Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENYULUHAN HERPES DI PANTI

SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR JAMBI

OLEH

Kelompok 10 , 11 , & 12

AKADEMI KEPERAWATAN GARUDA PUTIH

TAHUN AKADEMIK 2016 / 2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan

karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa

kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan

dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh

sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga

dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

23 ,MARET 2017

Penulis
1. Definisi
Herpes atau kadang disebut dengan penyakit cacar merupakan penyakit radang kulit
yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok.
Herpes sendiri termasuk salah satu jenis penyakit yang menular yang dapat menyerang
permukaan kulit seseorang.
Apabila anda mengalami penurunan imunitas seluler maka virus herpes dapat aktif
kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes.
Virus penyebab penyakit Herpes ini dapat memperbanyak diri dengan wujud bintil2 kecil
berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulit. Herpes bisa
menjalar kebagian tubuh yang lain akibat garukan atau gesekan yang menyebabkan virus
herpes bisa menjalar keseluruh tubuh.

2. Etiologi
Penyebab herpes adalah virus yang berkembang dengan memanfaat material sel
makhluk hidup lainnya untuk berkembang. Orang yang sistem kekebalan tubuhnya
menurun sangat memungkinkan tubuhnya dijadikan inang bagi virus herpes.
Ada beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan herpes :
1. Herpes simpleks
Herpes Simplex Merupakan jenis penyakit herpes yang disebabkan oleh virus
herpes simpleks atau virus HSV. Namun herpes jenis ini dibedakan lagi dengan dua
jenis virus yang berbeda sehingga jenisnya pun berbeda yaitu
a. Herpes simpleks tipe 1 (herpes oral) atau dikenal dengan Herpes Simplex
Virus-1 (HSV-1), virus ini menyerang bagian mulut atau pinggang ke atas. HSV-1
pada kenyataannya adalah infeksi yang sangat umum. Di Amerika Serikat, 30%
sampai 90% dari orang yang terkena herpes kulit lebih banyak pada orang dewasa,
walaupun banyak orang tidak pernah mengalami gejala.
HSV 1 seperti sariawan di mulut bibir dan ruam lepuh lainnya, bisa diobati
tapi tidak bisa sembuh secara total karena sewaktu-waktu kalau tubuh lemah bisa
muncul lagi.Virus ini dijumpai pada anak-anak yang penularannya melalui udara
dan sebagian kecil melalui kontak langsung lokasi dijumpai pada tubuh bagian
atas, termasuk mata dan rongga mulut, selain itu dapat dijumpai pada daerah
genetalia lewat koitus orogenital (oral seks)
Gambar 1& 2 Herpes Simpleks Tipe 1

b. Herpes simpleks tipe 2 (herpes genital), biasanya bagian kelamin sehingga


biasanya disebut dengan Herpes Genitalis dikenal dengan HSV-2, virus ini
menyerang bagian pinggang ke bawah,.
HSV2 (herpes genitalis) tidak bisa menular melalui udara, tetapi bisa menular
melalui hubungan sex Herpes ini bisa muncul di vagina, dubur, selangkangan
kaki. Ini juga tidak bisa sembuh. Pada laki-laki herpes ini bisa terlihat tapi pada
perempuan tidak kelihatan.

2. Herpes Zoster
Herpes zoster adalah jenis penyakit herpes yang disebabkan oleh virus
varicella zoster, virus yang juga menyebabkan penyakit cacar air, jadi penyakit herpes
jenis ini bukan penyakit herpes menular seksual seperti yang banyak orang ketahui
selama ini.
Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan
lanjutan dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama.
Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air, herpes zoster memiliki ciri cacar
gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di
bagian punggung, dahi atau dada. Proses penularan herpes zoster ini bisa melalui
bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/ lepuh yang
pecah.

3. Patofisiologis

a. Herpes Simpleks

Virus Herpes Simpleks ditularkan oleh virus dari lesi, masa inkubasi untuk kedua
jenis virus sekitar 2-4 hari setelah infeksi pada periode prodromal sering timbul lesi dan
lesi terbuka. Sifat dari virus menular, setelah infeksi awal virus masih berada pada
proses dormal di jaras syaraf sensorik yang mempersyarafi lesi primer. Virus dorman
dapat menjadi aktif kembali setiap saat karena:
a. Saat pasien sakit,
b. Saat pasien mengalami stress,
c. Pasien terpajan sinar matahari berlebihan,
d. Saat tertentu daur haid pasien.

Herpes Simpleks

Invasi Virus
Melalui bibir, mulut, kulit, konjungtiva, genetalia

Susunan syaraf tepi kulit (menetap)

Kelenjar limfe regional

Masuk sirkulasi darah

Bereproduksi di kulit selaput lendir/viseral

Timbul lesi primer berupa bula kecil

Terjadi Infeksi

Virus diradix ganglion

Susunan syaraf tepi

Reaktivitas

Sembuh

b. Herpes Zoster

Herpes zoster adalahpenyakit yang disebabkanoleh virus varisella zoster

(virusDNA).Setelahseseorangterkenainfeksi primer dari virus varisella zoster


atausetelahseseorangterkenapenyakitcacar air. Virus varisella zoster

akanmenetapdalamkondisidormanpada ganglion posterior susunansaraftepidan

ganglion kranialis orang tersebut.

Apabilasistemimun orang

tersebutrendahataumenurunmisalnyakarenapertambahanusiapadapasienusialanjutatauka

renapenyakitimunosupresifcontohnyapenyakitAIDS,penyakitleukimia,

danpenyakitlimfomamaka virus varisella zoster

tersebutdapataktifkembalidanmenyebarmelaluisaraftepikekulitsehinggamenimbulkanpe

nyakitherpeszoster.

Sebelumtimbulgejalakulitterdapat, gejalapredormalbaiksistemik

(demam,pusing,malese), maupungejalapredormallokal (nyeriotot-tulang, gatal,

pegaldansebagainya). Setelahitu virus varisella zoster akanmemperbanyakdiri

(multipikasi) danmembentukeritema yang dalamwaktusingkatmenjadivesikel yang

berkelompokdengandasarkuliteritematosadan edema, gejalainiakanterjadiselama 3-5

hari.

Vesikeliniberisicairan yang jernih, kemudianmenjadikeruh (berwarnaabu-abu),

dapatmenjadipustuldankrusta.Penyebaranvesikelbersifatdermatomalmengikutitempatpe

rsarafan yangdilaluivirus varisella zoster.Biasanyahanyasatusaraf yang terlibat, namun

di beberapakasusbisajadilebihdarisatusarafikutterlibat.Vesikelakanpecahdanberair,

kemudiandaerahsekitarnyaakanmengerasdanmulaisembuh, gejalainiakanterjadi 3-4

minggu. Padasebagiankecilkasus, eritematidakmuncultetapiada rasa sakit.

Herpes Zoster
Invasi Virus Varicella

Susunansaraftepi
Menyeranggonglionanterion

Sehinggaterjadigangguanmotorik

Masukkesirkulasidarah

Menjalarmelaluiserabutsarafsensorikkegonglionsaraf
(permanenataulaten)

Menetap di gonglionsensori

Rektivasi virus darigonglionkekulit area dermatom

5. ManifestasiKlinis
Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah

 Demam,
 Menggigil,
 Sesak napas,
 Nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh,
 Munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah
gelembung cair.
 Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.
Biasanya gejala ini akan terjadi selama kurang lebih 8 hari atau 1 minggu.

6. Pohon Masalah

Herpes Simpleks Kontak langsung ke


Virus (HSV membran mukosa

HSV-1 (kontak HSV-2 (penularan


dengan air liur) secara seksual)

Infeksi Primer (2-20


hari)

Lesi berbentuk
7. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostic pada Herpes zoster. Tes diagnostic ini untuk membedakan
dari impetigo, kontak dermatitis dan herps simplex :

a. Tzanck Smear : mengidentifikasi virus herpes tetapi tidak dapat membedakan herpes
zoster dan herpes simplex.
b. Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody : digunakan untuk membedakan diagnosis
herpes virus
c. Immunofluororescent : mengidentifikasi varicella di sel kulit
d. Identifikasi anti gen / asam nukleat VVZ (virus varisela zoster)
e. Deteksi antibody terhadap infeksi virus
Pemeriksaan penunjang untuk infeksi HSV (herpes simpleks virus) dapat dilakukan
secara virologi maupun serologi, masing-masing contoh pemeriksaan tersebut adalah
sebagai berikut :

a. Virologi
1. Mikroskop cahaya. Sampel berasal dari sel-sel di dasar lesi, apusan pada
permukaan mukosa, atau dari biopsi, mungkin ditemukan intranuklear inklusi
(Lipschutz inclusion bodies). Sel-sel yang terinfeksi dapat menunjukkan sel yang
membesar menyerupai balon (ballooning) dan ditemukan fusi. Pada percobaan
Tzanck dengan pewarnaan Giemsa atau Wright, dapat ditemukan sel datia berinti
banyak dan badan inklusi intranuklear.

2. Pemeriksaan antigen langsung (imunofluoresensi). Sel-sel dari spesimen


dimasukkan dalam aseton yang dibekukan. Kemudian pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan cahaya elektron (90% sensitif, 90% spesifik) tetapi, pemeriksaan ini
tidak dapat dicocokkan dengan kultur virus.

3. PCR, Test reaksi rantai polimer untuk DNA HSV lebih sensitif dibandingkan
kultur viral tradisional (sensitivitasnya >95 %, dibandingkan dengan kultur yang
hanya 75 %). Tetapi penggunaannya dalam mendiagnosis infeksi HSV belum
dilakukan secara reguler, kemungkinan besar karena biayanya yang mahal. Tes ini
biasa digunakan untuk mendiagnosis ensefalitis HSV karena hasilnya yang lebih cepat
dibandingkan kultur virus.
4. Kultur Virus, Kultur virus dari cairan vesikel pada lesi (+) untuk HSV adalah
cara yang paling baik karena paling sensitif dan spesifik dibanding dengan cara-cara
lain. HSV dapat berkembang dalam 2 sampai 3 hari. Jika tes ini (+), hampir 100%
akurat, khususnya jika cairan berasal dari vesikel primer daripada vesikel rekuren.
Pertumbuhan virus dalam sel ditunjukkan dengan terjadinya granulasi sitoplasmik,
degenerasi balon dan sel raksasa berinti banyak. Sejak virus sulit untuk berkembang,
hasil tesnya sering (-). Namun cara ini memiliki kekurangan karena waktu
pemeriksaan yang lama dan biaya yang mahal.

b. Serologi
Pemeriksaan serologi ini direkomendasikan kepada orang yang mempunyai
gejala herpes genital rekuren tetapi dari hasil kultur virus negatif, sebagai konfirmasi
pada orang-orang yang terinfeksi dengan gejala- gejala herpes genital, menentukan
apakah pasangan seksual dari orang yang terdiagnosis herpes genital juga terinfeksi
dan orang yang mempunyai banyak pasangan sex dan untuk membedakan dengan
jenis infeksi menular sexual lainnya. Sample pada pemeriksaan serologi ini diambil
dari darah atau serum.

8. Pengobatan
a. Medis

 Bila ada gelembung pada daerah genital, termasuk yang akut dan membutuhkan
pengobatan segera. Pasien bisa diberikan Acyclovir selama 7-10 hari dengan dosis
2X1000 mg atau 5X200 mg.
 Sedangkan kasus herpes reaktivitasi bisa diberikan dengan dosis yang sama selama 5
hari.
 Sementara untuk valasiklovir dapat diberikan 2X1000 mg pada fase akut atau 2X500
mg
 IM-BOOST
b.Keperawatan

 Hindari menggaruk pada daerah yang terinfeksi


 Membersihkan lukanya dengan air garam dan menjaganya tetap kering.
 ODT (oxidant drainage therapy)
9. Pencegahan

a. Herpes Simplek:
o Pasien dan perawat dengan lesi aktif harus menutupi lesinya atau menghindari
individu yang rentan
o Pencegahan herpes neonatal :
a. Penularan infeksi HSV genetal selama kehami8lan lanjut dicegah dengan
menghindari kontak orogenetal dengan herpes genetal atau orofasial yang sudah
diketahui atau dicurigai
b. Ibu tanpa herpes genetal dapat melahirkan per vaginam
c. Bedah sesar dilakukan bila ibu memiliki herpes genetal yang aktif saat cukup
bulan
d. Terapi supresif dengan asiklovir oral selama kehamilan lanjut pada wanita
dengan riwayat herpes genetal rekuren masih kontroversial.

b. Herpes Zoster:
 Herpes zoster hanya dapat dicegah jika Anda tidak pernah memiliki cacar air, atau
jika memiliki kekebalan sangat baik terhadap virus cacar air.
 Pencegahan yang lebih aktif adalah dengan imunisasi cacar air
 Menurunkan risiko herpes zoster adalah dengan menerima vaksin herpes zoster.
 Tidak meminjam barang-barang pribadi pengidap (misalnya handuk atau pakaian).
I. PENUTUP

a.Kesimpulan

Penyakit herpes disebabkan oleh virus, yaitu virus Herpes Simpleks tipe 1 dan 2.
dimana akibat yang ditimbulkan berupa luka pada kulit, rasa nyeri, panas, dan lepuhan seperti
luka terbakar.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung,
memperkecil kemungkinan terjadinya penularan secara tidak langsung, tidak memakai benda
bersama-sama dengan penderita herpes, dan menghindari faktor pencetus.
Upaya pengobatan yang dilakukan yaitu dengan mengkonsumsi obat kumur anestetik,
mengkonsumsi vitamin C, dan memakai salep asiklovir.

b.Saran

Meskipun sampai saat ini belum diketahui adanya penyakit yang disebabkan oleh
virus Herpes, akan tetapi hendaknya kita selalu waspada terhadap virus Herpes, mengingat
virus ini sangat cepat menular, menyebabkan kematian, dan sampai saat ini belum ditemukan
vaksin yang bisa mencegah infeksi virus Herpes.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/39580178/ASKEP-HERPES-DAN-TINEA

http://www.indonesiaindonesia.com/f/11323-herpes-genitalis/

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.heal

thscout.com/ency/68/162/main.html

http://medicastore.com/penyakit/230/Herpes_Genitalis.html

Anda mungkin juga menyukai