KONSTRUKSI
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
5C
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
PEKANBARU 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, membantu
dalam menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca. Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan paper ini. Oleh karena itu, penulis sangat
menghargai akan saran dan kritik untuk paper ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat
penulis sampaikan, semoga tugas ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Marwan Anugrah
Abstrak
Pembongkaran merupakan tahap akhir dalam siklus hidup suatu aset. Bangunan
gedung dibongkar setelah mencapai umur hidupnya, dimana umurnya berbeda untuk setiap
jenis bangunan dan negara dimana bangunan berada.Setiap metode memiliki dampak positif
dan negatif. Tujuan memilih metode ini adalah mencari yang terbaik. Pemilihan
menggunakan metode analitikal hirarki proses, daftar kriteria, sub kriteria dan alternatif
diperoleh dari berbagai sumber yang berpengalaman. Pekerjaan pembongkaran gedung saat
ini mulai mendapat perhatian dalam lingkup teknik sipil terutama dalam hal manajemennya.
Manajemen pembongkaran tersebut akan berdampak pada kinerja dari pekerjaan
pembongkaran,
BAB 1
PENDAHULUAN
Metode konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Tujuan dari proyek harus berkaitan dengan biaya, kualitas dan waktu. Aspek penerapan
teknologi, sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi penggunaan
metode yang tepat, praktis, cepat, dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan
pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana
ditetapkan akan dapat tercapai.
Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat dengan kondisi lapangan di
mana suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga tergantung pada jenis proyek yang
dikerjakan.Metode pelaksanaan pekerjaan untuk bangunan gedung berbeda dengan metode
pekerjaan bangunan irigasi, bangunan pembangkit listrik, konstruksi dermaga maupun
konstruksi jalan dan jembatan.
Bangunan gedung merupakan suatu fasilitas yang dibuat oleh manusia untuk menunjang
berbagai aktifitas kegiatan manusia itu sendiri. Dari tahap perencanaan dan pembuatan
bangunan gedung, pemeliharaan hingga pembongkaran kembali bangunan gedung tersebut,
dibutuhkan suatu perencanaan kegiatan yang tepat serta menerapkan berbagai standar
operasional sesuai prosedur yang telah ditetapkan dalam menjalankannya. Hal ini dilakukan
sebagai upaya untuk menjaga umur pakai dari bangunan tersebut sesuai dengan perencanaan
dan perkiraan awal. Seiring berjalannya waktu, bangunan akan mengalami penurunan
kualitas. Menurut Sulaiman (2004) penurunan kualitas bangunan terjadi pada kekuatan dan
nilai estetika dikarenakan mengalami proses mekanis, fisis, kimia, biotis maupun aktivitas
manusia namun hal tersebut dapat diatasi dengan mengadakan perawatan bangunan gedung.
Di Indonesia sendiri, pedoman pemeliharaan bangunan gedung sudah ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan Gedung. Namun, pada kenyataannya masih banyak yang belum
menerapkan peraturan ini sehingga masih banyak bangunan gedung yang belum memenuhi
standar pemeliharaan yang ditetapkan. Banyak bangunan gedung yang belum mencapai masa
usia pakainya sudah mengalami berbagai macam kerusakan baik itu kerusakan ringan, sedang
maupun berat. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti tidak adanya program
pemeliharaan tetap yang dibuat oleh pengelola. Baik dikarenakan dana yang tidak mencukupi
maupun pemeliharaan yang masih belum benar yang dilakukan oleh pihak pengelola dalam
melakukan pemeliharaan bangunan tersebut
Maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri serta pembaca dan dapat pengetahuan serta mampu melaksanakan, dan
mengembangkan ilmu tersebut pada proses kegiatan yang akan datang.
BAB 2
PEMBAHASAN
Tempat ini merupakan pusat perbelanjaan modern pertama yang mulai beroperasi
pertengahan tahun 1980-an. Gedung ini terdiri dari empat lantai, dilengkapi dengan escalator
pertama di kota Bandung, lantai 1 diisi pedagang kain, pakaian, sepatu, tas, lukisan dan batu
akik.
Pada saat itu Palaguna Plaza menjadi tujuan warga Bandung dan sekitarnya untuk
belanja, menonton film bioskop, makan, atau sekedar jalan-jalan. Tempat ini juga sempat
dipakai syuting film Kabayan Saba Kota.
Tempat ini sempat mengalami masa keemasan tempat ini, dimana ketika Matahari
menjadi tujuan belanja, terutama menjelang Idul Fitri banyak pengunjung. Bahkan, dari
pinggiran Bandung banyak yang datang ke sini untuk menonton film pilihannya di bioskop.
Ada dua bioskop yang di gedung tersebut. Pertama, Nusantara Theater yang memutar
film-film baru dari Holywood, dan satu lagi adalah Palaguna Theater yang memutar film-film
dalam negeri dan Bollywod. Keduanya selalu dipenuhi penonton pada tahun 90-an. Harga
tiket Nusantara Theater Rp 1.500, terakhir saya nonton di sini tahun 2006 tiketnya hanya Rp
8.000, dengan jumlah penonton kurang dari 10 orang.
Selain film, restoran pun tak luput dari incaran pengunjung, bahkan untuk menikmati
ayam goreng di CFC pengunjung rela antri sampai keluar restoran. Lantai 4 dipakai tempat
nongkrong serta tempat gaul anak muda tahun 1980-an awal sampai 1990-an. Lantai dasar
sempat berjaya sebagai tempat penjual handphone dan kartu sim sampai awal tahun 2000-
anBerjalannya waktu, mulai banyak tempat-tempat sejenis di Bandung. Pengunjung mulai
berkurang, satu persatu pedagang menutup tokonya. Sebagian pindah ke tempat sejenis yang
banyak bermunculan, seperti Hero Supermarket serta Time Zone.
Puncaknya, ketika tahun 2007 Matahari Dept. Store tutup dari Palaguna Plaza.
Tempat ini semakin sepi dari pengunjung. Akhirnya Nusantara dan Palaguna Theater tutup.
Pedagang yang masih bertahan hanya di lantai dasar yang diisi pedagang pakaian dan batu
akik hingga bulan Juni 2014.
Kini pagar seng menutupi pinggiran Palaguna Plaza dan alat berat mulai merobohkan
gedung, sebelum dibangun ulang menjadi hotel dan mall. Bangunan yang dulu sempat
Berjaya dan menjadi tempat favorit di Bandung telah hilang. Generasi lama telah hilang,
generasi baru siap tumbuh dengan fenomena yang lain.
Berikut ini metode pembongkaran bangunan gedung palaguna nusantara sebagai berikut:
a) Semua struktur kantilever, kanopi, atap dan struktur pendukung lainnyayang berada
pada dinding luar dibongkar terlebih dahulu
b) Pembongkaran elemen strukturnya dimulai dari slab, balok pendukung dan balok
utama
c) Peralatan mesin berpindah ke lantai yang lebih rendah denganmenggunakan jalur
akses sementara yang telah dipasang atau dengan caradiangkut menggunakan mesin
pengangkat. Jalur ini digunakan
d) Ketika peralatan mesin diturunkan ke lantai yang lebih rendah maka pelatdan balok
pada dua lantai berikutnya dapat dihancurkan sekaligus.Peralatan mesin juga dapat
bekerja pada lantai dimana peralatan tersebutdiletakkan dan menghancurkan slab pada
lantai diatasnya
Pekerjaan Pembongkaran merupakan salah satu pekerjaan yang beresiko tinggi akan
terjadi nya kecelakaan kerja, maka K3 harus selalu dijalankan agar kerjalebih tertata dan
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/64912708-Bab-i-pendahuluan-pembongkaran-kembali-
bangunan-gedung-tersebut-dibutuhkan-suatu-perencanaan.html
https://www.scribd.com/document/407461434/METODE-PELAKSANAAN-
KONSTRUKSI-TOPDOWN-docx
https://www.buruan.co/runtuhnya-kejayaan-palaguna-plaza/
file:///C:/Users/User/Downloads/S20.pdf