BANGUNAN PUBLIK
Disusun Oleh :
Wahyu Susanto
(15041000066)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
lah sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “PENELITIAN
KUALITAS MUTU BETON PADA BANGUNAN PUBLIK” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mutu
beton pada bangunan publik di sekitar Universitas Merdeka Malang dan untuk memenuhi tugas
yang telah diberikan oleh dosen pengajar yakni Ir. Herdin Prihantono, MT, Ph.D.
Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal penelitian ini dapat selesai.
Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :
1. Bapak Ir. Herdin Prihantono, MT, Ph.D selaku Dosen yang telah mendidik dan
memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
2. Teman-temanku satu bimbingan Metode Penelitian dan Teknik Presentasi, yang telah
membantu dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
3. Serta pihak – pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu atas bantuan yang telah
diberikan.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin, kami menyadari
bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan proposal penelitian ini.
Akhir kata, kami berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.
Wahyu Susanto
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul Penelitian
Penelitian Kualitas Mutu Beton Pada Bangunan Publik
Salah satunya banyak sekali sekarang bagunan yang mengunakan beton karena dari
segi bahan mudah untuk di dapat dan dari harga jaga relatif sangat murah, kualitas mutu
beton pada bangunan publik (perkantoran, pasar, ruko, perumahan masjid, dan sekolahan)
banyak yang tidak sesuai dengan jenis beton dilihat dari bangunan banyak yang rusak
sebelum waktunya. Dengan demikian, maka perlu dilakukan penelitian masalah kualitas
mutu beton.
1
Sifat-sifat beton di pengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
- Kualitas semen, untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dapat
- Digunakan jenis-jenis semen yang memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan.
- Perbandingan campuran semen Portland, bahan tambahan (aditif) dan air.
- Cara mencampur komponen.
- Agregat kasar (kerikil atau batu pecah).
- Ketelitian pekerjaan perawatan.
- Umur beton, dan
- Suhu udara waktu mencampur dan waktu proses pengerasan beton.
Semen
Semen merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi secara kimia dengan air, sehingga
membentuk material yang padat. Secara umum, komposisi kimia semen Portland adalah
seperti yang diperlihatkan pada tabel.
CaO (kapur) 60 – 67
SiO2 (Silika) 17 – 25
Al2O3 (Alumina) 3–8
0,5 – 6
Fe2O3 (Besi) 0,1 – 5,5
MgO (Magnesia) 0,2 – 1,3
Alkalis 1–3
SO3 (Sulfur)
Agregat
Penjelasan didalam SNI-15-1991-03, agregat didefinisikan sebagai material granular,
misalnya pasir, kerikil dan batu pecah yang dipakai bersama-sama dengan satu media
pengikat untuk membentuk beton semen hidrolik atau adukan. Dalam struktur beton
biasanya agregat biasa menempati kurang lebih 70 % – 75 % dari volume beton yang telah
mengeras.
2
Pada umumnya, semakin padat agregat-agregat tersebut tersusun, semakin kuat pula beton
yang dihasilkannya, daya tahannya terhadap cuaca dan nilai ekonomis dari beton tersebut.
Atas dasar inilah gradasi dari ukuran-ukuran partikel dalam agregat mempunyai peranan
yang sangat penting untuk menghasilkan susunan beton yang padat.
Faktor penting yang lainnya ialah bahwa permukaannya haruslah bebas dari kotoran seperti
tanah liat, lumpur dan zat organik yang akan memperoleh ikatannya dengan adukan semen
dan juga tidak boleh terjadi reaksi kimia yang tidak diinginkan diantara material tersebut
dengan semen.
Agregat yang digunakan untuk beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”. Bila tidak
tercangkup dalam SII 0052-80 maka agregat harus memenuhi ASTM C33 “Specification for
Structural Concrete Agregates”.
Ketentuan dari ASTM C330 “Specification for Light Weight Agregates for Structural
Concrete” , untuk agregat dan struktur beton.
Air
Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran bahan bangunan,
harus berupa air bersih dan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menurunkan kualitas
beton.
Menurut PBI 1971, persyaratan dari air yang digunakan sebagai campuran bahan bangunan
adalah sebagai berikut :
1). Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam alkali,
garam-garam, bahan-bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak daripada beton.
2). Apabila dipandang perlu maka contoh air dapat dibawa ke Laboratorium Penyelidikan
Bahan untuk mendapatkan pengujian sebagaimana yang dipersyaratkan.
3). Jumlah air yang digunakan adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran berat dan harus
dilakukan setepat-tepatnya.
Air yang digunakan untuk proses pembuatan beton yang paling baik adalah air bersih yang
memenuhi persyaratan air minum. Air yang digunakan dalam proses pembuatan beton jika
terlalu sedikit maka akan menyebabkan beton akan sulit untuk dikerjakan, tetapi jika kadar
air yang digunakan terlalu banyak maka kekuatan beton akan berkurang dan terjadi
penyusutan setelah beton mengeras.
3
Untuk memperoleh kepadatan beton dengan rasio air semen yang rendah sebaiknya
menggunakan alat penggetar adukan (vibrator). Menjaga kelembaban dan panas agar dapat
konstan sewaktu proses hidrasi berlangsung, misalnya dengan menutupi permukaan dengan
karung basah.
Dari hasil pengujian kuat tekan ini, akan didapatkan pola keruntuhan sesuai dengan mutu
benda uji.
4
BAB II
METODOLOGI
2.1 Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara mengambil benda uji (sampel) sesuai dengan rencana
campuran di tempat pembangunan kemudian sampel di uji di laboratorium beton Universitas
Merdeka Malang. Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm
dan tinggi 20 cm. Benda uji dibuat 4 buah untuk pengujian kuat tekan pada umur 3,7, 14 dan
28 hari.
Langkah – langkah untuk melakukan penelitian sebagai berikut :
a. Menentukan rumusan masalah
b. Menentukan tujuan / manfaat penelitian
c. Membatasi ruang lingkup penelitian
d. Menelusuri sumber pustaka
e. Menentukan hipotesa
f. Mengambil benda uji (sampel)
g. Mengumpulkan data – data yang di dapat dari pengujian
h. Membuat laporan hasil penelitian.
b. Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan
adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau
berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
Variabel terikat : kuat tekan beton pada umur 3, 7, 14, dan 28 hari
Sampel : Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi
20 cm. Benda uji dibuat 4 buah untuk pengujian kuat tekan pada umur 3,7, 14 dan 28 hari.
5
2.4 Rancangan Tabulasi Data dan Analisis Data
6
BAB III
PERSONALIA DAN ORGANISASI
Dosen Pembimbing
Ir. Dionisius TAB, MT
Ketua Pelaksana
Wahyu Susanto
Wakil Ketua
M. Imaduddin H.
7
BAB IV
BIAYA PENELITIAN
8
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat untuk mengetahui kualitas mutu beton pada bangunan
publik di sekitar Universitas Merdeka Malang.
Adapun kendala – kendala yang mungkin terjadi pada saat melakukan penelitian yaitu :
1. Pada saat melakukan pencampuran beton pelaksana terlalu banyak memberikan air
pada campuran beton.
2. Kesalahan pengamatan pada saat melakukan uji kuat tekan beton.
3. Kesalahan pengolahan data serta perhitungan kuat tekan beton.
9
DAFTAR PUSTAKA
TAB, Ir. Dionisius. 2017. Panduan Praktikum Teknologi Beton Bertulang. Malang
http://www.google.com
http://www.ilmusipil.com
https://darmadi18.files.wordpress.com/2015/03/conto-proposal-penelitian-beton.doc
10