Anda di halaman 1dari 11

RENCANA

KESELAMATA
N
KONSTRUKSI
KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK

01 02 03
Muhammad Aisyah
Mahgris
hamdani ranjani
2020210024 2020210027 2020210188
PENGERTIAN RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

Rencana keselamatan konstruksi adalah sebuah strategi dan


tindakan yang dirancang untuk memastikan keselamatan karyawan
dan mencegah terjadinya kecelakaan di area konstruksi.
TUJUAN RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi risiko kecelakaan dan cedera,


meminimalkan kerugian finansial, serta memastikan bahwa seluruh aspek
keselamatan di lingkungan konstruksi telah diperhitungkan dengan baik.
Rencana keselamatan konstruksi meliputi identifikasi risiko, evaluasi risiko,
rancangan strategi keselamatan, implementasi, pemantauan dan evaluasi,
serta kebijakan kesehatan kerja. Dalam lingkungan konstruksi, bahaya dan
risiko dapat berubah dengan cepat, maka perlu dilakukan evaluasi terus
menerus dan perbaikan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan.
KEBIJAKAN RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

Dalam rencana keselamatan konstruksi, perusahaan biasanya


menetapkan beberapa kebijakan keselamatan, standar operasional
prosedur, dan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko
kecelakaan. Selain itu, perusahaan juga harus menentukan peralatan
pelindung diri yang sesuai untuk para pekerjanya, serta melakukan
pelatihan tentang cara menggunakan peralatan tersebut.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI(RKK)

Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) yang merupakan komitmen


dari penyedia jasa (kontraktor) dalam penjaminan keselamatan konstruksi
dalam proyek yang ditangani, wajib untuk memenuhi regulasi yang sudah
ditetapkan. Dalam lingkup Kementerian PUPR sejak tanggal 23 Desember
2019 telah terbit  Peraturan Menteri PUPR No. 21/PRT/M/2019 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi sebagai pengganti
Peraturan terdahulu yaitu Permen PUPR No 05/PRT/M/2014.
Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam
keselamatan konstruksi

Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam keselamatan kerja


merupakan hal mendasar dalam mewujudkan keselamatan konstruksi. Oleh
karena itu setiap persahaan jasa konstruksi harus menerapkan program
keselamtan konstruksi agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan
meminimalisisr kecelakan kerja. Komitmen pemimpin yaitu memberikan
pelayanan yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya tanpa
menggabaikan aspek-aspek kesehatan, keselamatan kerja
dankelestarian lingkungan hidup sehingga tercapai sasaran pekerjaan
yang diharapkan
program perbaikan berkelanjutan melalui sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan cara :

1. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan


mengevaluasi sasarandan program K3 ( Kesehatan & Keselamatan Kerja )
2. Mematuhi perundang - undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitandengan
K3 , serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi.
3. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko - resiko K3.
4. Menyediakan kerangka kerja bagi penetapan dan peninjauan sasaran K3.
5. Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan
Sistem manajemen K3.
strategi dan tindakan untuk memastikan keselamatan
karyawan dan mencegah terjadinya kecelakaan di area
konstruksi.

1. Identifikasi risiko: Identifikasi semua potensi bahaya dan risiko di area


konstruksi, termasuk risiko fisik, kimia, biologis, ergonomis, psikososial,
dan lingkungan.
2. Evaluasi risiko: Setelah identifikasi risiko, nilai tingkat risiko dan
kemungkinan terjadinya kecelakaan atau cedera. Prioritaskan risiko dengan
tingkat yang paling tinggi dan siapkan tindakan pencegahan dan
pengendalian.
3. Rancang strategi keselamatan: Rancang strategi keselamatan yang akan
diterapkan, termasuk peraturan dan kebijakan keselamatan, pelatihan
karyawan, pemilihan alat dan
strategi dan tindakan untuk memastikan keselamatan
karyawan dan mencegah terjadinya kecelakaan di area
konstruksi.

4. Implementasi: Terapkan strategi keselamatan, dengan memastikan bahwa


semua karyawan memahami aturan dan kebijakan keselamatan, serta
dilakukan pengawasan secara rutin dan evaluasi kinerja keselamatan secara
berkala.
5. Pemantauan dan Evaluasi: Selalu lakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap keberhasilan strategi keselamatan yang diterapkan, dan perbaiki
jika ada kelemahan atau masalah.
6. Peralatan Pelindung Diri: Pastikan semua karyawan memiliki peralatan
pelindung diri yang memadai dan diberikan pelatihan dalam
penggunaannya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai