Anda di halaman 1dari 53

Bahan kuliah Manajemen

Strategik
Dosen :
Dr. H. Mappamiring, M. Si
2021
Esensi Manajemen
Manajemen adalah serangkaikan aktivitas manusia
yang berkesinambungan dalam mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkannya (Heene A 2010).
Aktivitas tersebut secara spesifik a.l;
Perencanaan
Pengorganisasian
Kepemimpinan
Pengendalian
Lanjutan .........
Istilah Strategi berasal dari kata Strategos atau Strategus dengan kata jamak strategi;
Strategos berarti Jenderal; tetapi dalam Yunani kuno sering berarti perwira negara
(State Officer) dengan fungsi yang luas.
Elemen-elemen strategi (Salusu, 1997) meliputi:
~ Seni situasional
~ Tujuan dan sasaran
~ Produk kompetitif
~ Pola keputusan
~ Kebijaksanaan dan program
~ Destinasi
~ Sumber daya dan lingkungan
~ Program bertindak
~ Formulasi strategi, arus keputusan
~ Deceptive device
~ Pemimpin
Komponen Strategi Bisnis Sesuai Urutan
Fungsi Pokok Manajemen
Perencanaan
Implementasi
Pengawasan
Karena itu strategi bisnis terdiri dari tiga proses; yang
saling kait mengait yakni Proses perumusan
(Formulasi); Proses Implementasi (Eksekusi); dan
proses pengendalian (Pengawasan) Strategi.
(Muhammad 2008)
Komponen Pokok Manajemen Strategik
Analisis lingkungan bisnis yang diperlukan untuk
mendeteksi peluang dan ancaman
Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan
Strategi bisnis yang diperlukan untuk mencapai
tujuan
Visi misi perusahaan (Muhammad 2008)
Komponen Pokok Manajemen Strategik
(Muhammad 2008)
Visi – misi Perusahaan

Lingkungan Bisnis Profil Perusahaan

Strategi Bisnis
Perencanaan
Eksekusi
Evaluasi
Lanjutan .......
Strategi ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumberdaya
suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya
yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling
menguntungkan (Salusu, 1986).
Tingkat-tingkat Strategi meliputi;
~ Enterprice strategy; Strategi memenuhi kebutuhan
masyarakat dan kelompok-kelompok lingkungan
~ Corporate strategy; berkaitan dgn misi organisasi
~ Business strategy; mencakup misi utama organisasi,
bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat
~ Fungsional strategy; merupakan strategi pendukung dan
untuk menunjang suksesnya strategi lain
Misi dan Visi Organisasi
Misi; ialah pernyataan tentang tujuan organisasi yang
diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang dapat
ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi,
kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang
dapat diperoleh, serta aspirasi dan cita-cita dimasa
depan (Kotler 1987).
Visi; ialah gambaran kondisi masa depan yang belum
nampak sekarang, tetapi ia merupakan konsepsi yang
dapat dibaca oleh setiap orang
Contoh Praktis Visi Misi
Visi kota Makassar;
~ Mewujudkan kota dunia untuk semua, tata lorong bangun kota dunia
Misi kota Makassar;
~ Merekonstruksi nasib rakyat, menjadi masyarakat sejahtera standar dunia
~ Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman kelas dunia
~ Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayan publik kelas dunia bebas
korupsi
Program Aksi;
Meliputi 8 Jalur menuju masyarakat sejahtera, 8 Jalur menuju kota nyaman
kelas dunia, 8 Jalur menuju pelayanan publik kelas dunia bebas korupsi
Motto;
Dua kali tambah lebih baik (aspek nilai, capaian dan motivasi)
Pengertian Manajemen Strategik
Definisi para pakar :
Sebagai usaha manajerial menumbuh kembangkan
kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang
bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan sesuai dengan visi yang telah
ditentukan (Muhammad S, 2008).
Pengertian ini juga mengandung implikasi bahwa
perusahaan berusaha mengurangi kelemahannya, dan
berusaha melakukan adaptasi dengan lingkungan
bisnisnya
Manajemen stratejik; Serangkaian keputusan dan tindakan
mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut (Siagian 2012).
Strategi; adalah rencana berskala besar, berarti antara lain
pengambilan keputusan mendasar sekarang untuk
dilaksanakan dimasa depan. Suatu rencana dikatakan baik
apabila di dalamnya telah tercakup upaya memperhitungkan
berbagai faktor yang diduga akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan rencana tersebut. Para praktisi selalu
memperhitungkan unsur ketidakpastian
Mengurangi Dampak Ketidakpastian Perlu
mengenali:
Dimensi keterlibatan manajemen puncak
Dimensi alokasi dana, sarana dan prasarana
Dimensi waktu keputusan stratejik
Dimensi orientasi masa depan
Konsekwensi isu stratejik yang multifaset
Dimensi lingkungan eksternal
(Siagian, 2012,17)
Scanning lingkungan
(Salusu, 1997; 365)
Usaha untuk memantau, memahami dan menelusuri berbagai
kecenderungan dalam lingkungan organisasi disebut Scanning
Lingkungan (Environmental scanning). David menyebutnya sebagai
External audit
Scanning, meliputi lima lingkungan; yaitu: lingkungan makro,
mencakup faktor-faktor sosial, teknologi, ekonomi dan faktor-faktor
politik; lingkungan pemerintahan, meliputi struktur pemerintahan,
kecenderungan pembiayaan, kecenderungan teknologi; lingkungan
kompetitif, mencakup profil kompetitor, penelitian dan
pengembangan, keuangan dan organisasi, kekuatan, kelemahan, serta
strateginya; lingkungan penduduk, mencakup kebutuhan, tuntutan,
keinginan dan kemauan penduduk; lingkungan internal, mencakup
struktur organisasi, kekuatan dan kelemahan, keuangan serta penelitian
dan pengembangan.
Tantangan Manajemen Puncak Di Masa
Depan
Globalisasi

Keanekaragam Pengangguran
an Tenaga kerja

Perkembangan Organisasi yg Perubahan Geo Teknologi


Lebih baik Politik

Demografi Peningkatan taraf


Hidup

Moralitas dan Etika


Bisnis
Siagian 2012
Ciri-ciri Organisasi Berkinerja Tinggi
(Siagian, 2012)
Mempunyai arah yang jelas untuk ditempuhnya
Selalu berusaha agar dalam organisasi tersedia tenaga-tenaga
berpengetahuan dan berketerampilan tinggi diserta oleh semangat
kewiraswastaan
Para manajernya membuat komitmen kuat pada suatu rencana aksi
stratejik, yaitu rencana aksi yang membuahkan keuntungan
finangsial yang memuaskan dan yang menempatkan organisasi pada
posisi bersaing yang dapat diandalkan.
Orientasi hasil dan memiliki kesadaran yang tinggi tentang
pentingnya efektivitas dan produktivitas yang meningkat
Sifat penting yang dimiliki para manajer ialah kesediaannya
membuat komitmen yang mendalam pada strategi yang telah
ditentukan dan berupaya bersama seluruh komponen organisasi.
Suatu Model Proses Manajemen Stratejik
(Siagian 2012)
Perumusan misi organisasi (perusahaan)
Penentuan profil organisasi
Analisis dan pilihan stratejik
Penetapan sasaran jangka panjang
Penentuan strategi induk
Penentuan strategi operasional
Penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan
Perumusan kebijaksanaan
Pelembagaan strategi
Penciptaan sistem pengawasan
Penciptaan sistem penilaian
Penciptaan sistem umpan balik
Pentingnya Pengenalan Lingkungan
Eksternal (Siagian, 2012, 63)
Jumlah faktor-faktor yang berpengaruh tidak pernah
konstan, melainkan selalu berubah
Intensitas dampaknya beraneka ragam
Ada faktor-faktor eksternal yang merupakan kejutan
yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya
betapapun cermatnya analisis SWOT telah dilakukan
Kondisi eksternal itu berada diluar kemampuan
organisasi untuk mengendalikannya.
Lingkungan Eksternal Organisasi
(Siagian, 64)
Perusahaan

Dampak Dampak
Lingkunagan Lingkungan
Yang jauh yang dekat

Dampak lingkungan
Menyeluruh
Lingkungan Lingkungan
Yg Jauh Yg Dekat
EkPolSosTek Pesaing,
Industri Penyandang dana, Pasaran TK, Pemasok Pelanggan
Pentingnya Lingkungan Bagi Organisasi
Publik (Hasanuddin 1996)
Pertama; Lingkungan dapat menyediakan berbagai
resouces
Kedua; Lingkungan juga menawarkan batas dan kendala.
Di Negara sedang berkembang dicirikan oleh kehadiran
faktor ketidakpastian yang ekstrim dan mencekam.
Karena itu Albert Hirschman memperkenalkan dua
karakter lingkungan yang perlu dipahami:
Uncertainties (ketidakpastian)
Latitude (peluang-peluang untuk melakukan
penyesuaian kreatif)
Kepemimpinan dalam Administrasi
Pemerintah
Kepemimpinan adalah merupakan rangkaian kegiatan
penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang
lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Leadership Skill dalam kepemimpinan strategik perlu
dikembangkan Yaitu ;
 Creative Insight
 Sensitivity
 Vision
 Focus Implementing change
 Patience
Keputusan Strategik
Keputusan strategik; mencakup persoalan-persoalan
yang bersangkut paut dengan usaha menciptakan,
menghasilkan dan mengalokasikan sumberdaya (Baker
1980).
Ciri keputusan Strategik;
~ Wewenang eselon atas
~ Daya nalar yang tinggi
~ Frekwensi keputusan strategik; dibuat sesekali,
tetapi bisa saja tiba-tiba karena variabel dalam
lingkungan eksternal sangat dinamis
Karakteristik Keputusan Strategik
(Salusu, 1997)
Tidak terstruktur
Memegang peranan sentral karena menyangkut
komitmen yang sangat luas tentang sumberdaya
Umumnya sangat kompleks
Memiliki kelainan tersendiri
Keterlibatan sejumlah orang dalam proses
pengambilan keputusan
Memiliki konsekwensi yang besar
Selalu mendahului; artinya ia menetapkan preseden.
Definisi
Keputusan strategik ialah pilihan (tidak terprogram)
oleh pembuat keputusan tingkat tinggi mengenai
serangkaian tindakan di antara berbagai alternatif
yang tersedia yang didesain untuk mencapai tujuan
utama dari suatu organisasi melalui hubungannya
yang efektif dengan lingkungan (Salusu 1996)
Tujuan Strategik
Tujuan strategik; adalah kunci dari arah perubahan masa
depan, ia mengarahkan apa yang hendak dikejar di waktu yang
akan datang, yaitu dalam jangka waktu sekitar 3 sampai 5
tahun. Sering juga disebut planning umbrella (Salusu 1997).
Tujuan strategik; harus lebih tajam daripada misi, tetapi
masih cukup luas untuk dapat mendorong lahirnya kreativitas
dan inovasi bagi semua unit kerja
Sasaran organisasi; berupa sasaran primer dan sasaran
sekunder. Sasaran primer ialah yang hendak dicapai organisasi
secara umum. Sedangkan sasaran sekunder ialah yang
dilaksanakan oleh unit-unit kecil dalam organisasi untuk
merealisasikan sasaran primer tadi.
Siapa Pembuat Keputusan Strategik
Tingkat Nasional keputusan strategis presiden;
sebagai pembantu presiden maka keputusan menteri
adalah keputusan taktikal terhadap keputusan
presiden. Di lingkungan departemennya sendiri,
keputusan menteri tadi merupakan keputusan
strategik. Demikian juga keputusan strategik
Mendagri diterjemahkan dalam keputusan taktikal
oleh gubernur
Manajemen Eksekutif Puncak
Kelompok pembuat keputusan strategik yang dimaksudkan
disni ialah terdiri atas manejer puncak (Top manager) atau
administrator puncak (Top administrator) yang sering
dikenal dengan CEO (Chief Executive officer / Chief
Elected officer), yaitu pejabat tertinggi dalam organisasi
yang dipilih atau diangkat) tim manajemen puncak , atau
yang dalam banyak organisasi sosial kemasyarakatan
disebut pengurus inti, kelompok perencana, dewan direktur,
pimpinan yayasan, badan-badan semacamnya. Sering juga
disebut Eselon atas (Upper Echelons) yang merupakan
koalisi dominan dalam pengambilan keputusan.
Peranan Manajemen Strategik
(Salusu, 1997)
Keputusan strategik dan rencana strategik di persiapkan oleh
kelompok manajemen strategik, yang lazim disebut Manajemen
puncak ialah merumuskan misi, tujuan dan sasaran organisasi,
keputusan-keputusan strategik lainnya, rencana strategik,
mengevaluasi pelaksanaan /implementasi strategi.
Manajemen strategik pada dasarnya bergerak dari awal sampai
akhir, sampai menikmati hasil dari keputusannya
Manajemen strategik itu adalah manajemen tingkat makro, yaitu
yang berurusan dengan perencanaan strategik dan pengambilan
keputusan strategik, sedangkan manajemen lainnya adalah
manajemen tingkat mikro yang menangani hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan.
Peranan Kunci CEO
(Mintzberg 1990)
 Figurehead
 Leader
 Liaison
 Monitor
 Disseminator
 Spokesman
 Enterpreneur
 Disturbance handler
 Resource Allocator
 Negosiator
Hubungan Empat Fungsi Manajemen
(Heene A 2010)
 Perencanan
Penetapan strategi dan kemudian dirincikan ke dalam rencana

Pengendalian Proses Manajemen Pengorganisasin


menentukan prestasi mengkonfigurasikan tugas
membandingkan dg sasaran pelaksana dan alat alat
dan jika diperlukan mengarahkan lainnya untuk melaksa
nakan rencana

Kepemimpinan
Memotivasi dan menginspirasi
Para pelaksana dan kelompok kerja
Esensi Manajemen Strategik
(Versi Heene A 2010)
Manajemen strategik sebagai kesatuan proses
manajemen pada suatu organisasi yang berulang-
ulang dalam menciptakan nilai serta kemampuan
untuk menghantar dan memperluas distribusinya
kepada pemangku kepentingan ataupun pihak lain
yang berkepentingan.
Tugas Manajemen Strategik
(Thomson 2003)

Lingkungan spesifik organisasi

Tugas I Mengembangkan misi dan visi strategis


Tugas II Menetapkan tujuan dan sasaran
Tugas III Menciptakan suatu strategi mencapai sasaran
Tugas IV Mengimplementasikan dan melaksanakan strategi
Tugas V Mengevaluasi strategi dan pengarahan

Lingkungan Spesifik Organisasi


Perkembangan Perspektif Manajemen
(Heene A 2010, 12)

Perspektif Tunggal Perspektif Majemuk

Model sasaran yang Model Pemrosesan


Rasional Internal
1900 - 1930 1900 - 1930

Model Hubungan Kemanusiaan Model nilai yang bersaing


1930 – 1960 1990 - saat ini

Model Sistem Terbuka


1960 - 1990
Nilai-nilai Swasta Sebagai Stimulan Bertindak efisien
(Heene A 2010, 24)

Internalisasi nilai-nilai swasta ke sektor publik


Pembaharuan manajemen publik; Orientasi
kompetitif organisasi publik
Pembaharuaan manajemen publik; Sebuah revitalisasi
th 1990
Dinamika gerakan pembaharuan manajemen publik
suatu konflik dengan nilai publik tradisional
Kiat Pembaharuan Manajemen Publik
(Heene A 2010, 28)

Memiliki manajemen yang profesional


Memiliki standar-standar eksplisit dan tolak ukur prestatif
Menekankan pengendalian atau pengawsan out put
Berbeda dari organisasi publik “monolitis” yang lama
Menekankan pada kompetisi yang lebih besardi dalam
sektor publik
Menekankan pada teknik-teknik pada manajemen yang
terinspirasi oleh sektor swasta
Menekankan pada keteraturan dalam penggunaan sarana
pendukung
Kiat Andalan Reinventing Government
(Heene 2010)
Organisasi publik harus menata diri kembali pada aktivitas pokok
Organisasi publik harus memberdayaakan klien mereka untuk berpartisipasi
Organisasi publik harus meminimalkan jumlah ketentuan-ketentuan operasional
Kompetisi haruslah menjadi bagian nyata dari kinerja organisasi publik
Pengukuran hasil harus merupakan basis untuk penilaian prestasi
Warga negara harus dianggap sebagai pelanggan
Organisasi publik tidak saja haus mengeluarkan uang tetapi juga memperoleh
uang
Organisasi putblik bukan hanya harus mengisi kebutuhan melalui jasa, akan
tetapi dia juga garda terdepan pada aksi prefentif
Organisasi publik yang tersentralisasikan harus didesentralisasikan
Tujuan-tujuan organisasi publik harus dicapai tidak hanya melalui sarana sendiri,
tetapi juga dengan mempengaruhi pasar, misalnya dengan kepemilikan dan
pembelian saham
Organisasi Publik dan Organisasi Swasta
(Kusdi 2009, 43)

Jika dilihat secara makro, organisasi publik pada umumnya


memiliki karakteristik lingkungan yang lebih rumit
dibandingkan organisasi swasta/bisnis.Golemiewski (1990).
Menyatakan bahwa;
Lingkungan organisasi publik dicirikan sebagai “a complex
and contradictory body of analysis” Artinya; kompleksitas
dan kontradiksi pada lingkungan organisasi publik pada
umumnya lebih tinggi daripada organisasi bisnis, sehingga
membutuhkan analisis yang lebih rumit. Terlihat bahwa
organisasi bisnis hanya memperhitungkan konsumen (yang
ada maupun yang potensial) dan para pesaing
Organisasi Publik yang Berjiwa
Kewiraswastaan
 Catalytic Government
 Community Owned Government
 Competitive Government
 Mission Driven Government
 Result Oriented Government
 Custamer Driven Government
 Enterprising Government
 Anticipatory Government
 Decentralized Government
 Market Oriented Government
Faktor-faktor Stratejik dalam Kajian SWOT
dan PEST
Kajian SWOT dan PEST merupakan suatu
keniscayaan untuk dipahami dan digunakan sebagai
cara analisis, oleh para elit birokrasi maupun
pimpinan organisasi lainnya
Merupakan instrument utama dalam proses
pembuatan kebijakan /keputusan dan perencanaan
S =trength / kekuatan ; W =eaknesses / kelemahan ;
O=pportunity / Peluang ; T=hreath / rintangan
/hambatan
P =olitical; E =conomy; S =osiological; T =echnical
Analisis SWOT Tugas Eselon Atas
Analisis SWOT adalah suatu pekerjaan yang cukup berat
karena hanya dengan itu alternatif-alternatif strategik
dapat disusun. Kegagalan menganalisisnya dalam arti
gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara faktor-
faktor strategik dalam lingkungan internal dengan yang
terdapat dalam lingkungan eksternal, sambil mencari
hubungannya dengan misi, tujuan dan sasaran organisasi,
merupakan pula kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategik yang baik. Analisis SWOT dan
Kajian PEST adalah instrumen Utama pembuatan
Kebijakan /keputusan dalam manajemen strategik.
Contoh SWOT Pariwisata
(Salusu, 1997)
Strengths ; ~ Budayanya sangat menarik
~ Alam yang indah
~ Antusiasme yang besar dari berbagai
golongan
~ Tersedianya sarana dan prasarana
~ Keramah tamahan penduduk
~ Jaringan transportasi
~ Cultur Tradisional dan kearifan lokal
~ Pemasaran yang telah dilakukan dg baik
Lanjutan ......
Weaknesses; ~ Belum tersedianya perencanaan
pariwisata yang baku
~ Kurangnya tenaga profesional
~ Infrastruktur yang masih rusak/tdk memadai
~ Fasilitas transportasi masih kurang
Opportunities; ~ Dukungan politik pemerintah
~ Semakin bertambahnya minat masyarakat
Internsional
~ Masuknya obyek wisata ini dalam agenda
kepariwisataan Internasional
~ Diselenggarakannya konferensi PATA
Lanjutan ........
Threats; ~Bertambahnya obyek wisata di daerah lain
~Adanya unsur-unsur yang hendak merusak
budaya daerah
~Kompetisi yang sengit antar negara-negara
Asean untuk menarik wisatawan
mancanegara
~Kemungkinan terbawanya penyakit Aids
oleh wisatawan mancanegara
Matriks SWOT-K
(Weihrich 1982)
Lingkungan Kekuatan Kelemahan

Peluang Strategi S - O Strategi W - O

Ancaman Strategi S - T Strategi W - T


Analisis Diagram SWOT
Peluang Bisnis

Sel 2 Sel 1
Strategi Penyehatan Strategi Agresif

Kelemahan Internal I II Kekuatan Internal


Kritis III IV Substansial
Sel 4 Sel 3
Strategi Bertahan Strategi
Diversifikasi

Ancaman Bisnis
Formulasi Strategi, Implementasi, Evaluasi
dan Revisinya
Merumuskan formulasi strategi adalah proses yang
kompleks dimana tujuan-tujuan strategi suatu
organisasi yang merupakan resultante dan
wewenang misi, visi maupun nilai-nilai keorganisasian
akan diserap dan diracik menjadi strategi-strategi yang
obyektif (Heene A 2010)
Teknik-Teknik Memformulasikan Strategi
Metode lima langkah dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan kendala-kendala bagi
terealisasikannya pencapaian sasaran-sasaran yang
telah direncanakan serta mengedepankan berbagai
kemungkinan dalam mengatasi kendala-kendala
tersebut
Metode Analisis dan Opsi-opsi Pengembangan
Strategik (Strategic Options Development and
Analysis: SODA).
Pedoman Dasar dalam Merumuskan
Strategi (Zuckerman, 1998)
Visi
Misi
Strategi
Tujuan
Sasaran
Tindakan
Renstra Daerah
Rencana Strategis daerah adalah rencana kegiatan pemerintahan dan pembangunan daerah
selama lima tahun (satu masa priode pemerintahan), yang dibuat oleh manajemen puncak di
daerah yang bersangkutan dalam bentuk dokumen (buku). Biasanya berisi hal-hal sbb:
I Pendahuluan; terdiri dari umum, tujuan, maksud dan
sasaran penyusunan Renstra, landasan penyusunan
renstra, dan alur pikir
II Proyeksi Pertumbuhan dan Kendala; terdiri dari Proyeksi
pertumbuhan dan PDRB dan Kendala yang dihadapi
III Visi, misi serta arahan kebijakan dan prioritas daerah
IV Program dan kegiatan lima tahunan daerah; yang terdiri dari, Pemberdayaan ekonomi rakyat,
optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan SDA, peningkatan kualitas SDM, Penguatan
kelembagaan pemerintahan dan masyarakat, pengembangan aktualisasi ajaran agama dan nilai-
nilai budaya
V Pengukuran dan evaluasi kinerja; yang terdiri dari, kerangka dan evaluasi kinerja, evaluasi
kinerja, kesimpulan hasil evaluasi kinerja dan analisis pencapaian akuntabilitas kinerja
VI mdan pola penyelenggaraanatriks daftar indikasi program dan kegiatan daerah; yang terdiri
dari, Indikator program, indikator kegiatan . VII Penutup
Lanjutan ........
Komponen-komponen kegiatan lima tahunan daerah
selalu dikaji dari hal-hal yang umum, arah kebijakan
dan program kegiatan prioritas daerah
Tugas Individu dan Kelompok
 Tugas Individu;
Judul / Tema;
Pentingnya Merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran suatu organisasi disertai contoh dan penjelasannya
Rencana Strategis Daerah masing-masing daerah asal
Manajemen Transformasional, Net working management, Co management dan pembangunan Era globalisasi

 Tugas Kelompok untuk didiskusikan;


Judul / Tema;
Pengertian umum manajemen strategik, penerapan dan pengembangannya pada organisasi
Manajemen strategik sektor publik dan sektor privat
Tugas-tugas manajemen strategik
Pengertian dan penerapan kajian SWOT pada pemerintahan dan pembangunan
Leadership skill dalam kepemimpinan strategik
Tugas dan fungsi Manajemen eksekutif puncak dalam suatu organisasi
Analisis SWOT dan PEST dalam pengambilan keputusan strategik dan contoh penerapannya
Scanning Lingkungan (Environmental Scanning)
Rencana Strategis (Renstra) Daerah di Era otonomi daerah dan globalisasi
Tantangan manajemen strategik menghadapi isu-isu strategis, ideologi, politik, sosbud, ekonomi, hankam, infrastruktur,
kemiskinan, pemerataan pembangunan, pengangguran, kualitas SDM, narkotika dan kejahatan ciber, serta tenaga kerja,
imigrasi dan lain-lain.
Syarat teknis Makalah
Tugas Individu minimal 3 halaman, boleh lebih
Tugas untuk makalah kelompok minimal 7 halaman, boleh lebih
Diketik dengan jarak spasi 1,5 --- 2
Menggunakan Time New Roman Font 12
Sampul luar (halaman judul) harus ditulis lengkap judul, nama dan nomor Stambuk Mhs,
jurusan/Prodi, kelompok, kelas dan smester

Komposisi / Struktur makalah


BaB I Pendahuluan yang berisi Latar belakang
BAB II Referensi /Teori, serta fakta lapangan dan pembahasan
BAB III Penutup yang berisi Kesimpulan dan saran / Rekomendasi

Sampul Warna yang lembut / Putih, dan jangan warna yang mencolok
seperti Merah, Hitam, Biru, Oranye
-------1994. Peningkatan Kualitas Aparatur Negara Menyongsong
Pembangunan Jangka Panjang Tahap II. Makalah Seminar Nasional
Referensi

Kerjasama FISIPOL UNHAS – BAPPENAS Jakarta


Covey S, 2008. The 8 th Habit. Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Heene A, dkk.2010. Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, Refika
Aditama Bandung
Kusdi, 2009. Teiori Organisasi dan Administrasi, Salemba Humanika
Jakarta
Muhammad S, 2008. Manajemen Strategik, Konsep dan Kasus. Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen Jogyakarta
Salusu J.1997. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik
dan organisasi Non Profit, Hasanuddin University Press Makassar
Siagian S, 2012. Manajemen Stratejik, PT. Bumi Aksara Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai