Anda di halaman 1dari 62

Dr. Meldawati, AIFM.M.

Biomed, AIFO-K

BAGIAN FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

FISIOLOGI SEL, JARINGAN &


TRANSPORT MEMBRAN
Curicullum vitae
CURICULLUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama : dr. Meldawati, AIFM.M.Biomed, AIFO-K
Tempat/ Tanggal lahir : Gunung sitoli, 2 Januari 1974
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Alamat : Jln. Setia Jadi No. 39 Kel. Glugur Darat -1 Kec.
Medan Timur
No.Telepon : 0812-1548-1888
E- Mail : drso.melda@yahoo.co.id ,
drso.melda@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
PENDIDIKAN FORMAL :
2009 - 2011 : Magister Biomedik Jurusan
Fisiologi Fakultas Kedokteran USU
1992 – 2002 : Fakultas Kedokteran
Universitas Methodist Indonesia
1989 – 1992 : SMA St.Thomas – 2 Medan
1986 – 1989 : SMP Swasta Bunga Mawar
Gunung Sitoli Nias
1980 – 1986 : SD Mutiara Gunung Sitoli Nias
PENDIDIKAN NON FORMAL :

2007 : Kursus Bioetik Humaniora


program HWS
2010 – 2012 : Graduate Diploma Course
Of Bioetics FK-UGM
AGUSTUS 2019 : Pelatihan Asesor LSP
Paifori
RIWAYAT PEKERJAAN
1994 - 2000 : Asisten Laboratorium Fisiologi FK - UMI
2000 - Sekarang : Dosen tetap (Fisiologi) FK-UMI
2002 - 2003 : Dosen Honor di Akademi Perawat
St.Elisabet
2012 – sekarang : Dosen BHP – FK-UMI
2012- Agustus 2015 : KOC – FK - UMI
2013 - 5 Oktober 2015 : Koordinator SKed FK-UMI
6 Oktober 2015–Juni 2016 : Dekan FK – UMI
1 Oktober 2018 – sekarang : Dosen di FKUNPRI
Oktober 2018 – sekarang : Koodinator Skill Lab
Mei 2019 – sekarang : KOC FK-UNPRI
2019 - 2021 : Dosen Honor di FKK UNPRI
PENGALAMAN ORGANISASI

2002 – SEKARANG : Anggota Alumni Fk - Umi


2002 – SEKARANG : Anggota IDI Sumatera Utara
2005 – SEKARANG : Anggota Ikatan Ahli Ilmu Faal
Indonesia (IAFI)
2006 – 2009 : Anggota Lions Club
7 Feb 2019 : Pengurus PAIFORI Cabang Medan
( Bidang Organisasi)
2019 : Pengurus IAFI Cabang Medan
2019: Anggota Ahli Ilmu Faal Internasional
2019 : Asesor AIFO-K
Organisasi makhluk
 Sel adalah unit kehidupan
Tingkatan struktur organisasi
 Kimia – atom-atom berkombinasi menyusun
molekul
 Selular – sel-sel tersusun dari molekul
 Jaringan – terdiri atas sel-sel dengan tipe
yang sama
 Organ – tersusun atas berbagai tipe jaringan
 Sistem Organ – terdiri atas berbagai organ
yang saling bekerja sama
 Organisme – terdiri dari berbagai sistem
organ
Contoh :

Smooth muscle cell


Molecules
2 Cellular level
Cells are made up of molecules Atoms

1 Chemical level
Atoms combine to
Smooth form molecules
muscle
tissue
Heart
3 Tissue level
Cardiovascular
Tissues consist of
system Blood
similar types of
cells vessels
Epithelial
tissue
Smooth Blood
muscle vessel
tissue (organ)
6 Organismal level
Connective The human organism is
tissue made up of many organ
systems
4 Organ level
Organs are made up of 5 Organ system level
different types of tissues Organ systems consist of different organs
that work together closely
Figure 1.1
Sebuah sel :
Teori sel
 Sel adalah struktur dasar dan unit fungsional
dari kehidupan
 Aktivitas organisme bergantung pada
aktivitas sel-sel secara individu maupun
kolektif
 Aktivitas biokimia sel dilangsungkan oleh
struktur subseluler
 Kelangsungan kehidupan berasal dari
kehidupan sel
Fungsi-fungsi dasar dari sel :
1. Mengambil nutrien & oksigen dari lingkungan di
sekitar sel
2. Melakukan berbagai reaksi kimia dengan
memanfaatkan nutrien & oksigen untuk
menghasilkan energi bagi sel
3. Mengeluarkan karbondioksida & sisa-sisa lain yang
dihasilkan selama melakukan reaksi kimia, ke
lingkungan di sekitar sel.
4. Mensintesa protein dan komponen lain yang
dibutuhkan untuk struktur sel, pertumbuhan, dan
melakukan fungsi sel tertentu.
Fungsi-fungsi dasar dari sel :
5. Mengontrol dengan ketat pertukaran bahan-
bahan antara sel dengan lingkungan
sekitarnya.
6. Memindahkan bahan-bahan dari satu
bagian sel ke bagian lainnya untuk
menjalankan fungsi sel
7. Sensitif dan mampu berespon terhadap
perubahan lingkungan sekitarnya
8. Mampu bereproduksi
Fungsi-fungsi khusus dari sel :
 (Sel-sel kelenjar) Mensekresi enzim-enzim
percernaan
 (sel-sel ginjal) Memilih secara selektif bahan-
bahan yang akan ditahan atau dikeluarkan
dengan mengontrol pertukaran antara sel
dengan lingkungan.
 (Sel-sel otot) Mampu berkontraksi
 (sel saraf) menyampaikan informasi dari
lingkungan eksternal.
Jaringan
 Sekumpulan sel yang memiliki struktur dan
fungsi yang sama
 4 tipe jaringan :
 Epitelial
 Connective / jaringan ikat
 Otot
 Saraf
Jaringan Fungsi Contoh

Epitel Pertukaran material Epitel kulit, saluran


antara sel dan cerna, tubulus
lingkungan ginjal, alveoli.
Konektif Menghubungkan, Tendon, tulang,
menyokong dan darah
mengikat bagian-
bagian tubuh
Otot Kontraksi dan Otot rangka (lurik),
kekuatan jantung, otot polos

Saraf Inisiasi dan Otak, korda spinalis.


transmisi impuls
listrik.
Kelenjar (turunan Mensekresi Kelenjar endokrin,
dari jaringan epitel) kelenjar eksokrin.
Jaringan epitel
Jaringan konektif

Figure 4.5
Jaringan otot
Jaringan saraf
Kondisi yang dibutuhkan untuk kehidupan :

• Nutrient – substansi kimia yang


dibutuhkan untuk bahan baku & energi
• Oksigen – untuk reaksi-reaksi
metabolisme
• Air – sebagai tempat reaksi kimia
• Suhu tubuh yang normal – agar reaksi
kimia dapat berlangsung dengan
kecepatan yang normal
• Tekanan atmosfir – untuk dapat bernapas
dan dapat terjadi pertukaran gas di paru.
Hubungan antar sistem organ
Mekanisme kontrol
fisiologi
• Saraf • Hormone/endokrin
– Respon cepat – Respon lambat
• milli-detik • Menit, jam, hari
– Berlangsung sebentar – Berlangsung lama
• detik • Hari/bulan/tahun

Contoh : nyeri, refleks menarik diri Contoh : pertumbuhan, kehamilan

sistem saraf dan endokrin saling


berintegrassi..
Perbedaan jalur saraf dengan hormon
ORGANIZATION OF THE NERVOUS SYSTEM

OTAK CENTRAL
KORDA SPINALIS NERVOUS
SYSTEM (CNS)

AFFERENT EFFERENT PERIPHERAL


NERVES NERVES NERVOUS
SYSTEM
EXTERO- INTERO- SOMATIC AUTONOMIC
RECEPTORS RECEPTORS

EFFECTOR OTOT OTOT POLOS


ORGANS RANGKA OTOT JANTUNG
KELENJAR
Contoh respon somatik
Contoh respon otonom
EFEK AKTIVITAS SIMPATIS & PARASIMPATIS
Homeostasis
• Homeostasis adalah kemampuan untuk
mempertahankan lingkungan internal yang
relatif stabil terhadap dunia luar yang
selalu berubah.
• Aspek yang harus dipertahankan
homeostasis :
– Konsentrasi molekul zat-zat gizi
– Konsentrasi O2 dan CO2
Homeostasis
- konsentrasi zat-zat sisa
- pH
- konsentrasi air, garam-garam dan
elektrolit
- suhu
- volume dan tekanan
Upaya tubuh mempertahankan Homeostasis
MEMBRAN SEL DAN SISTEM
TRANSPORT PADA MEMBRAN
MEMBRAN SEL
Membran sel  penting untuk kehidupan sel
• Membungkus sel dan membatasi sel dari
lingkungan sehingga memelihara perbedaan
esential antara sitoplasma dan lingkungan
ekstraseluler
• Membungkus organel-organel sel, spt
retikulum endoplasma, badan Golgi,
mitokondria, dll; memelihara perbedaan
karakteristiknya dengan sitoplasma.
• komponennya dapat bertindak sebagai:
- penghasil ATP, yang digunakan untuk
transport molekul-
molekul melewatinya
- penghasil dan penghantar sinyal elektris
pada sel saraf
- reseptor atau protein penerima sensor
sinyal
ekstraseluler
Walaupun mempunyai fungsi yang berbeda-beda 
membran pada sel mempunyai struktur yang umum, yaitu
terdiri dari:
◘ 2 lapis lemak/lipid (“lipid bilayer”)
◘ protein .
Ad 1. lapisan lemak (“lipid bilayer’)
- struktur dasar dan universal dari membran sel.
- impermeabel terhadap molekul-molekul yang
larut dalam air.
- pada hewan jumlahnya meliputi hampir 50 % dari

masa membran sel.


- Bersifat amphipatik/amphifilik, mempunyai
bagian yang:
* hidrofilik (“suka air”) atau polar
* hidrofobik (“takut air”) atau nonpolar
- Jenis lemak yang paling banyak: fosfolipid
Komposis lipid pada variasi membran sel

4 jenis fosfolipid yang dominan pada membran plasma:


- Fosfatidilkolin
- Fosfatidilethanolamin
- Fosfatidilserin
- Spingomielin
+ inositol fosfolipid, dalam jumlah kecil, tapi memegang
peranan penting dalam proses penghantaran sinyal pada
komunikasi antar sel
Bagian dan komposisi dari molekul fosfolipid
(fosfatidilkolin)

Perbedaan pada panjang dan tingkat saturasi dari


bagian ekor (hydrokarbon) molekul fosfolipid
mempengaruhi fluiditas dari suatu membran
Komponen lain dalam lapisan lemak
(“lipid bilayer”):
• Kolesterol
- memperbesar batas permeabilitas
dari “lipid bilayer”
- mengurangi fluiditas dari membran
sel
- mencegah rantai hidrokarbon
berikatan satu sama lain
dan berkristalisasi

• Glikolipid
penambahan gugus gula pada molekul lipid 
berperan penting dalam interaksi sel dengan
lingkungannya, seperti
- melindungi membran terhadap adanya kondisi
ekstrem (misalnya: pH yang rendah dan enzim
degradatif)
- merubah konsentrasi ion (terutama Ca 2+
pada plasma membran
- proses pengenalan sel, yaitu adhesi antar sel
Komposisi lipid dari 2 lapis “lipid bilayer”
pada banyak membran berbeda 
membentuk lipid asimetris.
Contoh:
membran eritrosit manusia, pada lapisan
luar terdiri dari molekul fosfatidilkolin dan
spingomielin, sedangkan pada lapisan bagian
dalam terdiri dari molekul
fosfatidilethanolamin dan fosfatidilserin.
Pada sel hewan, terbentuknya
fosfolipid asimetris merupakan suatu
tanda untuk membedakan sel yang
masih hidup dan sel yang mati.
Contoh:
pada sel yang mengalami apoptosis,
fosfatidilserin bertranslokasi dari
monolayer sitoplasmik ke monolayer
ekstraselular.
Kolesterol dalam
“lipidbilayer”

Distribusi asimetris
fosfolipid dan posisi
glikolipid dalam
“lipid bilayer dari
eritrosit manusia
Banyak protein sitoplasma mengikat
grup spefisik lipid pada monolayer
bagian dalam (sitoplasma).
Contoh:
enzim protein kinase C (PKC) yang
teraktivasi oleh adanya sinyal
ekstraseluler dalam proses transduksi
sinyal, terikat pada monolayer
sitoplasma yang banyak mengandung
fosfatidilserin
Membran plasma juga dapat mengandung
enzim fosfolipase, yang teraktifasi ketika
ada sinyal ekstraseluer untuk menguraikan
molekul fosfolipid.
Contoh: fosfolipase C menguraikan fosfolipid
inositol pada monolayer bagian dalam
(sitoplasmik) menjadi 2 fragmen, yaitu:
- Fragmen yang tetap berada pada membran
yang berfungsi mengaktifasi protein kinase
C
- Fragmen yang dilepaskan ke dalam
sitoplasma dan menstimulasi pelepasan ion
Ad 2. Protein membran (protein
transmembran)
- Bertanggung jawab terhadap banyak fungsi
membran seperti sebagai reseptor, enzim, atau
protein transport, dll.
- Jumlah dan tipe dari protein pada plasma
membran  sangat bervariasi.
Misalnya, pada membran mielin pada bagian axon
dari sel saraf  kurang dari 25 % dari masa
membran adalah protein.
Pada membran yang terlibat dalam pembentukan
ATP (yaitu membran bgn dalam mitokondria atau
kloroplast) mengandung 70 % protein
Protein transmembran  juga amphipatik,
Bagian hidrofobik berinteraksi dgn bagian hidrofobik
molekul lipid, sedangkan bagian hidrofiliknya berada
pada bagian lain dari membarn yang terpapar air.

Sebagian besar protein transmembran


terglikosilasi  penambahan gugus
gula/oligosakarida pada sisi membran yang non
sitoplasmik

Transmembran protein dapat dilarutkan/dipisahkan


oleh larutan yang dapat memecahkan asosiasi
hidrofobiknya dan merusak lipid bilayer.
Misalnya, dengan larutan deterjen ionik SDS (sodium
deodecyl sulfate ) atau deterjen nonionik Triton X-100.
Contoh-contoh bentuk asosiasi protein pada “lipid bilayer”

1. α–helix tunggal
- Glikoporin, banyak terdapat pada membran luar
eritrosit; fungsi belum diketahui
- reseptor permukaan sel
2. multipel α–helix
“Band 3 protein”, terdapat pada membran eritrosit;
fungsinya membaea Co2 dari jaringan ke paru-paru
3. Protein membran peripheral
Spektrin, pada membran eritrosit, yang memlihara
integritas struktural dan bentuk bikonkaf eritrosit
SISTEM TRANSPORT PADA
MEMBRAN
Transport molekul dari dan ke dalam sel melalui membran
bertujuan untuk:
- Memasukkan komponen nutrien yang penting untuk
metabolisme sel
- Membuang produk limbah metabolisme sel
- Mengatur konsentrasi ion intraseluler

Protein membran memegang peranan penting dalam


transport molekul pada sel
 15 – 30 % protein pada sel adalah protein transport
■ Lapisan “Lipid bilayer” mempunyai permeabilitas yang berbeda
terhadap berbagai macam molekul

Cepat berdifusi melewati “lipid bilayer

Dapat berdifusi, tetapi lambat

Dapat berdifusi, tetapi sangat lambat

Tidak dapat berdifusi  impermeabel


2 Kelas Utama Protein Transport pada Membran
1. Protein pembawa (“Carrier”) = permeases = transporters
Mengikat molekul yang akan dibawanya kemudian mengalami
perubahan konformasi sehingga akhirnya dapat menmindahkan
molekul tsb dari luar sel ke dalam sel atau sebaliknya.
2. Protein kanal
Membentuk pori/kanal pada lipid bilayer, ketika pori terbuka
membiarkan molekul-molekul (terutama ion-ion) melewatinya dari
dan ke dalam sel atau sebaliknya.
Transport melalui protein kanal lebih cepat dibandingkan dengan
protein “carrier”

1. Protein “carrier 2. Protein kanal


Transport pada membran yang diperantarai oleh protein
membran bersifat :
♦ pasif,
- karena adanya perbedaan konsentrasi molekul di
dalam dan di luar sel (konsentrasi gradient)
- melewati protein kanal atau protein “carrier”
♦ aktif,
- karena adanya aktifitas “memompa” molekul-molekul
yang mempunyai perbedaan sifat elektrokimia
(electrochemical gradient) oleh protein “carrier”.
- menggunakan energi, seperti ATP
3 jenis transport aktif dari protein membran:
1. Tranfer molekul melalui ikatan dengan protein carrier (“couple carrier”)
2. Sistem pemompaan yang menggunakan ATP (“ATP-driven pump”)
3. Sistem pemompaan yang menggunakan sinar (“light-driven pump”)
Transport melalui protein “carrier”
■ Bersifat pasif atau aktif
■ Mekanisme proses transport molekul mirip dengan reaksi
enzim-substrat: tiap molekul protein “carrier” mempunyai satu
atau lebih tempat ikatan (“binding site”) yang spesifik untuk
molekul yang akan ditranfernya.
■ ada 3 tipe transport yang diperantarai oleh protein “carrier”:

1. Uniport
Transport sederhana suatu molekul dari sisi membran yang

satu ke sisi yang lain.


2. Simport
Tranfer suatu molekul tergantung dari molekul yang lain dalam

arah yang sama


3. Antiport
Tranfer suatu molekul tergantung dari molekul yang lain
dengan arah yang saling berbeda
Contoh:
♦ simport : “ATP-driven Na+ pump” pada sel epitel usus halus dan ginjal
ATP membantu transport Na+ sekaligus glukosa dari luar sel
ke dalam sel
♦ antiport : * “Na+ - H+ exchanger” pada kebanyakan sel
Sistem transport yang memasukan Na+ tetapi mengeluarkan H+
*
“Na+ - Ca2+ exchanger” pada sel eukariota
Sistem tranport yang memasukan Na+ dan mengeluarkan Ca2+
Penting dalam menjaga konsentrasi yang rendah ion Ca2+ di sitoplasma sel
* “Na+ - K+ pump” pada semua sel hewan Sistem transport yang
memasukkan Na- dan mengeluarkan K+
Dapat dihambat oleh senyawa ouabain atau K+ inhibitor
Tranport molekul melalui protein kanal
- Protein kanal membentik pori yang bersifat hidrofilik
- Mentranfer ion  disebut kanal ion, yang selektif terhadap ion
tertentu.
- Dapat tertutup dan kemudian terbuka (“gated”).
- Terbukanya kanal ion karena adanya stimulus, yang berupa:
* perubahan tegangan pada membran (Votage-gated channel)
* stress mekanik (mechanically gated channel)
* ikatan dengan ligan (ligand-gated channel),
# karena adanya molekul mediator ekstraseluler, misalnya
neurotansmitter (transmitter-gated channel)
# karena adanya molekul mediator intraseluler, berupa ion
(ion-gated channel) atau nukleotida (nukleotida-gated channel)
-
Mekanisme proses tertutup dan terbukanya kanal ion
Membran potensial
Suatu keadaan pada membran sel, dimana terjadi perbedaan dalam
muatan listik pada kedua sisinya.
Apabila tidak ada aliran ion melewati membran  tercapai keadaan
keseimbangan (disebut membran potensial yang istirahat)
Keadaan keseimbangan secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan
“Persamaan Nerst” :

V = keseimbangan potensial (volt)


Co dan Ci = konsentrasi ion di dalam dan di luar sel
RT ln Co R = konstanta gas (2 cal mol-1 K-1)
V=
zF Ci T = temperatur
K = konstanta Faraday (2,3 x 104 cal V-1 mol-1)
z = valensi (muatan) ion
ln = logaritmus
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai