Anda di halaman 1dari 10

Studi Experimental

Penambahan Serbuk Kulit


Durian Pada Kuat Tekan Dan
Kuat Tarik Beton
Nama: Aisyah Ranjani
Nim: 2020210188
01 Latar Belakang

Durian adalah salah satu komoditas tanaman buah yang sangat terkenal di Asia
Tenggara terutama Indonesia. Pada pengujian beton ini memberikan keterangan
mengenai ketahanan pada beton dengan ditambahkan serbuk kulit durian. Limbah
yang dihasilkan kulit durian ini sangat banyak apalagi datang musimnya.Jika limbah
ini dibiarkan maka akan sulit diuraikan.Untuk itu pemakaian serat dalam campuran
beton sudah sangat lama dilakukan,namun karna ketersediaannya semakin menurun
maka dikembangkan dengan menggunakan jenis serat selulosa salah satunya serat
kulit durian.Kulit durian mengandung 50-60 persen selulosa dan kandungan lignin (5
persen) serta kandungan pati yang rendah (5 persen) sehingga dapat diindikasikan
bahan tersebut bisa digunakan sebagai campuran bahan sebagai zat tambah dalam
campuran beton.
02 Rumusan Masalah

01 Seberapa banyak pengaruh serbuk kulit durian terhadap kuat tarik dan tekan
beton

02 Bagaimana prosedur kerja penambahan serbuk kulit durian kedalam beton

03 Berapa banyak persentase dari penambahan serbuk kulit durian


03 Tujuan

01 Untuk mengetahui pengaruh serbuk kulit durian terhadap kuat tarik dan tekan
beton

02 Untuk mengetahui prosedur kerja penambahan serbuk kulit durian kedalam


beton

03 Untuk mengetahui banyak persentase dari penambahan serbuk kulit durian


04 Tinjauan Pustaka
Dari segi struktur, kulit durian terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian dari daging
durian sekitar 20-30 %, biji durian sekitar 5- 15 % dan bagian kulit durian sekitar
60-75 % (Untung, 2008). Kulit durian yang mengandung unsur selulosa yang tinggi
sekitar (50-60 persen) dan kandungan lignin sekitar (5 persen) serta kandungan pati
yang rendah sekitar (5 persen) sehingga dapat diindikasikan bahan tersebut bisa
digunakan sebagai campuran bahan sebagai zat tambah dalam campuran
beton.(Indra, S. F., dkk, 2014).

Akhir-akhir ini penggunaan limbah pada sampuran beton semakin hari semakin
tinggi intensitasnya, terutama limbah yang bersifat padat dan anorganik. Hal itu
bertujuan untuk mengurangi polusi yang ada di lingkungan (Badan Standardisasi
Nasional BSN, 2002).
04 Tinjauan Pustaka
Material beton merupakan salah satu material penting yang sering digunakan
pada pembangunan infrastruktur di Indonesia. Beton pada dasarnya adalah campuran
yang terdiri dari agregat kasar dan agregat halus yang dicampur dengan air dan
semen sebagai pengikat dan pengisi antara agregat kasar dan agregat halus serta
kadang-kadang ditambahkan additive (Adi, 2013).

Berdasarkan Fuad dkk ( 2014) “Hasil uji kuat tekan beton, beton dengan
penambahan kulit durian 0,5 %, 1,0 %, dan 1,5% mengalami peningkatan sebesar
2,71 %, 3,29 %, dan 4,97 % dibandingkan beton normal, untuk hasil pengujian kuat
tarik belah beton dengan penambahan kulit durian sebanyak 0,5 %, 1,0 %, dan 1,5 %
mengalami peningkatan sebesar 6,06 %, 4,55 %, dan 3,03 % dibandingkan beton
normal.”
04 Tinjauan Pustaka

Ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat
Beton”. Bila tidak tercangkup dalam SII 0052-80 maka agregat harus memenuhi
ASTM C33 “Specification for Structural Concrete Agregates”.

Menurut ASTM C33(1982) agregat halus merupakan agregat yang semua


butirannya menembus ayakan berlubang 4,75 mm yang biasanya disebut pasir.
05 Daftar Pustaka

Indra, S. F., Bahder, D., & Midun, S. (2014). Pengaruh Penambahan Serat Kulit
Durian Terhadap Kuat Tekan Dan Tarik Belah Pada Mutu Beton K-175. Jurnal
Desiminasi Teknologi, Volume 2, No. 1,, 65-71.

Adi, Prasetya (2013). Kajian Jenis Agregat Dan Proporsi Campuran Terhadap Kuat
Tekan dan Daya Tembus Beton Porus. Jurnal Teknik, Vol.3, No.2.

Badan Standardisasi Nasional BSN. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002). Bandung.
05 Daftar Pustaka

Fuad dkk (2014). Pengaruh Penambahan Serat Kulit Durian Terhadap Kuat Tekan
Beton dan Kuat Tarik Belah pada Mutu Beton k-175. Jurnal Desiminasi Teknologi,
Volume 2, No. 1.Palembang.

American Society for Testing and Materials C33. (1982, 1986). Standards
Specification For Agregates, Philadelphia: ASTM.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai