnis, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama, dan lain-
lain.
BPUPK melakukan sidang resmi dipimpin sesepuh Dr. Radjiman Wedyodiningrat
BPUPK bertugas membahas, merancang, dan menyiapkan segala hal yang diperlukan bagi
pembentukan suatu negara merdeka (etat-national).
Sidang BPUPKI
SUSUNAN PENGURUS BPUPKI
Anggota Anggota Anggota Tambahan
No Masa Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945) No Masa Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945) No Masa Sidang II
Di masa Akhir Perang Asia Timur Raya Tahun 1945, Pada Tanggal 29 April
1945, Dibentuk Suatu Badan Yang Diberi Nama BPUPKI Yang Bertugas
Untuk Menyelidiki Hal-hal Penting Yang Berhubungan Dengan Berbagai
Hal Yang Diperlukan untuk Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
SUSUNAN PENGURUS
BPUPKI TERDIRI DARI
69 ORANG + 7
ANGGOTA ISTIMEWA.
KETUA BPUPKI ADALAH
MASA SIDANG I DR. K.R.T RADJIMAN
MASA SIDANG II
29 Mei – 1 Juni 1945 WEDIODININGRAT 10 – 17 juli 1945
MEMBICARAKAN MEMBAHAS
PERUMUSAN DASAR RANCANGAN
NEGARA INDONESIA UNDANG-UNDANG
MERDEKA DASAR
Mengapa perlu ideologi?
– Tidak ada bangsa yang dapat mencapai kebesaran jika bangsa itu tidak
percaya kepada sesuatu, dan jika tidak sesuatu yang dipercayainya itu
memiliki dimensi moral guna menopang peradaban
John Gardner (1992) dalam Yudi Latif, Negara Paripurna (2002)
Bangunan Negara
Indonesia
UUD 1945
PANCASILA
Puing-puing Nusantara; Kebudayaan; Kerohanian; Kepribadian; Wawasan;
Kebangsaan; Puing-puing sejarah; Kearifan Lokal; Pengalaman Sejarah; Adat
Istiadat; Simbolisasi-Simbolisasi; Penghayatan Ketuhanan dan Kemanusiaan.
Sidang Pertama
Senin, 28 Mei 1945- Jumat, 1 Juni 1945
Mr. A. Soebardjo
Ir. Soekarno (Ketua) (Kebangsaan)
K.H Wachid
Drs. Moh. Hatta Hasjim (Islam)
(Kebangsaan)
H. Agus Salim
(Islam)
Mr. A.A Maramis
(Kebangsaan) K.H. Kahar
Moezakkir
(Islam)
R.Otto R. Abikoesno
Iskandardinata
(Kebangsaan) Tjokrosoejoso (Sumber: Buku Empat Pilar
(Islam) Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara, 2012, hal 36)
Piagam Jakarta (Jakarta
Charter), Mukaddimah,
Gentlemen’s Agreement
Hasil Rumusan Panitia 9
pada 22 Juni 1945
Sebagai Rancangan
Pembukaan UUD 1945
Lima Dasar Negara
(dalam Piagam Jakarta hingga akhir
Sidang Kedua BPUPKI)
1. Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Sidang Kedua
10 Juli-18 Juli 1945
Melalui Panitia Hukum Dasar merumuskan Undang-Undang Dasar 1945. Beberapa hasil
yang lain:
1. Memilih bentuk Republik daripada Kerajaan
2. Memutuskan wilayah Indonesia meliputi: Wilayah Hindia Belanda dahulu, Malaya,
Borneo Utara, Portugis Timur dan Papua Seluruhnya dengan pulau-pulau di sekelilingnya.
3. Memutuskan soal Pembelaan dan Ekonomi-Keuangan Negara
4. Memutuskan rancangan soal Agama dan Negara
5. Memutuskan rancangan: Pernyataan Kemerdekaan (Declaration of Independence),
Pembukaan UUD 1945, Rancangan UUD 1945
6. Merundingkan tentang Pendidikan dan Pengajaran
Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia
17 Agustus 1945
PPKI
(18-22 Agustus 1945)
Pengesahan Pembukaan dan
Batang Tubuh UUD 1945
PIAGAM JAKARTA
PANCASILA
DASAR 1. Ketuhanan Dengan Kewajiban
NEGARA/PANCASILA Menjalankan Syariat Islam Bagi
Pemeluk-Pemeluknya 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan
1. Kebangsaan Indonesia Beradab
Beradab
2. Internasionalisme Atau 3. Persatuan Indonesia 3. Persatuan Indonesia
Peri-kemanusiaan 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Hikmat Kebijaksanaan Dalam
3. Mufakat Atau Demokrasi Permusyawaratan / Perwakilan Permusyawaratan / Perwakilan
4. Kesejahteraan Sosial 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Indonesia Rakyat Indonesia
5. Ketuhanan
Rangkaian dokumen sejarah perumusan Pancasila yang bermula dari 1 Juni 1945, 22 Juni 1945,
hingga teks final 18 Agustus 1945, dapat dimaknai sebagai satu kesatuan dalam proses kelahiran
Pancasila sebagai dasar negara. (Sumber: Buku Empat Pilar MPR, 2012, hal 41)
Transformasi Pancasila
Sistem
Budaya
Terima Kasih, Silahkan Bertanya..