Herpes
36
KULIT
Pengobatan biasanya menggunakan obat virus acyclovir dan obat simptomatik untuk mengurangi rasa sakit. HERPES SIMPLEKS Herpes jenis ini sering ditemui di kalangan muda. Penyebabnya adalah HSV1 dan HSV2. Bila seorang terinfeksi HSV, virus akan menetap di sarung ganglia seumur hidupnya. Rekurensi (kekambuhan) akan timbul pada keadaan daya tahan tubuh menurun. Penularan umumnya secara kontak langsung. Infeksi terjadi melalui penularan di selaput lendir atau kulit yang terluka. Setelah itu, virus berjalan ke ganglion sensoris sehingga terjadi fase laten. Adanya replikasi virus di ganglion sensoris menyebabkan timbul-
Obat antivirus herpes hanya mengurangi gejala dan tanda dari episode primer dan rekuren, tetapi tidak dapat melenyapkan virus laten.
Keterangan: Ruam merah pada dada dan punggung pengidap herpes zoster.
nya rekurensi. Infeksi rekuren dapat dipicu oleh bermacam stimulus, antara lain trauma, stress, fluktuasi hormon, immunosupresi, dan perubahan temperatur yang ekstrem. Ada dua jenis yang termasuk herpes simpleks: non-genitalis (cold sore/herpes labialis/ fever blister) dan genitalis. Non-genitalis biasanya memiliki gejala asimptomatis berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritem di daerah sekitar jari, hidung, dan mulut. Masa inkubasi 220 hari (rata-rata 6 hari) untuk infeksi primer. Jenis ini sebagian besar disebabkan oleh HSV1. Pada infeksi primer biasanya gejalanya lebih berat, lebih luas, dan lebih lama. Keadaan immunitas sangat menentukan perjalanan dan prognosa penyakit. Sementara, herpes simpleks genitalis umumnya menular lewat kontak seksual. Namun begitu, penularan nonseksual juga mungkin terjadi. Keban-
yakan penyebabnya adalah HSV2. Hanya sebanyak 30% yang disebabkan oleh HSV1. Ini dimungkinkan dengan adanya kontak orogenital. Kelainan kulit dapat berupa vesikel, dapat berkelompok, atau disertai dengan erosi. Pada pria, jenis ini biasanya didapati di sekitar genitalia dan perianal. Sementara pada wanita, di daerah genitalia luar, bilateral, kadang-kadang disertai duh tubuh. Pemeriksaan laboratorium dengan kultur virus, tes Tzank, dan tes serologi anti-HSV1 dan HSV2. Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa membunuh virus herpes. Obat antivirus herpes hanya mengurangi gejala dan tanda dari episode primer dan rekuren, tetapi tidak dapat melenyapkan virus laten, dan tidak dapat mempengaruhi risikorisiko yang mungkin terjadi.
Keterangan: Ruam merah pada bibir dan jari pengidap herpes simpleks.
dr. Devi Amelia, Sp.KK Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Pondok Indah
37