Anda di halaman 1dari 20

JURNAL INTERVENSI PSIKOLOGI

P-ISSN: 2085-4447; E-ISSN: 2579-4337


Volume 13, Nomor 1, Juni 2021
DOI :10.20885/intervensipsikologi.vol13.iss1.art6

Article History Recevied: 06-10-20 Accepted: 06-03-21 Published: 21-06-21

MENURUNKAN INFERTILITY-RELATED STRESS DENGAN


PROGRAM MINDFULNESS BASED STRESS REDUCTION (MBSR)

Diah Widiawati Retnoningtias1


I Rai Hardika

Fakultas Psikologi, Universitas Dhyana Pura

Keywords/Kata kunci ABSTRACT/ABSTRAK:


infertility stress, MBSR, Previous research has found that women with infertility feel sad, anxious,
mindfulness, women with and stressed when undergoing medical interventions to have children.
infertility. The purpose of this study was to see the effect of mindfulness based stress
reduction(MBSR) in reducing infertility stress. This research was
conducted with an experimental method. This study consisted of five (5)
participants as the experiment group and five (5) participants as the
control group, which were selected by purposive sampling technique. The
characteristics of the research partcipants were married women for at
least one (1) year and experienced infertility. The results showed that
there was no significant difference between the posttest scores and the
pretest scores in the experimental group. The results also showed that
there was no significant difference between the posttest infertility stress
scores of the experimental group and the control group posttest scores.

MBSR, mindfulness, wanita Penelitian terdahulu menemukan bahwa wanita yang mengalami
infertile, stres infertilitas. infertilitas merasa sedih, cemas, stres saat menjalani intervensi medis
dalam rangka memperoleh anak. Tujuan penelitian ini adalah melihat
pengaruh mindfulness based stress reduction (MBSR) dalam
menurunkan stres infertilitas. Penelitian ini dilakukan dengan metode
eksperimen. Penelitian ini terdiri atas lima (5) wanita sebagai
kelompok eksperimen dan lima (5) wanita lainnya sebagai kelompok
kontrol, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Karakteristik
partisipan penelitian adalah wanita menikah minimal satu (1) tahun
dan mengalami infertilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan signifikan antara skor pasca tes dengan skor pra
tes pada kelompok eksperimen. Hasil tersebut juga menunjukkan tidak
ada perbedaan signifikan antara skor stres infertilitas pasca tes pada
kelompok eksperimen dengan skor pasca tes kelompok kontrol.

____________________
1Korespondensi mengenai isi artikel dapat dilakukan melalui: diahwidiawati@undhirabali.ac.id

Copyright @2021 Authors. This is an open-access article distributed under the terms of the 63
Creative Commons Attribution License. (http://creativecommons.org/licences/by-sa/4.0/)
Diah Widiawati Retnoningtias & I Rai Hardika

Kehadiran anak memberi dampak (2.157) dan etnis Bali (2.044) (Raharja,
psikologis yang positif dalam kehidupan 2017). Penelitian ini menunjukkan bahwa
pernikahan. Kehadiran anak merupakan Bali merupakan salah satu etnis dengan
pencapaian bagi pasangan yang telah jumlah anak lahir hidup yang rendah.
menikah, karena kehadiran anak merupakan Kondisi infertilitas memiliki pengaruh
pelengkap kehidupan pernikahan (Mardiyan secara psikologis. Hasil penelitian
& Kustanti, 2016). Namun sayangnya, tidak menyatakan bahwa ketika menghadapi
semua pasangan dapat segera memiliki anak pengalaman infertilitas, individu merasa
setelah menikah. Hal ini disebabkan karena sedih, cemas, stres pada saat menjalani
kondisi infertilitas. intervensi medis untuk memperoleh anak
World Health Organization atau WHO atau selama mengikuti program kehamilan
menyatakan bahwa infertilitas adalah (Tedjawidjaja & Rahardanto, 2015).
penyakit pada sistem reproduksi, yang dapat Perasaan tertekan atau stres yang
menyebabkan kegagalan untuk mencapai disebabkan karena kondisi infertilitas
kehamilan dari hubungan seksual teratur dikenal dengan sebutan infertility related
setelah 12 bulan atau lebih (WHO, 2012). stress (Newton et al., 1999). Tingkat stres
Khaidir (2006) membedakan jenis yang tinggi memiliki kaitan dengan lamanya
infertilitas menjadi dua, yaitu infertilitas waktu untuk hamil dan peningkatan risiko
primer dan sekunder. Infertilitas primer infertilitas (Lynch et al., 2014).
adalah kondisi tidak terjadinya kehamilan, Terdapat tiga domain dari infertility
walau sudah berusaha berhubungan seksual related stress (Sobral et al., 2017), yaitu
secara teratur tanpa kontrasepsi selama satu personal domain, marital domain, dan social
tahun atau lebih. Infertilitas sekunder domain. Personal domain adalah domain
adalah kondisi istri yang tidak hamil, yang menilai sejauh mana kondisi infertilitas
meskipun sudah berusaha berhubungan memengaruhi kesehatan mental dan fisik
seksual secara teratur tanpa kontrasepsi individu. Adanya tekanan psikologis dan
selama satu tahun atau lebih. kekhawatiran mengenai infertilitas akan
WHO mencatat bahwa terdapat lebih memiliki efek langsung pada fisiologi tubuh
dari 10% wanita di dunia mengalami kondisi (Baghianimoghadam et al., 2013). Marital
infertilitas (WHO, 2012). Di Indonesia, data domain adalah domain yang menilai sejauh
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 mana infertilitas memengaruhi hubungan
menunjukkan bahwa 10-15% dari 39.8 juta pernikahan dan seksual. Infertilitas dapat
wanita usia subur mengalami infertilitas membuat pasangan infertil menjadi lebih
(Sa’adah & Purnomo, 2017). Selain itu, hasil dekat dan memperkuat hubungan mereka.
Survei Sosial Ekonomi Nasional BKKBN Selain itu, kesulitan untuk melakukan
2015 menunjukkan terdapat 10-11% dari komunikasi antara satu dengan lainnya
48.609 juta pasangan usia subur mengalami dapat menjadi prediktor yang tinggi pada
infertilitas di Indonesia (Hapsari & Septiani, infertility-related stress (Schmidt, 2009).
2015). Social domain adalah domain yang menilai
Penelitian mengenai tingkat fertilitas infertilitas memengaruhi hubungan sosial
dari 15 etnis di Indonesia menyatakan dengan keluarga, teman dan teman kerja.
bahwa Batak merupakan etnis yang Infertilitas merupakan suatu kondisi yang
memiliki rata-rata jumlah anak lahir hidup berpotensi mendapatkan stigmatisasi dari
paling tinggi (2.561) diikuti etnis Aceh orang lain. Hal ini membuat beberapa
(2.420), etnis Banten (2.415), etnis Melayu individu yang infertil tidak berbagi atau
(2.354), etnis Banjar (2.181), etnis Sunda menceritakan situasi mereka mengenai
64 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021
Menurunkan Infertility-Related Stress dengan Program Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)

masalah infertilitas dengan teman-teman mengembangkan praktik berkelanjutan


dan inner cycle mereka (Schmidt, 2009; untuk memerangi tekanan emosional yang
Yilmaz & Oskay, 2017). terkait dengan rasa sakit fisik (Patel et al.,
Stres infertilitas atau infertility related 2020) serta fokus pada pengembangan
stress dapat ditangani dengan intervensi kemampuan guna memahami dan
tertentu. Hasil penelitian terdahulu menginternalisasi emosi, pikiran, dan
menunjukkan bahwa Acceptance and perasaan sebagai objek yang dapat diamati
Commitment Therapy dapat menurunkan yang memungkinkan pengguna untuk
stres infertilitas (Peterson & Eifert, 2011) mengurangi gejala dan konsekuensi stres
dan Cognitive Behavioral Group Therapy yang dialami (Dembińska, 2016).
dapat mengurangi stres infertilitas (Karaca Mindfulness adalah sikap menyadari
et al., 2019). yang ditandai dengan kesadaran untuk hadir
Hasil penelitian juga menunjukkan utuh di setiap pengalaman / one’s moment to
bahwa mindfulness-based program for moment experience (Brown & Ryan, 2003).
infertility (MBP-I) dapat membantu wanita Perkembangan selanjutnya memberikan
yang mengalami infertilitas dalam pemahaman bahwa mindfulness merupakan
meningkatkan kewaspadaan, penerimaan, proses mengarahkan perhatian pada kondisi
mengalami kondisi negatif dengan cara baru, saat ini dengan penuh penerimaan
dan mengurangi tekanan psikologis serta (Galhardo et al., 2013). Peneliti lain
menurunkan gejala depresi, rasa malu mengungkapkan bahwa mindfulness
internal dan eksternal (Galhardo et al., merupakan pengamatan tanpa menilai
2013). Dalam penelitian selanjutnya, secara berkelanjutan dari aliran stimulus
diketahui bahwa MBPI fokus untuk eksternal maupun internal yang muncul
menurunkan simtom depresif (Galhardo et (Carmody & Baer, 2008).
al., 2018). Mindfulness based program (MBP) Berlatih mindfulness berarti
yang dilakukan untuk menurunkan stres mengembangkan tujuh sikap dasar (Bögels
pada wanita yang didiagnosa infertil secara & Restifo, 2014; Kabat-Zinn, 2013). Sikap
efektif dapat mengurangi gejala stres kronis tersebut yaitu:
hingga depresi sekaligus meningkatkan a. Nonjudging (tanpa menilai)
kesejahteraan psikologis secara umum merupakan sikap netral dengan
(Nery et al., 2019). terlebih dahulu menyadari penilaian
Mindfulness merupakan proses untuk dan reaksi otomatis terhadap
mengarahkan perhatian pada kondisi yang pengalaman individu. Sikap dasar ini
ada saat ini dengan penuh penerimaan membantu untuk melihat apa
(Kabat-Zinn, 2013). Pelatihan mindfulness adanya tanpa melalui prasangka.
digunakan dalam intervensi, misalnya b. Patience (kesabaran) merupakan
Mindfulness Based Stress Reduction (Kabat- salah satu sikap kebijaksanaan
Zinn, 2013; Stahl & Goldstein, 2010). dengan menerima kenyataan atau
Mindfulness based stress reduction (MBSR) fakta yang ada. Melalui pemahaman
adalah kegiatan edukasi dan pelatihan untuk tersebut, sikap kesabaran dapat
orang dengan penyakit kronis dalam membantu untuk terbuka pada
menghadapi keadaan yang diasosiasikan setiap keadaan dan tidak terburu-
dengan stres emosi dan psikologis untuk buru dalam memberikan tanggapan
belajar tata kehidupan yang adaptif (Kabat- dengan menerima dan mengenali
Zinn, 2013). keadaan yang dialami saat ini.
Tujuan MBSR sebagai bentuk c. Beginner’s mind (sikap pemula)
intervensi adalah membantu orang merupakan sikap rasa ingin tahu
Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021 65
Diah Widiawati Retnoningtias & I Rai Hardika

atau menerima segalanya sebagai pergi dengan waktunya masing-


suatu pengalaman yang baru dari masing.
waktu ke waktu. Mindfulness bermanfaat dalam sisi
d. Trust (kepercayaan) merupakan kognitif, emosi, fisik, perilaku, relasi serta
sikap menghormati dan menghargai spiritualitas (Lehrer et al., 2007). Manfaat
perasaan, pikiran, dan sikap mindfulness dalam sisi kognisi antara lain
terhadap diri sendiri. Seseorang meningkatkan fokus perhatian yang terdiri
belajar untuk bertanggung jawab dari pemrosesan visual, memori kerja dan
terhadap diri sendiri, mendengarkan pengambilan keputusan (Zeidan et al.,
diri sendiri, dan menghargai 2010). Secara fisik, mindfulness membantu
pencapaian diri sendiri. Semakin menstabilkan tekanan darah (Tomfohr et al.,
dalam seseorang percaya terhadap 2015) dan meningkatkan kesehatan
diri sendiri maka semakin mudah kardiovaskular (Loucks et al., 2015). Secara
orang tersebut percaya dan melihat emosi, mindfulness bermanfaat untuk
sisi kebaikan orang lain. membantu memperbaiki regulasi emosi
e. Nonstriving (tanpa ambisi) yang mengarahkan pada suasana hati yang
merupakan sikap tanpa ambisi, positif dan kemampuan dalam mengatasi
tujuan selama meditasi dengan tidak stres (Feldman et al., 2010; Remmers et al.,
mengejar hasil, namun fokus pada 2016). Mindfulness juga membantu
setiap proses dengan menjalani apa membentuk perilaku adaptif terhadap stres
yang dihadapi dari waktu ke waktu. sehari hari (Donald et al., 2016); terbukti
Sikap ini tentu berbeda dengan sikap mampu memfasilitasi terciptanya kesadaran
manusia pada umumnya dengan dalam menghadapi masalah (Donald &
mengejar hasil. Berlatih mindfulness Atkins, 2016) dibandingkan dengan
tidak memiliki tujuan lain selain menggunakan afirmasi diri positif. Selain itu,
menjadi diri sendiri sesuai dengan mindfulness terbukti memberikan manfaat
keunikannya. Sikap ini akan pada relasi dan pengembangan diri
membantu untuk mengungkap diri seseorang. Mindfulness membantu orang tua
sendiri yang otentik. dalam membentuk relasi positif dengan
f. Acceptance (penerimaan) anaknya (Ma & Siu, 2016); dan memicu
merupakan sikap yang digali untuk perubahan positif pada pasangan yang sakit
dapat menerima secara sadar kronis serta mengurangi stres, kegelisahan
apapun yang dijalani sebagai bagian dan beban pengasuhan pada keluarga yang
dari proses penyembuhan. merawat (Li et al., 2016; van den Hurk et al.,
Acceptance merupakan 2015).
perpanjangan dari sikap nonjudging Pelatihan mindfulness semakin banyak
dengan menambahkan ukuran berkembang dan digunakan secara inovatif
kebaikan atau keramahan melalui dalam terapi dan intervensi (Baer &
proses yang ada. Krietemeyer, 2006). Perkembangan
g. Letting go merupakan sikap tersebut meliputi Positive Psychology
melepaskan diri dari keinginan atau (Baumgardner, 2013; Seligman &
kelekatan terhadap pemikiran, Csikszentmihalyi, 2000), Dialectical
perasaan dan juga pengalaman yang Behavior Therapy (Koerner & Linehan,
dihadapi. Sikap ini akan membantu 2012), Acceptance and Commitment Therapy
untuk melihat pengalaman sebagai (Hayes et al., 2012), Mindfulness Based
sesuatu kejadian yang datang dan Cognitive Therapy (Segal et al., 2013),
Compassion Focused Therapy (Kolts, 2018),
66 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021
Menurunkan Infertility-Related Stress dengan Program Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)

Self Compassion (Neff & Germer, 2018), kesejahteraan psikologis pada wanita yang
Mindfulness Based Stress Reduction (Kabat- mengalami infertilitas idiopatik (Suhita &
Zinn, 2013; Stahl & Goldstein, 2010). Subandi, 2018) dan Pelatihan Relaksasi Zikir
Mindfulness dapat diukur dengan alat untuk meningkatkan kesejahteraan
ukur Five Facet Mindfulness Questionnaire. subjektif pada istri yang mengalami
Menurut Baer, Smith, Lykins, Button, infertilitas (Wahyunita Afiatin, &
Krietemeyer, Sauer, Walsh, Duggan dan Kumolohadi, 2014). Dua hasil penelitian
Williams (Baer et al., 2008), FFMQ terdiri tersebut mencoba mengkaji kesejahteraan
dari lima dimensi, yaitu: psikologis atau kesejahteraan subjektif
a. Observing yaitu mengacu pada dengan intervensi yang berbeda. Peneliti
menghadiri atau memperhatikan belum menemukan penelitian yang
pengalaman internal dan eksternal mengangkat topik mengenai stres
(misalnya suara, emosi, pikiran, infertilitas dan strategi penanganannya.
sensasi tubuh, bau). Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
b. Describing yaitu termasuk memberikan intervensi untuk membantu
kemampuan untuk mengungkapkan wanita yang mengalami infertilitas agar
pengalaman seseorang dalam kata- dapat mengurangi stres yang dialaminya.
kata.
c. Acting with awareness yaitu METODE PENELITIAN
melibatkan, menghadiri aktivitas Desain Penelitian
saat sekarang, bukan berada di Penelitian ini menggunakan metode
"autopilot," atau berperilaku eksperimen dengan tujuan melihat
otomatis, sementara perhatian fokus pengaruh intervensi pada kelompok
di tempat lain. intervensi dan membandingkan pada
d. Nonjudging of inner experience yaitu kelompok lain yang tidak memperoleh
melibatkan penerimaan dan tidak intervensi (Alsa, 2003). Desain eksperimen
mengevaluasi pikiran dan emosi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
(misalnya sebagai "baik" atau quasi experiment. Quasi experiment atau
"buruk"). kuasi eksperimen merupakan
e. Nonreactivity to inner experience pengembangan dari desain true experiment
yaitu mengacu kepada kemampuan yang sulit untuk dilakukan, karena tidak
untuk melepaskan diri dari pikiran dapat sepenuhnya mengontrol variabel luar
dan emosi, memungkinkan mereka yang memengaruhi pelaksanaan
untuk datang dan pergi tanpa eksperimen (Payadnya & Jayantika, 2018).
terlibat atau terbawa oleh mereka. Jenis desain kuasi eksperimen yang
Literatur dan kajian mengenai digunakan dalam penelitian ini adalah
infertilitas sudah pernah diteliti di pretest-posttest control group design. Skema
Indonesia, misalnya Terapi Nerima Ing desain tersaji pada gambar 1.
Pandum yang dapat meningkatkan

Kelompok Pretest Intervensi Posttest


Eksperimen T1 X T2
Kontrol T1 - T2

Gambar 1. Skema Pretest-Posttest Control Group Design

Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021 67


Diah Widiawati Retnoningtias & I Rai Hardika

menjalani program hamil sehingga


Penelitian ini berlokasi di Bali, membutuhkan ketenangan psikologis, tidak
Lokasi ini dipilih karena memiliki jumlah diijinkan mengikuti penelitian oleh
klinik bayi tabung ketiga terbanyak di pasangan maupun orang tua, dan merasa
Indonesia. Informasi tersebut menunjukkan tidak nyaman mengikuti penelitian.
bahwa minat mengikuti program bayi Sebanyak lima (5) orang bersedia
tabung oleh pasangan yang tidak dapat menjadi partisipan penelitian dan mengikuti
memiliki keturunan secara alami juga program intervensi, sehingga
termasuk ketiga terbanyak di Indonesia. dikelompokkan dalam kelompok
eksperimen. Adapun sebanyak lima (5)
Subjek Penelitian orang bersedia berpartisipasi dalam
Penentuan partisipan dalam penelitian, namun tidak bersedia mengikuti
penelitian ini dilakukan dengan teknik intervensi, sehingga dikelompokkan ke
purposive sampling. Teknik purposive dalam kelompok kontrol. Identitas dari
sampling adalah teknik menentukan subjek partisipan terdapat pada tabel 1.
penelitian sesuai kriteria penelitian, yaitu Sebagian penelitian eksperimen
wanita yang berstatus sudah menikah menggunakan jumlah sampel yang kecil,
minimal satu (1) tahun, mengalami kondisi yaitu 3-5 subjek dalam setiap kelompok .
infertil primer, mengalami stres infertilitas Jumlah yang disarankan agar mudah
dengan kategori sedang dan tinggi. menghitung nilai rata-rata dan standar
Berdasarkan kriteria ini, terdapat 90 subjek deviasi adalah minimal 5 orang (Alwi, 2015).
yang sesuai dengan kriteria. Langkah Berdasar acuan ini, lima partisipan pada
berikutnya adalah menanyakan kembali kelompok eksperimen dan lima partisipan
kesediaan 90 subjek tersebut untuk pada kelompok kontrol dalam penelitian ini,
mengikuti penelitian. Sebanyak 80 orang merupakan jumlah yang layak dalam sebuah
menyatakan tidak bersedia mengikuti penelitian eksperimen.
penelitian karena tiga hal, yaitu sedang

Tabel 1. Identitas Subjek Penelitian


Kelompok Inisial Kategori Durasi Usia Kronologis Domisili
Subjek Stres Menikah (tahun)
Infertilitas (tahun)
Eksperimen 1 (H) Tinggi 9 30 Badung
2 (P) Sedang 11 42 Denpasar
3 (E) Sedang 6 36 Denpasar
4 (D) Sedang 1 32 Gianyar
5 (R) Tinggi 2 29 Tabanan
Kontrol 1 (P) Tinggi 8 34 Denpasar
2 (A) Tinggi 4 26 Tabanan
3 (R) Tinggi 4 32 Badung
4 (N) Tinggi 3 28 Denpasar
5 (E) Sedang 33 54 Denpasar

Metode Pengumpulan Data pengukuran skala COMPI Fertility Problem


Data penelitian dikumpulkan Stress Scales (Sobral et al., 2017).
dengan wawancara awal sebagai data studi
pendahuluan. Data skala adaptasi FFMQ COMPI Fertility Problem Stress Scales
(Baer et al., 2008) dan skala Infertility terdiri dari sembilan aitem, yang mencakup
related stress adalah adaptasi hasil pengukuran terhadap personal domain,
68 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021
Menurunkan Infertility-Related Stress dengan Program Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)

marital domain, dan social domain dengan media zoom meeting. Pelaksanaan
tiga aitem pada masing-masing domain. intervensi dilakukan secara online
Contoh item pada COMPI Fertility Problem disebabkan situasi pandemi covid-19 yang
Stress Scales adalah “Menghadapi masalah perlu pembatasan secara fisik antara
kesuburan ini membuat saya sangat stres”. peneliti dengan subjek penelitian. Metode
Pada uji alat ukur, COMPI Fertility Problem yang digunakan adalah berlatih teknik
Stress Scales menunjukkan hasil yang sahih mindfulness, penayangan video pendukung
atau valid dengan nilai korelasi-item total materi, diskusi, dan refleksi materi. Rentang
berkisar antara .758 hingga .922, dan pertemuan antara pertemuan pertama
reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar .994. dengan pertemuan kedua adalah tiga hari,
Five Facet Mindfulness Questionnaire antara pertemuan kedua dengan pertemuan
terdiri dari 15 aitem, yang mencakup ketiga adalah dua hari, dan antara
pengukuran terhadap acting with awareness, pertemuan ketiga dengan pertemuan
observing, describing, nonjudging of inner keempat adalah tujuh hari.
experience, dan nonreactivity to inner Pada pertemuan pertama sesi
experience yang masing-masing diukur pertama, materi yang diberikan adalah
dengan 3 aitem soal. Pada uji alat ukur, Five mindful speaking, mindful listening, mindful
Facet Mindfulness Questionnaire eating, selama 90 menit. Tujuan sesi
menunjukkan hasil yang sahih atau valid pertama adalah berlatih memfokuskan
dengan nilai korelasi-item total berkisar pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh pada
antara .750 hingga .880, dengan reliabilitas saat berbicara, makan, dan mendengarkan
Cronbach’s Alpha sebesar .720. tanpa menghakimi. Pada pertemuan
pertama sesi kedua, materi yang diberikan
Prosedur Intervensi adalah body scan dan mindfull seeing selama
MBSR yang digunakan dalam 90 menit. Tujuan sesi kedua ini adalah
penelitian ini menggunakan pedoman yang menyadari sesuatu yang terjadi pada tubuh,
diadaptasi dari A Mindfulness Based Stress tidak mengabaikan kebutuhan tubuh, dan
Reduction Workbook yang disusun oleh Stahl melihat dengan sadar dan apa adanya.
dan Goldstein (2010). Rancangan Pada pertemuan kedua sesi ketiga,
pelaksanaan pertemuan terbagi menjadi materi yang diberikan adalah meditasi
delapan (8) sesi dalam jangka waktu 90 duduk untuk olah nafas dan sensasi tubuh,
menit setiap sesinya. meditasi duduk untuk fokus pada suara dan
Penelitian dilakukan dalam empat pikiran, dan meditasi jalan selama 90 menit.
tahap. Pertama, peneliti menyiapkan alat Tujuan sesi ketiga ini adalah berlatih
ukur COMPI Fertility Problem Stress Scale, menyadari nafas dan sensasi tubuh yang
FFMQ, dan modul program MBSR. Pada muncul, fokus mendengarkan hal yang
tahap kedua, peneliti melakukan uji validitas diperlukan, dan berlatih berjalan dengan
dan uji reliabilitas alat ukur COMPI dan penuh perhatian. Pada pertemuan kedua
FFMQ. Tahap ketiga, peneliti memberikan sesi keempat, materi yang diberikan adalah
pembekalan kepada fasilitator dan observer kesadaran emosi dan penerimaan stres,
terkait penelitian, dan melakukan persiapan selama 90 menit. Tujuan sesi keempat
intervensi. Terakhir, peneliti melakukan adalah menyadari emosi yang terjadi,
intervensi. khususnya emosi negatif, dan merasakan
Intervensi dilakukan sebanyak pengalaman fisik saat menerima atau
empat (4) kali pertemuan, dengan masing- menolak kondisi stres yang dialami.
masing pertemuan terdiri dari dua (2) sesi. Pada pertemuan ketiga sesi kelima,
Seluruh sesi dilakukan secara online dengan materi yang diberikan adalah meditasi nafas,
Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021 69
Diah Widiawati Retnoningtias & I Rai Hardika

praktik bersyukur, dan self compassion, Teknik pengolahan data


selama 90 menit. Tujuan sesi kelima ini menggunakan teknik analisa data
adalah menyadari atau merasakan kuantitatif. Analisis menggunakan langkah
nikmatnya nafas, berlatih tiga hal yang dapat uji normalitas dengan Shapiro-Wilk, uji
disyukuri dalam hidup, mengingat situasi homogenitas dengan Levene Test, dan uji
yang memunculkan stres dan tetap bersikap hipotesis dengan independent sample t-test.
baik terhadap diri dalam situasi apapun.
Pada pertemuan ketiga sesi keenam, materi HASIL PENELITIAN
yang diberikan adalah meditasi nafas dan Sebelum melakukan komparasi / uji
meditasi istirahat, selama 90 menit. Tujuan beda, terdapat persyaratan uji normalitas,
sesi keenam adalah dapat merasakan uji homogenitas dan / atau uji linearitas
kebebasan dalam mengamati keadaan diri yang dilakukan untuk menentukan
dengan cara bernafas, berlatih memahami perhitungan uji hipotesis berjenis statistik
dan mengalami istirahat yang sebenarnya. parametrik atau non-parametrik (Neolaka,
Pada pertemuan keempat sesi 2014). Pada analisis uji beda, terdapat dua
ketujuh, materi yang diberikan adalah uji asumsi yang perlu dipenuhi, yaitu uji
meditasi kebaikan loving kindness selama 90 normalitas dan uji homogenitas (Purnomo,
menit. Tujuan materi ini adalah berlatih 2016). Seluruh hasil penelitian dihitung
mempraktikkan cinta dan kebaikan dalam dengan bantuan aplikasi Statistical Package
kehidupan. Pada pertemuan keempat sesi Service Solution (SPSS) versi 22.0. Sebuah
kedelapan, materi yang diberikan adalah data dikatakan berdistribusi normal jika
praktik meditasi syukur, selama 90 menit. memiliki nilai signifikan p > .05 dan begitu
Tujuan materi ini adalah berlatih juga sebaliknya (Purnomo, 2016). Hasil Uji
mempraktikkan rasa syukur dalam Normalitas pra tes dan pasca tes kelompok
kehidupan. eksperimen dan kelompok kontrol dari
variabel stres infertilitas serta variabel
Teknik Analisis Data mindfulness tersedia pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest KE dan KK


Tes Normalitas
Skor Total Kelompok Shapiro-Wilk
Statistik Df Sig.
Total Skor Pretest Kelompok E .911 5 .473
Perhitungan Posttest Kelompok E .825 5 .127
Stres Pretest Kelompok K .889 6 .315
Infertilitas Posttest Kelompok K .902 6 .385
Total Skor Pretest Kelompok E .881 5 .314
Perhitungan Posttest Kelompok E .963 5 .826
Mindfulness Pretest Kelompok K .794 5 .073
Posttest Kelompok K .900 5 .410

Berdasarkan tabel 2, Uji Normalitas .127 (pasca tes kelompok eksperimen); p >
Shapiro Wilk karena N < 50 (Elliott & .315 (pra tes kelompok kontrol); p > .385
Woodward, 2007). Pra tes dan pasca tes (pasca tes kelompok kontrol). Variabel
kelompok eksperimen dan kelompok mindfulness p > .314 (pra tes kelompok
kontrol pada stres infertilitas dan eksperimen); p > .826 (pasca tes kelompok
mindfulness menunjukkan semua data eksperimen); p > .073 (pra tes kelompok
normal p > .05. Variabel stress infertilitas p kontrol); p > .410 (pasca tes kelompok
> .473 (pra tes kelompok eksperimen); p > kontrol).
70 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021
Menurunkan Infertility-Related Stress dengan Program Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)

Uji homogenitas menggunakan homogen dengan p > .134 (p > .05). Data
informasi Based on Mean dalam perhitungan penelitian yang berdistribusi normal dan
Levene Test. Uji Homogenitas pra tes bersifat homogen untuk stres infertilitas
kelompok eksperimen dan kelompok dapat dianalisis menggunakan analisis
kontrol dari variabel stres infertilitas dan statistik parametrik. Analisis parametrik uji
variabel mindfulness tersaji pada tabel 3. beda yang digunakan adalah independent
Berdasarkan tabel hasil uji varian data stres sample t-test.
infertilitas, baik kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, bersifat sama atau

Tabel 3. Uji Homogenitas Pra Tes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol, Variabel
Stres Infertilitas dan Variabel Mindfulness

Test of Homogeneity of Variance


Levene Statistic df1 df2 Sig.
Total Skor PreTest Stres Based on Mean 2.787 1 8 .134
Infertilitas Based on Median 1.029 1 8 .340
Based on Median and with 1.029 1 5.050 .357
adjusted df
Based on trimmed mean 2.580 1 8 .147
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Total Skor Pre Test Based on Mean 7.032 1 8 .029
Mindfulness Based on Median 1.118 1 8 .321
Based on Median and with 1.118 1 4.390 .345
adjusted df
Based on trimmed mean 6.162 1 8 .038

Hasil uji varian data mindfulness menggunakan analisis statistik non


kelompok eksperimen maupun kelompok parametrik. Analisis parametrik uji beda
kontrol, bersifat tidak homogen dengan p < yang digunakan adalah wilcoxon signed rank
.029 (p < .05). Data penelitian yang test. Uji beda hasil pasca tes kelompok
berdistribusi normal dan bersifat tidak eksperimen dan kelompok kontrol variabel
homogen untuk mindfulness dianalisis tersaji pada tabel 4.

Tabel 4. Uji Beda Hasil Posttest dari Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol dari Variabel
Stres Infertilitas
Independent Samples Test
Levene's Test t-test for Equality of Means
for Equality
of Variances
F Sig. t df Sig. Mean Std. 95% Confidence
(2- Differ Error Interval of the
tailed) ence Differ Difference
ence Lower Upper
Total Equal 8.389 .020 .000 8 1.000 .000 2.392 -5.515 5.515
Skor variances
Perhitu assumed
ngan Equal .000 6.093 1.000 .000 2.392 -5.831 5.831
Stres variances
Infertili not
tas assumed

Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021 71


Diah Widiawati Retnoningtias & I Rai Hardika

Uji beda dilakukan dengan infertilitas tersaji pada tabel 5. Uji beda
menggunakan perhitungan independent selanjutnya dilakukan antara hasil pra tes
samples t-test. Uji beda menunjukkan hasil dengan hasil pasca tes pada kelompok
bahwa tidak ada perbedaan signifikan eksperimen. Hasil uji menunjukkan tidak
antara total skor stres infertilitas pasca tes ada perbedaan signifikan antara skor pasca
kelompok eksperimen dengan kelompok tes dengan skor pra tes pada kelompok
kontrol, karena p > .05 yaitu 1. eksperimen terkait stres infertilitas yang
Uji beda pra tes dan pasca tes dialami, karena p (.834) > .05.
kelompok eksperimen dari variabel stres

Tabel 5. Uji Beda Pra Tes dan Pasca Tes Kelompok Eksperimen dari Variabel Stres Infertilitas
Independent Samples Test
Levene's Test t-test for Equality of Means
for Equality
of Variances
F Sig. T df Sig. (2- Mean Std. Error 95% Confidence
tailed) Difference Difference Interval of the
Difference
Lower Upper
Total Skor Equal .556 .477 .216 8 .834 .800 3.704 -7.742 9.342
Perhitu- variances
ngan Stres assumed
Infertilitas Equal .216 7.128 .835 .800 3.704 -7.927 9.527
variances
not
assumed

Uji beda pra tes dan pasca tes tes dengan hasil pasca tes kelompok
kelompok eksperimen dari variabel eksperimen menunjukkan tidak ada
mindfulness tersaji pada tabel 6. perbedaan yang signifikan, dengan nilai
Uji beda untuk manipulation check signifikansi sebesar .715 (p > .05).
dengan variabel mindfulness pada hasil pra

Tabel 6. Hasil Uji Beda Pra Tes dan Pasca Tes Kelompok Eksperimen dari Variabel Mindfulness
Test Statisticsa
Hasil_Post_Test_Kontrol - Hasil_Post_Test_Eksperimen
Z -.365b
Asymp. Sig. (2-tailed) .715
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.

PEMBAHASAN Pertama, Coping stress. Hasil


Hasil perhitungan dalam penelitian penelitian Komalasari & Septiyanti (2017)
ini menunjukkan bahwa tidak ada menunjukkan bahwa cara mengatasi stres
perbedaan yang signifikan pada kelompok pada wanita yang belum memiliki anak
eksperimen terkait hasil pra tes maupun adalah dengan strategi emotional focused
pasca tes, baik pada variabel stres infertilitas coping, khususnya escape avoidance.
maupun variabel mindfulness sebagai cek Emotional focused coping merupakan
manipulasi. Hal ini dapat dijelaskan dalam strategi yang menekankan pada emosi
delapan bahasan berikut ini: ketika menghadapi situasi yang
menyebabkan stres (Ben-Zur, 2020). Escape
72 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021
Menurunkan Infertility-Related Stress dengan Program Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)

avoidance coping merupakan strategi Ketiga, Dukungan pasangan. Hasil


mengurangi, menghilangkan, atau penelitian Patel et al (2018) menunjukkan
menghindari sumber stres (Britton & bahwa dukungan pasangan dapat
Servatius, 2020). Kondisi pernikahan yang memprediksi stres infertilitas. Wanita yang
belum dikaruniai anak, menyebabkan mendapat dukungan dari pasangan akan
wanita akan mengalami stres infertilitas. memiliki tingkat stres infertilitas yang lebih
Strategi mengatasi stres infertilitas dengan rendah, sedangkan wanita yang kurang
escape avoidance menunjukkan bahwa mendapat dukungan dari pasangan akan
wanita akan menghindari sumber stres memiliki tingkat stres yang lebih tinggi.
tersebut dengan berbagai cara, misalnya Tidak adanya perbedaan signifikan dalam
memelihara hewan kesayangan, mengikuti hasil penelitian ini dapat disebabkan karena
kegiatan, dan sebagainya. Strategi melarikan partisipan memperoleh dukungan dari
diri atau menghindari sumber stres pasangan ketika belum memiliki anak.
menunjukkan bahwa subjek tidak bersedia Dukungan pasangan akan membantu
menghadapi stres dengan usaha yang partisipan mengatasi situasi yang menekan
konstruktif dan nyata. Hal ini terlihat pada atau tetap mempertahankan diri dalam
usaha subjek yang kurang maksimal dalam kondisi psikologis yang cenderung stabil.
penelitian. Kondisi ini dapat menjelaskan Hal ini dapat menjelaskan bahwa tingkat
mengenai program intervensi Mindfulness stres infertilitas pada partisipan yang
Based Stress Reduction berjalan kurang mengalami penurunan maupun yang
efektif dalam penelitian ini. kondisinys stabil, bukan disebabkan oleh
Kedua, tahap berduka dan tahap program intervensi Mindfulness Based Stress
penerimaan. Terdapat sebuah penelitian Reduction.
yang menunjukkan bahwa wanita infertil Keempat, durasi pernikahan dan
perlu melalui tahap berduka dan tahap durasi infertilitas. Pada kelompok
penerimaan terhadap infertilitas yang eksperimen, rentang durasi pernikahan dan
dialami, sehingga dapat mencapai tahap durasi infertilitas partisipan berada antara 1
resolusi (Tedjawidjaja & Rahardanto, 2015). hingga 11 tahun. Setiap peningkatan satu
Tahap penerimaan merupakan salah satu tahun dalam durasi infertilitas dan
sikap dasar dari mindfullness. Tidak ada pernikahannya, diperoleh data adanya
perbedaan dalam hasil pra tes dan pasca tes peningkatan skor rata-rata stres infertilitas
pada kelompok eksperimen kemungkinan sebesar .005, sehingga dapat disimpulkan
dapat terjadi karena partisipan belum bahwa peningkatan durasi infertilitas
selesai melewati tahap berduka karena berkaitan dengan peningkatan stres
kondisinya yang belum memiliki anak. infertilitas, serta tingkat stres cenderung
Partisipan hanya berusaha menerima, lebih tinggi ditunjukkan pada wanita infertil
namun masih menyimpan rasa duka akan yang telah menikah dan mengalami
belum hadirnya anak. Dengan kata lain, infertilitas selama lebih dari 5 tahun (Patel
belum selesainya tahap duka dan et al., 2020; Chehreh et al., 2018). Artinya,
penerimaan ini menyebabkan belum tingkat stres cenderung lebih rendah pada
tercapainya tahap resolusi, yang ditandai wanita infertil dengan durasi pernikahan
dengan usaha kuat untuk mengatasi dan durasi infertilitas di bawah 5 tahun.
infertilitas. Hal ini menyebabkan kemauan Meski demikian, hal tersebut
atau kesiapan partisipan mengikuti berbeda dengan data demografi penelitian
intervensi belum maksimal sehingga ini, dimana dua orang kelompok eksperimen
memengaruhi hasil penelitian secara dengan durasi pernikahan dan durasi
keseluruhan. infertilitas di bawah lima tahun, justru
Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021 73
Diah Widiawati Retnoningtias & I Rai Hardika

cenderung mengalami peningkatan stres karena pernah mengikuti program


infertilitas. Di sisi lain, tiga orang di kehamilan sebelumnya.
kelompok eksperimen dengan durasi Keenam, kurangnya praktik yang
pernikahan dan durasi infertilitas di atas dilakukan oleh subjek ketika menyelesaikan
lima tahun cenderung mengalami setiap sesi. Praktik yang perlu dilakukan
penurunan stres infertilitas. Temuan ini oleh subjek adalah praktik menerapkan
menunjukkan bahwa pemilihan subjek yang teknik mindfulness yang sudah dipelajari
kurang ketat dalam penelitian ini pada masing-masing sesi. Seperti yang
memengaruhi hasil penelitian secara terlihat dalam buku catatan kegiatan,
keseluruhan, dimana tidak ada perbedaan peserta sebagian besar tidak melakukan
tingkat stres infertilitas yang signifikan pada praktik dalam pekerjaan rumah meskipun
kelompok eksperimen terkait hasil pra tes sudah ada arahan dan juga bantuan berupa
maupun pasca tes. rekaman instruksi. Kurangnya praktik yang
Kelima, pengalaman mengikuti dilakukan oleh peserta juga dapat
program kehamilan. Pada kelompok menyebabkan tidak ada perbedaan yang
eksperimen, dua partisipan yang belum signifikan setelah dilakukan intervensi. Hasil
pernah mengikuti program kehamilan penelitian yang telah dilakukan oleh
cenderung menunjukkan peningkatan stres Maharani (2016) menunjukkan bahwa
infertilitas, sedangkan tiga orang yang sudah subjek yang mempraktikkan minimal dua
pernah mengikuti program kehamilan teknik mindfulness yang telah diajarkan
cenderung menunjukkan penurunan stres dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan
infertilitas. Hal ini dapat terjadi karena penurunan stres yang lebih konsisten.
faktor lain yang telah dimiliki oleh individu Namun pada penelitian ini, berdasarkan
yang telah melakukan program kehamilan, hasil catatan harian subjek kelompok
yaitu faktor protektif dan faktor risiko eksperimen ditemukan bahwa hampir
(Tedjawidjaja & Rahardanto, 2015). Kedua semua partisipan tidak mengerjakan tugas
faktor tersebut merupakan faktor-faktor rumah yang telah diberikan oleh peneliti,
yang perlu ditingkatkan atau dijaga dengan sehingga para partisipan cenderung tidak
baik karena dapat memengaruhi merasakan perubahan terkait stres
keberhasilan wanita infertil dalam infertilitas yang dimilikinya. Brown dan
menjalani program kehamilan. Faktor Ryan (2003) menyatakan bahwa
protektif meliputi aspek spiritualitas, keberhasilan dapat dipengaruhi oleh
marital benefit, dukungan sosial, dan coping keaktifan subjek dalam berlatih dan
mechanism. Sedangkan faktor risiko mengimplementasikan materi yang telah
meliputi tekanan sosial, tuntutan profesi diajarkan selama pelatihan. Praktik
suami yang sibuk, dan hubungan negatif mindfulness yang dilakukan dengan rutin
dengan orang lain. Setelah individu akan membantu individu merasa lebih rileks
melewati masa program kehamilan, kedua dan mudah mengenali sensasi tubuh yang
faktor tersebut telah tertangani dengan baik. muncul (Munazilah & Hasanat, 2018). Hal itu
Terdapat kemungkinan bahwa partisipan juga didukung oleh penelitian yang
mengalami penurunan tingkat stres menyatakan bahwa praktik rutin yang
infertilitas setelah kedua faktor tersebut dilakukan oleh partisipan dalam melakukan
tertangani. Berdasarkan pemaparan ini sikap mindfulness membuat mereka
dapat disimpulkan bahwa penurunan merasakan dampak positif dari mindfulness
tingkat stres infertilitas yang terjadi bukan (Niemic et al., 2012).
disebabkan karena adanya intervensi Ketujuh, kontrol terhadap durasi
mindfulness based stress reduction, namun pengisian kuesioner. Pengisian kuesioner
74 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021
Menurunkan Infertility-Related Stress dengan Program Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)

secara online membuat peneliti kurang Kedelapan, pelaksanaan intervensi


memiliki kontrol terhadap durasi pengisian secara online. Kemudahan teknologi
kuesioner. Pada saat peneliti menghubungi komunikasi diharapkan dapat memudahkan
subjek untuk mengisi kuesioner pasca tes peneliti untuk mengumpulkan data dan
secara online dengan bantuan google form, melaksanakan intervensi dengan
tidak seluruh subjek dapat memberikan meminimalisir pertemuan dengan subjek di
respon yang cepat dan tanggap. Walaupun tengah pandemi Covid-19. Teknologi
terdapat kemudahan dalam berkomunikasi, komunikasi memungkinkan manusia untuk
seluruh subjek kelompok eksperimen terhubung satu dengan lainnya tanpa
memerlukan waktu sekitar 48 menit hingga terbatas jarak, ruang, dan waktu secara
1 hari 48 menit untuk mengisi kuesioner. cepat dan berkualitas (Daeng et al., 2017).
Sedangkan seluruh subjek kelompok kontrol Penelitian yang dilakukan oleh (Darmayanti
memerlukan waktu sekitar 3 menit hingga et al., 2011) menunjukkan bahwa intervensi
72 jam 9 menit. Keberagaman durasi psikologis yang biasa diberikan melalui cara
mengisi kuesioner ini membuktikan bahwa tatap muka, akan tetap efektif digunakan
pengisian kuesioner secara online belum melalui cara jarak jauh. Namun kecepatan
dapat menjadi satu-satunya cara yang paling teknologi informasi melalui jarak jauh tidak
efisien dalam melaksanakan penelitian. sepenuhnya berjalan dengan baik pada
Kurangnya kontrol peneliti terhadap penelitian ini. Hal ini dibuktikan dengan
pengisian kuesioner menjadi peluang bagi proses komunikasi yang sulit antara peneliti
partisipan untuk melakukan penundaan dengan partisipam, durasi pengisian
dalam mengisi kuesioner. Tindakan kuesioner yang cenderung lama, tugas
persuasif telah peneliti lakukan kepada para rumah atau praktik di rumah yang tidak
partisipan sebanyak 2-3 kali, untuk dikerjakan. Hal ini menegaskan bahwa
mengingatkan kembali agar mereka segera pelaksanaan intervensi dalam penelitian ini
mengisi kuesioner, terutama bagi partisipan tidak efektif dilakukan secara online, karena
yang tidak memberikan respon selama 6 jam kurangnya kontrol peneliti terhadap
atau lebih setelah link kuesioner diberikan. partisipan secara jarak jauh. Pada akhirnya,
Selain itu, peneliti juga telah kondisi tersebut memengaruhi hasil
memberikan insentif kepada partisipan. penelitian secara keseluruhan.
Menurut Yuliansyah (2016), pemberian MBSR sebagai salah satu pilihan
insentif dapat meningkatkan tingkat respon intervensi, dapat dilakukan untuk
partisipan dalam mengisi kuesioner serta membantu menurunkan stres dalam
tingkat pengembalian kuesioner atau konteks kesehatan baik dalam keperawatan
kecepatan partisipan dalam menyelesaikan (Mackenzie et al., 2006); pendidikan (Gold et
kuesioner. Peneliti telah memberikan al., 2010); ataupun respon terhadap
insentif kepada partisipan kelompok penyakit (Munazilah & Hasanat, 2018).
eksperimen berupa pulsa dan barang, serta Kondisi ini dapat terjadi ketika partisipan
pemberian pulsa bagi partisipan kelompok gigih melakukan praktik mindfulness
kontrol. Sayangnya, dalam penelitian ini, sehingga memperoleh dampak positif dari
pemberian insentif terbukti tidak menjamin mindfulness (Niemic et al., 2012).
para partisipan untuk mengisi kuesioner
secara cepat dan tanggap. Menurut peneliti, SIMPULAN DAN SARAN
penundaan partisipan dalam mengisi Berdasarkan temuan penelitian,
kuesioner, menjadikan respon alami mereka didapatkan bahwa Mindfulness Based Stress
tidak muncul, sehingga memengaruhi hasil Reduction tidak berpengaruh terhadap
penelitian secara keseluruhan. infertility stress. Artinya, dalam penelitian ini
Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021 75
Diah Widiawati Retnoningtias & I Rai Hardika

Mindfulness Based Stress Reduction tidak didapatkan oleh subjek, serta


dapat menurunkan tingkat infertility stress. mempermudah peneliti dalam melakukan
Hal ini disebabkan oleh coping stress kurang intervensi dan observasi. Selanjutnya ialah,
memadai, subjek belum selesai melewati memastikan segala keperluan penelitian
fase duka dan penerimaan (akibat belum mulai dari materi hingga keperluan lainnya
hadirnya anak), kurang ketatnya pemilihan seperti jaringan internet jika akan
partisipan penelitian (terkait durasi melakukan tatap muka online. Selain itu,
pernikahan dan durasi infertilitas, serta perlu mengetatkan kriteria partisipan,
pengalaman keikusertaan program khususnya terkait durasi pernikahan, durasi
kehamilan), praktik teknik mindfulness yang infertilitas, serta adanya pengalaman
tidak diterapkan oleh partisipan, kurangnya mengikuti program kehamilan sebelumnya.
kontrol peneliti terhadap partisipan dalam Peneliti selanjutnya juga perlu menaikkan
mengisi kuesioner serta pelaksanaan motivasi partisipan agar lebih aktif
intervensi secara online. mengikuti program intervensi, misalnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dengan memberikan token pada setiap sesi
memunculkan perspektif baru dalam intervensi dengan jaminan bahwa token
keilmuan Psikologi, khususnya mengenai dapat ditukar dengan reward tertentu pada
efektivitas mindfulness based stress reduction akhir program intervensi.
terhadap infertility-related stress. Hasil
penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai Pendanaan
acuan bagi peneliti selanjutnya untuk Penelitian ini dibiayai oleh Direktorat Riset
mempertimbangkan penggunaan intervensi dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat
yang sama dengan cara tatap muka, atau Jenderal Penguatan Riset dan
mempertimbangkan bentuk intervensi yang Pengembangan, Kementerian Riset,
berbeda dari penelitian ini. Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, sesuai
dengan Kontrak Penelitian tahun anggaran
Saran 2020 Nomor : 1063/LL8/PG/KM/2020;
Terdapat beberapa saran bagi 009/UNDHIRA-LPPM/Lit./2020.
peneliti yang ingin meneliti tentang topik ini.
Adapun saran tersebut yaitu untuk Pernyataan Kepentingan
penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan Penulis menyatakan bahwa kedua
secara tatap muka untuk memastikan penulis tidak memiliki konflik kepentingan
penelitian berjalan dengan baik dari segi dalam publikasi artikel ini.
penerimaan materi hingga manfaat yang

76 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021


Menurunkan Infertility-Related Stress dengan Program Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, A. (2003). Pendekatan kuantitatif dan Publishing.


kualitatif serta kombinasinya dalam https://doi.org/10.1007/978-3-
penelitian psikologi (1st ed.). Pustaka 319-24612-3_512
Pelajar. Bögels, S. M., & Restifo, K. (2014). Mindful
Alwi, I. (2015). Kriteria empirik dalam parenting: A guide for mental health
menentukan ukuran sampel pada practitioners. Springer.
pengujian hipotesis statistika dan Brown, K. W., & Ryan, R. M. (2003). The
analisis butir. Formatif: Jurnal Ilmiah benefits of being present:
Pendidikan MIPA, 2(2), 140–148. Mindfulness and its role in
Baer, R. A., & Krietemeyer, J. (2006). psychological well-being. Journal of
Overview of mindfulness- and Personality and Social Psychology,
acceptance-based treatment 84(4), 822–848.
approaches. In R. A. Baer (Ed.1), https://doi.org/10.1037/0022-
Mindfulness-based treatment 3514.84.4.822
approaches (pp. 3–27). Elsevier Carmody, J., & Baer, R. A. (2008).
Academic Press. Relationships between mindfulness
Baer, R. A., Smith, G. T., Lykins, E., Button, D., practice and levels of mindfulness,
Krietemeyer, J., Sauer, S., Walsh, E., medical and psychological
Duggan, D., & Williams, J. M. G. symptoms and well-being in a
(2008). Construct validity of the five mindfulness-based stress reduction
facet mindfulness questionnaire in program. Journal of Behavioral
meditating and nonmeditating Medicine, 31(1), 23–33.
samples. Assessment, 15(3), 329– https://doi.org/10.1007/s10865-
342. 007-9130-7
https://doi.org/10.1177/10731911 Chehreh, R., Ozgoli, G., Abolmaali, K., Nasiri,
07313003 M., & Mazaheri, E. (2018).
Baghianimoghadam, M. H., Aminian, A. H., Comparison of the infertility-related
Baghianimoghadam, B., Ghasemi, N., stress among couples and its
Abdoli, A. M., Seighal Ardakani, N., & relationship with infertility factors.
Fallahzadeh, H. (2013). Mental International Journal of Women’s
health status of infertile couples Health and Reproduction Sciences,
based on treatment outcome. Iranian 7(3), 313–318.
Journal of Reproductive Medicine, https://doi.org/10.15296/ijwhr.20
11(6), 503–510. 19.52
Baumgardner, S. (2013). Positive psychology: Daeng, M. T. I., Mewengkang, N. N., &
Pearson New international edition. Kalesaran, R. (2017). Penggunaan
Pearson Education Limited. smartphone dalam menunjang
http://www.myilibrary.com?id=849 aktivitas perkuliahan oleh
199 mahasiswa fispol unsrat Manado.
Ben-Zur, H. (2020). Emotion-focused coping. Acta Diurna, 06(01), 1–15.
In V. Zeigler-Hill & T. K. Shackelford
(Eds.), Encyclopedia of personality
and individual differences (pp. 1343–
1345). Springer International

Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021 77


Diah Widiawati Retnoningtias & I Rai Hardika

Darmayanti, T., Rachmatini, M., Karim, F., & Galhardo, A., Cunha, M., & Pinto-Gouveia, J.
Nurhayati, R. (2011). Studi jangka (2013). Mindfulness-based program
panjang tentang efektivitas for infertility: efficacy study. Fertility
intervensi psikologis dalam and Sterility, 100(4), 1059–1067.
meningkatkan kemampuan belajar https://doi.org/10.1016/j.fertnstert
mandiri dan prestasi belajar .2013.05.036
mahasiswa pendidikan jarak jauh. Galhardo, A., Moura-Ramos, M., Cunha, M., &
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Pinto-Gouveia, J. (2018). How does
Jauh, 12(01), 1–18. the mindfulness-based program for
Dembińska, A. (2016). Mindfulness based infertility (MBPI) work in reducing
stress reduction in infertility (MBSR- depressive symptoms?. Mindfulness,
I)– Information on the 9(2), 629–635.
implementation of a new method. https://doi.org/10.1007/s12671-
The European Health Psychologist, 017-0805-z
18. Gold, E., Smith, A., Hopper, I., Herne, D.,
Donald, J. N., & Atkins, P. W. B. (2016). Tansey, G., & Hulland, C. (2010).
Mindfulness and coping with stress: Mindfulness-based stress reduction
Do levels of perceived stress matter?. (MBSR) for primary school teachers.
Mindfulness, 7(6), 1423–1436. Journal of Child and Family Studies,
https://doi.org/10.1007/s12671- 19(2), 184–189.
016-0584-y https://doi.org/10.1007/s10826-
Donald, J. N., Atkins, P. W. B., Parker, P. D., 009-9344-0
Christie, A. M., & Ryan, R. M. (2016). Hapsari, I. I., & Septiani, S. R. (2015).
Daily stress and the benefits of Kebermaknaan hidup pada wanita
mindfulness: Examining the daily yang belum memiliki anak tanpa
and longitudinal relations between disengaja (involuntary childless).
present-moment awareness and JPPP - Jurnal Penelitian dan
stress responses. Journal of Research Pengukuran Psikologi, 4(2), 90–100.
in Personality, 65, 30–37. https://doi.org/10.21009/JPPP.042
https://doi.org/10.1016/j.jrp.2016. .07
09.002 Haskell, A. M., Britton, P. C., & Servatius, R. J.
Elliott, A. C., & Woodward, W. A. (2007). (2020). Toward an assessment of
Statistical analysis quick reference escape/avoidance coping in
guidebook: With SPSS examples. Sage depression. Behavioural Brain
Publications. Research, 381(112363).
Feldman, G., Greeson, J., & Senville, J. (2010). https://doi.org/10.1016/j.bbr.2019.
Differential effects of mindful 112363
breathing, progressive muscle Hayes, S. C., Strosahl, K., & Wilson, K. G.
relaxation, and loving-kindness (2012). Acceptance and commitment
meditation on decentering and therapy: The process and practice of
negative reactions to repetitive mindful change (2nd ed). Guilford
thoughts. Behaviour Research and Press.
Therapy, 48(10), 1002–1011. Kabat-Zinn, J. (2013). Full catastrophe living:
https://doi.org/10.1016/j.brat.201 Using the wisdom of your body and
0.06.006 mind to face stress, pain, and illness
(Revised and updated edition).
Bantam Books trade paperback.
78 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021
Menurunkan Infertility-Related Stress dengan Program Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)

Karaca, A., Yavuzcan, A., Batmaz, S., Cangür, study. International Journal of
Ş., & Çalişkan, A. (2019). The effect of Behavioral Medicine, 22(4), 540–550.
cognitive behavioral group therapy https://doi.org/10.1007/s12529-
on infertility stress, general health, 014-9448-9
and negative cognitions: A Lynch, C. D., Sundaram, R., Maisog, J. M.,
randomized controlled trial. Journal Sweeney, A. M., & Buck Louis, G. M.
of Rational-Emotive & Cognitive- (2014). Preconception stress
Behavior Therapy, 37(4), 375–394. increases the risk of infertility:
https://doi.org/10.1007/s10942- Results from a couple-based
019-00317-3 prospective cohort study—the LIFE
Khaidir, M. (2006). Penilaian tingkat study. Human Reproduction, 29(5),
fertilitas dan penatalaksanaannya 1067–1075.
pada pria. Jurnal Kesehatan https://doi.org/10.1093/humrep/d
Masyarakat Andalas, 1(1), 30–34. eu032
Koerner, K., & Linehan, M. M. (2012). Doing Ma, Y., & Siu, A. F. Y. (2016). A qualitative
dialectical behavior therapy: A exploration of an eight-week mindful
practical guide. Guilford Press. parenting program for parents.
Kolts, R. L. (2018). Experiencing compassion- Republic of Korea: Korean Counseling
focused therapy from the inside out: A Association, 6(2), 87–100.
self-practice/self-reflection Mackenzie, C. S., Poulin, P. A., & Seidman-
workbook for therapists. Carlson, R. (2006). A brief
http://search.ebscohost.com/login. mindfulness-based stress reduction
aspx?direct=true&scope=site&db=n intervention for nurses and nurse
lebk&db=nlabk&AN=1775750 aides. Applied Nursing Research,
Komalasari, G., & Septiyanti, R. (2017). 19(2), 105–109.
Koping stres wanita menikah yang https://doi.org/10.1016/j.apnr.200
belum dikaruniai anak. JPPP - Jurnal 5.08.002
Penelitian Dan Pengukuran Psikologi, Maharani, E. A. (2016). Pengaruh pelatihan
6(2), 61–65. berbasis mindfulness terhadap
https://doi.org/10.21009/JPPP.062 tingkat stres pada guru paud. Jurnal
.01 Penelitian Ilmu Pendidikan, 9(2),
Lehrer, P. M., Woolfolk, R. L., & Sime, W. E. 100–110.
(Eds.). (2007). Principles and Mardiyan, R., & Kustanti, E. R. (2016).
practice of stress management (3rd Kepuasanan pernikahan pada
ed). Guilford Press. pasangan yang belum memiliki
Li, G., Yuan, H., & Zhang, W. (2016). The keturunan. Jurnal Empati, 5(3), 558–
effects of mindfulness-based stress 565.
reduction for family caregivers: Munazilah, & Hasanat, N. U., N. U. (2018).
Systematic review. Archives of Program mindfulness based stress
Psychiatric Nursing, 30(2), 292–299. reduction untuk menurunkan
https://doi.org/10.1016/j.apnu.201 kecemasan pada individu dengan
5.08.014 penyakit jantung coroner. Gadjah
Loucks, E. B., Britton, W. B., Howe, C. J., Eaton, Mada Journal of Professional
C. B., & Buka, S. L. (2015). Positive Psychology (GAMAJPP), 4(1), 22–32.
associations of dispositional
mindfulness with cardiovascular
health: The new england family
Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021 79
Diah Widiawati Retnoningtias & I Rai Hardika

Neff, K., & Germer, C. K. (2018). The mindful Payadnya, I. P. A. A., & Jayantika, I. G. A. N. T.
self-compassion workbook: A proven (2018). Panduan penelitian
way to accept yourself, build inner eksperimen beserta analisis statistik
strength, and thrive. Guilford Press. dengan SPSS. Deepublish.
Neolaka, A. (2014). Metode penelitian dan Peterson, B. D., & Eifert, G. H. (2011). Using
statistik. PT. Remaja Rosdakarya. acceptance and commitment
therapy to treat infertility stress.
Nery, S. F., Paiva, S. P. C., Vieira, É. L., Barbosa, Cognitive and Behavioral Practice,
A. B., Sant’Anna, E. M., Casalechi, M., 18(4), 577–587.
Dela Cruz, C., Teixeira, A. L., & Reis, F. https://doi.org/10.1016/j.cbpra.20
M. (2019). Mindfulness-based 10.03.004
program for stress reduction in Purnomo, A. R. (2016). Analisis statistik
infertile women: Randomized ekonomi dan bisnis dengan SPSS.
controlled trial. Stress and Health, Fadilatama.
35(1), 49–58. Raharja, M. B. (2017). Fertilitas menurut
https://doi.org/10.1002/smi.2839 etnis di Indonesia: Analisis data
Newton, C. R., Sherrard, W., & Glavac, I. sensus penduduk 2010. Jurnal
(1999). The fertility problem Kependudukan Indonesia, 12(1), 69–
inventory: Measuring perceived 78.
infertility-related stress. Fertility and https://doi.org/10.14203/jki.v12i1.
Sterility, 72(1), 54–62. 243
https://doi.org/10.1016/S0015- Remmers, C., Topolinski, S., & Koole, S. L.
0282(99)00164-8 (2016). Why being mindful may have
Niemic, R. M., Rashid, T., & Spinella, M. more benefits than you realize:
(2012). Strong mindfulness: Mindfulness improves both explicit
Integrating mindfulness and and implicit mood regulation.
character strenghts. Journal of Mindfulness, 7(4), 829–837.
Mental Health Counseling, 34(3), https://doi.org/10.1007/s12671-
240–253. 016-0520-1
Patel, A., Sharma, P. S. V. N., Kumar, P., & Sa’adah, N., & Purnomo, W. (2017).
Binu, V. S. (2018). Sociocultural Karakteristik dan perilaku berisiko
determinants of infertility stress in pasangan infertil di klinik fertilitas
patients undergoing fertility dan bayi tabung Tiara Cita Rumah
treatments. Journal of human Sakit Putri Surabaya. Jurnal
reproductive sciences, 11(2), 172. Biometrika dan Kependudukan, 5(1),
https://doi.org/10.4103/jhrs.JHRS_ 61.
134_17 https://doi.org/10.20473/jbk.v5i1.
Patel, A., Sharma, Ps. V. N., & Kumar, P. 2016.61-69
(2020). Application of mindfulness- Schmidt, L. (2009). Social and psychological
based psychological interventions in consequences of infertility and
infertility. Journal of Human assisted reproduction–what are the
Reproductive Sciences, 13(1), 3. research priorities? Human Fertility,
https://doi.org/10.4103/jhrs.JHRS_ 12(1), 14–20.
51_19 https://doi.org/10.1080/14647270
802331487

80 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021


Menurunkan Infertility-Related Stress dengan Program Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)

Segal, Z. V., Williams, J. M. G., & Teasdale, J. D. https://doi.org/10.1007/s10865-


(2013). Mindfulness-based cognitive 014-9575-4
therapy for depression (2nd ed). Van den Hurk, D. G. M., Schellekens, M. P. J.,
Guilford Press. Molema, J., Speckens, A. E. M., & van
Seligman, M. E. P., & Csikszentmihalyi, M. der Drift, M. A. (2015). Mindfulness-
(2000). Positive psychology: An based stress reduction for lung
introduction. American Psychologist, cancer patients and their partners:
55(1), 5–14. Results of a mixed methods pilot
https://doi.org/10.1037/0003- study. Palliative Medicine, 29(7),
066X.55.1.5 652–660.
Sobral, M. P., Costa, M. E., Schmidt, L., & https://doi.org/10.1177/02692163
Martins, M. V. (2017). COMPI 15572720
Fertility problem stress scales is a Wahyunita, D., Afiatin, T., & Kumolohadi, RA.
brief, valid and reliable tool for R. (2014). Pengaruh pelatihan
assessing stress in patients seeking relaksasi zikir terhadap peningkatan
treatment. Human Reproduction, kesejahteraan subjektif istri yang
32(2), 375–382. mengalami infertilitas. Jurnal
https://doi.org/10.1093/humrep/d Intervensi Psikologi (JIP), 6(2).
ew315 https://doi.org/10.20885/intervens
Stahl, B., & Goldstein, E. (2010). A ipsikologi.vol6.iss2.art7
mindfulness-based stress reduction WHO. (2012). Global prevalence of infertility,
workbook. New Harbinger infecundity and childlessness.
Publications. https://www.who.int/reproductive
Suhita, A. A., & Subandi, S. (2018). health/topics/infertility/burden/en
Peningkatan kesejahteraan /
psikologis wanita menikah dengan Yilmaz, T., & Oskay, U. Y. (2017). The
gangguan fertilitas idiopatik melalui evaluation of methods used to cope
terapi narima ing pandum. Gadjah with infertility stress of infertile
Mada Journal of Professional couples in Turkey. International
Psychology (GamaJPP), 4(1), 42. Journal of Caring Sciences, 10(3),
https://doi.org/10.22146/gamajpp. 1595–1604.
45348 Yuliansyah. (2016). Meningkatkan response
Tedjawidjaja, D., & Rahardanto, M. S. (2015). rate pada penelitian survey. Change
Antara harapan dan takdir: Publication.
Resolution to infertility pada Zeidan, F., Johnson, S. K., Diamond, B. J.,
perempuan infertil. Experientia, David, Z., & Goolkasian, P. (2010).
3(1), 109–119. Mindfulness meditation improves
Tomfohr, L. M., Pung, M. A., Mills, P. J., & cognition: Evidence of brief mental
Edwards, K. (2015). Trait training. Consciousness and
mindfulness is associated with blood Cognition, 19(2), 597–605.
pressure and interleukin-6: https://doi.org/10.1016/j.concog.2
Exploring interactions among 010.03.014
subscales of the five facet Purnomo, A. R. (2016). Analisis statistik
mindfulness questionnaire to better ekonomi dan bisnis dengan SPSS.
understand relationships between Fadilatama.
mindfulness and health. Journal of
Behavioral Medicine, 38(1), 28–38.
Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021 81
Diah Widiawati Retnoningtias & I Rai Hardika

Neff, K., & Germer, C. K. (2018). The mindful Mindfulness-based treatment


self-compassion workbook: A proven approaches (pp. 3–27). Elsevier
way to accept yourself, build inner Academic Press
strength, and thrive. Guilford Press.
Baer, R. A., & Krietemeyer, J. (2006).
Overview of mindfulness- and
acceptance-based treatment
approaches. In R. A. Baer (Ed.1),

82 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 1, Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai