Anda di halaman 1dari 15

Penerapan hukum perpindahan

panas pada mesin pendingin


PERTEMUAN KE 3
Pendahuluan
Dalam mesin pendingin, terjadi siklus mesin Carnot yang mendukung
terjadinya adanya perubahan energi total pada sistem yang bekerja. Akibat
perubahan energi ini terdapat kalor sisa yang dibuang keudara bebas, dalam
hal ini peristiwa yang menjelaskannya disebut perpindahan panas/kalor.
Konduksi
Dalam perpindahan panas pada setiap mediumnya terdapat berbagai jenis
perpindahannya tergantung dari kondisi panas ini mengalir dimaterial yang
diberi energi panas. Salah satu perpindahan tersebut bernama Konduksi ,
peristiwa konduksi terjadi jikalau panas yang berpindah tetap berada
dibagian material yang diberi energi panas, sehingga kondisi ini dapat
memungkinkan adanya arus perpindahan yang terarah tanpa ada hambatan
(apabila material bendanya sama satu dengan yang lainnya).
Konduksi (Lanjutan)
Kondisi energi yang diperlukan berdasarkan peristiwa konduksi tergantung
dari nilai konduktivitas material dan besarnya temperatur yang diinginkan,
namun faktor ini juga berbanding terbalik dengan panjang material yang
nantinya akan berdampak pada penurunan temperatur perdetiknya, dalam
peristiwa ini disebut peristiwa Rayleigh yang diukur berdasarkan Bilangan
Rayleigh
Rumus Pada Peristiwa Konduksi
Rumus dasar dari konduksi yakni:

Q = -k A dT/dx

Dimana Q = Energi Kalor


k = konduktivitas termal
A = Luas Alas
T = Suhu
x = Jarak perlintasan energi
Contoh peritiwa Konduksi

Penghambatan energi
panas dengan
menggunakan bahan
yang konduktivitasnya
Perbandingan jenis kecil pada atap rumah
material yang digunakan
pada dinding
Contoh Soal
• Sebuah tembok dengan tebal hingga 10 cm dilapisi oleh bahan yang tahan
panas, tembok pertama mengunakan kayu sebagai lapisannya dan tembok
kedua menggunakan tembok beton sebagai lapisannya, apabila nilai
konduktivitas kayu dan beton berturut-turut adalah 0,159 dan 0,72
W/m.K, apabila kalor yang dipancarkan sebesar 200 W, berapa suhu
didalam ruangan tersebut (anggap dalam kondisi 1 dimensi dan luas
temboknya sama dengan 25 m2 ) apabila suhu luar ruangan 34 derajat
Celcius
Jawaban 1
• Dikarenakan kondisi yang dicerita adalah kondisi satu dimensi, maka nilai suhu didalam ruangan
adalah:
• Tembok Kayu
Q = k A dT/x
200 = 0,159 x 25 x dT/ 0,1
dT = (200 x 0,1)/3,975 = 5,03 K
sehingga nilai temperatur ruangan adalah:
dT = t1 – t2
t2 = ((34 + 273) – 5,03) – 273 = 28,97 C
Jawaban 2
• Tembok Beton
Q = k A dT/x
200 = 0,72 x 25 x dT/ 0,1
dT = (200 x 0,1)/18 = 1,11 K
sehingga nilai temperatur ruangan adalah:
dT = t1 – t2
t2 = ((34 + 273) – 1,11) – 273 = 32,89 C
• Dari kedua jawaban diatas, perununan suhu yang cukup tinggi adalah tembok dari kayu, hal ini dikarenakan
kayu mendekati kondisi penghambat panas yang baik dibanding beton, sehingga tembok yang dilapisi kayu
lebih terasa sejuk dibandingan tembok dari beton
Konveksi
Dalam perpindahan panas, kondisi ketika panas berpindah dari kondisi solid
ke wilayah yang diliputi oleh fluida (baik itu cair maupun gas) terjadi
perpindahan yang membuat peritiwa tersebut disebut konveksi. Kondisi
konveksi terjadi apabila 2 medium yang saling bertabrakan mengakibatkan
perubahan temperatur yang cukup besar, oleh sebab itu dalam ilmu
pendinginan, hal ini sangat berarti dalam menurunkan kondisi temperatur
sistem hanya dengan temperatur dari udara sekitarnya.
Rumus Pada Peristiwa Konveksi
Rumus dasar dari konduksi yakni:

Q = h A (Ts – T∞)

Dimana Q = Energi Kalor


h = koefisien konveksi perpindahan termal
A = Luas Alas
Ts = Suhu Sistem
T∞ = Suhu Udara
Contoh
• Sebuah pipa panas bersuhu 350 C didiamkan didalam ruangan bersuhu 35
C, apabila diameter dari bagian pipa tersebut 4 cm dengan panjang 4 m,
dan nilai kalor yang terbuang sebesar 1000 W, berapa nilai koefisien
konveksi termal disekitar pipa tersebut
Jawab
• Dikarena kondisi pada pertanyaan hanya menjelaskan kondisi biasa, maka
hal yang dicari pertama adalah luas dari pipa tersebut secara keseluruhan
yakni:
A = 2πrL = 2 x 3,14 x 0,04 x 4 = 0,5024 m²
Kemudian nilai dari koefisien bisa diperhitungkan yakni:
H = Q / A (T1 – T∞)
h = 1000 / (0,5024 x (350 – 35)) = 6,319 W/m² C
Tugas 1
1. Hitunglah kalor yang hilang dari manusia dalam kondisi suhu 10 C tanpa
adanya baju penghangat (agap tinggi manusia 1,7 m dan lebar badan 90
cm dan suhu tubuh awal 30 C) dengan koefisien perpindahan panasnya 6
W/m K
2. Berapa jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mendingin ruangan dari
suhu 30 C kesuhu 16 C, apabila nilai koefisien konveksinya 7 W/m K
dan luas ruangan yakni 4 x 8 m
Referensi
• Cengel, Yunus; Introduction to Thermodynamic and Heat Transfer, McGraw Hill,
2009. USA
• Dossat, Roy J; Principle of Refrigeration, John Wiley and Sons, 1961. USA
• Holman, Jack P; Heat Transfer, McGraw Hill, 2007. USA
• Kurtz, Meyer; Mechanical Engineering Handbook 3rd Edition, McGraw Hill, 2007.
USA
• Whitman, William C, William C Johnson, John A Tomczyk, and Eugeine Silberstain;
Refigeration and Air Condition Technology, 2009. Delmar Cengage Learning. USA

Anda mungkin juga menyukai