Anda di halaman 1dari 20

CABANG--CABANG FILSAFAT

CABANG
(Penjelasan Singkat)

Pertemuan #3
KULIAH FILSAFAT UMUM
FAKULTAS PSIKOLOGI UMBY
Pengampu: Aurelius Teluma, S.S., Bc. Th., M.A.
Cabang--cabang Filsafat
Cabang
I. Filsafat tentang Pengetahuan
 Epistemologi (Filsafat Pengetahuan)
 Logika
 Kritik Ilmu-ilmu (Filsafat Ilmu)

.
II Filsafat Tentang Keseluruhan Kenyataan
 Metafisika Umum (Ontologi)
 Metafisika Khusus
 Teologi Metafisik (Teodise/ Filsafat Ketuhanan)
 Antropologi (Filsafat Manusia)
 Kosmologi (Filsafat Alam)
III. Filsafat Tentang Tindakan
 Etika (Filsafat Moral)
 Estetika (Filsafat Seni)

IV. Sejarah Filsafat


I.
Filsafat tentang Pengetahuan

Epistemologi (Filsafat Pengetahuan)


Logika
Kritik Ilmu-ilmu (Filsafat Ilmu)
#1 EPISTEMOLOGI

 Etimologis: episteme (pengetahuan) + logos


(kata, pikiran, percakapan, ilmu).
Pengetahuan tentang pengetahuan.
 Disebut juga Teori-teori pengetahuan.
 Pertanyaan pokok: “Bagaimana saya tahu
bahwa saya tahu”
 Pokok persoalan: sumber, asal mula, sifat
dasar pengetahuan; bidang, batas dan
jangkauan pengetahuan; validitas dan
reliabilitas dari klaim-klaim pengetahuan.
#1 EPISTEMOLOGI... Tentang Pengetahuan

• Pengetahuan: kesadaran akan sesuatu bahwa


sesuatu itu ada atau terjadi.
• Pengetahuan selalu terdiri dari: Subjek yang
mengetahui & objek yang diketahui.
• Pengetahuan selalu untuk kebenaran. Demi
kebenaran maka pengetahuan ada.
Kebenaran adalah kesesuaian antara
pengetahuan dengan objek yang diketahui.
#1 EPISTEMOLOGI... Pengetahuan & Keyakinan
Cermati keempat pernyataan berikut!

Brainstorming…
1) Bumi berbentuk bulat.
2) Pada tahun 2019 Jokowi akan terpilih lagi
sebagai Presiden RI.
3) Kucing berkaki tiga.
4) Salju berwarna putih.

MANAKAH PERNYATAAN YG TERMASUK PENGETAHUAN?


MENGAPA?
MANAKAH PERNYATAAN YG TERMASUK KEYAKINAN?
MENGAPA?
KALAU BEGITU, APA SAJA PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
ANTARA KEYAKINAN & PENGETAHUAN?
#1 EPISTEMOLOGI... Pengetahuan & Keyakinan
PERSAMAAN:
- Sama-sama sebagai sikap mental seseorang dalam hubungan dengan obyek
tertentu yg disadarinya sebagai ada atau terjadi.
- Sama-sama dapat diungkapkan dalam bentuk proposisi/hipotesis atau
pernyataan yg perlu dibuktikan lebih lanjut.
PERBEDAAN
KEYAKINAN PENGETAHUAN
- Obyek yg disadari sbg ada - Obyek yg disadari sbg ada harus ada
tidak perlu harus ada sebagaimana adanya.
sebagaimana adanya. - Pengetahuan tidak bisa salah atau
- Keyakinan bisa saja keliru keliru karena begitu salah/keliru
tetapi bisa tetap sah maka tidak dapat lagi disebut sebagai
dianut sbg keyakinan. pengetahuan. Apa yg semula
dianggap sbg pengetahuan lalu
berubah menjadi keyakinan belaka.
#1 EPISTEMOLOGI... 3 Jenis Pengetahuan
• Pengetahuan biasa (ordinary knowledge). Terdiri dari:
1) pengetahuan nir-ilmiah: hasil pencerapan inderawi
sehari-hari (termasuk intuisi); 2) pengetahuan pra-
ilmiah: hasil pencerapan inderawi dan pemikiran
rasional yang akan diuji lebih lanjut secara ilmiah.

• Pengetahuan ilmiah (scientific knowledge):


pengetahuan yang diperoleh melalui metode-metode
ilmiah. Disebut juga science.
• Pengetahuan filosofis (philosophical knowledge):
pengetahuan yg diperoleh melalui pemikiran rasional
dg berdasar pd pemahaman, penafsiran, spekulasi,
penilaian kritis dan pemikiran logis, analitis dan
sistematis untuk mendapatkan hakikat, prinsip dan
asar dari objek yang diketahui.
#1 EPISTEMOLOGI: Sumber--Sumber Pengetahuan
Sumber

• Terdapat 2 aliran utama: 1) Rasionalisme:


akal budi atau rasio sebagai sumber utama
pengetahuan; 2) Empirisme: pengalaman
inderawi sebagai sumber utama
pengetahuan.
• Dari dua pandangan inilah, berkembanglah
berbagai aliran dalam epistemologi
maupun filsafat ilmu tentang sumber
pengetahuan hingga sumber kebenaran.
• Aliran-aliran tersebut antara lain:
#1 EPISTEMOLOGI:
Adakah Pengetahuan yang Benar dan Pasti?
• Skeptisisme: segala sesuatu termasuk “yang sudah pasti” dapat
disangsikan lagi. Tidak ada yang benar-benar dapat diketahui
dengan pasti. Tokoh: Pyrrho (365-275 SM), Sextus Empiricus
(abad 2 SM).
• John Wilkins (1614-1677) & Joseph Glanvill (1636-1680):
bedakan pengetahuan tertentu yang sempurna (infallibly certain
knowledge) dan pengetahuan tertentu yang sudah pasti
(indubitably certain knowledge)—cth. Matahari terbit dari timur.
• David Hume (1711-1776): menyerang dasar-dasar pengetahuan
empiris. Suatu generalisasi pengalaman tidak dapat dibenarkan
secara rasional. Proposisi mengenai pengalaman tidak perlu,
karena seseorang dg mudah dapat membayangkan suatu dunia
di mana proposisi itu keliru. Cth. Matahari akan terbit besok pagi.
Ini adalah generalisasi atas pengalaman yang tidak perlu karena
kita bisa membayangkan sebaliknya: matahari tidak terbit besok
pagi. Generalisasi induktif bukan berpikir, tapi hanya berharap
terulangnya kondisi yang sama.
#1 EPISTEMOLOGI:
Adakah Pengetahuan yang Benar dan Pasti?
• Albert Camus (1913-1960): Sesungguhnya tidak ada makna,
tidak ada pengetahuan yang benar secara objektif, juga
tidak ada nilai objektif. Dunia ini absurd!
• Thomas Reid (1710-1796). Menentang Hume. Menurut
Hume: kepercayaan kita yang mendasar harus dibenarkan
oleh argumen rasional-filosofis. Bagi Reid, itu tidak tepat,
karena argumen rasional-filosofis itu terus-menerus
memerlukan argumen rasional-filosofis hingga tak terbatas
(ad infinitum). Kepercayaan yg mendasar justru
mencerminkan konstitusi rasionalistas kita yang sanggup
mengenal lewat intuisi. Kepercayaan mendasar itu berdasar
sehingga dapat menjadi landasan bagi segala pembuktian
lainnya, kendati dirinya sendiri tak terbuktikan!
Bdk. Agustinus (354-430): ungkapan ‘manusia tidak
dapat mengetahui apa-apa’ justru menunjukkan bahwa
ungkapan itu sendiri merupakan suatu pengetahuan. Jadi
ada self-contradictory.
#1 EPISTEMOLOGI:
Teori--teori Kebenarann (Kesahihan Pengetahuan)
Teori
• Teori kebenaran Koherensi: suatu pernyataan/proposisi
benar jika berhubungan dg proposisi-proposisi sebelumnya
yg juga sahih dan logis. Cth. Silogisme dlm penalaran
deduktif.
• Teori kebenaran Korespondensi. Pengetahuan benar/sahih
jika sesuai dg realitas yang menjadi objek
pengetahuan/dipastikan secara inderawi.
• Teori kebenaran Pragmatis: Pengetahuan sahih jika
memiliki konsekuensi-konsekuensi kegunaan/manfaat.
• Teori kebenaran Semantik. Benar jika pengetahuan itu
menunjukkan arti/makna sesungguhnya dari realitas/arti
definitifnya.
• Teori kebenaran Logikal. Jika proposisi logis yang memiliki
dua term tetapi sama arti, adalah sahih dan tidak perlu
dibuktikan lagi. Misalnya: lingkaran adalah bulatan.
#2 LOGIKA
Pengertian:
• Etimologis: kata Yunani logikos dari kata logos:
sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal,
kata, ungkapan, ungkapan lewat bahasa.
• Logika: suatu pertimbangan akal yang diutarakan
lewat kata dan bahasa
 Pengertian FORMAL:
Logika adalah cabang filsafat yang mempelajari,
menyusun, mengembangkan, membahas asas-asas,
aturan, prosedur, dan kriteria yang sahih bagi
penalaran demi kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional.
#2 LOGIKA: Hukum Dasar Logika
Hukum dasar logika atau Postulat Universal Penalaran
dicetuskan oleh John Stuart Mill (1806-1873), a.l.:
1. Hukum Kesamaan (law of identity): sesuatu hanya dapat
sama dengan sesuatu itu sendiri. P adalah P.
2. Hukum Kontradiksi(law of contradiction): tidak mungkin
sesuatu pada saat bersamaan adalah ‘bukan sesuatu itu.’
Tidak mungkin P sekaligus adaah ‘bukan P’
3. Hukum Penyisihan Jalan Tengah (law of excluded
middle): sesuatu harus P atau bukan P dan tidak ada
kemungkinan ketiga sebagai jalan tengah.
4. Hukum Cukup Alasan (law of sufficient reason): jika
perubahan terjadi pada sesuatu, maka perubahan
tersebut harus memiliki alasan rasional yang cukup.
#3 FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

• Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang


mengkaji dan menjawab berbagai
pertanyaan tentang hakikat ilmu
pengetahuan.
• Dalam filsafat ilmu, ilmu pengetahuan
harus memiliki tiga landasan ilmu yaitu:
landasan ontologis, epistemologis dan
aksiologis.
Landasan Ontologis
 Landasan ontologis mengkaji apa yang menjadi
obyek kajian sebuah ilmu pengetahuan.
 Contoh pertanyaan tentang dasar ontologis ilmu
pengetahuan: Obyek apa yang ditelaah?
Bagaimana wujud dan hakikat dari obyek
tersebut? Bagaimana keterkaitan antara obyek
ilmu dan daya tangkap manusia seperti berpikir
dan mengindra yang menghasilkan ilmu?
 Landasan ontologi tersebut menjadi dasar
mengklasifikasi ilmu pengetahuan dan bidang-
bidangnya.
Landasan Epistemologis
 Landasan epistemologis mengkaji bagaimana
proses dan cara ilmu menemukan kebenaran
ilmiah secara sah.
 Dengan kata lain, landasan epistemologis
membahas metode keilmuan sebuah ilmu
pengetahuan.
 Contoh pertanyaan2: Bagaimana proses
pengetahuan yang masih berserakan menjadi
ilmu? Bagaimana prosedur dan mekanismenya?
Apa saja kriteria sebuah kebenaran ilmiah dan
bagaimana meraihnya?
 Landasan aksiologis mengkaji hubungan ilmu
pengetahuan dengan nilai-nilai etika dan moral
dalam masyarakat.
 Dengan kata lain, landasan aksiologi berfokus
pada etika keilmuan.
 Contoh pertanyaan: Untuk apa pengetahuan
berupa ilmu digunakan? Bagaimana kaitan
penggunaan ilmu dengan kaidah moral dan etika?
Bagaimana penentuan obyek dan metode ilmu
berkaitan pilihan-pilihan moral? Apakah ilmu
bebas nilai?
 Landasan ontologis ilmu pengetahuan sering disebut juga
dengan istilah “objek material” ilmu pengetahuan.
 Landasan epistemologis ilmu disebut juga “objek formal”
atau sudut pandang ilmu pengetahuan.
 Secara operasional, tujuan filsafat ilmu adalah:
 Memperdalam unsur-unsur pokok ilmu sehingga secara
menyeluruh dapat dipahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
 Memahami sejarah perkembangan ilmu di berbagai bidang
sehingga diperoleh gambaran proses penemuan ilmu sejak zaman
Yunani Kuno hingga postmodern.
 Mempertegas bahwa tidak ada pertentangan antara ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai moral dalam agama, tradisi dan
sistem sosial lainnya.
 Secara umum, filsafat ilmu terdiri dari filsafat ilmu alam
dan filsafat ilmu sosial.
Metode Ilmu Pengetahuan

Induksi dan Deduksi

Anda mungkin juga menyukai