Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN MAGANG

MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PEMBERIAN


VITAMIN A PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS
PEMANCUNGAN TAHUN 2022

Oleh
Anisyah Makmur 1810104071

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES ALIFAH PADANG 2022
Latar Belakang
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat di
perlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat
dengan baik) dan untuk kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan tubuh
untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan penyakit infeksi lain.

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Cakupan pemberian vitamin A pada


balita di Indonesia tahun 2020 yaitu sebesar 86,3%. Provinsi dengan
persentase tertinggi cakupan pemberian vitamin A adalah DI Yogyakarta
(99,9%), sedangkan provinsi dengan persentase terendah adalah Papua
(20,7%).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2020, Cakupan


pemberian Vitamin A pada bayi 6-11 bulan mengalami trend menurun dalam
3 tahun terakhir, tahun 2020 dengan cakupan 68,4% dari 74,2% tahun
sebelumnya. Hal yang sama dengan cakupan pemberian Vitamin A pada anak
balita, cakupan ini menurun dari 78% di tahun 2019 menjadi 61,7% di tahun
2020
Lanjutan...

Berdasarkan Laporan Tahunan Puskesmas Pemancungan 2021, bahwa


pemberian Vitamin A pada balita belum mencapai target yaitu 74,7%
dari target yang ditetapkan 90%.

Kekurangan vitamin A (KVA) akan mudah terserang penyakit infeksi


seperti diare, radang paru- paru, pneumonia, dan akhirnya kematian.
Akibat lain yang paling serius dari kekurangan vitamin A (KVA) adalah
rabun senja hingga kebutaan. Pemberian kapsul vitamin A akan dapat
meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat mengurangi komplikasi
campak.

Adapun berdasarkan latar belakang tersebut yaitu masih rendahnya


capaian pemberian vitamin A pada anak balita maka penulis tertarik
memilih topik magang mengenai program gizi pemberian vitamin A
pada anak balita di Puskesmas Pemancungan dengan melihat
manajemen pelaksanaan dari program gizi pemberian vitamin A dalam
bentuk P1, P2, dan P3.
Tujuan Magang
Tujuan Khusus :
Tujuan Umum :
Mampu mengaplikasikan Diketahuinya pencapaian program gizi
ilmu dan memperoleh pemberian Vitamin A pada anak balita di
pengalaman praktis di Puskesmas Pemancungan
lapangan dalam melakukan
program kesehatan yang
Teridentifikasinya manajemen program
dilakukan oleh Puskesmas
gizi pemberian Vitamin A pada anak
khususnya tentang program
balita (P1, P2, P3) di Puskesmaas
gizi pemberian Vitamin A
Pemancungnan
pada anak balita di
Puskesmas Pemancunan
Tahun 2022 Diketahuinya perbandingan teori yang
ada dengan implementasi manajemen
program gizi pemberian Vitaminn A pada
anak balita di Puskesmas Pemancungan
Manfaat
 Dapat menambah wawasan dan pengalaman
 Dapat melihat realita ilmu yang di terima selama
perkuliahan dengan kenyataan yang ada di
1 Bagi Mahasiswa lapangan
 Dapat meningkatkan kreatifitas dan disiplin diri

Sebagai wadah untuk membina dan meningkatkan

2 Bagi STIKes Alifah kerja sama antara Institusi Stikes Alifah dengan
Institusi Kesehatan khususnya Puskesmas
Padang Pemancungan.

 Sebagai bahan masukan untuk manajemen


program Gizi pemberian Vitamin A
3 Bagi Puskesmas  Dapat mengembangkan kerjasama dengan
Pemancungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Stikes Alifah
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Laporan Magang ini terdiri dari Analisis
manajemen puskesmas terkait P1 (perencanaan), P2
(pelaksanaan dan penggerakan), P3 (Pengawasan, Pengendalian
dan Penilaian), serta melakukan identifikasi Manajemen
Program gizi khususnya pemberian vitamin A yang masih rendah
pencapaiannya, hal ini terkendala karena dampak pandemi
Covid-19. Pelaksanaan kegiatan magang dimulai dari tanggal 7
Maret 2022 sampai tanggal 2 April 2022 di Puskesmas
Pemancungan
BAB II
Tinjauan Pustaka

Puskesmas
Manajemen
Program Gizi
• Pengertian Puskesmas
pemberian Vitamin
Puskesmas
A anak balita
• Upaya • Pengertian
penyelenggaraan Manajemen
• Pengertian
Puskesmas Puskesmas
• Pemberian
• Tahapan
Suplemen
manajemen
Vitamin A
Puskesmas (P1,
• Cara pemberian
P2, P3)
Vitamin A
• Tempat
pemberian
Vitamin A
• Kekurangan
Vitamin A
• Manfaat Vitamin
A
BAB III
Gambaran Umum Puskesmas
Geografis Wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas Pemancungan adalah Pemancungan terdiri dari 5
salah satu Puskesmas non kelurahan :
perawatan yang ada di Kota Padang • Kelurahan Pasar Gadang terdiri
yang terletak di Jl. Pemancungan, dari 3 desa yaitu Pemancungan ,
Kelurahan Pasa Gadang Kecamatan Palinggam, Pasar Gadang
Padang Selatan dengan luas wilayah • Kelurahan Seberang Palinggam
kerja ± 3,94 Km² Puskesmas • Kelurahan Batang Arau terdiri dari
Pemancungan mempunyai batas- 2 desa yaitu Batang Arau,
batas sebagai berikut : Pabayan Panggalangan
• Sebelah Barat berbatasan dengan • Kelurahan Bukit Gado-Gado
Samudera Indonesia • Kelurahan Air Manis
• Sebelah Timur berbatasan dengan
wilayah kerja Puskesmas Rawang Demografis
• Sebelah Utara berbatasan dengan Jumlah penduduk diwilayah kerja
wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Pemancungan berjumlah
Seberang Padang 19.233 jiwa yang terdiri dari 9.611
• Sebelah Selatan berbatasan laki-laki dan 9.618 perempuan.
dengan Samudera Indonesia. Puskesmas Pemancungan terdiri dari
71 RT/ 17 RW.
Lanjutan...
Sarana dan Prasarana
1. Sarana Fisik
Puskesmas Pemancungan dalam operasionalnya dibantu oleh
• 1 buah Puskesmas Pembantu (PUSTU) yaitu Pustu Air Manis
• 3 buah Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) yaitu Seb. Palinggam,
Poskeskel Batang Arau dan Poskeskel Bukit Gado-gado.
Untuk menunjang kelancaran tugas petugas ke lapangan, Puskesmas
mempunyai 2 buah kendaraan roda empat dan 2 buah kendaraan roda dua.
Lanjutan...
2. Tenaga Kesehatan
No Jenis Tenaga PNS Kontrak Volunteer Total
1 Dokter Umum 2 1   3
2 Dokter Gigi 2     2
3 Kesehatan Masyarakat 1     1

4 Perawat 7   3 10
5 Perawat Gigi 1     1
6 Bidan 9 1   10
7 Sanitarian 2     2
8 Nutrisionist (Gizi) 1     1
9 Asisten Apoteker 2     2
10 Apoteker 1     1
11 Perekam Medis 1     1
12 Analisis Kesehatan 1 1   2
13 Pengadministrasian Umum 3     3

14 Sopir Ambulan   1   1
15 Pejaga Malam   1   1
16 Cleaning Servis   1   1
17 Tenaga Akutansi   1   1
    33 7 3 43
Hasil Observasi
 Total Target Target
d.Balita Pencapaian  Keterangan
sasaran Program  Sasaran
1) Balita Ditimbang 1239 Capaian D/S rendah karena ibu balita
1521 85 868 Balita
(D/S) Balita enggan membawa anak ke Posyandu
2) Balita Punya Buku 1521
1521 100 1521 Balita Sudah Mencapai Target
KIA Balita

Hampir mencapai target yaitu 84,9%


3) Balita Ditimbang 608 hal ini disebabkan karena pandemic
715 85 607 Balita
Yang Naik BB (N/D') Balitta covid-19 yang membuat ibu balita takut
kontak dengan petugas kesehatan

4) Balita Tidak Naik


1521 4 61 Balita 66 Balita Sudah Mencapai Target
BB 2 T
5) Balita Dapat 1254 Belum mencapai target yaitu 74,6 dari
1393 90 1040 Balita
Kapsul Vitamin A Balita target yang ditetapkan 90%
6) Balita Kurus Dapat
19 100 19 Balita 19 Balita Sudah mendapatkan PMT
PMT
Belum mencapai target yaitu 7,1 dari
7) Balita
1521 15 228 Balita 109 Balita target program 5%, disebabkan karena
Underweight
rendahnya pengetahuan ibu

8) Balita Stunting 1521 21.1 321 Balita 150 Balita Belum mencapai target yaitu 9,8 %

Belum mencapai target yaitu1,2 dari


target program 5% disebabkan karena
9) Balita Wasting 1521 5 76 Balita 19 Balita
tingkat pengetahuan rendah tentang
balita wasting
Lanjutan...

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di Puskesmas


Pemancungan bahwa Program Gizi Pemberian Vitamin A pada
anak balita belum mencapai target yaitu sebesar 74,6 % (1040
Balita) dari target 90%

Penyebab tidak tercapainya arget yaitu :


• Rendahnya kunjungan anak balita dalam kegiatan Posyandu
Disebabkan oleh pengetahuan orang tua yang rendah tentang
manfaat pelaksanaan kegiatan pemberian vitamin A di
Posyandu

• Pelaksaan kegiatan posyandu tidak bejalan dengan lancar juga


dikarenakan faktor pandemi dan keadaan pandemi covid-19
ini membuat orang tua dari anak takut untuk datang ke
Posyandu bertemu dengan Petugas Kesehatan.
BAB V
PEMBAHASAN
P1 (Perencanaan)

1. Perancanaan yang dilakukan pada Program Gizi Pemberian Vitamin A


yaitu menentukkan sasaran yaitu Balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Pemancungan

2. Menentukan sasaran ini dilakukan dengan pendataan jumlah Balita


dan dibantu oleh kader masing-masing Posyandu.

3. Setelah sasaran jumlah balita sudah diapatkan maka akan dilakukan


permintaan Vitamin A ke DKK sesuai dengan jumlah sasaran

4. Setelah permintaan Vitamin A selesai maka perencanaan selanjutnya


adalah membuat jadwal kegiatan pemberian Vitamin A.
Lanjutan...

Berdasarkan dari hasil yang telah didapatkan selama kegiatan magang di


Puskesmas Pemancungan, Perencanaan pada program pemberian vitamin
A pada anak balita sudah hampir sama dengan teori yang ada yaitu

• Rencana kegiatan sebelum pemberian vitamin A di Posyandu yaitu


penimbangan berat badan balita, melakukan pengukuran tinggi badan
anak balita, pelayanan kesehatan, pemeriksaan kesehatan pada anak
balita, pemberian kapsul vitamin A dan sosialisasi program pelaksanaan
kegiatan pemberian vitamin A.

• Rencana pelaksanaan kegiatan pemberian vitamin A, program


pemberian vitamin A pada anak balita di Puskesmas Pemancungan telah
disusun secara rinci dan lengkap yang dikemas dalam bentuk tabel
terdiri dari beberapa kolom yaitu nama, tempat dan tanggal lahir, berat
badan, tinggi badan, lingkar kepala, pemberian vitamin A dan waktu
pelaksanaan.
P2 ( Penggerakan dan Pelaksanaan

Bentuk pelaksanaan pada program gizi pemberian vitamin A di Puskesmas


Pemancungan sesuai dengan RUK Puskesmas Pemancungan adalah memberikan
pelayanan kesehatan luar gedung (Posyandu Balita), pemeriksaan kesehatan pada
anak balita, sosialisasi program gizi pemberian vitamin A,pembinaan dan
pemberdayaan ibu balita. Kegiatan pemberian vitamin A di Posyandu dilaksanakan
dalam waktu 2 kali dalam setahun dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus,
yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan kader yang sudah dilatih.

pelaksanaan kegiatan pemberian vitamin A di Puskesmas Pemancungan


dilaksanakan di Posyandu, TK, dan Paud serta dilakukan oleh kader kesehatan
yang sudah dilatih, dengan tenaga teknis adalah tenaga kesehatan dari
Puskesmas.
P3 ( Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian

• Membuat penilaian kinerja, dibuat dalam penilaian capaian sasaran kerja.

• Evaluasi juga dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas setiap bulan Februari


dan Agustus berupa laporan bulanan program

• Bentuk evaluasi kegiatan program kegiatan pemberian vitamin A pada


anak balita berupa laporan bulanan dari Puskesmas Pemancungan yang
kemudian dilakukan validasi dalam pertemuan monitoring dan evaluasi.

• Tindak lanjut atau upaya yang dilakukan untuk mengejar target yang
ditentukan yaitu dengan pelaksanaan swiping, pelaksanaan kegiatan ini
dilakukan setelah pelaksanaan pemberian Vitamin A jika tidak mencapai
target yang ditentukan. Pemberian Vitamin A dilakukan pada bulan
Februari – Agustus dan tidak mencapai target maka dilakukan swiping di
bulan berikutnya yaitu Maret.
BAB VI
Kesimpulan dan Saran
1. Pencapaian program gizi pemberian Saran
Vitamin A pada anak balita di 1. Diharapkan tenaga kesehatan atau
Puskesmas Pemancungan mengalami penanggung jawab program gizi
penurunan pada tahun 2020 Puskesmas Pemancungan lebih
pencapaiannya 91,7% dari target 90% memperhatikan perencanaan program
menurun tahun 2021 74,7% dari target gizi pemberian vitamin A di Puskesmas
90%. Pemancungan dan lebih
mengoptimalkan setiap perencanaan
2. Manajemen perencanaan (P1), yang telah dibuat sebelumnya.
penggerakan dan pelaksanaan (P2), dan
pengawasan pengendalian dan 2. Diharapkan Kader yang sudah dilatih
penilaian (P3) program gizi pemberian dihimbau untuk bekerja lebih optimal
vitamin A di Puskesmas Pemancungan untuk meningkatkan kunjungan anak
sudah sesuai dengan Permenkes No, 44 balita ke posyandu
Tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas. 3. Disarankan Kepada Pusekesmas dan
Penanggung jawab program gizi lebih
memaksimalkan kerja sama dengan
3. Manajemen program gizi pemberian lintas sektor agar tercapainya
vitamin A pada anak Balita di keberhasilan pelaksanaan program gizi
Puskesmas Pemancungan sudah pemberian vitamin A.
dilaksanakan sesuai dengan Permenkes
RI No 21 Tahun 2015 tentang Standar
Kapsul Vitamin A bagi anak balita dan
ibu nifas.
Dokumentasi
Terima Kasih
Evaluasi Pogram Kesehatan Lingkungan (Jamban) Di Wilayah
Puskesmas Pemancungan

Cindy Maurin Kinanti


1810104005

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES ALIFAH PADANG 2022
Latar belakang

Jamban merupakan salah satu indikator dari pengawasan perumahan dan


lingkungan serta inspeksi sanitasi yang termasuk ke dalam program
kesehatan lingkungan di Puskesmas Pemancungan, dan merupakan upaya
kesehatan yang wajib dan harus dilaksanakan oleh Puskesmas. Adapun
berdasarkan latar belakang tersebut yaitu masih rendahnya cakupan
jamban di wilayah Puskesmas Pemancungan yang belum mencapai target
pada tahun 2021 ini menandakan bahwa pencapaian ditahun 2021 tidak
mencapai target.
Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui program kesehatan secara umum di Puskesmas Pemancungan, dan
secara khusus Program Jamban Tahun 2021.

Tujuan Khusus
• Diketahuinya kebijakan dan program kesehatan Lingkungan khusunya pada
evaluasi program kesehatan lingkungan (jamban) di Puskesmas Pemancungan
• Terindefikasinya manajemen program evaluasi program kesehatan lingkungan
(jamban) (P1,P2,P3) di Puskesmas Pemancungan
• Diketahuinya perbandingan teori yang ada dengan implementasi manajemen
evaluasi program kesehatan lingkungan (jamban) di Puskesmas pemancungan
Manfaat
Manfaat bagi mahasiswa
Mahasiswa mendaptkan banyak informasi, pengetahuan, dan pengalaman tentang
kondisi kerja dan pelaksaan khususnya pada pelaksanaan evaluasi program jamban di
wilayah Puskesmas Pemancungan. Selain itu juga berkesempatan untuk dapat
menerapkan materi yang didapat pada saat kuliah.

Manfaat bagi institusi pendidikan


Sebagai tambahan informasi atau kepustakaan bagi yang melaksanakan Praktek kerja
Lapangan/Magang selanjutnya serta diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam
melaksanakan suatu pengabdian masyarakat oleh STIkes Alifah Padang

Manfaat bagi Puskesmas Pemancungan


Hasil praktek Kerja lapangan/Magang ini mahasiswa diharapkan dapat memberikan
kostribusi positif dan dapat berguna sebagai informasi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan khususnya evaluasi program jamban di wilayah Puskesmas Pemancungan.
Ruang lingkup
Analisis manajemen puskesmas terkait P1 (perencanaan), P2
(pelaksanaan dan penggerakan), P3 (Pengawasan,
Pengendalian dan Penilaian), serta melakukan identifikasi
Manajemen Program evaluasi kesehatan lingkungan (Jamban)
yang masih rendah pencapaiannya, hal ini disebabkan karena
masyarakat yang belum semuanya menggunakan jamban dan
masih banyaknya jamban yang tidak memenuhi standar.
Tinjauan Pustaka
A. Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif di wilayah kerjanya.

2. Tujuan puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup bagi setiap orang yang berada di
wilayah kerja puskesmas agar terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
B. Manajemen puskesmas
1. Pengertian manajemen puskesmas
Serangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan iuran (output) Puskesmas yang efektif dan efisien

2. Tujuan manajemen puskesmas


Agar Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) pada Puskesmas dapat ditentukan dengan baik.
C. Jamban
2. Jenis-Jenis Jamban
1. Pengertian Jamban
Suatu bangunan yang a. Jamban cubluk
digunakan untuk membuang b. Jamban Empang
dan mengumpulkan kotoran c. Jamban Kimia
sehingga kotoran tersebut d. Jamban Leher Angsa
tersimpan dalam suatu
tempat tertentu dan tidak
menjadi penyebab suatu
penyakit serta tidak
mengotori permukaan.
3. Syarat Jamban Sehat

a. Tidak mencemari air


b. Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang,
danau, sungai, dan laut
c. Tidak mencemari  tanah permukaan, tidak buang besar di sembarang tempat,
seperti kebun, pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.
d. Jamban yang sudah penuh agar segera disedot
e. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
f. Aman digunakan oleh pemakainya
g. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
4. Manfaat dan Fungsi jamban
keluarga

Manfaat dan fungsi jamban dari aspek kesehatan


lingkungan antara lain dapat mencegah
berkembangnya berbagai penyakit yang
disebabkan oleh kotoran manusia.
Lembar observasi Program
Jamban
No Pertanyaan Hasil Wawancara
  Berapa sasaran jamban yang
1.
60 sasaran,belum karena belum semuanya
harus diperiksa? memakai jamban dan tidak memenuhi
Apakah sudah mencapai standar
target atau belum? Jika
belum, apa alasannya

2.
Apa saja kegiatan dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
program Jamban di dan Infeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
Puskesmas Pemancungan?
Lanjutan
3.   Apa saja yang menjadi  Program Indonesia Sehat dengan
pedoman dalam program Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
jamban yang dipakai oleh
Puskesmas Pemancungan?

4.   Siapa saja yang turun untuk Seluruh petugas seperti perawat dan tim kesling
pengecekkan Jamban di wilayah
puskesmas pemancungan
5.  Siapa penanggung jawab Tim kesling, perawat dan Ibu
program jamban di Zariniyeti,Amd.KL
puskesmas pemancungan?

6.   Bagaimana proses Dengan cara mewawancarai warga dan


pelaksanaan pada program membuat lembaran observasi tentang
jamban di puskesmas rumah sehat dan lingkungan
pemancungan?
7.  Kapan saja jadwal Dilakukan dalam sebulan satu kali
pelaksanaan program
jamban di puskesmas
pemancungan?
8 Bagaimana proses penggerakkan dalam Penggerakkan dilakukan
program jamban di puskesmas pemancungan? dengan cara sanitasi
Apakah ada dibahas dalam lokmin? total berbasis
masyarakat (STBM) dan
inspeksi kesehatan
lingkungan (IKL) .
Program jamban selalu
di bahas dalam lokmin

9 Bagaimana proses monitoring pada program Datang langsung ke


jamban di puskesmas pemancungan? lapangan dengan cara
mewawancarai warga dan
membuat lembaran
observasi tentang rumah
sehat dan lingkungan.
Pembahasan
Program Jamban
Perencanaan (P1) Program
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Kesehatan Lingkungan (Jamban) Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
(RPK)
Puskesmas Pemancungan
• Rencana Pelaksanaan Kegiatan
• Kegiatan jamban memiliki • Rencana Usulan Kegiatan program kesehatan lingkungan
target 100%. program kesehatan lingkungan mengacu kepada RPK
• Kegiatan jamban ini dilakukan mengacu kepada RUK Puskesmas Pemancungan dan
dalam sebulan satu kali. Puskesmas Pemancungan, RUK telah disususn secara rinci dan
• Sasaran dari kegiatan jamban program kesehatan lingkungan lengkap yang dikemas dalam
memiliki rencana kegiatan yaitu bentuk matriks. Dimana di
yaitu 60 jamban di wilayah
pemeriksaan rumah sehat, dalam matriks RPK program
kerja Puskesmas Pemancungan.
sarana air bersih (SAB), sarana kesehatan lingkungan terdiri
• Ketersediaan Rencana Strategik dari jenis kegiatan, tujuan,
(Renstra) dibuat sendiri oleh pembuangan air limbah (SPAL),
sampah, jentik, pemeriksaan sasaran, petugas pelaksana,
penanggung jawab program dana, dan waktu.
kesehatan lingkungan yang tempat-tempat umun (TTU),
mengacu kepada Renstra pemeriksaan tempat
Puskesmas Pemancungan. pengolahan makanan (TPM),
dan klinik sanitasi.
• Ketersediaan Rencana Tahunan
pada program kesehatan
lingkungan yang disusun
berdasarkan kepada analisis
situasi tahun sebelumnya.
Pelaksanaan dan Penggerakkan (P2) Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian
Program Kesehatan Lingkungan Kinerja (P3) Program Kesehatan Lingkungan
(Jamban) Puskesmas Pemancungan (Jamban) Puskesmas Pemancungan

• Pelaksanaan dan penggerakkan • Pengawasan dan


program jamban kesehatan PengendalianPengawasan dilakukan
langsung oleh penanggung jawab program
lingkungan di wilayah kerja
kesehatan lingkungan Puskesmas
Puskesmas Pemancungan dilakukan Pemancungan. Pengawasan eksternal
dalam sebulan satu kali melalui dilakukan oleh dinas kesehatan
berbagai cara, diantaranya kabupaten/kota (DKK).
pelaksanaan kegiatan dalam • Penilaian Program Kesehatan
program kesehatan lingkungan LingkunganUntuk melihat pencapaian hasil
(terdapat 2 orang tim penaggung kinerja pelaksaan program kesehatan
jawab jamban), pemeriksaan jamban lingkungan di Puskesmas Pemancungan,
data disajikan dalam bentuk tabel. Tabel
yang dilakukan di Pasa Gadang,
tersebut berisikan seluruh kegiatan
Seberang Palingggam, Air Manis, program kesehatan lingkungan, target, dan
Batang Arau, dan Bukit Gado-Gado. pencapaian. Proses evaluasi dibuat dalam
bentuk laporan bulanan dan laporan
tahunan, evaluasi jamban digabung dengan
laporan program kesehatan lingkungan.
Pada tahun 2021 penanggung jawab
program kesling beserta tim yang telah
dibentuk untuk melakukan program
jamban melakukan penilaian sasaran dan
target maka didapatkan hasil capaian
program jamban sebesar 89% dari target
100%
Adapun penyebab rendahnya capaian program jamban di wilayah kerja
Puskesmas Pemancungan yaitu:
• Karena selama masa pandemi Covid-19 kegiatan yang berada diluar
gedung dikurangi, sehingga tidak seluruh Jamban yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Pemancungan dilakukan pengecekkan.
• Masih ada beberapa jamban yang belum memenuhi persyaratan
(Berbau dan tinja dapat dijamah oleh serangga maupun tikus dan tidak
cukup luas serta tidak miring kearah lubang jongkok sehingga
mencemari tanah di sekitarnya)
• Masih ada beberapa jamban yang belum memenuhi persyaratan dari
aspek peralatan (tidak dilengkapi dinding atap pelindung, tidak cukup
penerangan, lantai tidak kedap air, dan ventilasi yang tidak cukup baik)
• Evaluasi dari program jamban di Puskesmas Pemancungan melakukan
pemeriksaan dan memberi penyuluhan secara berkala agar masyarakat
dapat merubah perilaku, pemeriksaan yang dapat dilakukan berupa
pemeriksaan kesehatan fisik dan penyuluhan yang dilakukan berupa
pentingnya jamban yang memenuhi syarat, pemantauan dan
pemeriksaan rutin pada program jamban, serta melakukan penyuluhan
berkala (minimal 3x1 bulan) pada masyarakat yang belum mempunyai
jamban dan jamban yang tidak memenuhi syarat.
Kesimpulan Saran

• Dari beberapa uraian di atas, ada beberapa hal yang • Secara keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, dan
dapat disimpulkan antara lain: evaluasi dan monitoring dalam evaluasi program
• Kegiatan yang ada pada program kesehatan kesehatan lingkungan tentang jamban di Puskesmas
lingkungan di Puskesmas Pemancungan yaitu Pemancungan sudah baik dan program yang ada pun
pengawasan tempat-tempat umum (inspeksi sarana sudah berjalan dengan baik walaupun ada sasaran
ibadah, inspeksi sarana pendidikan, inspeksi sarana yang belum mencapai target.
kesehatan, dan inspeksi sarana hotel), pengawasan • Lebih meningkatkan lagi kepada tenaga kesehatan
tempat pengolahan makanan (inspeksi rumah dalam melakukan penyuluhan dan pelayanan tentang
makan/resto, inspeksi catering/jasa boga, inspeksi jamban.
depot air minum, dan inspeksi tempat jajanan), • Memberdayakan tenaga kesehatan di Puskesmas
inspeksi rumah sehat serta akses jamban sehat. Pemancungan untuk melakukan kegiatan dan
• Pelaksanaan manajemen program kesehatan melakukan pelatihan bagi mereka.
lingkungan dari P1, P2, dan P3 telah bisa dikatakan
baik (90%) sesuai aturan Permenkes No 44 tahun
2016 tentang Manajememen Puskesmas, karena
telah mengikuti format yang dianjurkan.
• Kegiatan program kesehatan lingkungan khususnya
program jamban yang telah dilakukan Puskesmas
Pemancungan adalah inspeksi rumah sehat,
pengawasan program jamban, dan penilaian
program jamban. Puskesmas Pemancungan telah
melakukan kegiatan program jamban sesuai dengan
Permenkes No 3 Tahun 2014 tentang sanitasi total
berbasis masyarakat merupakan kegiatan yang
dibuat sendiri oleh Puskesmas Pemancungan dengan
tujuan agar masyarakat mengubah perilaku yang
belum tau syarat jamban sehat, dan kebiasaan
masyarakat yang belum memiliki jamban. Namun
dalam pelaksanaan masih belum mencapai target
dengan capaian 89%, sedangkan target yang harus
dicapai dalam kegiatan ini yaitu 100% di Puskesmas
Pemancungan.
HASIL KEGIATAN MAGANG EVALUASI PROGRAM
PROMOSI KESEHATAN POSYANDU BALITA (D/S) DI
PUSKESMAS PEMANCUNGAN

Oleh :
Ella Rahayu Amelia (1810104074)
Latar Belakang
Posyandu adalah salah bentuk fasilitas kesehatan yang diutamakan untuk
ibu dan anak, khususnya balita. Posyandu menjadi perpanjangan tangan
dari Puskesmas untuk memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan
yang dilaksanakan secara terpadu.

D/S : Bentuk partisipasi masyarakat yang membawa balita datang


keposyandu. D adalah jumlah balita yang ditimbang dan S adalah jumlah
semua balita yang berada diwilayah kerja.

Cakupan penimbangan balita masih dibawah target yang di tetapkan


yaitu 85%. Berdasarkan profil Kesehatan Kota Padang tahun 2017,
dari 81.994 balita yang di laporkan, balita yang melakukan
penimbangan sebanyak 57,206 balita dan tingkat partisipasi
masyarakat membawa balitanya ke posyandu 71,10% dari target 85%.
lanjutan
Anak usia 0-5 tahun merupakan periode yang sangat penting bagi
pertumbuhan anak, oleh sebab itu balita perlu ditimbang secara teratur
sehingga dapat di ikuti pertumbuhan berat badan anak, cakupan
penimbangan balita (D/S) sangat penting karena merupakan indikator
yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi balita, cakupan
pelayanan dasar khususnya imunisasi dan prevalensi gizi kurang.
Semakin tinggi cakupan D/S, semakin tinggi cakupan vitamin A dan
semakin tinggi cakupan imunisasi

Berdasarkan Data Laporan Tahunan Puskesmas Pemancungan tahun


2021, Program Promosi Kesehatan Posyandu Balita menjadi salah satu
permasalahan yang di utamakan di Puskesmas Pemancungan. Karena
belum sesuai dengan target yang ditetapkan, yang belum mencapai
target yaitu 57% dari target 85%. Hal ini di sebabkan akibat pandemic
covid-19 yang membuat balita takut kontak dengan petugas kesehatan.
Tujuan
1. TujuanUmum
Mengetahui dan memahami pelaksanaan kegiatan program promosi Kesehatan
tentang posyandu balita d/s di Puskesmas Pemancungan.
2. Tujuan Khusus
a.Mengetahui pencapaian program Promosi Kesehatan tentang posyandu balita
d/s di Puskesmas Pemancungan.
b.Teridentifikasi manajemen program promosi kesehatan tentang posyandu balita
d/s di Puskesmas Pemancungan.
c.Mengetahui perbandingan teori yang ada dengan implementasi manajemen
program promosi Kesehatan tentang posyandu balita d/s di Puskesmas
Pemancungan.
Ruang Lingkup
• Jadwal pelaksanaan magang dilaksanakan 4 minggu,
pelaksanaan kegiatan magang dimulai dari tanggal 08
Maret sampai dengan tanggal 02 April 2022 di
Puskesmas Pemancungan. Ruang Lingkup Laporan
Magang ini mengenai Program Promosi Kesehatan
Posyandu Balita (D/S) terkait dengan P1 (Perencanaan),
P2 (Pelaksanaan dan Penggerakan), P3 (pemantauan,
pengendalian dan penilaian) program promosi kesehatan
tentang posyandu balita d/s di Puskesmas Pemancungan
tahun 2022.
Evaluasi Program Promosi Kesehatan Posyandu
Balita D/S di Puskesmas Pemancungan

Tingkat Posyandu Cakupan

JML Pratama Madya Purnama Mandiri D/S N/D


No Kelurahan
Program Pencapaian Posyandu Posy
Jml % Jml % Jml % Jml % % %
Balita D/S di Puskesmas
Pemncungan 1 Pasa Gadang 15 0 0 7 46.6 8 53.4 0 0 54.3 83.4

2 Seb.Palinggam 6 0 0 3 50 3 50 0 0 50.9 85

3 Batang Arau 10 0 0 4 40 6 60 0 0 60.3 88.5


Bukit Gado-
4 3 0 0 0 0 3 100 0 0 63.5 88.5
Gado
5 Air Manis 3 0 0 1 33.3 2 66.4 0 0 63.9 85.9

Jumlah 37 0 0 17 46 30 82 0 0 57.1 84.6


Pembahasan

P1 (Perencanaan)

Proses terpenting dari semua fungsi manajemen.


Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi tidak dapat Perencanan program promosi kesehatan
berjalan dengan baik. Perencanaan merupakan posyandu balita (d/s) di Puskesmas
pedoman untuk pelaksanakan kegiatan, Pemancungan telah dilakukan sesuai
membandingkan, menilai serta memilih alternatif yang acuan dari RUK dan RPK
tepat dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan.

RUK RPK
RPK Puskesmas Pemancungan
Promosi Kesehatan Posyandu Balita D/S berisi jadwal kegiatan, jenis
disusun dalam bentuk matriks yang berisikan kegiatan, sasaran, tempat
kegiatan, tujuan, target sasaran, penganggung pelaksanaan dan penaggung jawab
jawab, kebutuhan sumber daya, waktu dalam pemantauan proses
pelaksanaan. implementasi kegiatan.
P2 (Pengorganisasian,
Pelaksanaan)

Pengorganisasian: suatu proses untuk


merancang struktur formal,
Pelaksanaan: program promosi
mengelompokkan dan mengatur serta kesehatan merupakan bagian
membagi tugas-tugas atau pekerjaan
diantara para anggota organisasi.
tugas dari seksi program promosi
kesehatan.
Penanggung Jawab Program :
Program promosi Kesehatan
Pelaksanaan program promosi
Posyandu Balita D/S Puskesmas
kesehatan tentang posyandu balita d/s
Pemancungan di pegang oleh
di Puskesmas Pemancungan sesuai
penanggung jawab program yaitu
staff kesehatan masyarakat, dan dengan jadwal yang telah ditetapkan,
dibantu oleh staff KIA ANAK di yaitu satu kali dalam sebulan.
puskesmas Pemancungan.
Adapun jenis kegiatan yang telah dilakukan dalam
Program Promosi Kesehatan yaitu penyuluhan dalam
gedung dan luar gedung diwilayah kerja Puskesmas
Pemancungan yang berupa penyuluhan langsung atau tidak
langsung antara lain :

1. Penyuluhan Individu/Perorangan
2. Penyuluhan Kelompok
3. Penyuluhan melalui kunjungan
rumah
4. Melaksanakan Posyandu
P3 ( Monitoring dan Evaluasi)

Evaluasi kegiatan program promosi


kesehatan tentang posyandu balita d/s
Monitoring dilihat dari tercapainya indikator dan
Monitoring atau pengawasan merupakan suatu usaha dalam tercapainya tujuan dari kegiatan.
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan Bentuk evaluasi kegiatan program
perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, promosi kesehatan tentang posyandu
membandingkan kegiatan dengan standar yang telah balita d/s berupa laporan tahunan dari
ditetapkan. Puskesmas Pemancungan yang
kemudian dilakukan validasi dalam
Evaluasi pertemuan monitoring dan evaluasi.
Evaluasi juga dilakukan oleh
Evaluasi atau penilaian merupakan proses menentukan nilai pimpinan Puskesmas dan tenaga
atau jumlah keberhasilan dari pelaksananaan suatu program kesehatan yang ada di program
dalam mencapai tujuan tertentu berdasarkan standar yang dengan melihat proses pelaksanaan
telah ditetapkan. dan penggerakan dengan menilai
sasaran dan target maka didapat
hasil : Rendahnya partisipasi
masyarakat ke posyandu untuk
melakukan timbangan (D/S) 57,1%.
Adapun Permasalahan yang ditemui dari program promosi Kesehatan
Posyandu Balitas D/S kurangnya capaian target yang telah ditetapkan,
target yang ditetapkan yaitu 85% sedangkan capaianya hanya 57,1% yaitu:

1. Kurangnya kesadaran kader dalam memberikan informasi kepada masyarakat akan


pelaksanaan posyandu balita (d/s) di wilayah kerja Puskesmas Pemancungan.
Sehingga mengakibatkan terganggunya akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas di posyandu balita (d/s) tersebut.
2. Sebagian masyarakat enggan membawa balitanya ke Posyandu, dengan berbagai
alasan seperti orang tua balita sibuk bekerja, malas, atau lupa ada kegiatan
posyandu.
3. Kegiatan yang tidak bisa dilakukan dengan maksimal dikarenakan adanya
pandemi covid-19.
Adapun alternatif pemecahan masalah yang Strategi promosi kesehatan dalam mencapai Program

dilakukan oleh Puskesmas Pemancungan pada promosi kesehatan yang telah dilakukan puskesmas

Program Promosi Kesehatan adalah : Pemancungan yaitu:

1. Advokasi : Mengadakan pertemuan dengan para


1. Meningkatkan kemampuan petugas
pengambil kebijakan.
kader dalam memberikan penyuluhan
2. Bina suasana : upaya menciptakan opini atau
melalui pelatihan dan
lingkungan sosial yang mendorong individu/anggota
mensosialisasikannya di puskesmas
masyarakat untuk mau melakukan perilaku hidup
secara berkesinambungan.
sehat.
Meningkatkan kerjasama yang nyata.
3. Kemitraan (Kerja Sama) : menjalin kerjasama yang
2. Menguatkan dukungan keluarga baik dengan tokoh-tokoh masyarakat dan kader.
terhadap pentingnya posyandu. 4. Pemberdayaan masyarakat : Pemberdayaan yang
3. Mengadakan pelatihan penyuluhan bagi dilakukan dengan menggerakkan dan memberdayaan
petugas kesehatan tentang cara seluruh masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
memberikan penyuluhan yang efektif. Pemancungan untuk menerapkan prilaku hidup bersih
dan sehat.
Kesimpulan dan saran

A. Kesimpulan
1. Program Promosi Kesehatan tentang Posyandu balita d/s di Puskesmas
Pemancungan adalah pelaksanaan kegiatan di dalam gedung dan di luar
gedung tentang pelayanan kesehatan posyandu balita dilakukan satu bulan
sekali.
2. Manajemen Puskesmas Pemancungan dari P1, P2, dan P3 telah bisa
dikatakan baik sesuai dengan aturan Permenkes No, 44 Tahun 2016 tentang
manajemen puskesmas.
3. Kegiatan program Promosi Kesehatan tentang Posyandu balita d/s di
wilayah kerja Pemancungan sudah dilaksanakan sesuai dengan Permenkes
No. 4 Tahun 2011 tentang standar pelayanan minimal dan Depkes RI Tahun
2015 tentang pelayanan kesehatan posyandu balita.
B. Saran

1. Secara keselurahan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dan


monitoring dalam pengawasan posyandu balita di Puskesmas
Pemancungan sudah baik dan program yang ada pun sudah
berjalan dengan baik walaupun ada sasaran yang belum
mencapai target.
2. Lebih meningkatkan lagi kepada tenaga kesehatan dalam
melakukan penyuluhan dan pelayanan tentang posyandu balita
d/s.
3. Memberdayakan tenaga Kesehatan di Puskesmas Pemancungan
untuk melakukan kegiatan dan melakukan pelatihan bagi
mereka.
LAPORAN MAGANG MAHASISWA

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TPM


(TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN) PEDAGANG KAKI LIMA
DI WILAYAH PUSKESMAS PEMANCUNGAN
 

Nur’Aini Wahidah
1810104051
latar belakang

Berdasarkan data Laporan Tahunan Puskesmas Pemancungan

tahun 2021, TPM merupakan salah satu dari program

kesehatan lingkungan. Terdapat pada tempat makanan/jajanan

yang masih belum mencapai, dilihat dari capaian program pada

tempat makanan/jajanan terget program yaitu 87% hanya 83%

yang tercapai, ini menandakan bahwa masih ada TPM yang

belum mencapai target di tahun 2021.


Tujuan
Tujuan umum

Tujuan umum kegiatan magang ini adalah


untuk mengetahui program kesehatan
lingkungan Tempat Pengolahan Makanan
(TPM)

Tujuan khusus

1. Diketahui program Kesehatan Lingkungan di


Puskesmas Pemancungan.
2. Teridentifikasinya manajemen program Kesehatan
Lingkungan (P1, P2, P3) khususnya TPM tentang
pedagang kaki lima di Puskesmas Pemancungan.
3. Diketahuinya perbandingan teori yang ada dengan
implementasi manajemen program Kesehatan
Lingkungan khususnya TPM tentang pedagang kaki
lima di Puskesmas Pemancungan.
Ruang lingkup
Pelaksanaan kegiatan magang dilaksanakan selama 4 minggu.
Pelaksanaan kegiatan magang dimulai dari tanggal 7 Maret 2022
sampai 2 April 2022 di Puskesmas Pemancungan Kota Padang.
Laporan magang ini terdiri dari analisis manajemen Puskesmas
terkait P1 (perencanaan), P2 (pelaksanaan dan pergerakan), P3
(pemantauan, pengendalian dan evaluasi), serta melakukan
identifikasi manajemen program kesehatan lingkungan (tempat
pengolahan makanan) TPM tentang tempat makanan/jajanan
khususnya pedagang kaki lima.
Lembar wawancara program kesling

Pertanyaan Hasil
No.
Apa saja program kesling 1) TPM
1. yang ada di puskesmas 2) TTU
pemancungan? 3) IKL
4) Klinik Sanitasi
5) STBM
Berapa jumlah PKL yang 60 PKL
2. berada di wilayah kerja
Puskesmas Pemancungan?
Apa saja kegiatan 1) Sekolah
3. penanggung jawab kesling? 2) Puskesmas
3) Posyandu
4) Penyuluhan Kesling
Apa saja masalah petugas
4. kesling disaat melakukan Jika tidak ada konsumsi masyarakat
penyuluhan? enggan untuk datang.
Apa media yang digunakan 1) Leaflet
5. disaat penyuluhan? 2) Angket
3) Leptop
4) TV
Siapa saja penanggung jawab 1) Reni Delavina, AMKL
6. untuk program kesling? 2) Zariniyeti, Amd.KL
Apa saja peran yang 1) Monitoring Kerja CS
7. dilakukan petugas kesling di 2) Monitoring Kebersihan Puskesmas
puskesmas?
Kapan saja jadwal 1) Klinik sanitasi 2x seminggu
8. pelaksanaan kegiatan 2) Pemeriksa IKL 10x sebulan
program kesling dilakukan? 3) TPM 5x sebulan
4) PTU 5x sebulan
5) Posyandu 2x sebulan
6) Penyuluhan 2x sebulan
Berapa target tempat
9. makanan/ jajanan (PKL) yang Target yang harus di capai 87%, namun
harus di capai, apakah sudah hanya 83,33% yang tercapai. Pada tahun
mencapai target atau belum? 2021 selama pandemi kegiatan di
Jika belum, apa alasannya? lapangan, tidak semua tempat
makanan/jajanan (PKL) dilakukan
pemeriksaan.
Apa saja yang menjadi 1) PMK No. 17 Tahun 2020 tentang
10. pedoman dalam program Pasar Sehat
tempat makanan/ jajanan 2) PERMENKOP No. 16 Tahun 2018
(pedagang kaki lima) yang tentang Pelaksanaan Penataan
dipakai oleh puskesmas Kawasan Pedagang Kaki Lima
pemancungan? 3) KEPMENKES No. 942 Tahun 2003
tentang Pedoman Persyaratan
Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
Bagaimana proses Penggerakan dilakukan dengan lokmin
11. penggerakan dalam program yang dibahas dalam program
tempat makanan/ jajanan di pengawasan TPM (Tempat Pengolahan
Puskesmas Pemancungan? Makanan) dan langsung di lakukan
(apakah ada dibahas dalam penyuluhan pada pedagang kaki lima.
lokmin?)
Bagaimana proses monitoring Proses monitoring dilakukan
12. pada program tempat pemeriksaan langsung oleh petugas
makanan/ jajanan (pedagang kesehatan Pukesmas Pemancungan
kaki lima di Puskesmas
Pemancungan?
Bagaimana proses evaluasi Proses evaluasi dibuat dalam bentuk
13. pada program tempat laporan bulanan dan laporan tahunan,
makanan/ jajanan (pedagang evaluasi inspeksi Pedagang Kaki Lima
kaki lima) dan bentuk (PKL) digabung dengan laporan program
evaluasi kegiatannya? (dalam kesling.
bentuk laporan atau yang
lainnya?)
Pembahasan
P1 (Perencanaan)

Dilakukan dengan pralokmin dan dibahas


berapa capaian program kesehatan lingkungan
tentang Pedagang Kaki Lima (PKL), peraturan
Sasaran dari
1 yang menjadi pedoman penanggung jawab
kegiatan inspeksi
kesehatan lingkungan yaitu PERMENKOP No.
Pedagang Kaki
16 Tahun 2018 tentang pelaksanaan penataan
Lima (PKL) yaitu
kawasan pedagang kaki lima.
seluruh Pedagang
3 Kaki Lima (PKL)
yang ada di
wilayah kerja
Puskesmas
2 Pada tahun 2021 kegiatan inspeksi
Pemancungan
Pedagang Kaki Lima (PKL) tempat
sebanyak 60 PKL.
makanan jajanan memiliki target
yaitu 87%.
Ketersediaan RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) bulanan
dan tahunan terdiri dari beberapa kolom yaitu kegiatan,
tujuan, sasaran, target sasaran, penanggung jawab, RPK
volume kegiatan, jadwal, rincian pelaksanaan, lokasi
pelaksanaan dan biaya.

Ketersediaan RUK (Rencana Usulan Kegiatan)


tahunan terdiri dari beberapa kolom yaitu
kegiatan, tujuan, sasaran, target sasaran,
RUK penanggung jawab, kebutuhan sumber daya,
mitra kerja, waktu pelaksanaan, kebutuhan
anggaran, indikator kinerja dan sumber
pembiayaan.
P2 (Pergerakan dan Pelaksanaan)

Kegiatan inspeksi pada Pedagang


1. Pada saat turun di hari pertama di Kaki Lima (PKL) yaitu 5x sebulan,
targetkan 5 PKL yang di lakukan jenis PKL yang di ambil yaitu PKL
pemeriksaan, pemeriksaan yang di yang berdiri di tepi jalan, di
maksud yaitu kebersihan penjamah, depan/ di luar pagar sekolah,
melihat lokasi/ tempat penjualan. keliling dan tempat-tempat
Pemeriksaan kimia yaitu orang ramai. Selama pandemic
pemeriksaan pada makanan yang di covid-19 kegiatan diluar gedung
produksi oleh penjamah dikurangi sehingga menjadi 1x
sebulan pemeriksaan parameter
2. Terdapat tim dalam inspeksi PKL kimia (boraks) pada makanan ± 2
yaitu 2 orang penanggung jawab tahun tidak dilakukan
program kesehatan lingkungan. pemeriksaan dan perbandingan
dengan teori yang ada, tidak
dilakukannya pemeriksaan
peralatan yang di gunakan
pedagang.
(P3) Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Kinerja

Pengawasan yang di lakukan


Pengendalian yang dilakukan oleh
yaitu pengawasan langsung pada
penanggung jawab program TPM
PKL dilaksanakan dengan
yaitu di lakukan penyuluhan atau
pengawasan proses produk jadi
sosialisasi langsung pada pedagang
dan pengawasan pemorsian atau
kaki lima.
pengemasan.

Untuk melihat pencapaian hasil kinerja pelaksanaan program


kesehatan lingkungan di Puskesmas Pemancungan, data disajikan
dalam bentuk tabel. Tabel tersebut berisikan seluruh kegiatan
program kesehatan lingkungan, target, dan pencapaian. Proses
evaluasi dibuat dalam bentuk laporan bulanan dan laporan tahunan,
evaluasi inspeksi PKL digabung dengan laporan program kesling.
Pada tahun 2021 penanggung jawab program kesling beserta tim
yang telah dibentuk untuk melakukan inspeksi PKL melakukan
penilaian sasaran dan target maka didapat hasil capaian program
inspeksi PKL sebesar 83,33% dari target 87%.
Penutup
Kesimpulan
1. Kegiatan yang ada pada program kesehatan lingkungan di
Puskesmas Pemancungan yaitu pengawasan tempat-tempat umum
(inspeksi sarana ibadah, inspeksi sarana pendidikan, inspeksi sarana
kesehatan, dan inspeksi sarana hotel), pengawasan tempat pengolahan
makanan (inspeksi rumah makan/restoran, inspeksi depot air minum,
dan inspeksi tempat makanan/ jajanan), inspeksi rumah sehat, serta
akses jamban sehat.
2. Pelaksanaan manajemen program kesehatan lingkungan dari P1, P2,
dan P3 telah bisa dikatakan baik (92,5%) sesuai aturan Permenkes No
44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas, karena telah mengikuti
format yang dianjurkan.
3. Kegiatan program kesehatan lingkungan khususnya inspeksi tempat
makanan jajanan pada pedagang kaki lima (PKL) yang telah dilakukan
Puskesmas Pemancungan adalah inspeksi sanitasi dan pertemuan
dengan pedagang kaki lima. Namun dalam pelaksanaan masih belum
mencapai target dengan capaian 83,33%, sedangkan target yang
harus dicapai dalam kegiatan ini yaitu 87% di Puskesmas
Pemancungan.
Saran
Secara keseluruhan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program kesehatan

lingkungan di Puskesmas Pemancungan sudah baik walaupun salah satu kegiatannya ada

yang belum mencapai target yaitu kegiatan inspeksi pedagang kaki lima (PKL).

Puskesmas Pemancungan khususnya penanggung jawab program kesehatan lingkungan

harus lebih mengoptimalkan rangkaian kegiatan program kesehatan lingkungan

khususnya inspeksi tempat makanan/jajanan (PKL) di wilayah kerja Puskesmas

Pemancungan dan lebih mengoptimalkan setiap perencanaan yang sudah dibuat.

Sebaiknya pada masa pandemi Covid-19 dilakukan pembagian tugas kepada tim yang

telah dibentuk, dimana satu orang anggota tim melakukan pemeriksaan sebanyak 5 – 10

PKL, sehingga target pemeriksaan dapat tercapai di masa pandemi Covid-19 serta

kesehatan konsumen tetap terjamin.


Dokumentasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai