Anda di halaman 1dari 26

Sejarah Perkembangan dan

Dasar Teoritis Tes Wartegg

Tes Proyektif B
Kelompok 10 B

OK. M. Syafiq Al Falah


201301150
Arcila Dear Diva
201301151
Faradiba Tamara
201301152
Fernando P Situmorang 201301153
Nadya Artha Banapsya 201301154
Angie Br. Siahaan
201301155
Angie Br. Siahaan
(201301155)
DEFINISI
Drawing-Completion Test, atau juga dikenal sebagai Test Wartegg, adalah
sebuah tes dengan teknik menginvestigasi kepribadian menggunakan
gambar-gambar yang ditunjukkan menggunakan sebuah alat.
SEJARAH SINGKAT
• Tes Wartegg dikembangkan pada tahun 1920 dan 1930-an.
• Test ini berasal dari teori gestalt psychology yang dikembangkan di University of
Leipzeig di bawah pengaruh F. Krueger dan F. Sander.
• Psikologi Gestalt dikembangkan dari Teori Psikoanalisa, yang menekankan bahwa
manusia dibentuk oleh pengalaman masa lalu yang tidak bisa lepas dari dirinya saat ini.
• Untuk mendukung prinsip ini dengan bukti eksperimen, Sander menciptakan sebuah
teknik yang ia sebut sebagai Phantasie Test.
• Keberhasilan Sender mendorong Dr. Ehrig Wartegg untuk melanjutkan penelitian tersebut
dan akhirnya menemukan Test Wartegg atau DCT (Drawing Completion Test) atau WZT
(Wartegg Zeichen Test) yang dipakai sekarang ini.
Fernando P Situmorang
(201301153)
FUNGSI
Tujuan utama dari teknik ini adalah untuk evaluasi struktur
kepribadian yang dilihat dari “basic functions”, yaitu
emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol, reality-functions,
yang terdapat pada semua manusia dengan intensitas dan
antar hubungan yang berbeda.
1.Emotion
• Open (Extraversion)
• Seclusive (Introversion)

2.Imagination
• Combining
• Creative

Profil
Kepribadian 3.Intellect
• Practical
• Speculative

4.Activity
• Dynamic
• Controlled
Nadya Artha Banapsya
(201301154)
Administrasi Tes
• Tes ini cocok untuk disajikan secara kelompok maupun secara individual.
• Dalam tes klasikal harus dihindarkan kemungkinan bahwa testee meniru gambar
orang lain.
• Sebagai alas kertas gambar haruslah digunakan selembar kertas keras yang agak tebal
dan jangan meletakkan kertas tes langsung di atas meja atau di atas taplak meja.
• Pensil yang digunakan tidak boleh yang terlalu keras atau terlalu lunak, terlalu
runcing atau terlalu tumpul.
• Di samping pensil yang digunakan untuk menggambar, harus pula disediakan karet
penghapus.
Administrasi Tes
A. Persiapan Tes
• Kesiapan Fisik & Psikis
• Suasana lingkungan: Pencahayaan & Sirkulasi Udara
• Hindari stimulus yang mengganggu hasil tes, misal: gambar, lukisan, TV,
radio
Administrasi Tes
B. Materi/bahan-bahan tes grafis
• Lembar tes Wartegg
• Pensil HB (agar tekanan garis dapat terlihat jelas)
• Penghapus (sesuaikan dengan tujuan pemeriksaan, karena pada kebanyakan sumber tidak
memperbolehkan menggunakan penghapus)
• Kertas karton tipis untuk alas menggambar (Menggambar tidak langsung pada meja kayu)
• Logam atau meja bertaplak, agar bisa dilihat kuat lemahnya tekanan garis gambar yang
dibuat).
Administrasi Tes
C. Waktu Penyajian Tes Grafis
• Tes ini adalah tes “work limit”, tetapi waktu testee pada saat menggambar harus dicatat.
• Selain itu, tester perlu melakukan observasi misalnya terhadap hapusan, komentar-komentar
testee, apakah testee membuat sketsa terlebih dahulu, dan sebagainya.
• Terkadang dalam tes klasikal, testee tidak diperkenankan menggunakan penghapus, selain itu
waktu pengerjaan pun dibatasi (time limit) yaitu 15 menit.
Arcila Dear Diva
(201301151)
Administrasi Tes
D. Pelaksanaan Tes Grafis
• Berikan •lembar tes dalam posisi yang tepat, yaitu bagian identitas diatas, sedangkan
lembar tes Wartegg yang akan digambar di bagian bawahnya.
• Kemudian mintalah testee untuk memulai gambar pada 8 tanda yang ada di masing-
masing kotak.
• Waktu untuk menggambar tidak terbatas.
• Tergantung pada sikap, pendidikan, dan usia testee, dapat diberikan reassurance lagi.
Administrasi Tes
D. Pelaksanaan Tes Grafis
• Setelah testee selesai menggambar, mintalah ia untuk memberi judul pada gambar yang
telah dibuat pada bagian yang putih. Setelah itu,mintalah subjek untuk menuliskan tanda
berikut ini di samping judul :
• Tuliskan huruf M di samping judul gambar yang menurut Saudara paling mudah
diselesaikan.
• Tuliskan huruf S di samping judul gambar yang menurut Saudara paling sukar diselesaikan.
• Tuliskan tanda + di samping judul gambar yang paling Saudara sukai.
• Tuliskan tanda – di samping judul gambar yang paling tidak Saudara sukai.
Instruksi Tes
“Pada kertas ini Anda lihat delapan buah segiempat. Setiap segi empat berisi suatu tanda kecil.
Tanda-tanda itu tidak memiliki arti khusus, tapi sekedar merupakan bagian dari gambar yang
harus Anda buat di dalam masing-masing segiempat.
Anda boleh menggambar apa saja yang Anda inginkan dan Anda boleh mulai dari tanda mana
saja yang paling Anda sukai. Anda tidak perlu mengikuti urutan seperti susunan segiempat itu,
tapi saya ingin Anda memberi nomor setiap gambar sesuai dengan urutan sewaktu Anda
membuatnya.
Anda boleh bekerja selama yang Anda inginkan dan Anda boleh menggunakan penghapus, tapi
jangan memutar posisi kertas Anda. Bagian ini, (tester menunjuk pada bagian kertas yang putih
dan kosong) harus berada di sebelah bawah.”
Stimulus-Drawing Relation
Stimulus-Drawing Relation
• The dot : aspek yang diukur mengenai penghargaan terhadap diri dan
konsentrasi.
• The wavy line : Aspek yang diukur mengenai tingkat emosional dan hubungan
dengan lingkungan.
• The three vertical regularly increasing lines : Aspek yang diukur mengenai
tingkat percaya diri pada kondisi aktual dan di masa depan.
• The black square : Aspek yang diukur mengenai imajinasi dan rasa takut.
Stimulus-Drawing Relation
• The two opposed slanting lines : Aspek yang diukur mengenai daya hidup dan
dinamika.
• The horizontal and vertical lines : Aspek yang diukur mengenai kemampuan
bernalar dan daya berpikir.
• The dotted half-circle : Aspek yang diukur mengenai erotisme dan seksualitas.
• The broadly curved line : Aspek yang diukur mengenai keterikatan terhadap
aturan, moral, mental, emosional, dan hubungan sosial.
OK. M. Syafiq Al Falah
(201301150)
Validitas

Validitas tes dapat didefinisikan sebagai Dalam suatu penelitian ini telah
sejauh mana suatu tes mengukur apa dilakukan uji validitas pada tes
yang seharusnya diukur. Sebuah tes proyeksi gambar berstimulus The
dapat reliable tanpa harus valid, tetapi Doodle Test dengan menggunakan
tidak sebaliknya (Groth, 2003). teknik korelasi product moment
dengan skor WDCT.
Reliabilitas

Dalam suatu penelitian yang dilakukan Dalam hasil penelitian Soilevuo dan Cato
(2011) mengenai “Wartegg Zeichen Test: A
pada tes Wartegg, dilakukan uji
Literature Overview and a Meta-Analysis
reliabilitas terhadap tes tersebut yang
of Reliability and Validity” menyebutkan
menunjukkan bahwa tes Wartegg
bahwa meski tes Wartegg memiliki
terbilang reliabel, dimana nilai
beberapa kekurangan ataupun kelemahan,
koefisiensi yang diperoleh menunjukkan
validitas dan reliabilitas pada tes ini tidak
nilai koefisiensi > 0.8 (Suhapti, 1989). buruk.
Faradiba Tamara
(201301152)
Kelebihan dan Kekurangan Test wartegg
Kelebihan Kekurangan

• Praktis dan tidak mengeluarkan biaya • Memiliki bias budaya yang tinggi
bahan yang mahal
• Tidak dapat memberikan diagnosis medis
• Dapat dilakukan secara individual atau atau psikologis secara spesifik
klasikal
• Memakan waktu dan biaya yang cukup
• Dapat dinilai secara kuantitatif maupun besar untuk melakukan evaluasi terhadap
kualitatif hasilnya.

• Tes Wartegg tidak dapat dimanipulasi


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai