Anda di halaman 1dari 19

Manajemen

Sumber Daya
Manusia
Pada Radiologi
Anggota Kelompok

1. Andri Hadianto ( 201104139 )


2. Azam Zahrul Khamidah ( 211104110 )
3. Muhammad Wildan Syahidillah ( 211104117 )
4. Rochman Gunawan Putra ( 211104129 )
5. Naufal Nurdedi Syadid A. ( 211104130 )
6. Aprilia Benedikta Theresa ( 211104152 )
7. Defi Elya Azari ( 211104159 )
8. Briandika Titus Crisyana ( 211104170 )
Pengertian
Manajemen
Sumber Daya
Manusia
Definisi manajemen adalah ilmu atau seni yang mengatur
tentang proses pemanfaatan sumber daya manusia secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. MSDM
berperan sebagai penggerak dalam menjalankan operasi dan
produksi di sebuah perusahaan serta penting dalam menjaga
kesinambungan survive perusahaan, selain itu MSDM
digunakan untuk melakukan penilaian kinerja terhadap
karyawan, dan merupakan tolak ukur utama dalam
pengembangan SDM.
Dalam ilmu manajemen mempunyai enam
unsur yaitu: manusia, uang, metode, bahan
baku, mesin, dan pasar. Unsur tersebut saling
terkait satu sama lain, namun unsur
terpenting adalah manusia, mengingat unsur
tersebut akan menggerakkan semua unsur
agar berjalan efektif dan efisien, selain itu
unsur manusia atau MSDM mampu
melakukan pengaturan dari manajemen
kepegawaian atau manajemen personalia.
Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia

Sejarah tentang manajemen sumber daya manusia (Human


Resources Management – HRM) dimulai dari masa
sebelum revolusi industri. Ketika itu para pengrajin
yang tinggal di rumah-rumah sudah membangun
hubungan dengan orang-orang yang magang di tempat
usahanya, dan memberi mereka kebutuhan untuk hidup.
 Departemen Personalia baru dimulai pada awal abad
ke-20.  Kemudian selanjutnya berkembang melintasi
zaman dan semakin lama semakin mendapat posisi
penting.
Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia

Pendekatan Mekanik Pendekatan Paternalisme


Pendekatan mekanik mengatur
bahwa perilaku tenaga kerja harus yaitu konsep mencurigai
dikelompokkan menjadi modal manajer sebagai pelindung
yang merupakan faktor produksi. pekerja,
Pendekatan
Sistem Sosial
yaitu sebuah sistem kompleks yang
beroperasi di lingkungan kompleks pula atau
disebut dengan sistem eksternal.
Manajemen Sumber Daya Manusia pada
Radiologi
Standar Ketenagaan dapat dilakukan apabila terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai
dasar, yaitu :

Jenis Sarana
01 Beban Kerja 03
Kesehatan

Kemampuan/
02 Jumlah Pesawat 04
Kompetensi
Rumah Sakit Kelas A atau Setara

JENIS TENAGA PERSYARATAN JUMLAH


Spesialis Memiliki SIP 6 orang
Radiografer D3 Radiologi memiliki SIKR 2 orang/alat
Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Medik Tingkat 1 memiliki SIB 1 orang
Fisikawan Medik S1 1 orang
Tenaga Elektro Medis D3 ATEM 2 orang
Tenaga Teknik Informasi S1 1 orang
Perawat D3 Keperawatan memiliki SIP 4 orang
Tenaga Administrasi SMU/Sederajat 5 orang
Rumah Sakit Kelas B atau Setara

JENIS TENAGA PERSYARATAN JUMLAH


Spesialis Radiologi Memiliki SIP 2 orang
Radiografer D3 Radiologi memiliki SIKR 2 orang/alat
Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Medik Tingkat 1 memiliki SIB 1 orang
Fisikawan Medik D4 / S1 1 orang
Tenaga Elektromedis D3 ATEM 1 orang
Perawat D3 Keperawatan memiliki SIP 2 orang
Tenaga Administrasi dan Kamar Gelap SMU/Sederajat 3 orang
Rumah Sakit Kelas C atau Setara

JENIS TENAGA PERSYARATAN JUMLAH


Spesialis Radiologi Memiliki SIP 1 orang
Radiografer D3 Radiologi memiliki SIKR 2 orang/alat
Petugas Proteksi Radiasi Tingkat 2 memiliki SIB 1 orang
(PPR) Medik
Fisikawan Medik D4 / S1 1 orang
Tenaga Elektromedis D3 ATEM 1 orang
Perawat D3 Keperawatan memiliki SIP 1 orang
Tenaga Administrasi dan SMU/Sederajat 2 orang
Kamar Gelap
Rumah Sakit Kelas D atau Setara

JENIS TENAGA PERSYARATAN JUMLAH


Spesialis Radiologi Memiliki SIP 1 orang
Radiografer D3 Radiologi memiliki SIKR 2 orang/alat
Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Medik Tingkat 2 memiliki SIB 1 orang
Tenaga Elektro Medis D3 ATEM 1 orang
Tenaga Administrasi dan kamar gelap SMU/Sederajat 1 orang
Puskesmas Perawatan Plus dan Sarana Kesehatan lain selain
Rumah Sakit

JENIS TENAGA PERSYARATAN JUMLAH


Spesialis Radiologi Memiliki SIP 1 orang
Radiografer D3 Radiologi memiliki SIKR 2 orang/alat
Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Medik Tingkat 2 memiliki SIB 1 orang
Tenaga Administrasi dan Kamar Gelap SMU/Sederajat 1 orang
Beban Kerja

Analisa beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada


satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan
selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan per
satuan waktu. Dalam menghitung kebutuhan tenaga radiografer di
Instalasi Radiologi.
Perhitungan Beban Kerja
Kode Faktor

A Hari Kerja (hari/tahun)

Menurut Kemenkes No. 81 B Cuti Tahunan (hari/tahun)


tahun 2004 dengan 5 langkah :
C Pendidikan dan Pelatihan
(hari/tahun)
Waktu Kerja Tersedia : D Hari Libur Nasional (hari/tahun)
= {A-(B+C+D+E)*F}
E Ketidakhadiran Kerja (hari/tahun)

F Waktu Kerja Efektif (hari/tahun)


Pengembangan Tenaga/Staff

Berdasarkan KEPMENKES Nomor


1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan
menyatakan bahwa, setiap unit radiologi diagnostic harus
melakukan pengembangan sumber daya manusia atau
pengembangan tenaga/staff. Pengembangan dapat dilakukan
melalui 2 hal, meliputi:

● Peningkatan Jumlah Tenaga Kerja.


● Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan Kerja.
Perencanaan SDM Manajemen Radiologi

Titik awal Perencanaan SDM adalah untuk menilai kebutuhan karyawan dalam
organisasi yang akan datang. Untuk menentukan keterampilan yang dibutuhkan
perencanaan SDM terdiri atas 3 segi yaitu :

a. Permintaan Terhadap SDM

b. Penawaran Sumber Daya Manusia

c. Orientasi yang harus diketahui staff bari di Instalasi Radiologi.


Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting
dalam ospek ilmu manajemen karena semua aspek
akan berjalan lancar dan sesuai apa yang diharapkan
jika Manajemen Sumber Daya Manusia mampu
berkembang dan berkompetensi dalam suatu
pekerjaan dibidangnya.
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai