Berpikir keluar dari kotak berarti berpikir di luar kewajaran. Jika kebanyakan orang
berpendapat bahwa magicom hanya untuk memasak nasi, maka memasak nasi
menggunakan magicom itu wajar. Apabila ada sebagian orang yang menggunakan
magicom untuk memasak mi instan, maka orang itu dianggap tidak wajar bagai
beberapa orang bahkan dianggap jorok. Namun sebagian pula menganggap orang
tersebut merupakan orang yang kreatif.
Ketika menjumpai masalah, orang yang memiliki pola pikir functional fixedness
tidak dapat memberdayakan benda-benda di sekitarnya untuk memecahkannya. Ia
tidak sanggup memecahkan masalah lantaran ia berpaku pada nama benda-benda di
sekitarnya. Menurutnya, sikat gigi hanya berfungsi untuk menyikat gigi, tidak kurang
dan tidak lebih. Ia tidak dapat digunakan untuk memecahkan masalahn yang tidak
berkaitan dengan gigi. Sama halnya dengan sikat gigi, ia pun menyikapi gunting kuku
demikian. Menurutnya, satu-satunya fungsi gunting kuku ya untuk memotong kuku.
Ia tidak boleh digunakan untuk melakukan hal lainnya..
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi pribadi yang lebih kreatif,
individu perlu membuang pola pikir functional fixedness. Caranya dengan berpikir
dialektis dimana individu menganggap segala sesuatu berhubungan dengan lainnya.
Fungsinya tidak terbatas hanya pada satu hal saja. Ketika individu berpikir dialektis,
ia menganggap fungsi benda di sekitarnya bisa berubah-ubah sesuai dengan situasi
dan kondisi. Tidak ada fungsi yang kekal alias absolut.
Sumber: Psychologytoday.com