Anda di halaman 1dari 13

PENELITIAN KUALITAS MUTU BETON PADA

BANGUNAN PUBLIK

Disusun Oleh :
Wahyu Susanto
(15041000066)

Jurusan Teknik Sipil


Universitas Merdeka Malang
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
lah sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “PENELITIAN
KUALITAS MUTU BETON PADA BANGUNAN PUBLIK” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mutu
beton pada bangunan publik di sekitar Universitas Merdeka Malang dan untuk memenuhi tugas
yang telah diberikan oleh dosen pengajar yakni Ir. Herdin Prihantono, MT, Ph.D.

Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal penelitian ini dapat selesai.
Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :

1. Bapak Ir. Herdin Prihantono, MT, Ph.D selaku Dosen yang telah mendidik dan
memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
2. Teman-temanku satu bimbingan Metode Penelitian dan Teknik Presentasi, yang telah
membantu dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
3. Serta pihak – pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu atas bantuan yang telah
diberikan.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin, kami menyadari
bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan proposal penelitian ini.

Akhir kata, kami berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.

Malang, 07 Mei 2018

Wahyu Susanto

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Judul Penelitian ................................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................................................................ 1
1.3 Ruang Lingkup / Pembatasan Masalah ............................................................................................... 1
1.4 Latar Belakang Masalah ..................................................................................................................... 1
1.5 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 1
1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................................................................. 1
1.7 Tinjauan / Penelaahan Pustaka ............................................................................................................ 1
1.8 Hipotesis – Hipotesis Penelitian ......................................................................................................... 4
BAB II METODOLOGI............................................................................................................................. 5
2.1 Rancangan Penelitian .......................................................................................................................... 5
2.2 Variabel Penelitian .............................................................................................................................. 5
2.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................................................................. 5
2.4 Rancangan Tabulasi Data dan Analisis Data ...................................................................................... 6
2.5 Rencana Waktu / Jadual Kegiatan ...................................................................................................... 6
BAB III PERSONALIA DAN ORGANISASI.......................................................................................... 7
BAB IV BIAYA PENELITIAN ................................................................................................................. 8
BAB V PENUTUP....................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul Penelitian
Penelitian Kualitas Mutu Beton Pada Bangunan Publik

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
a. Mengetahui kuat tekan beton yang digunakan pada bangunan publik seperti :
perkantoran, pasar, ruko, perumahan masjid, dan sekolahan
b. Mengetahui kekutan beton K-225 yang banyak di gunakan pada bangunan publik.
c. Mengetahui kualitas mutu beton K-225 yang digunakan.

1.3 Ruang Lingkup / Pembatasan Masalah


Peneliti akan membatasi wilayah bangunan publik untuk di uji sampel betonnya yakni di
sekitar wilayah kampus Universitas Merdeka Malang

1.4 Latar Belakang Masalah


Kebutuhan bahan bangunan untuk pekerjaan sipil terus meningkat, dalam membangun
suatu struktur bangunan. Bahan bangunan dari struktur tersebut biasanya yang dipakai
adalah : kayu, baja, beton dan lain-lain. Diantara bahan bangunan tersebut, beton memiliki
peranan yang sangat penting. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bangunan yang
menggunakan bahan ini dalam volume besar.

Salah satunya banyak sekali sekarang bagunan yang mengunakan beton karena dari
segi bahan mudah untuk di dapat dan dari harga jaga relatif sangat murah, kualitas mutu
beton pada bangunan publik (perkantoran, pasar, ruko, perumahan masjid, dan sekolahan)
banyak yang tidak sesuai dengan jenis beton dilihat dari bangunan banyak yang rusak
sebelum waktunya. Dengan demikian, maka perlu dilakukan penelitian masalah kualitas
mutu beton.

1.5 Rumusan Masalah


Dalam proposal yang berjudul “Penelitian Kualiatas Mutu Beton Pada Bangunan Publik”
maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Apakah beton K-225 layak sebagai bahan konstruksi beton untuk bangunan publik.
b. Apakah beton K-225 layak di gunakan untuk bangunan tingkat tinggi.

1.6 Manfaat Penelitian


a. Memberikan informasi kepada perencana dan pelaksana bangunan teknik sipil.
b. Mengetahui kelayakan beton K-225 untuk digunakan di bangunan publik.

1.7 Tinjauan / Penelaahan Pustaka


Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan
gedung, jembatan, jalan dan lain – lain. Beton ini didapatkan dengan cara mencampur aregat
halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air dengan semen Portland.

1
Sifat-sifat beton di pengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
- Kualitas semen, untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dapat
- Digunakan jenis-jenis semen yang memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan.
- Perbandingan campuran semen Portland, bahan tambahan (aditif) dan air.
- Cara mencampur komponen.
- Agregat kasar (kerikil atau batu pecah).
- Ketelitian pekerjaan perawatan.
- Umur beton, dan
- Suhu udara waktu mencampur dan waktu proses pengerasan beton.

Material Pembentuk Beton

Semen
Semen merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi secara kimia dengan air, sehingga
membentuk material yang padat. Secara umum, komposisi kimia semen Portland adalah
seperti yang diperlihatkan pada tabel.

Tabel Komposisi limit semen Portland

Oksida Komposisi (% berat)

CaO (kapur) 60 – 67
SiO2 (Silika) 17 – 25
Al2O3 (Alumina) 3–8
0,5 – 6
Fe2O3 (Besi) 0,1 – 5,5
MgO (Magnesia) 0,2 – 1,3
Alkalis 1–3
SO3 (Sulfur)

Sumber : A.M. Nneville, Concrete Technology, 1987

Semen Portland dibagi menjadi lima jenis sebagai berikut :


Jenis I : Semen untuk umum tidak memenuhi persyaratan khusus
Jenis II : Semen untuk beton tahan sulfat dan memiliki panas hidrasi sedang
Jenis III : Semen untuk beton dengan kekuatan awal tinggi (cepat mengeras)
Jenis IV : Semen untuk beton yang memerlukan panas hidrasi rendah
Jenis V : Semen untuk beton yang sangat tahan terhadap sulfat

Agregat
Penjelasan didalam SNI-15-1991-03, agregat didefinisikan sebagai material granular,
misalnya pasir, kerikil dan batu pecah yang dipakai bersama-sama dengan satu media
pengikat untuk membentuk beton semen hidrolik atau adukan. Dalam struktur beton
biasanya agregat biasa menempati kurang lebih 70 % – 75 % dari volume beton yang telah
mengeras.

2
Pada umumnya, semakin padat agregat-agregat tersebut tersusun, semakin kuat pula beton
yang dihasilkannya, daya tahannya terhadap cuaca dan nilai ekonomis dari beton tersebut.
Atas dasar inilah gradasi dari ukuran-ukuran partikel dalam agregat mempunyai peranan
yang sangat penting untuk menghasilkan susunan beton yang padat.

Faktor penting yang lainnya ialah bahwa permukaannya haruslah bebas dari kotoran seperti
tanah liat, lumpur dan zat organik yang akan memperoleh ikatannya dengan adukan semen
dan juga tidak boleh terjadi reaksi kimia yang tidak diinginkan diantara material tersebut
dengan semen.

Agregat yang digunakan untuk beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”. Bila tidak
tercangkup dalam SII 0052-80 maka agregat harus memenuhi ASTM C33 “Specification for
Structural Concrete Agregates”.
Ketentuan dari ASTM C330 “Specification for Light Weight Agregates for Structural
Concrete” , untuk agregat dan struktur beton.

Berdasarkan ukurannya, agregat dapat dibedakan menjadi :


Agregat halus, diameter 0 – 5 mm disebut pasir, yang dibedakan
Pasir halus : Ø 0 – 1 mm
Pasir kasar : Ø 1 – 5 mm
Agregat kasar, diameter ≥ 5 mm, biasanya berukuran antara 5 – 40 mm yang disebut kerikil.

Air
Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran bahan bangunan,
harus berupa air bersih dan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menurunkan kualitas
beton.

Menurut PBI 1971, persyaratan dari air yang digunakan sebagai campuran bahan bangunan
adalah sebagai berikut :
1). Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam alkali,
garam-garam, bahan-bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak daripada beton.
2). Apabila dipandang perlu maka contoh air dapat dibawa ke Laboratorium Penyelidikan
Bahan untuk mendapatkan pengujian sebagaimana yang dipersyaratkan.
3). Jumlah air yang digunakan adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran berat dan harus
dilakukan setepat-tepatnya.

Air yang digunakan untuk proses pembuatan beton yang paling baik adalah air bersih yang
memenuhi persyaratan air minum. Air yang digunakan dalam proses pembuatan beton jika
terlalu sedikit maka akan menyebabkan beton akan sulit untuk dikerjakan, tetapi jika kadar
air yang digunakan terlalu banyak maka kekuatan beton akan berkurang dan terjadi
penyusutan setelah beton mengeras.

3
Untuk memperoleh kepadatan beton dengan rasio air semen yang rendah sebaiknya
menggunakan alat penggetar adukan (vibrator). Menjaga kelembaban dan panas agar dapat
konstan sewaktu proses hidrasi berlangsung, misalnya dengan menutupi permukaan dengan
karung basah.

Pengujian Kuat Tekan Beton


Menurut ASTM C 39-86 tentang standar tes untuk kuat tekan sampel kubus dihitung
dengan cara membagi beban maksimum yang dicapai selama pengujian dengan luas
permukaan sampel beton, secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :
P
f’c =
A

dengan : f’c = kuat tekan beton (MPa)


P = beban tekan maksimum (N)
A = luas penampang tertekan (mm2)

Dari hasil pengujian kuat tekan ini, akan didapatkan pola keruntuhan sesuai dengan mutu
benda uji.

1.8 Hipotesis – Hipotesis Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang ada dalam penelitian kualitas mutu beton pada
bangunan publik di sekitar kampus Universitas Merdeka Malang,berikut ini adalah hipotesis
yang saya ajukan :
Hk : Layaknya beton K-225 untuk bangunan publik di sekitar kampus Universita
Merdeka Malang.
H0 : Tidak layaknya beton K-225 untuk bangunan publik di sekitar kampus Universita
Merdeka Malang.

4
BAB II
METODOLOGI
2.1 Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara mengambil benda uji (sampel) sesuai dengan rencana
campuran di tempat pembangunan kemudian sampel di uji di laboratorium beton Universitas
Merdeka Malang. Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm
dan tinggi 20 cm. Benda uji dibuat 4 buah untuk pengujian kuat tekan pada umur 3,7, 14 dan
28 hari.
Langkah – langkah untuk melakukan penelitian sebagai berikut :
a. Menentukan rumusan masalah
b. Menentukan tujuan / manfaat penelitian
c. Membatasi ruang lingkup penelitian
d. Menelusuri sumber pustaka
e. Menentukan hipotesa
f. Mengambil benda uji (sampel)
g. Mengumpulkan data – data yang di dapat dari pengujian
h. Membuat laporan hasil penelitian.

2.2 Variabel Penelitian


a. Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor
yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara
fenomena yang diobservasi atau diamati.
Variabel bebas : penggunaan beton K-225 pada bangunan publik sebagai benda uji
(sampel)

b. Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan
adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau
berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
Variabel terikat : kuat tekan beton pada umur 3, 7, 14, dan 28 hari

Sampel : Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi
20 cm. Benda uji dibuat 4 buah untuk pengujian kuat tekan pada umur 3,7, 14 dan 28 hari.

2.3 Metode Pengumpulan Data


 Mengambil/membuat sampel sebanyak 4 buah benda uji dengan campuran dan
ukuran sesuai dengan yang telah ditentukan.
 Kemudian benda uji ditunggu hingga mengeras.
 Setelah itu rendam 4 buah benda uji didalam air.
 Setelah berumur 3 hari,ambil 1 benda uji untuk ditekan pada alat penekan beton
Compression Testing Machine (CTM)
 Kemudian catat berapa kuat tekan beton tersebut.
 Lakukan hal yang sama pada ketiga benda uji yang tersisa pada umur 7, 14, dan 28
hari.

5
2.4 Rancangan Tabulasi Data dan Analisis Data

Kuat Tekan Pada Umur (N/mm2)


Benda Uji
3 Hari 7 Hari 14 Hari 28 Hari
Beton Ukuran 20x20x20 cm

2.5 Rencana Waktu / Jadual Kegiatan

Tanggal / Waktu Kegiatan


1 Juli 2018 , Pukul 08.00 - Selesai Memgambil/membuat 4 buah benda uji (sampel)
2 Juli 2018 , Pukul 08.00 Merendam 4 buah benda uji
Mengambil 1 sampel yang telah direndam untuk di uji kuat tekan
4 Juli 2018 , Pukul 08.00 - Selesai
dan mencatat hasilnya
Mengambil 1 sampel yang telah direndam untuk di uji kuat tekan
8 Juli 2018 , Pukul 08.00 - Selesai
dan mencatat hasilnya
Mengambil 1 sampel yang telah direndam untuk di uji kuat tekan
15 Juli 2018 , Pukul 08.00 - Selesai
dan mencatat hasilnya
Mengambil 1 sampel yang telah direndam untuk di uji kuat tekan
29 Juli 2018 , Pukul 08.00 - Selesai dan mencatat hasilnya dilanjutkan dengan mengolah data dan
membuat laporan

6
BAB III
PERSONALIA DAN ORGANISASI

Dosen Pembimbing
Ir. Dionisius TAB, MT

Ketua Pelaksana
Wahyu Susanto

Wakil Ketua
M. Imaduddin H.

Sekretaris dan Bendahara


Anggota Pelaksana
Nanda Dwi Pertiwi
Achmad Bratajaya
Wildan Amin
Ovan Agung N.
Achmad Mizbach

7
BAB IV
BIAYA PENELITIAN

Kebutuhan Rincian Biaya Total


Sewa Laboratorium Beton @ Rp. 1.000.000,- x 5 hari Rp. 5.000.000,-
Konsumsi @ Rp. 15.000,- x 8 orang x 5 hari Rp. 600.000,-
Transportasi @ Rp. 10.000,- x 8 orang x 5 hari Rp. 400.000,-
Kebutuhan Operasional Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
Total Keseluruhan Biaya Rp. 6.100.000,-

8
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat untuk mengetahui kualitas mutu beton pada bangunan
publik di sekitar Universitas Merdeka Malang.

Adapun kendala – kendala yang mungkin terjadi pada saat melakukan penelitian yaitu :
1. Pada saat melakukan pencampuran beton pelaksana terlalu banyak memberikan air
pada campuran beton.
2. Kesalahan pengamatan pada saat melakukan uji kuat tekan beton.
3. Kesalahan pengolahan data serta perhitungan kuat tekan beton.

Guna mengurangi / mengantisipasi kendala – kendala tersebut maka hendaknya dilakukan


hal – hal berikut ini :
1. Pada saat memberikan air pada campuran beton hendaknya diberikan sedikit demi
sedikit.
2. Pada saat melakukan pengamatan uji kuat tekan beton hendaknya ada seseorang yang
merekam pada alat pengujian tersebut.
3. Pada saat pengolahan data dan perhitungan hendaknya Dosen Pembimbing
mendampingi serta dilakukan pengecekan ulang oleh seluruh pelaksana penelitian.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan. 1996. Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03


Departemen Pekerjaan Umum RI. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Tjokrodimulyo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta : Nafiri Edisi Pertama.

TAB, Ir. Dionisius. 2017. Panduan Praktikum Teknologi Beton Bertulang. Malang

http://www.google.com

http://www.ilmusipil.com

https://darmadi18.files.wordpress.com/2015/03/conto-proposal-penelitian-beton.doc

10

Anda mungkin juga menyukai