Anda di halaman 1dari 12

1.

Sistem Pernapasan (Repirasi)


a. Pernapasan Dada
b. Pernapasan Perut
Manusia memiliki dua mekanisme pernapasan. Ada pernapasan dada dan juga
pernapasan perut. Lalu bagaimana perbedaan keduanya? Berikut adalah penjelasan
mekanisme pernapasan manusia.
a. Pernapasan Dada
Ketika kita bernapas menggunakan dada, otot yang berperan adalah otot-otot
di sekitar tulang rusuk. Otot-otot ini dibagi menjadi dua yaitu otot tulang rusuk luar
dan tulang rusuk dalam. otot tulang rusuk luar memiliki peran untuk mengangkat
tulang-tulang rusuk. Sedangkan otot tulang rusuk dalam memiliki fungsi untuk
menurunkan tulang rusuk ke posisi normal. Jika otot-otot pada tulang rusuk luar
mengalami kontraksi, tulang rusuk akan terangkat sehingga volume di dada menjadi
lebih besar.
Hal ini akan menyebabkan tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih kecil.
Karena tekanan udara yang di dalam rongga dada mengecil, akan menyebabkan aliran
udara masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh. Proses ini disebut dengan inspirasi.
Apabila kontraksi dari otot dalam tulang rusuk, dan tulang rusuk kembali pada posisi
semula, maka akan menyebabkan tekanan udara di dalam tubuh menjadi bertambah.
Hal ini akan menimbulkan udara di dalam paru-paru tertekan pada rongga dada
sehingga aliran udara akan terdorong ke luar tubuh. Proses ini lah yang disebut
dengan ekspirasi.
b. Pernapasan Perut
Pernapasan dada atau disebut juga dengan pernapasan diafragma adalah
pernapasan yang menggunakan diafragma dan otot dinding di rongga perut. otot
diafragma akan berkontraksi dan posisinya menjadi datar. Hal ini menyebabkan
volume rongga dada menjadi bertambah besar dan tekanan udara menjadi kecil.
Karena tekanan udaranya yang rendah, paru-paru akan mengembang. Saat itulah
terjadi masuknya udara ke paru-paru atau proses menghirup udara. Sedangkan proses
ekspirasi pernapasan perut, terjadi jika otot diafragma menjadi rileks dan otot yang
ada di dinding perut menjadi kontraksi. Hal ini akan menyebabkan bagian dalam
rongga perut menjadi terdesak ke arah diafragma. Sehingga hal tersebut menyebabkan
posisi diafragma menjadi cekung ke arah rongga dada. Sebetulnya, manusia terlahir
secara alamiah bernapas menggunakan diafragma sepenuhnya. Sehingga napas yang
diambil bisa lebih dalam. Namun, seiring bertambahnya usia, manusia tidak lagi
melakukan kebiasaan bernapas menggunakan diafragma ini. Segala sesuatu kegiatan
sehari-hari tanpa kita sadari memaksa kita untuk secara bertahap beralih ke
pernapasan dada.
2. Sistem Pengeluaran Ekskresi
Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang
bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya
fungsi organ-organ di dalam tubuh. Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi
pada manusia meliputi kulit, ginjal, paru-paru, dan hati.
a. Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di
permukaan tubuh. Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mampu
mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi,
kulit juga berfungsi sebagai alat indera perasa dan peraba. Kulit terdiri dari tiga
lapisan, masing-masing lapisan mempunyai fungsinya seperti gambar berikut:
1) Epidermis (Lapisan Kulit Ari)
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis
terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk merupakan sel-sel
mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan serabut
saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas.
Lapisan malphigi merupakan lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang
tersuun dari sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah diri. Lapisan
malphigi terdapat pigmen yang dapat menentukan warna kulit, dan melindungi sel
dari kerusakan akibat sinar matahari.
2) Dermis (Lapisan Kulit Jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis.
Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri dari
beberapa jaringan sebagai berikut:
3) Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit
dengan dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi
tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.
b. Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu
urin. Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di
rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi untuk
menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh. Secara
umum ginjal terdiri dari tiga bagian:

c. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ
pernapasan. Paru-paru juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan
gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (uap air).
Paru-paru selain berfungsi sebagai organ ekskresi, juga berfungsi sebagai organ yang
menjaga suhu dan tingkat kelembaban di dalam tubuh agar tetap normal.
d. Hati
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang
dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk
mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah
rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Selain berfungsi sebagai organ ekskresi, hati
juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan glikogen (gula otot), pembentukan
sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
3. Sistem Reproduksi Manusia
Setiap makhluk hidup pasti melakukan reproduksi. Tujuan utama dari reproduksi
adalah untuk mendapatkan keturunan sehingga tidak akan punah. Alat reproduksi adalah
alat yang digunakan untuk proses reproduksi manusia. Baik wanita maupun pria memiliki
alat reproduksi yang berbeda tetapi saling melengkapi. Alat reproduksi laki-laki terdiri
dari penis dan skrotum sebagai alat reproduksi bagian luar dan juga testis, epididymis,
prostat, vesika seminalis, vas deferens dan juga kelenjar bulbouretral sebagai alat
reproduksi bagian dalam. Sedangkan untuk wanita terdiri dari vagiana, labia mayora,
labia minora mons pubis dan klitoris sebagai alat reproduksi bagian luar dan ada ovarium,
tuba falopii atau oviduk dan juga uterus atau Rahim sebagai alat reproduksi bagian dalam.
a. Pria
Alat repduksi pada pria terdiri dari penis, skrotum, testis, epididimis, vas
deferens, dan kelenjar aksesori yang akan membantu saluran pada alat reproduksi
pria. Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian alat kelamin pada pria beserta
gambarnya :
1) Penis
Penis adalah organ bagian luar dari alat reproduksi, karena penis berada dibagian
luar. Pada bagian reproduksi penis ini memilki jaringan erektil yang cukup besar.
Jaringan tersbut terdiri dari tiga jaringan, disetiap jaringan mengandung pembuluh
darah yang jumlahnya cukup besar dan beranastomosa. Di dalam penis terdapat
beberapa bagian yang lain :
 Korpus Kavernosa – yaitu jaringan ini merupakan kumpulan jaringan erektil
dorsal yang terdiri dari dua kumpulan itu terdapat jembatan dengan jenis
jaringan yang dapat dibilang sama.
 Korpus Spongiosum – Jaringan ini merupakan jaringan vertal yang lebih
kecil di bandingkan jaringan yang lain. Jaringan ini terletak mengelilingi
urerta dan juga jaringan ini berfungsi untuk melindungi uretra, karena
kompenen pada jaringan ini membungkus uretra.
 Gland Penis – Gland penis adalah bagian penis yang terletak di ujung penis.
Sedangkan pada kavernosa, pada bagian badan kavernosa juga
dikelilingi oleh jaringan yang padat, jaringan itu adalah jaringan penyambung
yang disebut tunika albuginea. Sedangkan pada uretra dalam penis juga
dikelilingi oleh jaringan erektil yang memiliki banyak rongga-rongga yang
mengandung banyak pembuluh darah. Darah pada penis ini akan di terima
oleh arteria penis dan akan dibentuk cabang untuk membentuk arteria dorsal
dan juga arteri pada bagian dalam yang memiliki pasangan atau berpasangan.
Pada bagian penis ia memiliki darah yang melimpah, karena penis merupakan
organ yang mempunyai suplai darah yang cukup melimpah pada urat saraf
spinal, parasimpatik dan juga pada saraf simpatik, serta pada organ ujung
sensoris lainnya.
 Fungsi Penis
Sebagai sarana untuk jalur air seni di buang – Penis merupakan
saluran, seperti hal nya sebuah pipa, ia akan digunakan untuk membuang
kotoran yang berada di dalam. Melalui penis, kotoran atau air seni dapat
disalurkan keluar agar tidak terjadi penyakit di dalamnya dapat digunakan
untuk alat kopulasi
2) Skrotum
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak
skrotum yaitu diantara penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum.
Skrotum ada dua, atau sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian
ini krotum dibatasi oleh jarignan ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki
fungsi sebagai alat gerak bagi skrotum hingga skrotum dapat mengendur dan juga
dapat mengerut. Pada bagian skrotum juga memiliki serat-serat yang berasal dari
penerusan otot luring dari dinding perut atau biasa disebut dengan otot kremaster
 Fungsi dari skrotum
- Memberikan lingkungan pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-
80C lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu pada tubuh
- Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga
- Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui
tubuh maupun bergerrak mendekati tubuh.
3) Testis
Testis adalah organ reproduksi pria yang berada di dalam organ reproduksi, testis
ini memiliki bentuk oval dan juga testis terletak di bagian daalam skrotum, seperti
telah dijelaskan diatas tadi bahwa skrotum adalah alat yang digunakan untuk
menjaga testis agar tetap memiliki suhu yang sesuai dengan suhu pada
lingkungannya.
 Fungsi testi
- Digunakan untuk alat penghasil spermatozoa atau sel kelamin jantan
- Sebagai alat untuk menghasilkan hormone seks testrosteron
- Menjaga suhu agar spermatogenesis tetap terjadi
4) Epididimis
Bagian ini adalah bagian organ pada alat reproduksi yang memilki bentuk
sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran epdidimin berada pada skrotum dan
juga berada diluar testis. Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk hampir seperti
huruf C
 Fungsi epididimis
- Digunakan sebagai lat penyimpanan
- Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk pengangkutan
- Epdidimis merupakan tempat untuk pematangan sperma
5) Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran organ reproduksi, vas deferens biasa berbentuk
seperti layaknya tabung.
 Fungsi vas deferens
- Saluran sebagai jalannya sperma ke veskula
- Tempat untuk menampung sperma
- Tempat untuk proses pematangan sperma
6) Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin merupakan organ pada kelamin pria. Kelenjar kelamin
memiliki tiga bagian yaitu bagian vesikula seminalis atau disebut kantung air
mani, kelenjar prosta, dan juga kelenjar bulbouretra. Tiga bagian itu
 Vesikula seminalis atau kandung mani merupakan organ yang berfungsi
ungtuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu
vesikula seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri
 Kelenjar prostat adalah organ reproduksi pria yang berada dibawah kandung
kemih. Kelenjar ini berfungsi untuk mensekresikan cairan yang berada dalam
kelenjar ini. cairan ini dan juga cairan pada seminalis bermanfaat untuk
tempat ruang gerak sperma
 Kelenjar bulboutetra adalah kelenjar yang juga memiliki jumlah sepasang,
kelenjar ini memiliki fungsi untuk menghasilkan lender pada saluran ejakulasi
yang memiliki sifat basa. Kelenjar bulboutetra ini beradi di bawah kelenjar
prostat.
Saluran ejakulasi, saluran ini memiliki fungsi menghubungkan uretra
dengan vesikula seminalis merupakan bagian dari penis yang memiliki fungsi
untuk tempat keluar sperma dan air mani. jaadi saluran ini berfungsi untuk
meneluarkan airmani disaat melakukan hubungan seksual, dengan adanya air
mani yang berhasil menuju indung telur baru akan terjad masa kehamilan.
itu adalah beberapa dari organ kelamin atau alat reproduksi pria beserta
dengan beberapa fungsinya, selanjutnya akan dirincikan alat reproduksi bagi
wanita beserta beberapa penjelasannya.
b. Wanita
Sama hal nya pada proses reproduksi manusia yang terdapat pada wanita yang
memiliki beberapa bagian pada saluran reproduksi wanita yang akan membantu
proses reproduksi pada wanita dengan adanya saluran pada alat reproduksi yang akan
membentuk alat reproduksi pada wanita secara sempurna dan akan menjadikan
reproduksi pada wanita menjadi subur sehingga akan mempermudah proses
pembuahan sel telur oleh sel sperma dari pria.
Alat reproduksi wanita terdiri dari vagina, uterus atau rahim, ovarium atau
indung telur, mons veneris, Labia mayora atau bibir besar kemaluan, Labia minora,
Vestibulum, dan Hymen.
Berikut adalah bagian-bagian dari alat reproduksi pada wanita :
1) Vagina
Vagina memiliki panjang sekitar delapan sampai dengan sepuluh
sentimeter dan terletak diantara rectum dan kandung kemih. Vagina merupakan
membranasea yang berfungsi untuk menghubungkan Rahim ke bagian luar.
vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, sifat ini disebabkan karena adanya
degradasi glikogen dan menjadi asam laktat yang dihasilakn oleh bakteri bacillus.
vagina juga memiliki selaput lender pada bagian terluar dan juga pada lapisan
tengah vagina terdiri dari otot-otot dan lapisan-lapisan lain yang meiliki banyak
serat.
 Fungsi vagina:
- Sebagai jalan lahirnya bayi
- Merupakan tempat ketika sedang melakukan hubungan seksual
- Tempat untuk menyalurkan darah ataupun menyalurkan lender pada Rahim.
2) Uterus
Uterus adalah wadah untuk Rahim, uterus memiliki berat sekitar 30 gram,
uterus juga tersusun dari lapisan otot otot yang kuat, karena uterus nantinya yang
digunakan untuk tempat tumbuh kembangnya janin, otot pada uterus memiliki
sifat yang elastis sehigga bisa berkembang dan mampu menompang janin pada
saat kehamilan. Selain itu pada bagian uterus juga memiliki sel-sel epitel yang
berada di dalam dinding Rahim yang memiliki fungsi sebagai membatas uterus.
- Korupus uteri
- Fundus uteri
- Servik uteri
3) Tuba Falopi
Tuba fallopi merupakan saluran telur tuba fallopi ini memiliki fungsi untuk
membawa sel telur kedalam Rahim, bila dilihat dalam gambar, tuba fallopi
memiliki bentuk seperti cabang pada jari, cabang seperti jari ini biasa disebut
dengan fimbriare, fimbriare ini bermanfaat ntuk menjangkau ke dalam rongga
panggul dan bermanfaat untuk mengambil telur, seperti layaknya jari, dia akan
berfungsi untuk mengambil hal yang ada didalamnya dan kemudian dilepaskan
pada jalur yang sudah seharusnya. Sel telur ini akan di alurkan ke dalam Rahim.
 Fungsi tuba falopi :
- Tempat pertumbuhan pembuahan pada janin, sebelum janin itu masuk
kedalam Rahim
- Sebagai alat untuk menangkap ovum
- Digunakan sebagai alat pembuahan atau tempat fertilisasi
- Merupakan saluran dari ovum dan sperma sehinggg menghasilkan
pembuahan yang berbentuk janin.
Bagian oviduk :
- Infundibulum
- Pars ampularis
- Pars ismika
- Pars inertitialis
Kelainan tuba falopi
Kehamilan ektopik, kehamilan ektopik maksudnya adalah
kehamilan yang terjadi pada wanita tapi tidak terjadi di dalam Rahim, jadi
kehamilan akan terjadi di luar Rahim, kehamilan atau telur itu justru di
buahi di sisi tuba fallopi, sehingga disebut dengan kehamilan ektopik,
kehamilan ini sangatlah berbahaya, seperti halnya ketika janin tidak
berkembang di tempatnya justru janin akan terancam keselamatannya,
namun ternyata tidak hanya pada janinnya saja tetapi kehamilan ektopik
ini juga mengancam jiwa ibu. Ada hal yang dapat dilakukan untuk
menghilangkan atau menyembuhkan penyakit ini, yaitu dengan melakukan
operasi, pada saat operasi ini dilakukan penghilangan sel telur yang sudah
tertanam, agar sel telur itu tidak menjadi besar dan malah menyakiti si ibu,
dan akan membunuh janin. Ketika tidak melakukan operasi dan
pengambilan sel telur pada tuba fallopi justru akan menyebabkan tabung
tuba fallopi pecah, karena semakin besar pertumbuhan sel telur tersebut.
Penyakit radang panggul, penyakit ini disebabkan karena adanya
infeksi yang dialami pada organ reproduksi wanita. Yaitu pada Rahim dan
juga ovarium serta pada saluran tuba fallopi. Penyakit ini biasanya terjadi
karena melakukan hubungan seksual yang tidak sehat, ketika melakukan
hubungan seksual ternyata salah satu dari mereka membawa bakteri,
bakteri itu akan memasuki vagina, dan dari vagiana kan berjalan melalui
saluran tuba fallopi ini, dan saat itulah saluran tuba fallopi menjadi
terinfeksi, sehingga jaringan pada tuba fallopi akan terganggu yang
mengakibatkan tersumbatnya seluruh tabung pada tuba fallopi.
Endometrosis, adalah penyakit yang terjadi karena adanya
kesalahan tumbuh pada jaringan, jaringan yang seharusnya tumbuh di
Rahim malah tumbuh berkembang pada tuba valopi sehingga tuba fallopi
harus merasakan tekanan kembali, jarigan yang seharusnya ada dirahim
akan mengakibatkan rusaknya jaringan tuba fallopi. Jaringan yang tumbuh
pada tuba fallopi yang seharusnya pada Rahim akan menyebabkan
obtruksi pada Rahim, sehingga tumbuh jaringan parut.
4) Ovarium atau Indung Telur
Ovarium adalah indung telur yang memiliki fungsi paling utama bagi tubuh,
overium menghasilkan telur guna untuk memupuk dan juga indung telur ini
berguna untuk menghasilkan hormone yang digunakan sebagai reproduksi.
Progeseron dan juga estrogen.Pada dasarnya ovarium memang memiliki fungsi
sebagai penghasil sel telur, namun ovarium atau indung telur ini dikendalikan oleh
hormone gonadortropin realizing, yang dilpaskan dari sel sel saraf pada
hipotalamus. Sel-sel ini berfungsi untuk mengirimkan berbagi pesan kepada sel-
sel bagian ovarium lainnya melalui kelenjar pituirtara. Kelenjar ini dimanfaatkan
oleh ovarium untuk menghasilkan hormot stimulus folic dan juga hormone
luteinizing. Hormone-hormon tersebut dimanfaatkan oleh ovarium untuk
mengontrol siklus pada menstruasi.
 Proses ovarium pada siklus menstruasi
- Pada siklus menstruasi bagian ovarium inilah yang akan melepaskan sel
telur, bila pada saat sel telur dibuahi maka akan terjadi kehamilan.
Ovarium adalah tempat untuk menghasilkan sekaligus menyimpan sel telur
yang digunakan untuk pembentukan janin pada saat melakukan hubungan
seksual nantinya.
- Pada saat telur di dalam ovarium telur-telur ini ditutupi oleh lapisan sel
yang biasa disebut dengan lapisan sel folikel. Sel-sel telur ini akan terus
berkembang dan berkembang sehingga jika telur itu sudah matang telur
akan ikut dialirkan pada saat menstruasi. Sel telur ini pada setiap siklus
menstruasi dilepaskan pada ovulasi.
- Sel yang menutup telur ini selalu berkembang dan juga sel folikel (penutup
sel telur) diproduksi oleh hormonn esterogen. Hormone-hormon ini juga
beranfaat untuk persiapan kehamilan.
- Sel folikel bisa saja habis dan akhirnya tidak akan mengeluarkan
menstruasi lagi yang biasa disebut dengan menopause. Hal ini disebabkan
karena ovarium sudah tidak mampu untuk mengeluarkan hormone
estrogen dan juga hormone progesterone.
 Hormon yang dihasilkan oleh ovarium
Hormone estrogen mendominasi paruh pertama menstruasi, hormone
progesterone mendominasi paruh kedua menstruasi. Kedua hormone ini
memiliki manfaat untuk mengatur siklus menstruasi. Selain itu hormone ini
juga bermanfaat untuk meniapkan lapisan Rahim, dan pada Rahim akan
membentuk lapisan plasenta yang akan digunakan untuk melindungi bayi
nantinya. Ovarium ini melekat pada Rahim, tapi tidak langsung melekat pada
sisa saluran reproduksi manusia.
5) Mons veneris
Mons veneris atau juga memiliki kata lain mons pubis, kerap sekali
disebut sebagai kemaluan, mons veneris ini merupakan lapisan lemak yang
berfungsi untuk menutupi tulang pada kemaluan.
 Fungsi mons veneris
- Sebagai perlindungan untuk kemaluan
- Melindungi tulang dan jaringan yang ada di bagian bawah kemaluan
- Melindungi kemaluan pada saat melakukun hubungan seksual
- Sebagai sarana untuk melayani dan mengamankan organ dari bahaya
apapun
- Membantu mearangsang dan menambah daya seksualitas pada pasangan.
- Menghasilkan bau yang dapat merangsang seksual
- Mon veneris ini memiliki berbagai macam bagian diantaranya adalah bibir
besar, atau labia minora, lubang vagina dan juga klitoris.
6) Labia mayora atau bibir besar kemaluan
Bagian ini merupakan bagian luar dari kemaluan wanita, bagian ini
berbentuk seperti bibir tapi agak terlihat lebih lebar, pada bagian ini terdiri dari
jaringnan kelenjar keringan dan juga jaringan lemak
7) Labia minora
Sama seperti labia mayora tetapi labia minora ini terletak di dalam labia
mayora. Labia minora ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya seks yang akan
dikelauarkan
8) Vestibulum
Organ ini dibatasi oleh labia minora dan organ ini dibatasi oleh pertemuan
dua labia minora vestibilum adalah tempat saluran kencing
9) Hymen
Hymen atau biasa disebut dengan selaput darah wanita, selaput darah
wanita adalah selaput lender yang merupakan suatu lipatan lipatan dan menutimi
introits vagina. Hymen atau selaput darah ini memiliki berbagai macam bentuk
seperti bulat dan juga seperti bulan sabit. Ada juga bentuk yang memiliki pemisah.
Bentuk dari selaput ini bermacam-macam ada juga yang lunak dan ada pula yang
kaku. Selaput dara ini hanya dapat dilalui oleh jari kelingking, bila selaput dara ini
masih utuh dan belum terluka.
4. Sistem Imun (Kekebalan Tubuh)
Kekebalan tubuh atau dikenal dengan system imun pada manusia adalah
kemampuan dari tubuh seseorang agar dapat mempertahankan dirinya terhadap berbagai
“musuh” atau benda asing yang masuk kedalam tubuhnya. Sistem kekebalan tubuh
melindungi kita dari factor negative berasal dari luar, semacam garis pertahanan yang
melawan pengaruh negatif bakteri, jamur, virus, parasit dan lain-lain. Tanpa sistem
kekebalan tubuh yang sehat dan efektif, tubuh menjadi lemah dan jauh lebih mungkin
menderita berbagai macam infeksi penyakit. Dibutuhkan system kekebalan tubuh untuk
menjaga agar tubuh kita bisa melawan serangan apapun baik dari dalam maupun dari luar.
Sistem imun adalah system pertahanan tubuh, pada system imun ada istilah
imunitas yaitu ketahanan tubuh atau resitensi tubuh terhadap suatu penyakit, Di satu sisi,
sistem imun atau system pertahanan dalam tubuh ialah melindungi tubuh, namun di sisi
lain, kondisinya tergantung pada kesehatan secara individual. Jika seseorang aktif, kuat
dan ceria, sehat jasmani dan rohani maka sistem kekebalan tubuhnya akan baik-baik saja.
Sebaliknya jika ia lemah dan pasif, maka sistem kekebalan tubuh akan sama mengikuti
keadaan orang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai