Q = -k A dT/dx
Penghambatan energi
panas dengan
menggunakan bahan
yang konduktivitasnya
Perbandingan jenis kecil pada atap rumah
material yang digunakan
pada dinding
Contoh Soal
• Sebuah tembok dengan tebal hingga 10 cm dilapisi oleh bahan yang tahan
panas, tembok pertama mengunakan kayu sebagai lapisannya dan tembok
kedua menggunakan tembok beton sebagai lapisannya, apabila nilai
konduktivitas kayu dan beton berturut-turut adalah 0,159 dan 0,72
W/m.K, apabila kalor yang dipancarkan sebesar 200 W, berapa suhu
didalam ruangan tersebut (anggap dalam kondisi 1 dimensi dan luas
temboknya sama dengan 25 m2 ) apabila suhu luar ruangan 34 derajat
Celcius
Jawaban 1
• Dikarenakan kondisi yang dicerita adalah kondisi satu dimensi, maka nilai suhu didalam ruangan
adalah:
• Tembok Kayu
Q = k A dT/x
200 = 0,159 x 25 x dT/ 0,1
dT = (200 x 0,1)/3,975 = 5,03 K
sehingga nilai temperatur ruangan adalah:
dT = t1 – t2
t2 = ((34 + 273) – 5,03) – 273 = 28,97 C
Jawaban 2
• Tembok Beton
Q = k A dT/x
200 = 0,72 x 25 x dT/ 0,1
dT = (200 x 0,1)/18 = 1,11 K
sehingga nilai temperatur ruangan adalah:
dT = t1 – t2
t2 = ((34 + 273) – 1,11) – 273 = 32,89 C
• Dari kedua jawaban diatas, perununan suhu yang cukup tinggi adalah tembok dari kayu, hal ini dikarenakan
kayu mendekati kondisi penghambat panas yang baik dibanding beton, sehingga tembok yang dilapisi kayu
lebih terasa sejuk dibandingan tembok dari beton
Konveksi
Dalam perpindahan panas, kondisi ketika panas berpindah dari kondisi solid
ke wilayah yang diliputi oleh fluida (baik itu cair maupun gas) terjadi
perpindahan yang membuat peritiwa tersebut disebut konveksi. Kondisi
konveksi terjadi apabila 2 medium yang saling bertabrakan mengakibatkan
perubahan temperatur yang cukup besar, oleh sebab itu dalam ilmu
pendinginan, hal ini sangat berarti dalam menurunkan kondisi temperatur
sistem hanya dengan temperatur dari udara sekitarnya.
Rumus Pada Peristiwa Konveksi
Rumus dasar dari konduksi yakni:
Q = h A (Ts – T∞)