MPK-PERENCANAAN KERJA
ANALISA TAHAPAN PERENCANAAN PENGERJAAN BETON DI PABRIK PT
JAYA BETON INDONESIA PLANT SURABAYA
Dosen Pembimbing:
Berkat Cipta Zega S.pd., M.Eng.
Disusun oleh :
Renaldy Dimas Alfianto ( 19051417083)
D4 TRKBG 2019 B
PROGRAM STUDI D-IV TRKBG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN
MPK-PERENCANAAN
2.4. Besi
PC Wire, PC Bar dan PC Strand berfungsi untuk struktur ataupun beton
precast, seperti memperkuat beton komposit untuk lebih tahan terhadap tarikan.
Karena beton kurang kuat terhadap tarikan maka untuk menutupi kelemahan beton
tersebut diberikanlah tulangan yang menyatu dengan beton sehingga menjadi sebuah
struktur komposit.
Tulangan yang biasa digunakan adalah reinforcing bar seperti tulangan ulir
atapun polos karena tulangan berfungsi untuk menahan tarik maka untuk struktur
yang lebih khusus tulangan tersebut diberikan gaya sebelum menerima beban tarikan
dari luar.
Tulangan yang akan diberikan gaya bukan sembarang tulangan dan
butuh spesifikasi khusus agar tujuan penarikan dan efektif tegangan bisa
tercapai. Atas dasar itulah adanya PC Wire, PC Bar dan PC Strand.
1. PC Wire adalah kawat baja berpenampang bulat diberi lekukan
dipermukaannya yang diproses dari batang kawat baja dengan cara tarik
dingin (cold wire drawing) kemudian dihilangkan sisa tegangannya dengan
proses perlakuan panas (tempering) secara kontinu untuk mencapai sifat
mekanis sesuai dengan yang ditetapkan dan digunakan pada konstruksi beton
pratekan.
2. PC Bar adalah kawat baja karbon tinggi berpenampang bulat dengan
permukaan polos, bersirip, beralur atau berlekuk, dilakukan proses perlakuan
panas, didinginkan dengan cepat (quench) untuk menghasilkan struktur
martensitik kemudian dihilangkan sisa tegangannya dengan proses perlakuan
panas (tempering) secara kontinu untuk mencapai sifat mekanis sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan, digunakan untuk konstruksi beton pratekan.
3. PC Strand adalah gabungan kawat-kawat baja yang dihasilkan dari batang
kawat baja diproses tarik dingin (cold wire drawing) sebanyak tujuh batang
dipilin, dihilangkan sisa tegangannya dengan proses perlakuan panas (stress
relieving) secara kontinu untuk mencapai sifat mekanis sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan dan digunakan pada konstruksi beton pratekan.
K 669,121
Dikali 0,83 = kubus 555,37 Kg/cm2
Pada hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa hasil dari uji kuat tekan 977 kN
merupakan mutu beton K - 669,121 dengan standar kN 977 pada tabel yang
tertera, maka sudah sesuai dengan standar pabrik
3.1.4. Test Slump
Slump test merupakan test kekentalan adonan tanpa bahan adiktif, test
kekentalan ini berguna untuk mengetahui seberapa kuat beton tersebut dalam
artian semakin kental beton itu maka semakin kuat beton tersebut. Slump test
yang digunakan untuk standar pabirk JBI menggunakan Slump 5-6 cm yang
berarti beda muka dari alat slump hanya beda 5-6 cm.
3.1.5. Mix desain
Mix desain yang digunakan untuk pengujian Sampel beton di pabrik JBI
menggunakan pedoman buku Ir Tri Mulyono, MT perhitungan sebagai
berikut: