Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 6

EPISTEMOLOGI ILMU DALAM


ISLAM
NAMA : MEDTHA UTARI ANANDA
NIM : D500181101
ASAL : JAMBI
MOTTO HIDUP : KAMU TAU APA YANG TERBAIK
UNTUKMU
Epistemologi ilmu yang membahas tentang apa itu pengetahuan dan bagaimana
memperoleh pengetahuan. Menurut Drs. R.B.S. Furdyartanto epistemology adalah ilmu
filsafat tentang pengetahuan atau dengan pendek kata, filsafat pengetahuan. Dari
pengertian diatas maka epistemologi bersangkutan dengan masalah-masalah yang
meliputi :
1. Filsafat
2. Metode
3. Sistem
Epistemologi adalah ilmu pengetahuan, ‘ilm al ‘ilm. Mempelajari asal-usul,
hakikat dan metode sebuah ilmu pengetahuan dengan tujuan mendapatkan keyakinan.
Epistemologi Islam, nadhariyyat ma’rifiyyat Islamiyyat, didasarkan pada paradigma
tauhid.
Parameter tetapnya adalah dari wahyu. Parameter tidak tetapnya disesuaikan oleh
keadaan waktu- tempat yang bervariasi.
 Sumber epistemology dalam islam ada dua yaitu al-quran dan as sunnah.
 Sesuai dengan firman Allah SWT

 {102} ‫ﻚﺑﱠر ِﻦ ﻣِ ُس ُﺪ ْﻘﻟاُ حُو رُ َﻪﻟﱠَﺰ ﻧْ ُﻞﻗ‬ ‫ﻦَ ِﻴِﻤ ْﻠُﺴ ْﻤِﻠﻟ َى ْﺮ ُﺸ َﺑو ًى ُﺪ َهوْ اُﻮ َﻨﻣﺁَ ﻦِﻳ ﱠﺬ ﱢ‬
‫ﻟاَ ﺖَﺒُﺜِﻴﻟ ﱢَﻖ ْﺤ ﻟ ِﺎﺑَ ﱢ‬
 Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur'an itu dari Tuhanmu dengan
benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi
petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
(Q.S. An Nahl : 102).

 AS SUNNAH merupakan sumber ajaran Islam ke dua, setelah Al Quran, As


Sunnah memiliki fungsi yang pada intinya sejalan dengan Al Quran. Keberadaan As
Sunnah tidak dapat dilepaskan dari adanya sebagian ayat Al Quran : Yang bersifat
global (garis besar) dan As Sunnah sendiri merupakan perincian dari Al-Quran.
KETERKAITAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
1. Ontologi
Ontologi merupakan ilmu tentang wujud sebagai wujud, terkadang disebut
sebagai ilmu metafisiska. Adapun yang termasuk dalam pembahasan ontologi adalah
fisika,matematika dan Metafisika. Pembahasannya meliputi hakikat sesuatu, keesaan,
persekutuan, sebab dan akibat, substansi dan aksiden, yang tetap dan yang berubah,
eksistensi dan esensi, keniscayaan dan kerelatifan, kemungkinan dan
ketidakmungkinan, realita, malaikat, pahala, surga, neraka dan dosa.
2. Epistomologi
Epistemologi memeiliki maksud filsafat pengetahuan atau bisa disebut dengan
pengetahuan ilmiah seperti halnya 1+1=2 yang merupaka ilmu pasti dan membicarakan
bagaimana ilmu itu bisa diperoleh.
3. Aksikologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nalai secara
umum. Aksiologi berkaitan dengan manfaat dari pada ilmu itu sendiri atau
kaitan penerapan ilmu itu dengan kaidah-kaidah moral. Jadi bila disimpulkan
keterkaitan ontologi, epistemologi dan aksiologi merupakan suatu kesatuan
yang utuh yang meliputi objek ilmu yang membahas tentang bagaimana ilmu
bisa diperoleh serta manfaat dari setiap ilmu yang ada.
MODEL PEMIKIRAN EPISTEMOLOGI
ILMU DALAM ISLAM
1. Model Berpikir Bayani
Secara terminologis, bayani berarti pola pikir yang bersumber pada
nash, ijma’, dan ijtihad. Terkaitan antara bayani dengan epistemologi
merupakan studi filosofis terhadap struktur pengetahuan yang menempatkan
teks (wahyu) sebagai sebuah kebenaran mutlak. Corak berfikir yang
diterapkan dalam epistemologi bayani ini cenderung deduktif, yakni mencari
(apa) isi dari teks (analisis content). Maka sumber epistemologi bayani
adalah teks. Sumber teks dalam studi Islam dapat dikelompokkan secara
umum menjadi dua, yakni Teks nash dan Teks non nash.
2. Model Berpikir Burhani
Pengetahuan demonstratif merupakan pengetahuan yang integratif,
sistemik, dan sistematis. Ciri daripada pengetahuan demonstratif ada
tiga. Pertama, pokok bahasannya jelas dan pasti .Kedua, universal dan tidak
partikular. Ketiga, memiliki peristilahan teknis tertentu.

3. Model Berpikir Irfani


Sumber epistemologi ‘irfani adalah intuisi. Sumber terpokok
epistemologi ‘irfani adalah pengalaman (eksperince). Pengalaman hidup
sehari-hari yang otentik merupakan pelajaran yang tidak ternilai harganya.
EPISTEMOLOGI ILMU DALAM ISLAM SECARA
MENYELURUH
Keilmuan tersebut adalah penempatan Alquran di tengah kompeksitas
perkembangan keilmuan. Hal ini merupakan penegasan yang sangat penting bagi
setiap Muslim, karena bagi umat Islam Al Quran diyakini sebagai sumber
kebenaran, etika, hukum, dan pengetahuan. Pendekatan integratif-interkonektif
merupakan usaha untuk menjadikan sebuah keter-hubungan antara keilmuan
agama dan keilmuan umum yang tergabung dalam ilmu alam, ilmu sosial dan
humaniora. Muara dari pendekatan integratif-interkonektif adalah menjadikan
keilmuan. Pendekatan keilmuan integratif-interkonektif menegaskan bahwa
antara keilmuan umum dan agama (Islamic Studies) akan saling tegur sapa
dalam hal materi, metodologi, dan pendekatannya.

Anda mungkin juga menyukai