Anda di halaman 1dari 16

DASAR – DASAR

KEFARMASIAN
CACAR AIR
(VARICELLA/CHICKENPOX)

SMK NUSANTARA PAMEKASAN

17 MARET 2021
Apa yg dimaksud Cacar Air ?
 Infeksi virus Varicella
Zoster Virus (VZV) :
 Tergolong DNA virus
 Menyebabkan 2 penyakit :
 Varicella (chickenpox)
 Herpes zoster (shingles)
 disebabkan reaktivasi
virus VZV yang laten
 Ditemukan pertama kali
tahun 1767
 Nama lain = chickenpox
(bercak kecil)
Patogenesa
 Varicella :
 Inkubasi 10-21 hari
 Port d’entry : sekret pernafasan
(menghirup riak kecil dari
saluran nafas penderita dari jarak
dekat) = droplet infection
 Berkembang biak : saluran nafas
 kelenjar getah bening  hati
& limpa  seluruh tubuh 
lesi/bercak di kulit (hari 14-16)
 Masa infeksius : 2 hari sebelum
& 5 hari setelah timbul bercak di
kulit
Patogenesa
 Herpes Zoster :
 Virus VZV laten 
berpindah dari lesi kulit ke
ujung saraf sensoris 
ganglion sensoris  infeksi
laten : tidak menular, tidak
bermultiplikasi
 Pada kondisi
immunokompromised (daya
tahan tubuh menurun) :
 Reaktivasi virus laten
 Muncul gejala klinis
Gejala klinis
 Varicella :
 1-2 hari sebelum bercak kulit :
 Demam, malaise/lemas, nyeri kepala,
mual muntah
 Bercak kulit :
 Diawali di wajah, dahi  menyebar
ke dada, tangan/kaki
 Dapat muncul juga di mulut dan
kelamin
 Sangat gatal
 Khas : bentuk tear drop (seperti titik
embun)
 Proses : vesikel (bening)  pustula
(keruh bernanah)  krusta
(mengering)
 Jarang menyebabkan scar (luka
parut) di akhir penyembuhan
Gejala klinis
 Herpes Zoster :
 Gejala awal/Prodromal :
 Nyeri menjalar di lokasi bercak, nyeri
kepala, demam  1-3 minggu
sebelum bercak di kulit
 Bercak di kulit :
 Kemerahan  12-24 jam berubah
menjadi vesikel (bening)  pustula
(keruh/bernanah)  krusta
(mengering)
 Tidak menyebabkan parut (luka bekas)
 Timbul bisa didaerah mana saja di
tubuh, sesuai lokasi ujung saraf yang
diserang
Komplikasi
 Varicella :
 Infeksi sekunder (bakteri) : furunkel,
selulitis (bisul)
 Scar (luka parut/bekas) : berasal dari
infeksi bakteri akibat garukan
 Pneumonia  1:400 kasus
Komplikasi : Infeksi Sekunder
 Neurologis : ataxia = tidak dapat
mempertahankan posisi berdiri 
1:4000 kasus
 Encephalitis (radang otak) 
1,7:100.000 kasus
 Herpes zoster : beberapa bulan-tahun
pasca infeksi primer
 Reye Syndrome : perlemakan hati
disertai penurunan kesadaran
(ensefalopati)  jarang  disebabkan
pemakaian obat aspirin dalam skala luas

Komplikasi : Pneumonia
Komplikasi
 Herpes Zoster :
 Infeksi sekunder pada bercak
Slit lamp examination in a patient with herpes zoster ophthalmicus.
kulit Epithelial keratitis may have a dendritic appearance
mimicking herpes simplex virus keratitis (A)
 Post herpetic neuralgia  and stains with fluorescein dye (B).

nyeri menjalar di area bercak


kulit, kadang terasa panas 
50% pada penderita usia >60
th
 Mata : keratitis (radang
kornea), iritis (radang iris)
 Otak : meningoencephalitis
(radang selaput otak)
 Scar : jaringan parut/bekas
luka
Pemeriksaan Penunjang
 Tzanck smear :
 pewarnaan dari isi carian vesikel (bercak kulit)
menggunakan mikroskop cahaya
 Hasil : multinucleated giant cell
 Sensitifitas 84 %
 Tidak dapat membedakan VZV dengan herpes simplek
virus (HSV)
Pemeriksaan Penunjang
 Direct Fluorescent Assay (DFA) :
 Pemeriksaan isi vesikel yang sudah mengering (krusta)
dengan mikroskop fluorescent
 Kurang sensitif
 Hasil cepat
 Dapat membedakan antara VZV dengan HSV
Pemeriksaan Penunjang
 Polymerase Chain Reaction (PCR) :
 Pemeriksaan isi cairan vesikel / krusta
 Sangat cepat dan sangat sensitif
 Sensitifitas : 97-100 %
 Dapat menemukan DNA dari VZV
 Biopsi kulit :
 Pemeriksaan jaringan kulit yang diambil dengan jarum
biopsi dan dillihat melalui mikroskop
 Sudah mulai ditinggalkan
Diagnosis Banding

 Varicella :
 Herpes simpleks diseminata
 Herpes zoster diseminata
 Impetigo Herpes Simplex
 Herpes zoster :
 Herpes simplek virus
 Dermatitis kontak

Impetigo
Penanganan
• Obat antivirus :
▫ Jenis asiklovir, valasiklovir, famasiklovir  diberikan oral
(minum)
▫ Mengurangi lama sakit, keparahan & mempercepat penyembuhan
▫ Sebaiknya diberikan < 48-72 jam setelah erupsi bercak kulit
timbul
• Simptomatis :
▫ Bedak : pengurang gatal  untuk bercak yang belum pecah
▫ Salep antibiotik  bercak yang sudah pecah --> mencegah infeksi
sekunder
▫ Obat penurun panas / nyeri : hindari penggunaan obat jenis aspirin
 mencegah Reye Syndrome
Pencegahan
• Imunisasi pasif :
▫ Menggunakan Varicella Zoster Immunoglobulin
▫ Perlindungan bersifat sementara
▫ Diberikan kepada siapapun yang belum pernah memperoleh
imunisasi aktif / tdk memiliki antibodi terhadap VZV
• Imunisasi aktif :
▫ Menggunakan vaksin varicella virus
▫ Perlindungan hingga 10 tahun
▫ Efek samping : terkadang demam
▫ Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil  menyebabkan
kongenital varicella
• Kontak dengan penderita :
▫ Sering cuci tangan,
▫ Gunakan masker bila perlu
▫ Segera periksakan ke faslilitas kesehatan terdekat
▫ Pola hidup sehat untuk menjaga daya tahan tubuh
Kesimpulan

 Infeksi VZV dapat menyebabkan 2 jenis penyakit :


varicella & herpes zoster
 Varicella sering dijumpai pada anak-anak
 Herpes zoster sering dijumpai pada dewasa
 Penanganan yang tepat dan cepat dapat mencegah
timbulnya komplikasi
 Pemberian imunisasi pasif maupun aktif pada anak
dapat mencegah infeksi VZV
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai