Anda di halaman 1dari 5

Kesadaran Berbangsa dan

Bernegara dan Penegakan Hak -


Hak Bangsa

Chapter 9 Page 453 -460


Presented by: Arwen, Gowin, Hazel
Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Piagam PBB adalah hukum dasar yang mengikat anggotanya untuk turut serta dalam
menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Dalam Piagam PBB, terkandung nilai-nilai
luhur yang berupaya menciptakan keadaan yang stabil dan sejahtera. Piagam PBB
mewajibkan setiap bangsa menjalin kerja sama baik dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, dan budaya sebagai wujud penghargaan terhadap asas-asas persamaan hak dan
pengakuan kedaulatan tiap-tiap bangsa. Hal ini akan menekan keinginan satu bangsa
menguasai bangsa lain. Hubungan kerja sama ini juga dimaksudkan agar negara-
negara dapat hidup berdampingan dan memecahkan persoalan-persoalan internasional
bersama-sama tanpa ada satu negara yang merasa dirugikan. Dalam permasalahan
ekonomi atau yang berkaitan dengan isu kemanusiaan, anggota PBB wajib
mengerahkan bantuannya untuk membantu negara anggota sebagai wujud kepedulian
dan kekeluargaan.
Pembentukan Perangkat Kenegaraan

Setelah itu, pada 2 September 1945, dibentuk kabinet presidensial


Republik Indonesia yang pertama. Akan tetapi, belum genap tiga bulan,
terjadi pergantian kabinet, yaitu kabinet RI yang kedua dengan Syahrir
menjabat sebagai perdana menteri. Kabiner yang juga sering disebut
dengan Kabinet Syahrir I ini menjadi penanda berubahnya sistem
presidensial menjadi sistem parlementer. Akibatnya, menteri-menteri
tidak lagi menjadi pembantu presiden. Menteri-menteri juga bukan
bertanggung jawab kepada presiden, melainkan kepada
KNIPDemikianlah, Republik Indonesia telah terbentuk dan
terlegitimasi sebagai wujud sebuah integrasi awal dari keseluruhan
wilayah, penduduk, dan pemerintahan. Integrasi nasional bag seluruh
bangia merupakan hasrat dan kesadaran untuk bersaru sebagai suatu
bangsa.
Pembentukan Badan Keamanan
Rakyat
Untuk masalah pertahanan negara, dibentuklah Badan
Keamananan Rakyat (BKR) yang ditetapkan sebagai bagian
dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP).
Pembentukan BKR yang bukan tentara ini dimaksudkan untuk
menghindarkan rasa permusuhan dari kekuatan asing yang
pada waktu itu ada di Indonesia. Di dalam BKR terhimpun
para bekas anggota Peta, Heiho, Keisatsu Tai (polisi)
Seinendan, dan Keibondan. Selain itu, terdapat pula laskar-
laskar pemuda yang telah dibentuk sejak proklamasi 17
Agustus 1945. Laskar-laskar tersebut di antaranya Angkatan
Pemuda Indonesia (API), Pemuda Republik Indonesia di
Aceh, Andalas (Sumatera Utara dan Sumatera Barat),
Hisbullah, Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS), dan
Pemuda Indonesia Maluku (PIM).
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai