Sistem Manajemen
Lingkungan
ISO 14001:2015
Standar ini berisi persyaratan yang digunakan untuk menilai kesesuaian. Sebuah
organisasi yang ingin menunjukkan kesesuaian dengan standar ini dapat melakukannya
dengan:
1.membuat tekad dan pernyataan diri sendiri, atau
2.mencari konfirmasi kesesuaian perusahaan terhadap pihak yang berkepentingan
dalam organisasi, seperti pelanggan, atau
3.mencari konfirmasi deklarasi diri sendiri terhadap pihak eksternal untuk disesuaikan
dengan organisasi, atau
4.mendapatkan sertifikasi sistem manajemen lingkungannya dari organisasi eksternal
Isi Standar
Klausul-Klausul ISO 14001:2015
1. Ruang Lingkup
membantu organisasi mencapai hasil yang diharapkan oleh SML, yang
memberikan nilai bagi lingkungan,
lingkungan organisasi itu sendiri dan pihak yang
berkepentingan.
berkepentingan Sejalan dengan kebijakan lingkungan organisasi, hasil yang
dimaksudkan dari SML meliputi:
peningkatan kinerja lingkungan;
pemenuhan kewajiban kepatuhan;
pencapaian tujuan sasaran lingkungan.
berlaku untuk semua organisasi, terlepas dari ukuran, jenis dan sifat, dan
berlaku untuk aspek lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa organisasi
tersebut yang dapat dikontrol atau dikelola dengan mempertimbangkan
perspektif siklus hidup.
dampak lingkungan Perubahan yang terjadi pada lingkungan (3.2.1), apakah merugikan atau menguntungkan,
seluruhnya atau sebagian akibat dari aspek lingkungan sebuah organisasi (3.2.2)
tujuan Hasil yang ingin dicapai
tujuan lingkungan Tujuan (3.2.5) yang ditetapkan oleh organisasi (3.1.4) konsisten dengan kebijakan lingkungan
(3.1.3)
pencegahan pencemaran penggunaan proses (3.3.5), praktek, teknik, bahan, produk, jasa atau energi untuk menghindari,
mengurangi atau mengontrol (secara terpisah atau kombinasi) penciptaan, emisi atau
pembuangan semua jenis zat pencemar atau limbah, untuk mengurangi dampak lingkungan yang
merugikan (3.2.4).
kewajiban Kepatuhan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya (istilah yang diakui) persyaratan hukum (3.2.8) yang
harus dipatuhi oleh suatu organisasi (3.1.4) dan persyaratan lainnya yang dipilih oleh suatu
organisasi untuk wajib dipatuhi.
risiko efek dari ketidakpastian
risiko dan peluang potensi efek yang merugikan (ancaman) dan potensi efek menguntungkan (peluang)
3. Istilah dan Definisi
3.3 Istilah yang terkait kegiatan pendukung dan operasi
tindakan perbaikan Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian (3.4.3) dan untuk
mencegah kejadian berulang.
perbaikan terus- Kegiatan berulang untuk meningkatkan kinerja (3.4.10) (3.1.2) untuk meningkatkan
menerus kinerja lingkungan (3.4.11) konsisten dengan kebijakan lingkungan (3.1.3) organisasi
(3.1.4).
efektivitas Sejauh mana kegiatan yang direncanakan terealisasi dan hasil yang direncanakan
tercapai
indikator Representasi terukur dari suatu kondisi atau status operasi, manajemen atau
berbagai kondisi.
pemantauan Menentukan status sistem, proses (3.3.5) atau kegiatan
kinerja lingkungan Kinerja (3.4.10) terkait dengan pengelolaan aspek lingkungan (3.2.2)
4. Konteks Organisasi
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya Baru
Organisasi harus menetapkan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan
tujuan dan yang mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai hasil yang
diharapkan dari SML. Masalah tersebut termasuk kondisi lingkungan yang dipengaruhi
oleh atau mampu mempengaruhi organisasi.
Contoh masalah
internal &
eksternal:
4. Konteks Organisasi
4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan Baru
Contoh pihak yang berkepentingan: pelanggan, masyarakat, pemasok dan organisasi non-
pemerintah
4. Konteks Organisasi
4.3 Menentukan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan
Setelah ruang lingkup ditentukan, semua kegiatan, produk dan jasa yang berada dalam
ruang lingkup organisasi perlu dimasukkan dalam sistem manajemen lingkungan.
Ruang lingkup harus dipelihara sebagai informasi terdokumentasi dan tersedia bagi
pihak yang membutuhkan.
4. Konteks Organisasi
4.4 sistem manajemen lingkungan
Peran spesifik dan tanggung jawab yang diidentifikasi dalam 5.3 dapat ditugaskan
untuk individu, kadang-kadang disebut sebagai "Manajemen Representatif", bersama
dengan beberapa orang, atau ditugaskan kepada anggota manajemen puncak.
6. Perencanaan
6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
Baru
6.1.1. Umum
Ketika merencanakan untuk SML, organisasi harus mempertimbangkan:
•isu yang dimaksud dalam 4.1;
•persyaratan sebagaimana yang dimaksud dalam 4.2;
•ruang lingkup sistem manajemen lingkungan;
•menentukan risiko dan peluang, yang terkait dengan aspek lingkungan (lihat 6.1.2),
kewajiban kepatuhan (lihat 6.1.3) dan isu-isu dan persyaratan lainnya, diidentifikasi
dalam 4.1 dan 4.2.
Dalam ruang lingkup SML, organisasi harus menentukan situasi yang berpotensi
darurat, termasuk yang dapat memiliki dampak lingkungan.
Aspek Lingkungan
(kondisi normal/abnormal/darurat,
shutdown, start-up)
Aspek Lingkungan
(kondisi normal/abnormal/darurat,
shutdown, start-up)
Aspek Lingkungan
(kondisi normal/abnormal/darurat,
shutdown, start-up)
6. Perencanaan
6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
6.1.2. Aspek Lingkungan
Organisasi harus menetapkan aspek-aspek yang memiliki atau dapat memiliki dampak
lingkungan penting, yaitu aspek lingkungan penting, dengan menggunakan kriteria
yang telah ditetapkan.
DAMPAK
LINGKUNGAN
ASPEK KRITRIA
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
Organisasi harus:
a) menentukan dan memiliki akses ke kewajiban kepatuhan yang terkait
dengan aspek lingkungannya;
b) menentukan bagaimana kewajiban kepatuhan dapat dilaksanakan pada
organisasi;
c) selalu mempertimbangkan kewajiban kepatuhan ini pada saat penetapan,
penerapan, pemeliharaan dan perbaikan terus-menerus sistem manajemen
lingkungannya.
Organisasi harus memelihara informasi yang didokumentasi dari kewajiban
kepatuhan
6. Perencanaan
6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
6.1.4. Perencanaan Tindakan Baru
6. Perencanaan
6.2 Tujuan Lingkugan dan perencanaan untuk mencapainya
ORGANISASI
HARUS:
ORGANISASI
HARUS:
Baru