2023
PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA
• Memiliki integritas keuangan, reputasi bisnis yang baik, dan kecakapan profesi
KEGIATAN USAHA PIALANG BERJANGKA
• Merupakan Anggota Bursa Berjangka dan mendapatkan izin Usaha sebagai Pialang
Berjangka
• Pelaksanaan Kegiatan dilakukan oleh orang perseorangan yang telah memperoleh izin
Wakil Pialang Berjangka (WPB) dari Bappebti
• WPB wajib memiliki perjanjian kerja dengan Pialang Berjangka yang bersangkutan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang ketenagakerjaan.
• WPB yang berkedudukan sebagai pengurus atau berada pada jajaran manajemen Pialang
Berjangka baik di kantor pusat atau kantor cabang wajib berstatus sebagai pegawai tetap.
• Hanya WPB yang berwenang berhubungan langsung dengan calon Nasabah atau
Nasabah untuk proses penerimaan Nasabah dan pelaksanaan transaksi
PENGENDALI PERUSAHAAN PIALANG
BERJANGKA
Orang perseorangan, badan hukum atau kelompok usaha yang meliputi :
Pemegang saham Pengendali;
Pemilik Manfaat (Beneficial Owner);
Anggota dewan komisaris;
Anggota direksi;
Pejabat eksekutif perusahaan; dan
Pengendali lainnya
Mengendalikan
IZIN USAHA SEBAGAI PIALANG BERJANGKA
Hanya dapat diberikan kepada perseroan terbatas yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki akta pendirian perseroan terbatas yang telah disahkan oleh Menkumham;
b. memiliki daftar nama calon anggota direksi, anggota dewan komisaris, pemegang saham, Pengendali
dan/atau Beneficial Owner perusahaan yang telah mendapat rekomendasi dari Bursa Berjangka
c. memiliki NPWP perseroan terbatas dan NPWP masing-masing calon pemegang saham Pengendali,
dewan komisaris, direksi, dan Beneficial Owner;
d. memiliki neraca awal perseroan terbatas yang telah diaudit oleh Akuntan Publik;
e. memiliki bukti keanggotaan pada Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka dan telah melakukan
penyetoran dana kompensasi ke Bursa Berjangka ;
f. memiliki modal disetor :
Minimum 2,5 Milyar (untuk penanaman modal DN); atau
Minimum 5 Milyar (untuk penanaman modal asing patungan)
g. memiliki Modal Bersih Disesuaikan (MBD) yang ditetapkan oleh Bappebti;
h. memiliki rekening terpisah pada bank penyimpan margin yang disetujui oleh Bappebti;
IZIN USAHA SEBAGAI PIALANG BERJANGKA (2)
i. memiliki WPB paling sedikit 3 orang yang salah seorang diantaranya berkedudukan sebagai direktur;
j. memiliki 1 (satu) direktur kepatuhan yang tidak berkedudukan sebagai WPB;
l. memiliki akses saluran data langsung dengan Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka;
m. memiliki divisi khusus pengembangan transaksi multilateral;
n. memiliki divisi atau unit khusus yang berfungsi menangani pelayanan penanganan pengaduan Nasabah dan
mengawasi kepatuhan;
o. memiliki unit yang berfungsi untuk menyelenggarakan pelatihan mengenai Perdagangan Berjangka kepada calon
Nasabah;
p. memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan Pialang Berjangka;
dan
q. memiliki rencana usaha 3 (tiga) tahun
Setiap Badan Usaha Yang Telah Mendapatkan Izin Usaha Sebagai Pialang Berjangka WAJIB Menjadi
Anggota Asosiasi Industri Perdagangan Berjangka
PROSES PERSETUJUAN PIALANG BERJANGKA
DI BAPPEBTI (1)
1. Pembukaan Kantor Cabang Pialang Berjangka
• Persyaratan :
a. memiliki laporan hasil rapat direksi dan dewan komisaris yang menyatakan rencana pembukaan kantor
cabang;
b. memiliki ekuitas paling sedikit sebesar :
a. Rp. 1 M (untuk Pialang Berjangka) atau
b. Rp. 20 M (untuk Pialang Berjangka Peserta SPA)
c. melakukan penambahan modal disetor sebesar :
a. Rp 250 juta untuk setiap pembukaan 1 kantor cabang (untuk Pialang Berjangka )
b. Rp 5 M untuk setiap pembukaan 1 kantor cabang (untuk Pialang Berjangka peserta SPA )
d. memiliki akses saluran data langsung dengan kantor pusat dan Bursa Berjangka (untuk Pialang Berjangka )
atau Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif (untuk Pialang Berjangka peserta SPA )
e. memiliki divisi khusus pengembangan transaksi multilateral;
f. memiliki divisi atau unit khusus yang berfungsi menangani pelayanan penanganan pengaduan Nasabah
dan mengawasi kepatuhan;
g. memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan Pialang
Berjangka;
h. memiliki rencana usaha 3 (tiga) tahun yang mencakup susunan organisasi, tata kerja, fasilitas komunikasi,
sistem pengawasan internal, rencana operasi dan pengelolaan transaksi, proyeksi keuangan, program
pelatihan dan pelayanan pengaduan; dan
i. memiliki WPB yang akan ditempatkan pada kantor cabang paling sedikit 3 (tiga) orang yang salah satunya
menjadi kepala kantor
PROSES PERSETUJUAN PIALANG BERJANGKA
DI BAPPEBTI (2)
2. Persetujuan sebagai Peserta SPA
• Persyaratan :
a.menjadi Anggota Bursa Berjangka dan Anggota Lembaga Kliring Berjangka;
b.memiliki modal disetor paling sedikit Rp 25 milyar;
c.memiliki sarana dan menggunakan sistem yang mendukung perdagangan secara teratur, wajar,
efisien, efektif, dan transparan;
d.memperoleh rekomendasi dari Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka; dan
e.Direksi, Dewan Komisaris, dan pemegang saham, serta Pengendali calon Peserta SPA wajib lulus
uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) dari masing-masing Bursa Berjangka dan
Bappebti.
f. mempertahankan ekuitas paling sedikit sebesar Rp 20 milyar
PROSES PERSETUJUAN PIALANG BERJANGKA
DI BAPPEBTI (3)
3. Persetujuan Penyaluran Amanat LN
persyaratan :
a. Merupakan Anggota Lembaga Kliring Berjangka
b. memiliki Kerjasama dengan Pialang Berjangka Luar Negeri yang telah menjadi anggota Kliring Berjangka LN
c. Menyetorkan Dana Jaminan sebesar Rp 500 jt ke rekening terpisah Lembaga Kliring Berjangka pada Bank Penyimpan
Margin
d. Menggunakan Bank Penyimpan Margin yang menyediakan fasilitas penyetoran secara online selama jam
perdagangan dengan Bank yang dipergunakan oleh Pialang Berjangka LN
e. Memiliki minimal 1 Wakil Pialang Berjangka yang menguasai/mengerti PTT Bursa Berjangka dan Kontrak Berjangka
LN yang diperdagangkan
f. Menggunakan Sistem penyaluran amanat nasabah ke Bursa Berjangka Luar Negeri yang disediakan oleh Bursa
Berjangka DN yang online dengan Lembaga Kliring Berjangka DN
Pialang Berjangka wajib membuat dan menyampaikan laporan keuangan harian, bulanan,
triwulanan dan tahunan kepada Kepala Bappebti. Laporan keuangan harian, bulanan, triwulanan
wajib disampaikan secara elektronik dan mulai diberlakukan efektif tanggal 1 April 2014,
sementara Laporan keuangan tahunan wajib disampaikan dalam bentuk tertulis (hard copy).
a. Laporan Keuangan Harian wajib disampaikan kepada Kepala Bappebti paling lambat pukul
14.00 WIB pada hari kerja berikutnya. Laporan Keuangan Harian meliputi Laporan Rekening
Terpisah Pialang Berjangka untuk Transaksi Dalam Negeri Laporan Rekening Terpisah Pialang
Berjangka untuk Transaksi Luar Negeri dan Catatan Mutasi Buku Bank Rekening Terpisah
b. Laporan Keuangan Bulanan wajib disampaikan kepada Kepala Bappebti paling lambat 7 hari
setelah tanggal periode pelaporan berakhir. Laporan Keuangan Bulanan meliputi Laporan
Posisi Keuangan Laporan Laba/Rugi Komprehensif ,Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus
Kas, Laporan Modal Bersih Disesuaikan, Laporan Rekening Terpisah Pialang Berjangka untuk
Transaksi Dalam Negeri, Laporan Rekening Terpisah Pialang Berjangka untuk Transaksi Luar
Negeri dan Laporan Utang Subordinasi
KEWAJIBAN PELAPORAN KEUANGAN PIALANG BERJANGKA (2)
c. Laporan Keuangan Triwulan wajib disampaikan kepada Kepala Bappebti paling lambat 45 hari
setelah tanggal periode pelaporan berakhir. Laporan Keuangan Triwulan meliputi Laporan
Posisi Keuangan Laporan Laba/Rugi Komprehensif ,Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus
Kas, Laporan Modal Bersih Disesuaikan, Laporan Rekening Terpisah Pialang Berjangka untuk
Transaksi Dalam Negeri, Laporan Rekening Terpisah Pialang Berjangka untuk Transaksi Luar
Negeri dan Laporan Utang Subordinasi
d. Laporan Keuangan Tahunan wajib diaudit oleh Akuntan Publik yang menjadi anggota Ikatan
Akuntan Indonesia dan Institut Akuntan Publik Indonesia yang masih aktif dan disampaikan
kepada Kepala Bappebti paling lambat 90 hari setelah berakhirnya tahun laporan. Laporan
Keuangan Tahunan meliputi Surat Pengantar Laporan Keuangan, Laporan Posisi Keuangan,
Laporan Laba/Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, serta
dilengkapi dengan Catatan Atas Laporan Keuangan.
REKENING TERPISAH (Segregated Account) PIALANG BERJANGKA (1)
Rekening Terpisah wajib dikelola oleh Pialang Berjangka yang digunakan sebagai pembayaran komisi, biaya
transaksi, kliring dan denda keterlambatan dalam memenuhi kewajiban atas perintah tertulis dari Nasabah.
Pialang Berjangka hanya dapat memiliki 1 (satu) Rekening Terpisah dalam masing-masing Bank Penyimpan untuk
masing-masing mata uang sebagai berikut:.
a. Rupiah (IDR); g. Hong Kong Dollar (HKD);
b. USA Dollar (USD); h. Chinese Yuan (CNY);
c. Euro (EUR); i. Korea Won (KRW);
d. Poundsterling (GBP); j. Malaysian Ringgit (MYR);
e. Japanese Yen (JPY); k. Thailand Bath (THB); dan/atau
f. Singapore Dollar (SGD); l. Australian Dollar (AUD).
Pembukaan Rekening Terpisah hanya dapat dilakukan oleh Pengurus Perusahaan Pialang Berjangka yang memiliki
kewenangan sesuai dengan Akta Pendirian Perusahaan.
Pialang Berjangka dapat membuka Rekening Terpisah yang baru di Bank Penyimpan lain dengan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Kepala Bappebti.
LARANGAN BAGI PIALANG BERJANGKA
a. mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (bukan WNI) untuk berhubungan langsung dengan calon Nasabah atau Nasabah
untuk pelaksanaan transaksi Kontrak Berjangka;
b. mencari calon Nasabah dengan dalih iklan lowongan pekerjaan;
c. menerima setoran dana Margin awal Nasabah secara tunai;
d. menerima setoran Margin untuk suatu rekening Nasabah yg pengirimnya tidak sama identitasnya dengan identitas
Nasabah tersebut yang tertera dalam dokumen Perjanjian Pemberian Amanat;
e. memberi pinjaman dana untuk Margin Nasabah;
f. menyerahkan kode akses transaksi Nasabah (Personal Access Password) kepada pihak lain selain Nasabah;
g. menugaskan tenaga penyelesaian transaksi (settlement) merangkap sebagai tenaga pelaksana transaksi (dealing)
dan/atau sebaliknya;
h. melakukan pembayaran secara tunai dalam hal Nasabah menarik dananya (withdrawal);
i. memindahbukukan dana Nasabah dari Rekening Terpisah Pialang Berjangka ke rekening yang nama dan nomornya
tidak sesuai dengan nama dan nomor Rekening Bank Nasabah untuk Penarikan sebagaimana tercantum dalam
dokumen Aplikasi Pembukaan Rekening Transaksi;
j. menggunakan dana Nasabah yang terdapat di dalam Rekening Terpisah untuk kepentingan lain kecuali untuk
membayar komisi dan biaya lain sehubungan dengan transaksi Kontrak Berjangka;
k. menyerahkan laporan transaksi harian kepada pihak lain kecuali Nasabah atau kuasanya; atau
l. melakukan pengisian aplikasi penerimaan nasabah secara elektronik online untuk kepentingan dan/atau atas nama
calon Nasabah.
LARANGAN BAGI PIHAK YANG DIPEKERJAKAN ATAU
DIIBERDAYAKAN OLEH PIALANG BERJANGKA
WAKIL
PIALANG
WPB WAJIB anggota
ASPEBTINDO
Setiap pihak yang telah memperoleh
ANGGOT
izin sebagai WPB wajib menjadi
A
WAKIL anggota Asosiasi Industri Perdagangan
PIALANG Berjangka.
MUTASI WAKIL PIALANG BERJANGKA
• WPB dapat dimutasikan ke kantor yg berbeda dalam satu perusahaan Pialang Berjangka.
• Pialang Berjangka wajib mengajukan permohonan kepada Kepala Bappebti paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal mutasi untuk mendapatkan persetujuan
dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:
a. fotokopi Keputusan Kepala Bappebti tentang pemberian izin untuk melakukan
kegiatan sebagai WPB; dan
b. surat keterangan mutasi dari perusahaan Pialang Berjangka.
WPB WPB
Z Z
MUTAS
I
Kantor A Kantor B
WAKIL PIALANG BERJANGKA PINDAH BEKERJA KE PIALANG LAIN
PINDAH
Kantor A Kantor B
LARANGAN BAGI WAKIL PIALANG BERJANGKA DALAM
BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN CALON NASABAH
Dalam berhubungan langsung dengan calon Nasabah atau Nasabah, WPB yang melaksanakan kegiatan usaha dari Pialang
Berjangka, dilarang:
a. menerima calon Nasabah apabila mengetahui calon Nasabah yang bersangkutan:
1. telah dinyatakan pailit oleh pengadilan;
2. telah dinyatakan melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, dan oleh badan peradilan atau Bappebti;
3. pejabat atau pegawai:
a) Bappebti, Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka; dan
b) Bendaharawan lembaga yg melayani kepentingan umum, kecuali ybs mendapat kuasa dari lembaga tsb..
b. secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi calon Nasabah atau Nasabah dengan memberikan informasi yang
menyesatkan untuk melakukan transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah dan/atau Kontrak Derivatif lainnya, antara
lain: menawarkan pendapatan tetap (fixed income) atau bagi hasil (profit sharing);
c. menawarkan Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yg tdk mendapat persetujuan dari
Bappebti;
d. menerima Nasabah yang sumber dananya berasal dari beberapa orang yang digabung dalam satu rekening;
e. menerima dana Nasabah (Margin awal) secara tunai (cash);
f. menerima dana Nasabah (Margin awal) sebelum menandatangani dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko dan dokumen
Perjanjian Pemberian Amanat;
g. menerima, meminta atau meminjam kode akses transaksi Nasabah (Personal Access Password);
h. membuat perjanjian dlm bentuk apapun dgn calon Nasabah atau Nasabah kecuali perjanjian yg diatur dlm Peraturan Bappebti;
i. menerima kuasa dari Nasabah untuk melakukan transaksi atas nama Nasabah yang bersangkutan; atau
j. melakukan pengisian aplikasi penerimaan Nasabah secara elektronik online utk kepentingan dan/atau atas nama calon
Nasabah.
PENGHENTIAN KEGIATAN WAKIL PIALANG BERJANGKA (1)
• Ruang lingkup kewenangan WPB dalam berhubungan langsung dengan calon Nasabah, meliputi:
a. menjelaskan dan menawarkan Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah dan/atau Kontrak
Derivatif lainnya yang akan ditransaksikan;
b. menjelaskan mengenai risiko Perdagangan Berjangka;
c. menandatangani dokumen Pernyataan Adanya Risiko;
d. menjelaskan Peraturan Perdagangan (Trading Rules) termasuk mekanisme transaksi;
e. menjelaskan isi dokumen Perjanjian Pemberian Amanat; dan
f. menandatangani dokumen Perjanjian Pemberian Amanat.
• Pelaksanaan kewenangan WPB terhadap seorang calon Nasabah hanya dapat dilakukan oleh WPB yang
sama.
• Dalam hal WPB tersebut berhalangan dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak
dapat melaksanakan kewenangannya, WPB yang bersangkutan dapat digantikan oleh WPB yang lain.
KEWAJIBAN WAKIL PIALANG BERJANGKA DALAM PROSES
PENERIMAAN NASABAH (1)
Dalam berhubungan dengan Calon Nasabah, Wakil Pialang Berjangka wajib :
• Mengetahui latar belakang Calon Nasabah yang mencakup pengetahuan,
pengalaman transaksi di bidang Perdagangan Berjangka dan kemampuan keuangan
sehingga diperoleh keyakinan bahwa Calon Nasabah yang akan diterima merupakan
Calon Nasabah yang layak;
• Menyampaikan dan menjelaskan dokumen Keterangan Perusahaan berusaha profil
perusahaan yang telah disetujui Bappebti ;
• Menyampaikan dan menjelaskan dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko, dokumen
Perjanjian Pemberian Amanat, serta Peraturan Perdagangan (trading rules) yang
dibuktikan dengan pernyataan bahwa Wakil Pialang Berjangka telah menjelaskan
dan Calon Nasabah telah memahami penjelasan Wakil Pialang Berjangka;
• Menjelaskan mengenai Kontrak Berjangka yang akan ditransaksikan;
KEWAJIBAN WAKIL PIALANG BERJANGKA DALAM PROSES
PENERIMAAN NASABAH (2)
1. Latar belakang:
a. Pekerjaan Pegawai Bappebti, Bursa Berjangka, Lembaga Kliring
Berjangka, bendaharawan yang melayani kepentingan umum Dilarang.
b. Track Record Nasabah DPO, pernah mengalami kepailitan.
c. Cakap hukum usia minimal 21 thn, kecuali sudah menikah.
2. Keadaan keuangan memiliki dana yang bersifat menganggur (idle money)
dan sumber dana tidak diragukan.
3. Pengetahuan tentang PBK pengalaman transaksi.
PELAKSANAAN TRANSAKSI NASABAH (1)
• Nasabah wajib menempatkan sejumlah dana (margin) ke rekening
terpisah (segregate account) pialang berjangka sebagai deposit awal
dan atau margin awal serta wajib mempertahankannya.
• Setelah Nasabah menerima login dan password sistem transaksi
online, nasabah diwajibkan untuk merubah password tersebut.
• Nasabah membayar biaya-biaya yang diperlukan untuk transaksi
seperti biaya transaksi, komisi, dan biaya lainnya yang dapat
dipertanggung jawabkan.
• Nasabah wajib memelihara atau memenuhi tingkat margin yang
harus tersedia di rekening pada pialang berjangka sesuai dengan
jumlah yang telah ditetapkan baik diminta ataupun tidak oleh
pialang berjangka.
PELAKSANAAN TRANSAKSI NASABAH (2)
• Pialang Berjangka dapat menutup posisi terbuka Nasabah secara keseluruhan
atau sebagian, membatasi transaksi, atau tindakan lain untuk melindungi dari
dalam pemenuhan margin tersebut dengan terlebih dahulu memberitahu atau
tanpa memberitahu nasabah dan pialang berjangka tidak bertanggung jawab
atas kerugian yang timbul akibat tindakan tersebut.
• Pialang Berjangka wajib menyampaikan konfirmasi transaksi, laporan rekening,
permintaan call margin, dan pemberitahuan lainnya kepada nasabah secara
akurat, benar dan secepatnya pada alamat/e-mail nasabah.
• Jika dalam waktu 2 x 24 jam sejak tanggal penerimaan konfirmasi dari pialang
berjangka tidak mendapatkan sanggahan dari nasabah maka konfirmasi pialang
berjangka dianggap benar dan sah.
• Apabila Nasabah tidak melaksanakan transaksi dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun, maka rekening Nasabah yang bersangkutan harus ditutup dan nomor
rekening tersebut tidak boleh dipergunakan lagi.
KEWAJIBAN PIALANG BERJANGKA
DALAM PENANGANAN PENGADUAN
• Menerima setiap Pengaduan yang diajukan oleh Nasabah atau kuasanya;
• Memiliki Prosedur Operasional Standar (POS) tentang penanganan Pengaduan
yang telah disetujui Bapebti;
• Melaksanakan POS tentang Penanganan Pengaduan;
• Membentuk unit yang berfungsi untuk memberikan pelayanan Pengaduan dan
mengawasi kepatuhan terhadap peraturan disetiap kantor Pialang Berjangka;
• Menyediakan hotline khusus, berupa nomor telpon khusus, email khusus dan
kontak di website Pialang Berjangka yang secara khusus menyelenggarakan
fungsi pelayanan terhadap Nasabah dan juga menanggapi pengaduan; dan
• Mempublikasikan keberadaan unit yang berfungsi untuk memberikan pelayanan
Pengaduan kepada Nasabah dan/atau calon Nasabah secara tertulis dan/atau
elektronik
Pedoman Penyeselesaian Perselisihan Nasabah di Bidang
PBK
Penanganan Pengaduan dilakukan secara berjenjang, yakni Pialang Berjangka, Bursa Berjangka, dan
Bappebti
Pengaduan oleh Nasabah atau kuasanya kepada Pialang Berjangka dilakukan secara tertulis.
Pengaduan kepada Bursa Berjangka hanya dapat dilakukan secara tertulis oleh Nasabah atau kuasanya
secara langsung kepada kantor Bursa Berjangka, setelah pengaduan kepada Pialang Berjangka tidak
mencapai kata sepakat
Sarana penyelesaian perselisihan melalui Mediasi hanya disediakan oleh Bursa Berjangka dan setiap
Pengaduan yang telah dilakukan klarifikasi wajib diupayakan penyelesaiannya melalui Mediasi oleh Bursa
Berjangka.
Dalam hal penyelesaian perselisihan melalui Mediasi tidak terjadi kesepakatan, maka Nasabah dapat
menyelesaikan perselisihannya sesuai dengan kesepakatan pilihan tempat penyelesaian perselisihan
dalam Perjanjian Pemberian Amanat.
Kesepakatan perdamaian dalam Mediasi bersifat final dan mengikat.
Bappebti melakukan pemantauan penanganan Pengaduan atas penanganan Pengaduan yang sedang
dilakukan oleh Pialang Berjangka atau Bursa Berjangka
SOP (Pialang Berjangka)
• Penerimaan Nasabah
WPB
• Pelaksanaan Transaksi Nasabah
• Pengaduan Nasabah Dibacakan Analisa Peluang & Risiko
Dijelaskan Pengelolaan Risiko
Training Rencana Transaksi
Simulasi/Demo Simulasi Trading BAPPEBTI (Registrasi)
Tanda Tangan https://pengaduan.bappebti.go.id
KYC Nasabah,
Tujuan Nasabah Transfer Margin Daily Statement 1. Musyawarah (Pialang)
Aplikasi Pembukaan
• Rekening Nasabah Posisi di Pasar Monthly Statement 2. Mediasi (Bursa)
Nasabah Terlarang Rekening Transaksi (APRT) • Segregate Acc Pialang 3. BAKTI/Pengadilan
Penjelasan tentangPBK (Multi/SPA) Data & Identitas Nasabah Profit/Loss
Penjelasan tentang Bappebti, Bursa, CDD
Kliring (Customer Due Delligence)
Penjelasan Perusahaan, Produk,
Peraturan, Dana, Biaya EDD
(Enhanced Due Delligence)
• PERATURAN
• PERKA 05 TH 2017 – SPA
• PERKA 07 TH 2017 – DIREKTUR KEPATUHAN
• PERKA 08 TH 2017 – PRINSIP MENGENAL NASABAH DANA • APU • DODC
• PERBA 02 TH 2018 - IZIN WPB • Setoran (Anti Pencucian Uang) (Daftar Orang Dalam Catatan)
• PERBA 03 TH 2018 - IZIN PIALANG DAN CABANG
·ATURAN (Awal/Tambahan)
• PERBA 04 TH 2018 - PERILAKU PIALANG
·KEWAJIBAN • Penarikan • PPT • DODP
• PERBA 05 TH 2018 – PENERIMAAN NASABAH ELEKTRONIK ONLINE
·KEWENANGAN • (Pencegahan Pendanaan Teroris) (Daftar Orang Dalam Pantauan)
PERBA 08 TH 2019 – PERUBAHAN PERBA 04 TH 2018
·LARANGAN
• PERBA 04 TH 2020 – PENGADUAN NASABAH – PERUBAHAN SK 125
·SANKSI · Pemantauan di Bidang PBK
• PERBA 04 TH 2021 – PENETAPAN DODC & DODP
• PERBA 09 TH 2021 --PENERIMAAN NASABAH SECARA ELEKTRONIK ONLINE (CDD Sederhana)
· Laporan
• SK 116 : LARANGAN PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA PIHAK TERAFILIASI
• SK 117 : PENEMPATAN MARGIN
• SK 119 : PELAPORAN DAN PERMODALAN PIALANG BERJANGKA
• SK 120 : PENGELOLAAN REKENING TERPISAH
Terima Kasih
ASOSIASI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI INDONESIA
( ASPEBTINDO)
GRAHA MANDIRI LANTAI 9
JL. IMAM BONJOL NO. 61 JAKARTA PUSAT 10310
TELP. (62-21) 2302292 , FAX. (62-21) 2301059
EMAIL : secretariat@aspebtindo.org
WEBSITE : www.aspebtindo.org