Anda di halaman 1dari 24

BAGIAN II

ATMOSFER DAN UNSUR-UNSUR IKLIM


1. ATMOSFER

A. Pengertian

- Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Atmos yang berarti udara dan
Sphaira yang berati bulatan. Jadi atmosfer dapat diartikan sebagai lapisan
udara yang menyelubungi bumi.

- Atmosfer terutama biosfer yang berada di sekeliling kita mempunyai


karakteristik tertentu dalam hal unsur-unsur iklim, seperti suhu,
kelembaban, arah dan kecepatan angin, curah hujan, dsb. Oleh karena itu
kita perlu memahami berbagai unsur iklim agar kegiatan yang sudah kita
rancang dapat berjalan dengan baik, mengingat bahwa iklim sangat erat
kaitannya dengan kehidupan manusia. Banyak kegiatan manusia yang
mengalami kegagalan yang disebabkan oleh unsur iklim.

- Banyak orang yang tertarik ingin mempelajari dan mengkaji atmosfer


bumi antara lain disebabkan :
 Atmosfer melindungi mahluk hidup di permukaan bumi dari radiasi
matahari yang sangat kuat. Jika tidak ada atmosfer maka tidak akan ada
kehidupan di permukaan bumi.

 Banyak gejala atmosfer yang menarik dan perlu dikaji, misalnya terjadinya
awan dan hujan, badai guntur (thunderstorm), badai tropis (tropical storm),
perubahan iklim (climate change), dsb.

 Atmosfer sebagai sumber daya alam perlu dieksplorasi dan dieksploitasi,


misalnya teknologi hujan buatan, pemanfaatan energi angin, dsb.

 Atmosfer sebagai media transportasi udara sangat peka terhadap cuaca.


Dalam dunia penerbangan adanya awan Cumulonimbus (Cb) di jalur
penerbangan yang membahayakan lalu lintas udara perlu dihindari.

 Atmosfer sebagai tempat pembuangan partikel pencemar (polusi udara).


Zat-zat yang terkandung di dalam polusi udara sangat merugikan terutama
pada kesehatan.
B. Komposisi Kimia di Atmosfer

- Atmosfer penting bagi kehidupan di bumi, karena tanpa adanya atmosfer,


manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tidak akan dapat hidup. Atmosfer
bersifat dapat dimampatkan (compressible) sehingga atmosfer lapisan bawah
lebih padat dari pada lapisan di atasnya, sehingga tekanna udara akan
berkurang sesuai dengan ketinggian.

- Lapisan atmosfer merupakan campuran gas yang tidak tampak dan tidak
berwarna.Empat gas , yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan karbon dioksida
terdapat hampir 100% dari volume udara yang di atmosfer, sedangkan gas
lain yang stabil adalah neon, metana, kripton, hidrogen, dan xenon. Gas yang
kurang stabil yang terdapat di atmosfer antara lain adalah ozon dan radon
dalam jumlah yang sangat kecil.

- Oksigen (O₂) sangat penting bagi kehidupan. Oksigen dapat bergabung


dengan unsur kimia lain yang dibutuhkan untuk pembakaran. Karbon
Dioksida (CO₂) dihasilkan dari pembakaran, pernafasan dan dibutuhkan oleh
tanaman. CO₂ merupakan salah satu senyawa kimia yang terdiri atas satu
bagian Karbon dan dua bagian oksigen.
- Nitrogen (N) terdapat di udara dalam jumlah paling banyak yaitu meliputi sekitar
78% bagian. Nitrogen tidak langsung dapat bergabung dengan insur lain, namun
unsur ini penting karena nitrogen merupakan bagian dari senyawa organik.

Jenis Gas Volume (%)


Nitrogen (N2) 78,088
Oksigen (O₂) 20,949
Argon (Ar) 0,930
Karbon Dioksida (CO₂) 0,030

Jumlah 99,997

- Ozon (O₃) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen.
O₃ terutama terdapat pada ketinggian antara 20 – 30 km. Ozon dapat menyerap
radiasi ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh
manusia.
- Air atau uap air (H₂O) sangat penting dalam proses cuaca dan iklim, karena
dapat berubah fase menjadi fase gas atau fase padat melalui deposisi dan
kondensasi. Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur Hidrogen
dan Oksigen. Air dan uap air terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan
dari laut, danau, sungai, transpirasi tanaman, dll.

PADAT
su
b lim
na

as
ku

i
be

de
an
m

p
a ir
pe

os
nc

i si
pe

pengembunan
CAIR GAS
penguapan
Perubahan Fase
- Atmosfer selalu dikotori oleh debu. Debu merupakan bentuk benda yang
sangat kecil sehingga hampir tidakkelihatan. Banyaknya debu tidak selalu
tetap tergantung pada tempat. Di daerah pegunungan atau dataran tinggi
jumlah debu tidak terlalu banyak, tetapi di kota-kota besar, industri, dan
daerah yang kering banyaknya debu jauh lebih besar dari daerah pegunungan
yang dapat mencapai 5 juta ppm/cm3.

- Konsentrasi debu umumnya akan berkurang dengan bertambahnya ketinggian.


Sumber debu dapat berasal dari asap, abu vulkanik, kebakaran hutan, dsb.
Partikel debu yang bersifat higroskopis seperti partikel garam (NaCL) akan
membentuk inti kondensasi sebagai kumpulan uap air menjadi hujan.

C. Struktur Vertikal Atmosfer.

- Jka suhu digunakan sebagai dasar pembagian struktu atmosfer, maka


diperoleh lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Troposfer
merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, sedangkan termosfer merupakan
lapisan atmosfer yang paling atas. Batas antara lapisan troposfer dan stratosfer
disebut tropopause, batas antara lapisan stratosfer dan mesosfer disebut
stratopause, dan batas antara mesosfer dan termosfer disebut termopause.
1000 Struktur Vertikal Atmosfer

Z
(Km)

300 Termopause

TERMOSFER
85 Mesopause
MESOSFER
60 Stratopause

STRATOSFER

10 Tropopause
TROPOSFER

- 100 -50 0 30 1500


T(⁰C)
- Fenomena cuaca (terjadinya awan dan hujan) pada umumnya terjadi di lapisan
troposfer. Pada troposfer bawah banyak terjadi pertukaran panas, sehingga dengan
bertambahnya ketinggian akan terjadi penurunan suhu udara mulai dari permukaan
tanah. Besarnya penurunan suhu antara 0,5⁰ C – 1,0⁰ C setiap 100 meter atau
rata-rata 0,63⁰ C setiap 100 m.

- Ketinggian tropopause di ekuator lebih besardari pada di daerah kutub. Ketinggian


tropopause di daerah ekuator mencapai 18 km dengan suhu - 80⁰ C, sedangkan
di daerah kutub hanya mencapai 6 km dengan suhu sekitar - 40⁰ C.

- Lapisan di atas tropopause disebut stratosfer . Kenaikan suhu di stratosfer


disebabkan adanya lapisan ozon yang menyerap radiasi ultra violet dari matahari.
Bagian atas Stratosfer dibatasi oleh permukaan diskontinuitas suhu yang disebut
Stratopause yang terletak pada ketinggian sekitar 60 km dengan suhu sekitar 0⁰ C.

- Lapisan di atas stratopause disebut Mesosfer yang terletak antara ketinggian


60- 85 km. Lapisan mesosfer ditandai dengan penurunan suhu sekitar 0,4⁰ C /100 m
karena lapisan mesosfer mempunyai kesetimbangan radiasi yang negatif. Bagian
atas mesosfer dibatasi oleh Mesopause yang terletak pada ketinggian sekitar 85 km
dengan suhu paling rendahyaitu sekitar - 100⁰ C
- Di atas mesopause terdapat lapisan Termosfer yang terletak antara ketinggian
85 – 100 km yang ditandai dengan kenaikan suhu mulai dari - 100⁰ C sampai
dengan ratusan bahkan ribuan derajat. Bagian paling atas atmosfer dibatasi
oleh Termopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai dengan sekitar
1000 km.

- Suhu termopause adalah konstan terhadap ketinggian tetapi berubah


terhadap waktu yaitu dengan insolasi (incoming solar radiation).
Suhu pada malam hari berkisar antara 300⁰C - 1200 ⁰C dan pada siang hari
berkisar antara 700⁰C - 1700⁰C.
2. UNSUR-UNSUR IKLIM

No Unsur Iklim Satuan

1 Matahari
a. Radiasi Matahari Kalori per cm2
b. Lama Penyinaran Matahari Jam atau Prosen (%)
2 Awan Oktas (per delapanan)
3 Kelembaban Udara (RH) Prosen (%)
4 Suhu Udara Derajat Celcius
5 Angin
a. Kecepatan Angin Knot atau km/jam
b. Arah Angin Derajat atau menurut
Arah Mata Angin

6 Curah Hujan (RR) Milimeter (mm)


7 Penguapan Milimeter (mm)
8 Suhu Tanah Derajat Celcius
9 Kelembaban Tanah Prosen (%)
Alat Pengamatan Unsur Iklim

No. Unsur Iklim Jenis Alat


1 Matahari
Actinograf atau Solarimeter
a. Radiasi Matahari Cambell Stokes
b. Lama Penyinaran Matahari
2 Awan Penaksiran/ceilometer
3 Kelembaban Udara (RH) Hygrograf atau Hygrometer

4 Suhu Udara Termometer Maksimum,


Minimum, Bola Basah, Bola
Kering
5 Angin
a. Kecepatan Angin Anemometer 2m, 6m, 10 m.
b. Arah Angin Wind Vane

6 Curah Hujan (RR) Penakar Hujan Tipe Obs,


Penakar Hujan Tipe
Helman, ARG.
7 Penguapan Panci Penguapan Klas A
8. Suhu Tanah Termometer Tanah
9 Kelembaban Tanah Lysimeter
- Unsur-unsur iklim utama meliputi suhu dara, kelembaban udara, curah hujan,
tekanan udara, angin, dan penyinaran matahari.

- Matahari adalah faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan iklim


di berbagai tempat (negara atau daerah) yang disebut sebagai pengendali
iklim. Matahari merupakan pengendali iklim utama dan sumber energi yang
menimbulkan gerakan udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain adalah pola
tekanan tekanan udara (rendah dan tinggi), massa udara, topografi, dll.

A. SUHU UDARA

- Suhu udara yang diamati dengan alat termometer merupakan unsur cuaca
yang sangat penting. Di berbagai tempat atau di berbagai jenis permukaann
tanah suhu udara umumnya berbeda, misalnya di tempat yang banyak
pepohonan (hutan) suhunya akan berbeda dengan di daerah gurun pasir.

- Dalam klimatologi untuk menyatakan nilai atau besarnya suhu udara


digunakan dua skala yaitu skala Fahrenheit (F) yang digunakan di Inggris dan
skala Celcius (C) yang digunakan oleh sebagian besar negara di dunia.
- Skala Fahrenheit menyatakan titik didih air pada 212⁰ F dan titik lebur es pada
32⁰F, sedangkan skala Celcius menyatakan titik didih pada 100⁰C dan titik lebur
pada 0⁰ C.
Hubungan antara skala Fahrenheit dan skala Celcius dapat dirumuskan sebagai :

5 9
C = ----- (F – 32) atau F = 32 + ----- C
9 5

- Selain skala F dan C juga sering digunakan skala Kelvin (K) atau skala suhu mutlak
(absolut), yaitu skala saat gas secara teoritis berhenti melakukan tekanan.
Hubungan antara skala K dan C adalah :
K = C + 273 karena nol mutlak adalah - 273⁰ C.

- Pada umumnya suhu maksimum harian terjadi sesudah tengah hari yaitu sekitar
pukul 14.00 WS sedangkan suhu minimum terjadi sekitar pukul 04.00 – 05.00 WS.

- Suhu harian rata-rata merupakan nilai rata-rata suhu yang diamati selama selama
24 (satu hari). Dalam klimatologi suhu rata-rata harian dapat dihitung dengan
rumus :
2 T₇ + T₁₃ + T₁₈ T₇ = nilai pengamatan pada pukul 07.00 WS
Tr (harian) = ------------------------- , T₁₃ = nilai pengamatan pada pukul 13.00 WS
4 T₁₈ = nilai pengamatan pada oukul 18.00 WS
Tr = Suhu rata-rata

- Suhu rata-rata harian dapat juga dihitung dengan rumus :

T (maks) + T (min) T(maks) = suhu maksimum


Tr (harian) = ---------------------------, T (min ) = suhu minimum
2

- Suhu rata-rata bulanan ialah jumlah suhu harian rata-rata dalam 1 bulan dibagi
dengan jumlah hari pada bulan yang bersangkutan.

∑ Tr (harian)
Tr (bulanan) = ------------------, n = jumlah hari pada bulan bersangkutan
n
- Suhu rata-rata tahunan ialah jumlah suhu bulanan rata-rata selama 12 bulan
(Jan – des) dibagi dengan 12.

∑ Tr (bulanan)
Tr (tahunan) = ------------------
12

- Suhu maksimum absolut (mutlak) adalah suhu maksimum paling tinggi yang
terjadi pada kurun waktu tertentu.
Suhu minimum absolut (mutlak) adalah suhu minimum yang paling rendah
yang terjadi pada kurun waktu tertentu.

Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan suhu yang sama dalam


suatu peta cuaca disebut Isoterm. Peta yang menggambarkan garis-garis
isoterm disebut Peta Isotermal, yang pada umumnya permukaan bumi
dianggap flat (datar) sehingga nilai suhunya diasumsikan mengacu pada paras
atau permukaan laut (sea level).
. KELEMBABAN UDARA

Sebagaimana kita ketahui bahwa atmosfer merupakan campuran antara udara


kering dan uap air.
Dalam ilmu fisika dikenal ada 3 jenis kelembaban udara yaitu :
1) Kelembaban Mutlak atau Absolute Humidity;
2) Kelembaban Spesifik, atau Specific Humidity;
3) Kelembaban Nisbi atau Relative Humidity.

Didalam meteorologi kelembaban udara yang diukur adalah Kelembaban Nisbi


atau Relative (RH), yaitu perbandingan antara massa uap air yang ada dalam
satu satuan volume udara dengan massa uap air yang diperlukan untuk
menjenuhkan satu satuan udara tersebut pada suhu yang sama dan dinyatakan
dalam prosen (%). Jadi kelembapan udara adalah besarnya kadar uap air yang
dikandung oleh udara atau tingkat kebasahan udara. Kelembaban Nisbi (RH) pada
umumnya berubah atau berbeda terhadap ruang dan waktu;

Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan udara adalah Hygrometer.


Hygrometer ada 2 tipe yaitu :
1. Hygrometer Bola basah – Bola Kering atau disebut Psychrometer
2. Hygrometer Rambut
- Untuk kepentingan meteorologi pertaniandan iklim, alat pengukur kelembapan
udara yang dipergunakan adalah Psychrometer sangkar tetap. Psychometer ini
terdiri dari termometer bola basah dan bola kering yang dipasang tegak di
dalam sangkar meteo.

- Dasar perhitungan untuk menghitung Kelembapan Udara (RH) adalah :

7,5 TW/(237,3 + TW)


E = 6,11 x 10
-3
E 1 = E – 0,7947 x 10 P x (TT – TW)

7,5 TT/(237,3 + TT)


E2 = 6,11 x 10

E1
RH = --- x 100% , TT = suhu bola kering (ºC), TW = Suhu bola basah (ºC)
E2 P = tekanan udara
E, E₁ dan E₂ = tekanan uap
Contoh :
Hitunglah nilai RH jika hasil pengamatan di suatu stasiun adalah sbb :
Tekanan udara (P) : 1012,3 mb
Suhu bola kering (TT) : 28,6 ºC
Suhu bola basah (TW) : 25,0 ºC, sehingga TT – TW = 3,6 ºC

Hitung E, E1 dan E2 dengan persamaan di atas.

RH = (E1 / E2) x 100% = ……%


C. ANGIN
• Angin adalah gerakan relatif udara terhadap bumi pada arah horizontal. Ada
dua parameter yang diamati pada angin yaitu : Arah angin dan Kecepatan
angin.

• Arah angin menyatakan dari arah mana angin tersebut bertiup dan
dinyatakan dengan arah mata angin atau dengan satuan derajat (0º – 360º)
sesuai dengan arah jarum jam.

• Kecepatan angin dinyatakan dengan satuan meter/detik, km/jam, atau


Knot.
1 Knots = 1 mil (laut)/jam = 1,85 km/jam
1) Arah Angin

Untuk menentukan arah angin kita lihat komponen Wind Vane.


Bila ujung wind vane menunjuk arah N, maka arah angin pada
saat itu adalah utara.

Arah angin merupakan asal dari tiupan angin berdasarkan mata


angin dan dinyatakan dalam derajat mulai dari 0° sampai
dengan 360°. Apabila tidak ada tiupan angin maka alat akan
menunjukkan 0°, sedangkan bila tiupan angin dari utara akan
menunjukkan angka 360°, tiupan angin yang berasal dari timur
adalah 90°, dari selatan 180°, dan dari barat 270°.
2) Kecepatan Angin Rata-rata

Untuk mengetahui kecepatan angin rata-rata dalam periode waktu tertentu


digunakan alat Cup Counter Anemometer.
Contoh perhitungan kecepatan angin rata-rata.
1). Tgl 1 September 2003 jam 07.00 WS, cup counter anemometer
yang kita baca menunjukkan angka 001259, sedangkan pada
jam 14.00 WS menunjukkan angka 001280.
Jadi kecepatan angin rata-rata antara jam 07.00 WS dan jam
14.00 WS adalah (001280 – 001259) / 7 km/jam = 3 km/jam.
2). Pada hari yang sama, pada jam 18.00 kita baca pada cup
counter anemometer angka 001305.
Jadi kecepatan angin rata-rata antara jam 14.00 WS dan 18.00
WS adalah (001305 – 001280) / 4 km/jam = 6,25 km/jam
D. PENYINARAN MATAHARI

• Pengamatan penyinaran matahari dilakukan untuk menghitung lamanya


penyinaran matahari (sunshine duration) yaitu lamanya matahari bersinar
sampai di permukaan bumi dalam waktu 1 (satu) hari.

• Lama penyinaran matahari ditulis dalam satuan jam sampai nilai


persepuluhan, namun biasanya lebih sering dinyatakan dalam prosen.

• Alat pengamatan lamanya penyinaran matahari ada beberapa jenis, antara


lain :
a. Tipe Cambell & Stokes
b. Tipe Yordan
c. Tipe Marvin
d. Tipe Foster
Di Indonesia yang paling banyak digunakan adalah Tipe Cambell Stokes
karena lebih teliti dan mudah cara pengamatannya.
Cara menghitung lama penyinaran matahari dalam 1 (satu) hari
Jam 8 9 10 11 12 13 14 15 16

0% 50% 100% 0% 0% 25% 50% 0%

Apabila selama 1 jam pias terbakar terus menerus, maka lama penyinaran
matahari dalam 1 jam tersebut adalah 100% (Contoh : jam 10 – 11).
Jika pias hanya terbakar separuhnya, maka lama penyinaran matahari 50%
(Contoh : jam 9 – 10 dan 14 – 15).
Bila selama 1 jam pias tidak terbakar sama sekali, maka lama penyinaran
matahari 0% (Contoh : jam 8 – 9, 11 - 12, 12 – 13, dan 15 – 16).

Rata-rata lama penyinaran matahari dalam 1 (satu) hari adalah :

(0% + 50% + 100% + 0% + 0% + 25% + 50% + 0%) = 25, 6

Anda mungkin juga menyukai