Anda di halaman 1dari 22

BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH

UNTUK PENULISAN ILMIAH

Dalam berkomunikasi, perlu diperhatikan


kaidah-kaidah berbahasa, baik yang
berkaitan kebenaran kaidah tatabahasa
yang digunakan maupun kebenaran
kaidah pmakaian sesuai dengan
konteks situasi, kondisi, dan
sosiobudayanya. Pada saat menulis,
misalnya , kita selalu memperhatikan
siapa pembaca tulisan kita, apa yang
kita tulis, apa tujuan tulisan itu, dan di
media apa kita menulis.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah
merupakan salah satu ragam BI
yang digunakan dalam menulis
karya ilmiah. Pada umumnya
ragam bahasa tsb. Digunakan
dalam penulisan:
1) Laporan yang berbentuk surat
resmi/bisnis, artikel ilmiah,
laporan hasil penelitian, dan
makalah;
2) Skripsi, tesis, dan disertasi.
CIRI-CIRI KHUSUS BI RAGAM ILMIAH
SEBAGAI BI KEILMUAN

 Cendekia
 Lugas dan Jelas
 Gagasan sebagai Pangkal Tolak
 Formal dan Objektif
 Ringkas dan Padat
 Konsisten
 Penggunaan Istilah Teknis
Cendekia
BI keilmuan bersifat cendekia  BI
keilmuan itu mampu digunakan
untuk mengungkapkan hasil
berpikir logis secara tepat. Bahasa
yang cendekia itu mampu
membentuk pernyataan yang
tepat, seksama, dan abstrak
(Moelyono (1981).
Contoh:
(1) Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi
karena pengaruh budaya barat yang masuk ke
Indonesia.
(2) Terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya
bangsa disebabkan oleh pengaruh budaya
barat yang masuk ke Indonesia.

Perihal pokok yang terungkap dengan kalimat (1)


adalah pergeseran nilai-nilai budaya bangsa,
sedangkan yang terungkap dengan kalimat (2)
adalah terjadinya pergeseran nilai-nilai
budaya bangsa.
Lugas dan Jelas
Contoh:
 Para pendidik yang kadangkala atau
bahkan sering kena getahnya oleh ulah
sebagian anak-anak mempunyai tugas
yang tidak ringan.

 Para pendidik yang kadang-kadang


atau bahkan sering terkena akibat
ulah sebagian anak-anak mempunyai
tugas yang berat.

Kalimat (1) tidak bermakna lugas.


Ungkapan kena getahnya dan tidak
ringan merupakan ungkapan yang tidak
mampu mengungkapkan makna secara
langsung.
.
.
Gagasan sebagai Pangkal Tolak

BI keilmuan digunakan dengan orientasi


gagasan. Hal itu berarti bahwa penonjolan
diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang
diungkapkan.
Contoh:
(1) Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan .
bahwa dalam menumbuhkan dan membina
anak berbakat guru diharapkan bisa
memberikan motivasi dan layanan kepada anak
yang jenius dan cerdas.
(2) Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa dalam
menumbuhkan dan membina anak berbakat
guru diharapkan bisa mmberikan motivasi dan
layanan kepada anak yang jenius dan cerdas.

Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak


berorientasi pada gagasan perlu dihindari.
Contoh (1) berorientasi pada penulis,
sedangkan (2) berorientasi pada gagasan.
Formal dan Objektif
Komunikasi ilmiah melalui teks ilmiah
merupakan komunikasi formal.Unsur-
unsur BI yang digunakan dalam BI
keilmuan adalah unsur-unsur bahasa
yang berlaku dalam situasi formal atau
resmi. Ciri formal tampak pada lapisan
kosakata, bentukan kata, dan bentukan
kalimat.
Pada lapisan kosakata dapat ditemukan kata-kata yang
berciri formal dan kata-kata yang berciri nonformal
sebagaimana tampak pada daftar berikut
Kata Berciri Formal Kata Berciri Nonformal
korps korp
berkata bilang
membuat membikin
hanya cuma/cuman
saja aja
berbicara ngomong
karena lantaran
beri kasih
Kata Berciri Formal Kata Berciri Nonformal
legalisasi legalisir
lokalisasi lokalisir
organisasi organisir
realisasi realisir
mencuci nyuci
tertabrak ketabrak
bertabrakan tabrakan
berdagang dagang
Kalimat yang berciri formal ditandai oleh beberapa ciri. Ciri
pertama adalah kelengkapan unsur wajib sehingga
memenuhi kelengkapan isi proposisi. Kalimat (1) berikut
memenuhi persyaratan kelengkapan itu, sedangkan kalimat
(2) tidak.
(1) Moeliono (1989) menyatakan bahwa bahasa ilmiah itu
lugas dan eksak serta menghindari kesamaran dan
ketaksaan dalam pengungkapan.
(2) Menurut Moeliono (1989) menyatakan bahwa bahasa
ilmiah itu lugas dan eksak serta menghindari kesamaran
dan ketaksaan dalam pengungkapan.
Ciri kedua adalah ketepatan
penggunaan kata fungsi atau kata
tugas, yaitu kata yang berfungsi atau
bertugas menandai fungsi dan
hubungan unsur kalimat. Kata fungsi
pada contoh (1)-(3) digunakan
secara tepat, sedangkan pada
contoh (4)-(7) digunakan secara
tidak tepat.
(1) Setiap perguruan tinggi wajib melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat.
(2) Penggunaan urea tablet ternyata lebih hemat
daripada urea tabur.
(3) Bagi petani darah ini, aluran irigasi merupakan
prasarana pertanian yang sangat berarti.

(4) Setiap perguruan tinggi wajib melaksanakan


pengabdian pada masyarakat.
(5) Penggunaan urea tablet ternyata lebih hemat dari
urea tabur.
(6) Buat petani darah ini, aluran irigasi merupakan
prasarana pertanian yang sangat berarti.
Ciri ketiga adalah isinya yang mantiki. Berbeda dengan
kalimat (1), kalimat (2) berikut telah mengungkapkan
penalaran yang benar.

(1) Kedudukan pengajaran berbicara tidak sama


dengan pokok bahasan lain, yaitu seperti pada
membaca, kosakata, struktur, pragmatik,
maupun apresiasi bahasa dan sastra
Indonesia.
(2) Kedudukan pengajaran berbicara tidak sama
dengan kedudukan pengajaran yang lain:
membaca, kosakata, struktur, pragmatik, dan
apresiasi bahasa dan sastra Indonesia.
Ciri keempat adalah tampilan esei formal. Ciri itu
menuntut pengungkapan gagasan secara utuh dalam
bentuk kalimat.

Kalimat contoh (1) merupakan kalimat tampilan


esei nonformal, sedangkan kalimat (2)
merupakan kalimat tampilan esei formal.
(1) Dongeng berdasarkan isinya dapat dibedakan:
-fabel
-legende
-sage
-penggeli hati
(2) Dongeng berdasarkan isinya dapat dibedakan
atas lima kategori, yakni fabel, legende, mite,
sage, dan penggeli hati.
Terwujudnya ciri objektif BI keilmuan tidak cukup
dengan hanya menempatkan gagasan sebagai
pangkal tolak.Kata-kata yang menunjukkan ciri
subjektif /emosional tidak digunakan

Hadirnya kata alangkah dan kiranya pada


contoh (1) dan (2) berikut ini telah
menimbulkan ciri subjektif/emosional.
(1) Contoh-contoh itu telah memberikan bukti
alangkah besarnya peranan orang tua
dalam pembentukan kepribadian anak.
(2) Dari uraian di atas kiranya dapat
disimpulkan bahwa pengajaran berbicara
di sekolah dasar tidak terpancang pada
salah satu metode.
(3) Contoh-contoh itu telah memberikan
bukti besarnya peranan orang tua
dalam pembentukan kepribadian
anak.
(4) Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa pengajaran berbicara di
sekolah dasar tidak terpancang pada
salah satu metode.
Ringkas dan Padat
BI keilmuan berciri ringkas dan padat.
Ciri ringkas direalisasikan dengan tidak
adanya unsur-unsur bahasa yang tidak
diperlukan. Dengan kata lain,
pemakaian unsur bahasa dalam BI
keilmuan itu dilakukan secara hemat.
Unsur yang bercetak miring pada contoh
(1) dan (2) berikut merupakan unsur
yang dapat dihilangkan begitu saja
sehingga terwujud kalimat (3) dan (4)
sebagai kalimat yang ringkas.
(1) Nilai etis tersebut di atas menjadi
pedoman dan dasar pegangan hidup bagi
setiap warga negara Indonesia.
(2) Pendidikan agama di sekolah
dasar tidak akan terlaksana dengan baik
tanpa adanya dukungan dari orang tua
dalam keluarga.
(3) Nilai etis tersebut menjadi pedoman dan
dasar pegangan hidup bagi setiap warga negara

Indonesia.
(4) Pendidikan agama di sekolah
dasar tidak akan terlaksana dengan baik
tanpa dukungan dari orang tua
Konsisten

Unsur-unsur bahasa, ejaan, dan tanda baca dalam BI


keilmuan digunakan secara konsisten.
Contoh:
Yang tidak konsisten: Perlucutan senjata di wilayah
Bosnia itu tidak penting untuk muslim Bosnia. Untuk
mereka, yang penting adalah pencabutan embargo
persenjataan.
Yang konsisen: Perlucutan senjata di wilayah
Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi
mereka, yang penting adalah pencabutan embargo
persenjataan.
Penggunaan Istilah Teknis

BI keilmuan digunakan dalam wacana


teknis. Wacana teknis itu digunakan
dalam bidang keilmuan tertentu.
Dalam bidang keuangan , misalnya,
dijumpai istilah-istilah debitur, kreditur,
suku bunga, moneter, rupiah murni,
dana hangus dll.

Anda mungkin juga menyukai