Filsafat Kesehatan
Filsafat Kesehatan
◦ Secara etimologis, logika berasal dari bahasa Yunani, logos yang berarti
"kata"atau"pikiran". Namun, pengertian dasarnya sering disebut sebagai ilmu barekta-kata
atau ilmu berpikir benar, bukan tepat melainkan benar.
Pembicaraan dalam epistemologi pada pokoknya berhubungan dengan upaya untuk menjawab
bagaimana karakteristik pengetahuan ilmiah, bagaimana metodologi untuk memperolehnya dan apa
kriteria keabsahan dan kebenarannya serta bagaimana mengujinya.
◦ Epistemologi mengkaji mengenai apa sesungguhnya ilmu, dari mana sumber ilmu, serta
bagaimana proses terjadinya.
◦ Dalam bahasa Arab, perkataan ‘epistemology’ diterjemahkan sebagai nazariyyah al- ma`rifah.
Imam `Abd al-Fattahdi dalam bukunya yang berjudul Madhkal ila al-Falsafah menerangkan
bahwa;
1.pengertian yang luas mencakupi seluruh pembahasan filsafat yang penting serta mempunyai
hubungan dengan ilmu pengetahuan seperti ilmu-ilmu psikologi, biologi, sosiologi, sejarah dan
sebagainya.
2.pengertian yang sempit bermaksud ilmu yang membicarakan tentang hakikat ilmu pengetahuan,
definisinya,dasarnya, sumbernya, syaratnya, dan bidangnya.
ALIRAN DALAM EPISTEMOLOGI
1. EMPIRISME
Pengalaman inderawi adalah sumber pengetahuan
Dalam hal ini, menurut penganut empirisme, akal hanya menampung hasil penginderaan, kemudian mengolahnya menjadi pengetahuan.
Misalnya, setiap logam yang apabila dipanaskan akan selalu memuai.
◦ Hobbes ini dapat dijelaskan fenomena tersebut sebagai berikut :
1. Pengetahuan mengenai teori pemuaian bersumber dari pengalaman masa lalu bahwa besi selalu memuai apabila panas.
2. Pengalaman masa lalu tersebut terjadi berdasarkan hasil pengamatan terhadap pemuaian logam.
3. Hasil pengamatan tersebut tersimpan sebagai ingatan.
4. Atas dasar hal itu, ketika sebuah logam dipanaskan (diharapkan di masa datang,) ia tetap akan memuai.
ALIRAN DALAM EPISTEMOLOGI
TOKOH PENGANUT EMPIRISME:
- Hobbes
- John Locke (Teori Tabularasa)
- Gorge Berkeley (Teori Immaterialisasi)
- David Hume
ALIRAN DALAM EPISTEMOLOGI
2. RASIONALISME
Akal Budi (Intelect) adalah sumber pengetahuan
Rasio: Alat utama untuk mencapai pengetahuan
Dalam pandangan penganut rasionalisme dengan proses rasional, yaitu melalui penalaran, pengetahuan ilmiah dapat dicapai secara
absah dan benar.
Al Hasyr 22 An Nahl 78
Al-Alaq 1-5
EPISTEMOLOGI ISLAM
INDRA LAHIRIAH QALB (INDRA NON-LAHIRIAH)
◦ Senantiasa sadar tentang adanya Allah dengan kemahaan sifat-sifatNya, dan kemudian kesadaran itu membuatnya
berfikir
◦ Mensenyawakan tiga potensi sebelumnya kemudian menjadikannya pengetahuan ilmiah
◦ Potensialitas pemahaman sampai pada tingkat lubb, disebut oleh Al Quran sebagai ulu al albaab, yang
memandang fenomena realitas (secara ontologis) sebagai ayat-ayat Allah, yang kemudian memahaminya melalui
proses penalaran (epistemologis) yang berpijak di atas kesadaran ke Tuhan an (zikr), schingga menemukan
hikmah (pengetahuan ilmiah tentang) penciptaan Tuhan terhadap realitas itu, untuk digunakan dalam kehidupan
dengan memperhatikan nilai-nilai (aksiologis) yang membawa maslahat dunia-akhirat dan menghindarkan diri
dari azab neraka
Potensi Eksternal Pengetahuan
◦ Indra: Hanya berdasarkan pada indra lahiriah ◦ Indra: Indra lahiriah, Indra non-lahiriah
◦ Akal: (n) Otak, fungsi keseluruhan system saraf ◦ Akal: (adv.) menunjuk pada qalb (hati), Ketika
pusat-> pengetahuan ilmiah qalb melaksanakan fungsinya memahami
(membangun pemahaman melalui penalaran)->
pengolahan lubb-> pengetahuan ilmiah
Apa yang dicapai oleh epistemologi science modern juga dapat dicapai oleh epistemologi Islami, namun tidak seluruhnya yang
dicapai oleh epistemologi Islami dicapai oleh epistemologi science moderen.
PENGUJIAN KEBENARAN
ILMIAH
TEORI KORESPONDENSI (UJI PERSAMAAN DENGAN FAKTA)