Anda di halaman 1dari 1

Uji Aktifitas Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Pertumbuhan

Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus


Juniawati dan Miskiyah
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Jl. Tentara Pelajar No. 12 Cimanggu Bogor
Email : junia.sahib@gmail.com

Latar Belakang
 Daging merupakan salah satu bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan secara mikrobiologis baik oleh mikroorganisme pembusuk seperti Pseudomonas,
Acinetobacter, Lactobacillus, Brochothrix thermosphacta (Kotula and Kotula, 2000) dan mikroorganisme patogen seperti Escherichia coli, Salmonella spp.,
Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus.
 Salah satu upaya untuk memperpanjang umur simpan daging dengan menggunakan biopreservatives : ekstrak bawang putih
 Sifat antibakteri dari bawang putih didapat dari zat allicin yang merupakan senyawa sulfur. Allicin menunjukkan aktifitas antibakteri spektrum luas terhadap
bakteri Gram-negatif dan Gram-positif,
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak serbuk bawang putih, serbuk bawang putih komersial dan bawang putih segar sehingga
dapat dijadikan alternatif pilihan untuk menggantikan pengawet kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

Tabel 2. Hasil analisa komponen volatil dengan GC-MS


Bahan dan Metode Sampel Retention Luas Area Library
Bahan Time

Bawang putih segar dan serbuk bawang putih komersial didapatkan 8.364 0.22 Ethanol
14.126 0.17 Disulfide, dimethyl
dari Pasar Anyar Bogor. Kultur bakteri yang digunakan adalah bakteri
Ekstrak serbuk bawang putih 24.599 0.91 Dimethyl trisulfide
isolat lokal Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Bahan kimia pelarut etanol 70% 27.698 12.35 Diallyl disulphide
yang digunakan antara lain akuadestilata, etanol 96 %, etanol 70 %, 34.782 10.35 Trisulfide, di-2-propenyl
amoksisilin, Plate Count Agar, nutrient broth, NaCl, trifeniltetrazolium 36.700 0.85 Divinyl sulfide
klorida (TTC) 8.364 0.29 Allyl mercaptan
8.364 0.35 Allyl mercaptan
9.669 0.09 Ethanol
Metode Ekstrak bawang putih segar
10.106
19.374
2.77
0.06
Sulfide, allyl methyl
N-Allyl-N,N-dimethylamine
pelarut etanol 70%
Serbuk bawang putih/serbuk bawang putih komersial/bawang putih segar 24.716 15.07 Dimethyl trisulfide
ditimbang 50 g 27.521 0.07 Diallyl disulphide
27.768 8.12 Diallyl disulphide
34.870 21.37 Trisulfide, di-2-propenyl
Dimaserasi dengan pelarut air dan etanol selama 3 x24 jam 34.4781 1.3408 Cyclopentanecarboxylic acid, allyl ester
Ekstrak serbuk bawang putih
komersial pelarut etanol 70%

Ekstrak serbuk bawang putih 35.7473 0.0468 Oxalic acid, allyl hexadecyl ester
Dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 500C. pelarut air 36.2668 0.2083 Oxalic acid, allyl pentadecyl ester
24.738 12.94 Diallyl disulphide
Ekstrak bawang putih segar 26.031 1.29 2-[2-[2-(2Hydroxyethoxy)ethoxy]ethyl acetate
Ekstrak bawang putih pelarut air 28.646 1.15 3-Vinyl-1,2-dithiacyclohex-5-ene
31.473 9.79 Trisulfide, di-2-propenyl
16.1721 15.3873 Ethylbenzene
Ekstrak serbuk bawang putih 27.0283 0.5727 Acetic acid
Analisa komponen volatil dengan GC-MS komersial pelarut air 27.9373 0.2435 Diallyl disulphide
37.5951 0.184 Phenol

Tabel 3. Konsentrasi hambat minimum ekstrak bawang putih segar dengan


Penentuan konsentrasi hambat minimal untuk ekstrak terpilih pelarut etanol 70 %
E. coli S. aureus
Konsentrasi Jumlah Konsentrasi Jumlah
Penentuan diameter daerah hambatan (%) Koloni (%) Koloni
Kontrol (-) 2 Kontrol (-) 35

Hasil 20
25
2
2
20
25
16
13
30 1 30 9
Tabel 1. Rerata rendemen ekstrak bawang putih
35 - 35 -
Bobot 40 - 40 -
Bobot Rerata
Awal Rendemen
Sampel Pelarut Ulangan Ekstrak Rendemen
Simplisi (%) Tabel 4. Hasil konsentrasi hambat minimum amoksisilin dengan berbagai
(g) ± SD
a (g) konsentrasi
Serbuk Etanol 1 50 22 44
56b ± 11,3 E. coli S. aureus
Bawang 70% 2 50 34 68
Putih Air 1 50 28 56 Konsentrasi
54b ± 2,8 Konsentrasi (%) Jumlah Koloni Jumlah Koloni
2 50 26 52 (%)
Bawang Etanol 1 50 12 24 Kontrol (-) 40 Kontrol (-) 66
25a ± 1,4
Putih 70% 2 50 13 26
Segar Air 1 50 16 32 0,03 2 0,03 61
33a ± 1,4
2 50 17 34 0,05 - 0,05 -
Serbuk Etanol 1 50 38 76
69c ± 9,8 0,07 - 0,07 -
Bawang 70% 2 50 31 62
Putih Air 1 50 25 50
52b ± 2,8 Tabel 5. Hasil pengujian diameter hambat ekstrak bawang putih pelarut
komersial 2 50 27 54
etanol 70% terhadap bakteri E. coli dan S. aureus

KESIMPULAN Ekstrak bawang putih


pelarut etanol 70 % konsentrasi Amoksisilin 0,05%
Ulangan
 Ekstrak bawang putih segar yang dimaserasi dalam etanol 70 % 35%
mengandung komponen antimikroba lebih banyak dibandingkan dengan E. coli S. aureus E.coli S. aureus
ekstrak serbuk bawang putih 1 12 11 22 23
Diameter
2 12 12 22 23
konsentrasi hambat minimum untuk bakteri E. coli dan S. aureus pada (mm)
3 11,5 12 22 23
konsentrasi 35% sedangkan amoksisilin memiliki konsentrasi hambat minimum
pada konsentrasi 0,05% Aktivitas 1 4239 3336,25 17569 19350,25
Hambatan 2 4239 4239 17569 19350,25
Bawang putih termasuk antimikroba dalam kategori sensitifitas sedang (mm2/ml) 3 3778 4239 17569 19350,25
sedangkan amoksisilin termasuk antimikroba dalam kategori sensitifitas tinggi Rerata Aktivitas
4085,3a ± 266,1 3938,08a ± 521 17569b ± 0 19350,25c ± 0
Hambatan ± SD

Anda mungkin juga menyukai