OLEH:
NAMA:
NIM:
CI LAHAN CI INSTITUTE
( ) ( )
TAHUN AKADEMI
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
Jawaban:
Herpes zoster (HZ) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh reaktivasi
virus varisela zoster (VVZ) yang laten berdiam terutama dalam sel neuronal dan
kadang-kadang di dalam sel satelit ganglion radiks dorsalis dan ganglion sensorik
saraf kranial menyebar ke dermatom atau jaringan saraf yang sesuai dengan segmen
yang dipersarafinya. (Pusponegoro, Nilasari, & Dkk, 2018
Herpes Zoster adalah penyakit yang di sebabkan oleh infeksi virus varisela-
zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang
terjadi setelah infeksi primer. (Djuanda, 1999). Herpes Zoster adalah jenis penyakit
kulit yang di sebabkan oleh virus varisela-zoster yang menetap laten di akar
saraf. (Ayu, 2015). Herpes Zoster Adalah radang kulit akut, mempunyai sifat khas
yaitu vesikel –vesikel yang tersusun bekelompok sepajang persarafan sensorik kulit
sesuai dermato. (Siregar, 2017).
Herpes Zoster adalah radang kulit akut dan setempat, terutama terjadi pada
orang tua yang khas ditandai adanya nyeri radikuler unilateral serta timbulnya lesi
vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal maupun
ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialis. Infeksi ini merupakan reaktivasi
virus varisela-zoster dari infeksi endogen yang telah menetap dalam bentuk laten
setelah infeksi primer oleh virus. (Harahap & Marwali, 2018)
2. Etiologi
Jawaban:
Penyebab dari Herpes Zoster ini secara umum adalah Virus Varicella zoster.
Varicella zoster adalah agens virus penyebab dari cacar air dan herpes zoster. Setelah
sembuh dari cacar air, virus Varicella tetap ada dalam tubuh dalam tahap laten seumur
hidup. Sebagai virus laten, Varicella tidak akan menunjukkan gejala apapun, tetapi
potensial untuk aktif kembali. Pada tahap reaktivitas, Varicella muncul sebagai Herpes
zoster yang sering disebut sebagai shingles. Virus varicella zoster terdiri dari kapsid
berbentuk ikosahedral dengan diameter 100 nm. Kapsid tersusun atas 162 sub unit
protein-virion yang lengkap dengan diameternya 150-200 nm, dan hanya virion yang
terselubung yang bersifat infeksius. Infeksiositas virus ini dengan cepat dihancurkan
oleh bahan organik, deterjen, enzim proteolitik, panas dan suasana Ph yang tinggi.
Masa inkubasinya 14-21 hari.
3. Manifestasi klinis ?
Jawaban:
Herpes zoster
Merangsang nosiseptor
Merangsang peningkatan titik
Vesikel
patokan suhu tubuh
berkelompok
Gejala lokal
Gejala sistemik Tonjolan kulit
<0,5 cm terisi
Nyeri/ rasa terbakar
air
Demam
Dx: Gangguan
Dx: Nyeri akut integritas kulit
Dx: Hipertermia
5. Deskripsi patofisiologi
Jawaban:
Virus yang menyebabkan herpes zoster ini adalah golongan varicella yang
mula-mula adalah penyebab dari cacar air atau varicella yang sudah tidak aktif atau
dorman dan kemudian diaktifkan lagi oleh tubuh. Herpes zoster disebabkan oleh virus
herpes yang sama dengan virus penyebab varisella.
Selama terjadinya infeksi varisela, VZV (varicella zoster virus) meninggalkan
lesi di kulit dan permukaan mukosa ke ujung serabut saraf sensorik. Kemudian secara
sentripetal virus ini dibawa melalui serabut saraf sensorik tersebut menuju ke ganglion
saraf sensorik. Dalam ganglion ini, virus memasuki masa laten dan di sini tidak
infeksius dan tidak mengadakan multiplikasi lagi, namun tidak berarti ia kehilangan
daya infeksinya. Meskipun setiap syaraf dapat terkena, tetapi syaraf torakal, lumbal
atau kranial agaknya paling sering terserang.
Bila daya tahan tubuh penderita mengalami penurunan, akan terjadi reaktivasi
virus. Virus mengalami multiplikasi dan menyebar di dalam ganglion. Ini
menyebabkan nekrosis pada saraf serta terjadi inflamasi yang berat, dan biasanya
disertai neuralgia yang hebat.
VZV (varicella zoster virus) yang infeksius ini mengikuti serabut saraf
sensorik sehingga terjadi neuritis. Neuritis ini berakhir pada ujung serabut saraf
sensorik di kulit dengan gambaran erupsi yang khas untuk erupsi herpes zoster. Virus
varicella yang dorman atau tidak aktif, akan diaktifkan lagi dan timbul vesikel-vesikel
meradang unilateral di sepanjang satu dermatom. Kulit di sekitarnya mengalami
edema dan perdarahan. Keadaan ini biasanya didahului atau disertai dengan rasa nyeri
hebat dan / atau disertai dengan rasa terbakar. Herpes zoster dapat berlangsung selama
kurang lebih tiga minggu. Rasa nyeri yang timbul sesudah serangan herpes disebut
neuralgie posterpetika dan biasanya berlangsung beberapa bulan, bahkan kadang-
kadang sampai beberapa tahun. Neuralgie posterpetika lebih sering dialami pasien
yang lanjut usia. Jika herpes zoster menyerang ke seluruh tubuh, paru-paru dan otak
maka mungkin akan terjadi suatu kefatalan. Penyebaran ini biasanya tampak pada
pasien menderita limfoma atau leukemia. Dengan demikian setiap pasien yang
menderita herpes zoster yang tersebar harus dievaluasi kemungkinan adanya factor
keganasan.
6. Tahapan / grade/ tingkatan penyakit
Jawaban:
a. Herpes Zoster Oftalmikus
Herpes zoster oftalmikus merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai
bagian ganglion gasseri yang menerima serabut saraf dari cabang ophtalmicus
saraf trigeminus (N.V), ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit. Infeksi
diawali dengan nyeri kulit pada satu sisi kepala dan wajah disertai gejala konstitusi
seperti lesu, demam ringan. Gejala prodromal berlangsug 1 sampai 4 hari sebelum
kelainan kulit timbul. Fotofobia, banyak kelar air mata, kelopak mata bengkak dan
sukar dibuka.
b. Herpes Zoster Fasialis
Herpes zoster fasialis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai bagian
ganglion gasseri yang menerima serabut saraf fasialis (N.VII), ditandai erupsi
herpetik unilateral pada kulit.
c. Herpes Zoster Brakialis
Herpes zoster brakialis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai
pleksus brakialis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
d. Herpes Zoster Torakalis
Herpes zoster torakalis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai
pleksus torakalis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
7. Pemeriksaan diasnostik
Jawaban:
b. Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody : digunakan untuk membedakan
d. Pemeriksaan histopatologi
f. Kultur virus
Jawaban:
- Methylpredisolone 4 mg 3x1
- Dexcetopropen 1 amp/8 j
- Ceftriaxone 1 gr/12j/iv
- Cetirizine 10 mg 1x1
Jawaban:
1. Data umum
Mengkaji tentang identitas klien meliputi : nama, umur, alamat, agama,
tanggal masuk RS, nomor rekam medis, diagnosa medis, dan bangsal.
2. Pengkajian 13 domain NANDA
a. Health promotion yaitu tentang kesehatan umum pasien meliputi, alasan
masuk rumah sakit, TTV, riwayat masa lalu, riwayat pengobatan,
kemampuan mengontrol kesehatan, faktor sosial ekonomi,dan pengobatan
sekarang
b. Nutrition meliputi antropometri (BB,TB,LK,LD,LILA,IMT), biochemical,
clinical, diet, energi, faktor penyebab masalah nutrisi, penelitian status
gizi, pola asupan cairan, cairan masuk, cairan keluar, balance cairan,
pemeriksaan abdomen
c. Elimination meliputi sistem urinary, sistem gastrrointestinal, dan Sistem
integument
d. Activity/rest meliputi istirahat/tidur, Aktivitas , dan Cardio responds,
Pulmonary respon.
e. Perception/cognition meliputi : orientasi/kognisi, sensasi/persepsi, dan
komunikasi.
f. Self perfection meliputi tentang self-concept/self-esteem (perasaan
cemas/takut, perasaan putus asa, keinginan untuk mencederai, adanya luka.
g. Role relationship meliputi peranan hubungan (status hubungan, orang
terdekat, perubahan konflik/peran, perubahan gaya hidup, interaksi dengan
orang lain
h. Sexuality meliputi tentang identitas seksual ( masalah/disfungsi seksual,
periode mestruasi, metode KB yang digunakan, pemeriksaan SADARI,
dan pemeriksaan papsmear
i. Coping/stress tolerance meliputi tentang coping respon ( rasa
sedih/takut/cemas, kemampuan mengatasi cemas, perilaku yang
menampakkan cemas)
j. Life principles meliputi nilai kepercayaan ( kegiatan keagamaan yang
diikuti, kemampuan untuk mengatasi, kegiatan kebudayaan, kemampuan
memecahkan masalah )
k. Safety/protection meliputi tentang alergi, penyakit autoimune, tanda
infeksi, gangguan thermoregulasi, dan gangguan resiko )
l. Comfort meliputi tentang kenyamanan/nyeri, rasa tidak nyaman
lainnya,dan gejala yang menyertai )
m. Growth/development meliputi tentang Pertumbuhan dan perkembangan
12. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul dan prioriatas diagnosa
DAFTAR PUSTAKA
Informan : Keluarga
B. Riwayat kesehatan
Keluhan utama : Klien masuk RS dengan keluhan bintik kemerahan pada paha kakan dan
terasa nyeri, dirasakan sejak 4 hari yang lalu
keluhan saat ini : Klien mengeluh lemah bintik kemerahan pada paha kakan dan terasa
nyeri, dirasakan sejak 4 hari yang lalu
tidak pernah opnama pernah opname dengan sakit : Hipertensi di RS : RS morowali
Pernah mendapat pengobatan : Tidak Ya , yaitu : obat penurun tekanan
BB sebelum sakit : 55 kg Pernah operasi : Tidak Ya : yaitu :
C. Keadaan umum :
Kesadaran : CM Somnolen Apatis Soporos Coma Coma
D. Kebutuhan Dasar
Rasa Nyaman/Nyeri
Suhu : 36,6 ° C Gelisah
Nyeri : Skala Nyeri : Gambaran Nyeri :
Lokasi Nyeri paha kanan Frekuensi Nyeri : hilang timbul Durasi : 3-5 menit
Tanda objektif : mengerutan muka menjaga area yang sakit
Respon emosional : menjaga area yang sakit
penyempitan fokus : ya
Cara mengatasi nyeri : mengipas area yang sakit
Lain-lain :
Masalah keperawatan :
nyeri hipertermia Hipotermia
Nutrisi Kebersihan Perorangan
- TB : 160 cm BB : 55 kg - Kebiasaan mandi : 2 x/hari
- Kebiasaan makan : 3x/hari - Cuci rambut : 2 x / minggu
teratur tidak teratur - Kebiasaan gosok gigi : 2 x/hari
- Keluhan saat ini : tidak ada - Kebersihan badan : bersih kotor
tidak nafsu makan mual muntah - Keadaan rambut : bersih kotor
sukar menelan sakit gigi stomatitis - Keadaan kulit kepala : bersih kotor
nyeri ulu hati/saluran cerna yang - Keadaan gigi dan mulut : bersih kotor
berhubungan dengan: - Keadaan kuku : pendek panjang bersih
Disembuhkan dengan : kotor
- Pembesaran tiroid : tidak ada - Keadaan vulva/perianal : bersih kotor
Hernia/massa :Tidak ada - Keluhan saat ini : eritema gatal-gatal luka
- Halitosis : Ya kondisi Gigi/Gusi : - Integritas kulit : jaringan parut kemerahan
ompong
laserasi ulserasi ekimosis lepuh drainase
- Penampilan lidah : Normal bising usus :
- Luka bakar : derajat/persen :
10 x/mnt
- Tanda lokasi dengan menggambar bentuk depan
- Makan per NGT/parenteral (infus)
dan belakang tubuh :
(Dimulai tgl : tidak jenis cairan :
dipasang di :
- Keadaan lukan :
- Porsi makananan yang dihabiskan :
1400 kkal - bersih kotor
- Makanan yang disukai : Nasi dan ikan - Lain-lain : ....
dan sayur
- Diet : tidak ada
- Lain-lain :
Masalah keperawatan : Masalah keperawatan :
ketidak seimbangan nutrisi :kurang dari Penurunan rawat diri, kebersihan
kebutuhan Gangguan integritas kulit
ketidak seimbangan nutrisi :lebih dari
kebutuhan
Cairan Aktivitas dan Latihan
- Kebiasaan minum : 1000 cc/hari, Jenis : - Aktivitas waktu luang : tidak ada
Air mineral - Aktivitas/hobby : Berkebun
- Turgor kulit : elastis tidak elastis - Kekuatan otot : 1 pada tangan kiri dan kaki kiri
- Mukosa mulut : kering lembab - tonus otot : lemah
- Konjungtiva : Ananemis sclera : tidak - Keluhan saat ini, gerak terbatas : tidak ya :
icteri Terjadi kelemahan pada tangan kiri dan kaki
- Distensi vena jugularis : tidak nyeri otot kaku otot lemah otot nyeri
- Minum per NGT : tidak ya, :cc/hari kelelahan, amputasi deformitas, kelainan
- Terpasang kateter urine : tidak, ya perokok :tidak batang/ hari : lamanya : tidak
- Lain-lain : ........
Masalah keperawatan : Masalah keperawatan :
Diare konstipasi Inkontinen disuria Bersihan jalan nafas tidak efektif intoleransi
urgensi aktivitas Pola nafas tak efektif, gangguan
Retensi urin inkontinensia urina pertukaran gas, Penurunan curah jantung,
keseringan Gangguan perfusi jaringan
Tidur & Istrahat Pencegahan Terhadap Bahaya
- Kebiasaan tidur : malam siang - Refleks : t.a.k kelumpuhan
- Lama tidur : malam : 6 jam siang: 2 - Penglihatam : t.a.k masalah :rabun
jam - Pendengaran : t.a.k masalah: ...............
- Kesulitan tidur : tidak - Penciuman : t.a.k masalah : ........
- ya,dipengaruhi oleh faktor : tidak ada - Perabaan : t.a.k masalah : ...........
- Lain-lain : ..... - Lain-lain : ....................
Masalah keperawatan : Masalah keperawatan :
Gangguan pola tidur Resiko injury Risiko
trauma fisik
Gangguan persepsi sensorik
Neurosensori Keamanan
- Rasa ingin pingsan/pusing : tidak - Allergi/sensivitas : tidak ada reaksi :-
ya - Perubahan sistem imun sebelumnya: penyebab :
- Stroke (gejala sisa) : kelumpuhan pada tidak ada
tangan kiri dan kaki kanan - Riwayat penyakit hubungan seksual:
- Kejang : tidak ya Tipe: .... - Perilaku resiko tinggi : tidak ada
Aura : - frekuensi : - - Transfusi darah/jumlah: Tidak
Status postikal : - - kapan:
cara mengontrol : - Gambaran reaksi tidak ada
- Status mental : terorientasi/disorientasi : Riwayat cedera kecelakaan : tidak
waktu : Tempat : ............. Orang : ......... - Fraktur/dislokasi : tidak
- Kesadaran : mengantuk letargi - Artritis/sendi tak stabil:-
stupor koma kooperatif - Masalah punggung: Normal
delusi halusinasi afek : - Perubahan pada tahi lalat: tidak ada
- Pembesaran nodus: tidak ada
gambarkan : ...............
- Kekuatan umum : Normal
- Memori saat ini : Baik
- Cara berjalan : Normal
- yang lalu : Baik
- ROM : baik .
- Kaca mata : tidak, lensa kontak :tidak
- Hasil kultur,pemeriksaan sistem imun : tidak ada
- Alat bantu dengar : tidak ya,
di : .......
- Ukuran/refraksi pupil :ka/ki : Normal
- Facial drop : tidak ya. Kaku kuduk
tidak ya
- Genggaman tangan/lepas: normal
Ka/Ki : mati rasa
- Normal postur : Kelumpuhan pada
tangan kiri dan kaki kanan
- Koordinasi : tidak terkordinasi refleks
patella Ka/Ki:Baik pada kaki kiri
- Refleks tendon dalam bisep/trisep :
kurang baik
- Kernig sign: tidak ya Babinski :
tidak ya
- Chaddock : tidak ya Brudinsky:
tidak ya
Masalah keperawatan : Masalah keperawatan :
Gangguan perfusi cerebral Risiko injuri Risti perluasan infeksi
Seksualitas
- Aktif melakukan hubungan seksual : Pria :
tidak ya - Rabas penis : Tidak ada gangguan prostat : tidak
G. Data genogram :
KELUARGA
Genogram :
? ? ? ?
? ?
72 45 41
56
Keterangan:
= laki-laki
= Perempuan
= Meninggal dunia
= garis keturunan
? =usia tidak diketahui
= tinggal serumah
= klien
H. Masalah keperawatan :
a. Nyeri akut b/d agen pencederaan
kulit
ANALISA DATA
P: saat disentuh
Dx: Nyeri Akut
Q: nyeri hilang timbul
seperti terbakar
R: Paha kanan
S: skala 5
aktifitas
Ds: Klien mengatakan Reaksi virus varisella zosterdi Kerusakan
dalam ganglia posterior saraf
kemerahan pada paha kanan integritas kulit/
tepi
dan nampak berair jaringan
herpes zoster
Do: nampak adanya
kemerahan pada paha kanan, vesikel-vesikel meradang
unilateral di sepanjang kulit
nampak adanya vesikel berisi
cairan vesikel bisa berubah menjadi
keruh, pustule
TTV:
Td: 120/80 mmHg Dx: Gangguan integritas
kulit/jaringan
S: 36.60C
R: 22 x/m
N: 88 x/m
NRM: Ruangan:
10:40
anjuran dokter - Monitor karakteristik luka
- Memasang balutan sesuai - Monitor tanda-tanda
jenis luka infeksi
H: luka nampak di beri Terapeutik:
balutan yang sesuai dengan - Bersihkan dengan cairan
Terapeutik
10:15
- Mempertimbangkan
penggunaan infus kontinu,
atau bolus oploid untuk
mempertahankan kadar dalam
serum
H: klien telah app infus
10:40
anjuran dokter
- Memasang balutan sesuai
jenis luka
H: luka nampak di beri
balutan yang sesuai dengan