2
3
4
Penelitian Kuantitatif
Menekankan hipotesis jadi yang
dirumuskan sebelumnya.
Menekankan definisi operasional
yang dirumuskan sebelumnya.
Data diubah menjadi skor numerik.
Menekankan pengukuran dan
penyempurnaan keajegan skor yang
diperoleh dari instrumen.
Pengukuran validitas melalui
Penelitian Kualitatif
Menekankan hipotesis yang
berkembang dalam pelaksanaan
penelitian.
Menekankan definisi dalam konteks
atau perkembangan penelitian.
Menekankan deskripsi naratif.
Menekankan pada asumsi bahwa
keajegan inferensi cukup kuat.
Pengukuran validitas melalui cek
6
7
8
9
1
0
1
1
Metodologi-metodologi
Perbedaan
Penelitian
Persamaan
dan
Kualitatif
Deskriptif
1. Sintetik/ holistik
2. Heuristik
3. Kontrol (lemah)
Eksperimental
Analitik/konstituen
Deduktif
Kontrol (kuat)
Beberapa Perbedaan
Eksperimental
a.
Dalam
Penelitian
Kualitatif,
Deskriptif,
dan
Penelitian deskriptif dapat bersifat heuristik atau deduktif. Tipe atau kategori
penelitian ini mengacu pada penelitian yang menggunakan data-data yang
telah ada atau sebagai penelitian non-eksperimen dengan hipotesis yang
telah dibentuk sebelumnya. Studi deskriptif dapat menjelaskan aspek
pemerolehan bahasa kedua dari sudut pandang yang lebih sintektik atau
dapat berfokus pada deskripsi mengenai sebuah konstituen tertentu di
dalam proses, contohnya pemerolehan struktur bahasa tertentu atau
perilaku tertentu terhadap pembelajaran bahasa yang berbeda dengan
lainnya. Studi deskriptif beranjak dari sebuah pertanyaan umum mengenai
sebuah fenomena yang sedang dikaji atau dengan menggunakan pertanyaan
dan fokus yang lebih spesifik.
b.
Perbedaan dari kedua penelitian ini yang sama pentingnya adalah dalam
penelitian deskriptif, tidak ada manipulasi pada fenomena kebahasaan yang
berlangsung, sedangkan dalam penelitian eksperimental, manipulasi dan
kontrol merupakan parameter penting untuk validitas internal dan eksternal.
Penelitian Kualitatif
Pada dasarnya, bahasa itu sendiri dapat menjadi sebuah variabel. Penelitian
tipe ini adalah untuk menjelaskan apa yang terjadi dan bagaimana
maknanya menjadi pelaku di dalam aktivitas pemerolehan bahasa. Bukanlah
sesederhana seperti menanyakan pendapat pembelajar, dikarenakan
pembelajar dan peneliti biasanya menggunakan bahasa yang berbeda.
Bahasa yang digunakan oleh pembelajar untuk menggambarkan
pengalaman mereka juga belum sempurna. Para peneliti harus menduga,
menarik kesimpulan atau memperhitungkan hal-hal yang lebih luas lagi agar
dapat menghasilkan sebuah deskripsi yang akurat.
Data pada penelitian kualitatif merupakan data mentah yang belum pernah
dikumpulkan sebelumnya. Begitu data dikumpulkan, maka peneliti harus
menyaring data.
Penelitian Deskriptif
Ada dua macam penelitian deskriptif yang dapat digunakan untuk meneliti
pemerolehan bahasa kedua:
Metode-metode yang akan dibahas kali ini dibatasi pada beberapa jenis
prosedur yang berhubungan dengan desain pertanyaan dalam penelitian
deskriptif.
Tes
Observasi
Contoh: studi kasus yang bersifat deskriptif dari dua orang pembelajar
bahasa dapat dijadikan patokan pemerolehan bahasa kedua pada populasi
yang lebih luas yang memiliki kesamaan latar belakang bahasa, usia, atau
tingkat pendidikan
kedua.
antara
seperti
kondisi