Anda di halaman 1dari 12

SISTEM RUJUKAN

KESEHATAN
Nama Anggota :
1. Alya Nabilah Putri (PO7125122047)
2. Ade Vivi (PO7125122052)
3. Bella Aulia (PO7125122059)
4. Ramita Dwika Andini (PO7125122068)
5. Ammarzain Baihaqi Irendza (PO7125122072)
Kelompok : 8
Kelas : 1B
Dosen Pengampu : Mujiyati, SE, Msi, M.Kes
Sejarah Sistem
Rujukan Kesehatan
Sistem Rujukan memiliki sejarah yang cukup panjang dimulai sejak
awal tahun 1800-an, hingga tahun 2005 dalam bentuk Gatekeeping. Sejarah
ini berbeda antara negara maju dengan negara berkembang. Pada negara
maju, sejarah sistem rujukan diawali oleh organisasi informasi medis,
kemudian diikuti kesepakatan antar profesi medis yang akhirnya
memberikan rekomendasi untuk menciptakan spesifikasi praktisi medis
yang lebih umum / General Practitioner (GP), diakhiri dengan penerapan
Gatekeeping dan perhitungan biaya pelayanan kesehatan
Sementara pada negara berkembang, sejarah sistem rujukan diawali
dengan tidak adanya akses sebagian besar penduduk terhadap pelayanan
rumah sakit dan direkomendasikan untuk membentuk faskes primer dengan
biaya murah dan kualitas pada bidang tertentu.
DEFINISI SISTEM RUJUKAN
Sistem rujukan adalah suatu sistem
penyelengaraan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab yang timbal balik
terhadap suatu kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertikal, dalam arti unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih
mampu atau secara horizontal dalam arti unit-
unit yang setingkat kemampuannya.
Asas tentang Rujukan Kesehatan diatur dalam
keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
128/MENKES /SK//II/2004 Tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas.
Keuntungan Sistem Rujukan

PEMERINTAH MASYARAKAT PELAYANAN KESEHATAN


Sebagai penentu kebijakan Sebagai pemakai jasa pelayanan, Mendorong jenjang karier Tenaga
kesehatan dan membantu sistem rujukan dapat meringankan Kesehatan dan meningkatkan
penghematan dana serta biaya pengobatan karena pelayanan pengetahuan maupun keterampilan.
memperjelas sistem pelayanan yang diperoleh sangat mudah
kesehatan.
TINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN

1 2 3
TINGKAT PERTAMA TINGKAT KEDUA TINGKAT KETIGA
Merupakan pelayanan Kesehatan Merupakan pelayanan kesehatan Merupakan pelayanan Kesehatan
dasar yang diberikan oleh fasilitas spesialistik yang dilakukan oleh sub spesialistik yang dilakukan
Kesehatan tingkat pertama seperti dokter spesialis atau dokter gigi oleh dokter sub spesialis atau
puskesmas, klinik, dan praktek spesialis yang menggunakan dokter gigi sub spesialis yang
mandiri. pengetahuan dan teknologi kesehatan menggunakan pengetahuan dan
spesialistik. teknologi Kesehatan sub
spesialistik.
JENIS RUJUKAN

Mission

RUJUKAN
MEDIK RUJUKAN KESEHATAN MASYARAKAT
Merupakan rujukan Merupakan upaya pencegahan
pengetahuan (konsultasi penyakit (preventif) dan promotif,
medis) atau bahan mencakup : teknologi, sarana dan
pemeriksaan. operasional.
ALUR PELAYANAN KESEHATAN
JENIS PELAYANAN RUJUKAN

HORIZONTAL VERTIKAL
Rujukan yang dilakukan antar pelayanan Rujukan yang dilakukan antar
kesehatan dalam satu tingkatan apabila pelayanan kesehatan yang
perujuk tidak dapat memberikan berbeda tingkatan, dapat dilakukan
pelayanan kesehatan sesuai dengan dari tingkat pelayanan yang lebih
kebutuhan pasien karena keterbatasan rendah ke tingkat pelayanan yang
fasitilas, peralatan dan ketenagaan yang lebih tinggi atau sebaliknya.
sifatnya sementara atau menetap.
● Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
ada 2 macam rujukan, yaitu :

1) RUJUKAN UPAYA 2) RUJUKAN UPAYA


KESEHATAN PERORANGAN KESEHATAN MASYARAKAT

Cakupan rujukan pelayanan Cakupan rujukan pelayanan


kesehatan perorangan adalah kesehatan masyarakat
kasus penyakit. adalah masalah kesehatan
Rujukan upaya kesehatan masyarakat.
perorangan dibedakan menjadi Rujukan upaya kesehatan
3 macam, yaitu : masyarakat dibedakkan
a. Rujukan kasus keperluan menjadi 3 macam, yaitu :
diagnostik a. Rujukan sarana dan
b. Rujukan bahan logistik
pemeriksaan b. Rujukan tenaga
c. Rujukan ilmu pengetahuan c. Rujukan operasional
TATA CARA PELAKSANAAN
SISTEM RUJUKAN BERJENJANG
1) Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis

2) Pelayanan kesehatan di faskes primer yang dapat dirujuk


langsung ke faskes tersier hanya untuk kasus yang sudah
ditegakkan, diagnosis dan rencana terapinya, merupakan
pelayanan berulang dan hanya tersedia di faskes tersier.

3) Ketentuan pelayanan rujukan berjenjang dapat dikecualikan


dalam kondisi : terjadi keadaan gawat darurat, pertimbangan
geografis dan pertimbangan ketersediaan fasilitas

4) Pelayanan oleh Bidan dan Perawat

5) Rujukan Parsial
MANFAAT SISTEM
RUJUKAN BERJENJANG
Memastikan hubungan
erat antar pelaku sistem Menjamin perawatan pasien
kesehatan disegala yang kontinyu.
tingkatan.

Memastikan pasien Menjamin seluruh faskes


mendapatkan pelayanan diberbagai tingkat
Kesehatan yang optimal. mendapatkan peralatan medis
yang memadai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai