Anda di halaman 1dari 56

TULISKAN 5 PERTANYAAN TENTANG GAMBAR DIATAS!!!!

WAKTU 10 MENIT
BAB 10

SISTEM PENGELUARAN
(EKSKRESI) PADA MANUSIA
Proses pengeluaran zat – zat sisa dari dalam
tubuh secara umum dibagi menjadi tiga
macam, yaitu:

1. Defekasi adalah proses pengeluaran


sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidak
mengalami pencernaan. Zat tersebut
berupa feses yang dikeluarkan melalui
anus.
2. Sekresi merupakan proses pengeluaran zat
oleh kelenjar yang masih digunakan oleh
tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan
hormon.

3. Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-


zat sisa metabolisme yang tidak berguna
bagi tubuh dan harus dikeluarkan dari
dalam tubuh. Zat tersebut diserap dan
diangkut oleh darah dan dikeluarkan
bersama urine, keringat dan pernapasan.
Organ-organ yang berperan dalam Sistem
Ekskresi adalah:
3. hati
1. Ginjal

2. Kulit 4. Paru-paru
A. GINJAL/REN
• Ginjal merupakan alat
ekskresi yang terletak di
dalam rongga perut, di
sebelah kiri dan kanan
tulang pinggang.
• Letak ginjal kanan sedikit
lebih rendah daripada
ginjal kiri karena terdesak
oleh kedudukan hati.
• Ginjal berbentuk seperti
kacang merah dan
berwarna merah keunguan,
berjumlah 2
buah(sepasang).
• Panjang ± 10 cm dan berat
ginjal manusia kira-kira 170
gram atau lebih kurang
0,5% dari berat badan.
Fungsi ginjal
 Untuk membuang sampah sisa metabolisme yg
mengandung nitrogen, misalnya amonia.
 Membuang substansi asing seperti obat-obat atau
zat beracun dari dalam tubuh dan kelebihan air
dari sel atau jaringan.
 Menyaring darah yang masuk melalui pembuluh
nadi ginjal, menghasilkan urine.
 Menjaga tekanan osmotik dengan cara mengatur
ekskresi garam-garam, yaitu membuang jumlah
garam yang berlebihan dan menahan garam bila
jumlahnya berkurang.
 Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
STRUKTUR GINJAL
STRUKTUR GINJAL
STRUKTUR GINJAL
STRUKTUR GINJAL
Ginjal terdiri dari tiga bagian utama:
1. Kulit ginjal
 Tempat proses penyaringan darah,
 Terdapat jutaan Nefron : unit-unit kecil penyaring
darah.
 Nefron terdiri atas:
a) Badan Malpighi, tersusun atas:
 Glomerulus (anyaman pembuluh kapiler yang
membentuk simpul
 Kapsul Bowman (bagian badan malpighi
berbentuk cawan petri yang mengelilingi
glomerulus).
b) Tubulus (saluran), terbagi menjadi 3 :
1. Tubulus kontortus proksimal
2. Tubulus kontortus distal
3. Tubulus kolektivus (saluran pengumpul)
 Tubulus proksimal memanjang ke
daerah medula dan membentuk
lengkungan yang membelok ke daerah
korteks yang disebut lengkungan henle
 Tubulus nefron bermuara pada pelvis.
NEFRON
2. Sumsum ginjal (medulla)
 Sumsum ginjal terdiri atas badan berbentuk kerucut
yang disebut Piramida ginjal
 Medulla merupakan tempat berkumpulnya pembuluh
halus atau tubulus-tubulus dari kapsul Bowman untuk
mengalirkan urine ke tubulus pengumpul.

3. Rongga ginjal (Pelvis)

 Tempat bermuaranya urine (penampungan


sementara) dan selanjutnya dialirkan ke
ureter dan kantung kemih.
Proses Pembentukan Urine

Pembentukan urine terjadi melalui


tiga proses, yaitu:
1) Penyaringan (filtrasi)
2) Penyerapan kembali (reabsorpsi)
3) Pengeluaraan zat (augmentasi)
Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urine ada tiga tahap:
1. Proses Penyaringan (Filtrasi), Proses
penyaringan terjadi dalam badan Malpighi
yaitu pada bagian glomerulus dan kapsula
Bowman. Hasil filtrasi ini berupa filtrate
glomerulus atau urine primer (masih banyak
mengandung zat yang berguna bagi tubuh
seperti air, glukosa, asam amino dan garam-
garam mineral).
Penyerapan kembali
(reabsorpsi)

Pengeluaraan zat
(augmentasi)
2. Proses Penyerapan Kembali (Reabsorbsi), Di
dalam tubulus kontortus proksimal, zat yang
masih berguna diserap kembali (direabsorbsi)
oleh darah dari pembuluh yang mengelilingi
kontortus. Hasil reabsorbsi berupa urine
sekunder atau filter tubulus yang di dalamnya
mengandung air, garam, urea, pigmen
empedu yang berfungsi memberi warna dan
bau pada urine.
3. Augmentasi (Pengeluaran zat yang tidak
berguna), Pembuluh darah melepaskan zat
sisa yang tidak berguna dan menyerap
kelebihan air. Pada fase ini masih terjadi
penyerapan ion Na+ dan Cl- dan urea
sehingga terbentuk urin sesunguhnya. Dari
tubulus distal, urin sesungguhnya
dimasukkan ke dalam tubulus kolektivus,
pelvis renalis, ureter, kandung kemih (vesika
urinaria) yang merupakan tempat
penyimpanan urine sementara.
Urine yang dikeluarkan dari ginjal terdiri atas: 95 % air
dan 5 % terdiri atas:
a. Urea, asam urine, dan amonia yg merupakan sisa-sisa
pembongkaran protein.
b. Garam-garam mineral, terutama garam dapur.
c. Zat warna empedu, yg menyebabkan urine berwarna
kekuning-kuningan.
d. Zat-zat yg berlebihan dalam darah, seperti vitamin, obat-
obatan, & hormon.
Urine yang tidak normal mengandung protein dan glukosa
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urine
:

• Banyaknya air yang diminum


• Suhu udara (cuaca)
• Hormon antidiuretik (ADH: antiduretic
hormone), hormon insulin. Kekurangan ADH
dan hormon insulin akan menghasilkan
banyak urine.
• Jumlah garam dalam tubuh.
• Emosi/stres
Urutan jalan keluarnya urine
• Ginjal

Ureter

• Kantung kemih

• uretra

• Alat kelamin luar


B. KULIT
KULIT merupakan organ pelindung yang tipis untuk menutupi
seluruh permukaan tubuh.
Kulit berfungsi:
1. Alat ekskresi untuk mengeluarkan keringat
2. Pelindung tubuh
3. Mencegah masuknya kuman penyakit
4. Mengatur suhu tubuh
5. Menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.
6. Sebagai indra peraba dan perasa
7. Penyimpan kelebihan lemak
8. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan
bantuan sinar ultraviolet cahaya matahari.
Kulit tersusun atas tiga lapisan:

1.Lapisan kulit ari (epidermis)


2.Lapisan kulit jangat (dermis)
3.Jaringan ikat bawah kulit
(subkutan/hipodermis)
Lapisan tanduk Stratum
Epidermis granulosum
Stratum
Lapisan malpigi
germinativum

Pembuluh darah
1. Stratum
Kulit Dermis Kelenjar keringat spinosum
2. Stratum basal
Kelenjar minyak

Ujung-ujung saraf

Kantong rambut

Lapisan jaringan
ikat bawah kulit Cadangan lemak
Sruktur Kulit
Kulit Ari (Lapisan epidermis)
Lapisan epidermis terdiri atas dua lapisan yaitu:
1. Lapisan tanduk (stratum korneum),
Merupakan lapisan paling luar dan terdiri
atas sel-sel mati dan mudah mengelupas.
Lapisan tanduk berfungsi untuk melindungi
sel-sel di dalamnya dan mencegah
masuknya kuman penyakit
2. Lapisan Malpigi
Terdiri atas dua lapisan yaitu:
1. Lapisan granula, yang tersusun atas sel
bergranula yang lama kelamaan akan
mati menjadi lapisan tanduk.
Berfungsi untuk melindungi kulit dari
sengatan sinar matahari.
Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin
yang memberi warna pada kulit. Bila
lapisan ini tidak mengandung pigmen
kulit, disebut Albino
2. Stratum germinativum, terdiri atas
dua lapisan sel yaitu:
a) Lapisan atas (stratum spinosum)
mengandung sel-sel baru untuk
menganti lapisan granula
b) Lapisan bawah (stratum basal)
merupakan lapisan sel yang secara
terus menerus membelah.
Kulit Jangat (lapisan Dermis)
Kulit jangat terletak dibawah kulit ari, dan di
dalam kulit jangat terdapat:
1. Pembuluh darah, berfungsi mengangkut sari
makanan ke akar rambut sehingga rambut terus
tumbuh.
2. Kelenjar keringat; menghasilkan keringat dan
dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
Keringat mengandung air, larutan garam dan urea.
Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh:
cuaca(panas & dingin), aktivitas, makanan,
minuman.
 keringat merupakan air yang dikeluarkan oleh
kelenjar keringat yang mengandung garam natrium dan
urea.
 Kelenjar keringat terbagi atas 2 yaitu:
1. Kelenjar keringat ekrin, tersebar diseluruh permukaan
tubuh, dan mengandung garam-garam serta berfungsi
untuk mengatur suhu tubuh misalnya: telapak kaki,
telapak tangan dan wajah.
2. Kelenjar keringat apokrin, mengandung lemak dan
terdapat pada ketiak dan sekitar alat kelamin.
Aktivitasnya mengasilkan bau karena aktivitas bakteri
memecah komponen organik dari keringat yang
dihasikannya.
3. Kelenjar minyak; menghasilkan minyak (sebum) untuk
meminyaki rambut dan permukaan kulit agar tetap
terjaga dari pengaruh panas/kekeringan
4. Kantong rambut; memiliki akar rambut dan batang
rambut. Pada akar rambut terdapat otot rambut yang
berkontrasi menjadi tegak pada saat orang merasa takut
dan dingin.
5. Ujung-ujung saraf indra; memungkinkan kita dpt
menerima rangsangan berupa:
 Rangsangan Sentuhan (korpuskula Meissner)
 Rangsangan tekanan (korpuskula Paccini)
 Rangsangan panas (korpuskula Ruffini)
 Rangsangan dingin (korpuskula Krausse)
 Rangsangan sakit/nyeri.
Lapisan jaringan ikat bawah kulit (jaringan
subkutan).
Jaringan ikat di bawah kulit mengandung
jaringan lemak (Adiposa) yang berfungsi
sebagai:
1. Menyimpan lemak sebagi Cadangan
makanan
2. Pelindung tubuh dari benturan
3. Isolator panas atau menjaga suhu tubuh agar
tetap hangat
C. PARU-PARU
Paru-paru selain sebagai organ pernapasan juga
berfungsi sebagai organ pengeluaran yaitu
mengeluarkan karbon doksida (CO2) dan uap
air (H2O) yang dihasilkan dari proses
pernapasan.
 Hati terletak di D. Hati
rongga perut sebelah
kanan, tepat di
bawah rongga dada
atau diafragma.
 Hati merupakan
kelenjar terbesar
dalam tubuh
manusia dengan
berat kira-kira 2 kg
pada orang dewasa.
Struktur Hati
Fungsi Hati:
1. Membunuh kuman dan menawarkan racun yg masuk ke
dalam tubuh.
2. Mengatur kadar gula dalam darah.
3. Tempat pembentukan protein (albumin, protrombin &
fibrinogen) & pembongkaran protein (urea yg
dikeluarkan bersama urine).
4. Tempat membongkar sel darah merah yang sudah tua.
5. Tempat pembentukan & pengeluaran cairan empedu.
6. Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
7. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
Proses di dalam Hati
Sel darah merah yang sudah tua (histiosita)
dipecah didalam hati.
Hb Fe hati Sumsum tulang
Globin
Metabolisme Pembentukan Hb baru
protein
Hemin urobilin urine
bilirubin USUS
sterkobilin feses
Proses pembentukan empedu
• Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati.
• Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah
menjadi zat besi, globin, dan heme/hemin
• Zat besi dan globin didaur ulang dikirim ke sumsum
merah tulang belakang menjadi darah baru ,
sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan
biliverdin yang bewarna hijau kebiruan dikirim ke
empedu
• Di dalam usus zat empedu ini mengalami oksidasi
menjadi urobilin berwarna kuning sehingga warna
feses dan urin kekuningan.
Proses pembentukan empedu
• Apabila saluran empedu di hati tersumbat,
empedu masuk ke peredaran darah sehingga
kulit penderita menjadi kekuningan.
• Orang yang demikian dikatakan menderita
penyakit kuning atau dikenal dengan hepatitis.
D. HATI
• Hati merupakan kelenjar terbesar pada manusia, warnanya merah tua,
dan beratnya sekitar 2 kg pada orang dewasa.
• Hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi dan ekskresi.
• Hati dikatakan sebagai alat sekresi karena hati menghasilkan empedu.
• Sedangkan  sebagai alat ekskresi karena empedu yang dikeluarkan
mengandung zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang rusak dan
dihancurkan di dalam limpa.
• Di dalam hati, sel-sel darah merah akan dipecah menjadi hemin dan
globin.
• Hemin akan diubah menjadi zat warna empedu, yaitu bilirubin dan
biliverdin. Zat warna empedu keluar bersama feses dan urine, dan akan
memberi warna pada feses dan urine manjadi berwarna kuning. Hati
juga berperan dalam pembentukan urea dari ammonia perombakan
protein, yang kemudian dikeluarkan lewat ginjal bersama urin.
MENJAGA KESEHATAN SISTEM EKSKRESI

1. Olahraga dengan teratur


2. Perbanyak makan buah dan sayur
3. Cukupi kebutuhan tubuh dengan nutrisi
seimbang
4. Perbanyak minum air
5. Hindari rokok dan minuman beralkohol
6. Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai