Anda di halaman 1dari 6

KULIT MANUSIA

Tahukan anda mengapa kulit termasuk sebagai alat ekskresi ? Apa yang terjadi pada kulit saat
suhu di sekitar panas ? berkeringat bukan ? Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di
permukaan tubuh.

Pada permukaan kulit terdapat kelenjar, yaitu kelenjar keringat yang mengekskresikan zat zat
sisa. Zat zat sisa yang dikelluarkan melalui pori pori kulit berupa keringat. Keringat tersusun dari
air dan gara mineral terutama garam dapur (NaCl) yang merupakan hasil metabolisme protein.
Fungsi kulit yaitu untuk melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya, baca fungsi kulit lainya
: Fungsi Kulit Beserta Penjelasannya lengkap. 

Berikut adalah bagian bagian kulit :

Kulit pada manusia terbagi menjadi 3 bagian, yang pertama terdapat kulit ari (epidermis), kulit
jangat (dermis), dan jaringan ikat bawah kulit. Masing masing lapisan tersusun dari beberapa
lapisan yang mempunyai fungsi sendiri sendiri. berikut :

Gambar : Lapisan / bagian bagian dari Kulit

A. Kulit ari

Kulit ari adalah kulit yang paling luar dan sangat tipis. Kulit ari terdiri atas dua lapisan, yaitu
lapisan tanduk dan lapisan malphigi.
Lapisan Tanduk
Lapisan tanduk adalah lapisan kulit ari yang paling luar dan merupakan lapisan mati sehingga
mudah mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin. Lapisan ini akan selalu
baru, jika mengelupas tidak akan terasa sakit atau mengeluarkan darah , hal ini disebabkan di
lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan saraf.

1. Lapisan Malpighi
Lapisan malphigi merupakan kulit ari yang berada di bawah lapisan kulit tanduk. Lapisan
malpighi tersusun dari sel sel hidup yang selalu membelah diri. Pada lapisan malphigi
terdapat pembuluh kapiler yang berperan untuk penyampaian nutrisi. Sel sel yang hidup
tersebut mengandung melanin. Apa yang dimaksud dengan melanin ?melanin adalah
pigmen sel yang mewarnai kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh
sinar matahari

Produksi melanin akan meningkat jika terlalu banyak mendapatkan sinar matahari
sehingga warna kulit akan menjadi gelap. Pigmen lainya adalah keratin. jika pigmen
keratin dan melanin bergabung, maka warna kulit menjadi kekuningan. Bila lapisan
malphiginya tidak megandung pigmen, maka orang tersebut dinamakan Albino. Memang
setiap orang memiliki pigmen yang berbeda beda sehingga ditemukan bermacam macam
warna kulit seperti warna putih, sawo matang, kuning langsat, dan hitam.

B.  Kulit Jangat

Kulit jangat atau nama lainya adalah dermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan
epidermis dilapisi oleh membrean basalis. Dermis lebih tebal dari pada epidermis. Dermis
mempunyai serabut elastik yang memungkinkan kulit merenggang pada saat orang bertambah
gemuk, dan kulit bergelambir pada saat orang menjadi kurus.

Di lapisan dalam dermis terdapat :


Pembuluh Kapiler,  Pembuluh kapiler berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut
dan sel kulit.

1. Kelenjar minyak, (glandula sebaceae) berfungsi untuk menghasilkan minyak agar kulit


dan rambut tidak kering dan mengkerut.
2. Kelenjar keringat, (Glandula sudorifera) berfungsi untuk menghasilkan keringat,
kelenjar ini tersebar di seluruh kulit.
3. Kantong rambut, Memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut. Pada
saat dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa berdiri. Hal ini
disebabkan karena di dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menengakkan
rambut.
4. Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf rasa dingin, panas dan saraf sentuhan.

C. Jaringan Ikat Bawah kulit


Jaringan ikat bawah kulit berada pada bawah dermis. Jaringan ini tidak memiliki pembatas yang
jelas dengan dermis, sebagai patokannya adalah mulainya terdapat sel lemak. pada lapisan kulit
ini banyak terdapat lemak. Apa fungsi dari lapisan lemak ? Lapisan lemak berfungsi untuk
melindungi tubuh terhadap benturan, menahan panas tubuh, dan sebagai sumber cadangan
energi.
GINJAL MANUSIA

Bagian bagian ginjal dan fungsinya sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang agar setiap
orang memiliki kesadaran untuk menjaga organ ginjalnya untuk tetap sehat. Sebagai salah satu
organ tubuh yang berperan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, ginjal harus benar-benar
dijaga agar tidak mengalami gangguan. Saat fungsi ginjal terganggu, seluruh tubuh akan
mengalami rasa sakit, karena darah yang bersirkulasi ke organ-organ tubuh kotor. Dan akan
bertambah parah bila fungsi ginjal benar-benar berhenti bekerja. Oleh karena itu tidak ada
salahnya untuk mempelajari mengenai bagian bagian ginjal dan fungsinya. Apa itu ginjal?
Semua orang tahu bahwa masing-masing memiliki ginjal, tetapi tidak semua orang tahu apa
fungsi ginjal. Ginjal sendiri adalah salah satu organ tubuh manusia yang masuk berfungsi dalam
sistem ekskresi atau pembuangan. Dalam sistem ekskresi ginjal bekerja bersama organ lain
seperti hati, paru-paru dan juga kulit. Letak ginjal berada pada dinding posterior abdomen,
terutama pada daerah lumbal yang terletak di bagian kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal
terbungkus oleh lapisan lemak yang cukup tebal di bagian belakang peritoneum dan terletak di
luar rongga peritoneum.

Pada umumnya ginjal memiliki ukuran kurang lebih 11 cm x 6 cm x 3 cm dan memiliki berat
antara 120-170 gram. Posisi ginjal kanan di dalam tubuh pada umumnya agak sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena pada bagian sebelah kanan, hati memakan tempat
cukup banyak. Jumlah ginjal adalah sepasang atau dua, meskipun pada dasarnya manusia hanya
membutuhkan satu ginjal untuk kebutuhan sehari-hari. Fungsinya sudah jelas, ginjal berfungsi
sebagai penyaring bahan limbah dari darah dan mengeluarkannya bersama urin.
Bagian Utama Ginjal dan Fungsinya

Untuk mengenal bagian ginjal lebih jauh,


sebaiknya kita lihat gambar diagram bagian utama ginjal disamping terlebih dahulu.

1. Korteks
Yang pertama adalah korteks, bagian terluar pada ginjal yang terletak antara kapsul ginjal dan
juga medula ginjal. Fungsi korteks pada ginjal adalah sebagai pelindung ginjal itu sediri. Di
dalam korteks terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Sedangkan badan
malphigi itu sendiri tersusun dari glomerulus yang diselimuti oleh kapsula Bowman dan juga
beberapa saluran yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal dan
tubulus kontortus kolektivus. Jutaan nefron yang berada pada korteks ini membuat permukaan
kapiler ginjal menjadi lebih luas, dan ini mengakibatkan perembesan zat buang pada ginjal
menjadi lebih banyak.

2. Medula
Bagian bagian ginjal dan fungsinya selanjutnya adalah medula atau sumsum ginjal yang
bentuknya renal pyramid. Medula adalah tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dan juga
kapsula bowman. Di dalam bagian ginjal ini lah terdapat proses reabsorbsi dan juga augmentasi
yang dikerjakan oleh tubulus proksimal dan juga tubulus destal. Selain itu ada lengkung henle
yang menjadi bagian penghubung antara tubulus proksimal dan tubulus destal.

3. Pelvis Renalis
Selanjutnya ada pelvis renalis atau rongga ginjal, yaitu bagian pada ureter yang melebar di
bagian proksimal dan terletak di bagian dalam sinus renalis yang menjadi permukaan ureter.
Pelvis sendiri adalah tempat penampungan urine dan selanjutnya akan mengalirkan urine ke
ureter. Setelah itu urine dari rongga ginjal akan menuju ke kandung kemuh atau vesika urinaria
yang dikirim dari ureter. Dan di dalam kandung kemih, urine disimpan untuk sementara waktu
sebelum akhirnya urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
PROSES PEMBENTUKAN URIN

Proses pembentukan urine terjadi di dalam ginjal. Pembentukan urine ini terjadi melalui
serangkaian proses filtrasi (penyaringan zat-zat sisa yang beracun), reabsorpsi (penyerapan
kembali zat-zat yang masih diperlukan tubuh), dan augmentasi (penambahan zat sisa yang tidak
diperlukan lagi oleh tubuh).

Skema proses pembentukan urine

1) Filtrasi
Pembentukan urine diawali dengan filtrasi yang terjadi di dalam kapiler glomerulus, yaitu kapiler
darah yang bergelung-gelung di dalam kapsula Browman. Filtrasi berlangsung pada saat darah
masuk ke nefron melalui arteriola aferen. Pada saat darah melalui arteriola aferen  ini, tekanan
darah relatif cukup tinggi, sedangkan tekanan darah di arteriola eferen relatif cukup rendah.
Kondisi ini terjadi karena diameter arteriola aferen lebih besar dan ukurannya lebih pendek
dibandingkan dengan arteriola eferen. Keadaan inilah yang mengakibatkan terjadinya filtrasi.
Pada saat itu, berliter-liter darah didorong ke ruang glomerulus yang berukuran kecil.
Di glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit), membran basiler, dan
epitel kapsula Bowman, yang dapat mempermudah proses filtrasi. Selain struktur glomerulus
tersebut faktor lain yang mempermudah proses filtrasi yaitu tekanan hidrostatik dan tekanan
osmotik. Tekanan hidrostatik (TH) yaitu tekanan darah terhadap dinding pembuluh.
Sementara itu, tekanan osmotik (TO) yaitu tekanan yang dikeluarkan oleh air (pelarut lain) pada
membran filtrasi. Permeabilitas membran ini 100–1.000 kali lebih permeabel dibandingkan
dengan permeabilitas kapiler pada jaringan lain. Pada proses filtrasi ini sel-sel darah, trombosit,
dan sebagian besar protein plasma disaring dan diikat agar tidak turut dikeluarkan. Sementara
itu, zat-zat kecil terlarut dalam plasma darah seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium,
klorida bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil saringan tersebut merupakan urine primer (filtrat glomerulus). Jadi, urine
primer komposisinya masih serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein dan tidak
mengandung elemen seluler, contoh sel darah merah. Cairan filtrasi dari glomerulus ini akan
masuk ke tubulus dan mengalami reabsorpsi.
2) Reabsorpsi
Pada proses ini terjadi reabsorpsi zat-zat berikut.
a) Reabsorpsi air
Pada keadaan normal, sekitar 99% dari air yang menembus membran filtrasi akan direabsorpsi
sebelum mencapai ureter. Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang dilakukan
secara pasif melalui proses osmosis. Perlu Anda ketahui bahwa setiap hari tubulus ginjal
mereabsorpsi lebih dari 178 liter air, 1.200 gram garam, dan 150 gram glukosa.
b) Reabsorpsi zat tertentu
Reabsorpsi zat-zat tertentu dapat terjadi secara transpor aktif dan difusi. Zat-zat yang mengalami
transpor aktif pada tubulus kontortus proksimal yaitu
ion Na+, K +, PO4–, NO3–, glukosa, dan asam amino. Ion Na+ mengalami difusi dari sel
tubulus menuju pembuluh kapiler. Difusi ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi ion di
dalam dan di luar sel tubulus. Difusi tersebut dapat meningkat karena permeabilitas sel tubulus
yang tinggi terhadap ion natrium. Permeabilitas yang tinggi ini disebabkan oleh banyaknya
mikrovilli yang memperluas permukaan tubulus. Proses reabsorpsi ini memerlukan energi dan
dapat berlangsung terus-menerus.
c) Reabsorpsi zat yang penting bagi tubuh
Zat-zat penting bagi tubuh yang secara aktif direabsorpsi yaitu protein, asam amino, glukosa,
asam asetoasetat, dan vitamin. Glukosa dan asam asetoasetat merupakan sumber energi,
sedangkan protein dan asam amino merupakan bahan pengganti sel yang telah rusak. Zat-zat
tersebut direabsorpsi secara aktif di tubulus kontortus proksimal sehingga tidak akan ditemukan
lagi di lengkung Henle. Pada saluran menurun lengkung Henle, reabsorpsi air terus berlangsung
selama filtrat itu bergerak di sepanjang tubula tersebut.
Di saluran menurun ini, epitelium transpor sangat permeabel terhadap air, tetapi sangat tidak
permeabel terhadap garam dan zat terlarut lainnya. Berkebalikan dengan saluran menurun,
saluran menaik lengkung Henle lebih permeabel terhadap garam dan tidak permeabel terhadap
air.
Setelah terjadi reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal dan sepanjang saluran lengkung Henle,
tubulus akan menghasilkan urine sekunder. Pada urine sekunder ini zatzat yang masih
diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang
bersifat racun akan bertambah, misal konsentrasi dari 0,03% dalam urine primer dapat mencapai
2% dalam urine sekunder

Anda mungkin juga menyukai