Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan Gizi di Puskesmas merupakan salah satu Upaya Kesehatan


Wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap Puskesmas sesuai dengan Permenkes
yang mengatur tentang Kebijakan Dasar Puskesmas yaitu Permenkes No. 128
Tahun 2004. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam menjalankan amanat
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang mengamanatkan
upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat.

Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, besaran masalah gizi pada balita di
Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang, diantaranya 5,7% gizi buruk, gizi lebih 11,9%,
stunting (pendek) 37,2%. Proporsi gemuk menurut kelompok umur, terdapat angka
tertinggi pada balita perempuan dan laki-laki pada periode 0-5 bulan dan 6-11 bulan
dibandingkan kelompok umur lain. Hal ini menunjukkan bahwa sampai saat ini
masih banyak masyarakat khususnya ibu balita yang mempunyai persepsi tidak
benar terhadap balita gemuk. Data masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
(GAKI) berdasarkan hasil survei nasional tahun 2003 sebesar 11,1% dan menurut
hasil Riskesdas 2013, anemia pada ibu hamil sebesar 37,1% HH

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan


tujuan perbaikan gizi adalah meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat.
Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan profesional di semua institusi pelayanan kesehatan. Salah satu
pelayanan kesehatan yang penting adalah pelayanan gizi di Puskesmas, baik pada
Puskesmas Rawat Inap ataupun pada Puskesmas Non Rawat Inap. Pendekatan
pelayanan gizi dilakukan melalui kegiatan yang spesifik dan sensitif, sehingga
peran program dan sektor terkait harus berjalan sinergis.

Pelayanan Gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam


gedung dan di luar gedung. Pelayanan Gizi di dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Kegiatan di dalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang
akan dilakukan di luar gedung. Sedangkan pelayanan gizi di luar gedung umumnya
pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


1
preventif. Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan
yang bermutu sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan
mempercepat proses penyembuhan. Pelayanan gizi yang bermutu dapat
diwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang
bermutu sesuai dengan 4 pilar dalam Pedoman Gizi Seimang (PGS).

Pedoman Program Gizi perlu disusun sebagai acuan dalam melakukan


pelayanan Gizi yang komprehensif di UPTD Puskesmas Adan Adan. Dengan
adanya pedoman tersebut, pelayanan gizi dapat dilakukan dengan aturan atau
prosedur sesuai standar yang ada. Dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.

B. TUJUAN PEDOMAN
Tujuan penyusunan Pedoman Program Gizi UPTD Puskesmas Adan Adan
adalah agar tersedia acuan dalam melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu
kepada pelanggan di UPTD Puskesmas Adan Adan dan jejaringnya.

C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran Pedoman Program Gizi UPTD Puskesmas Adan Adan adalah Petugas
Gizi Puskesmas dan Petugas Kesehatan lainnya di UPTD Puskesmas Adan Adan.

D. RUANG LINGKUP
Pedoman ini hanya berlaku di UPTD Puskesmas Adan Adan

E. BATASAN OPERASIONAL
Asuhan gizi : Serangkaian kegiatan yang teroganisir dan terstruktur untuk
identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut
Edukasi Gizi : Serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi dan
kesehatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap serta
perilaku positif pasien / klien dan lingkungannya terhadap
upaya perbaikan gizi dan kesehatan.
Food Model : Bahan makanan atau makanan contoh yang terbuat dari
bahan sintetis atau asli yang diawetkan, dengan ukuran dan
satuan tertentu sesuai dengan kebutuhan yang digunakan
untuk konseling gizi pada pasien rawat inap maupun
pengunjung rawat jalan.
Gizi Klinik : Suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara
makanan dan kesehatan tubuh manusia termasuk
mempelajari zat-zat gizi dan bagaimana dicerna, diserap,

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


2
digunakan, dimetabolisme, disimpan dan dikeluarkan dari
tubuh.
Konseling Gizi : Serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah
yang dilaksanakan oleh tenaga gizi puskesmas untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan
perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah
gizi sehingga pasien dapat memutuskan apa yang
dilakukannya.
Pelanggan : Pengunjung UPTD Puskesmas Adan Adan rawat jalan yang
memerlukan pelayanan baik pelayanan kesehatan dan atau
gizi
Pasien Kondisi : Pasien ibu hamil, ibu menyusui, lansia, pasien dengan
Khusus penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, hipertensi,
hiperlipidemia, penyakit ginjal dll.
Pelayanan Gizi di : Kegiatan pelayanan gizi mulai dari upaya promotif,
Puskesmas preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan di
wilayah kerja Puskesmas.
Petugas Gizi : Tenaga gizi yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas
Puskesmas perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas. Bila tidak
tersedia tenaga gizi maka dapat dilakukan oleh petugas
kesehatan lain seperti bidan atau perawat.
Tim Asuhan Gizi : Sekelompok tenaga kesehatan di Puskesmas yang terkait
Puskesmas dengan pelayanan gizi, terdiri dari dokter (umum, spesialis),
tenaga gizi, perawat dan atau bidan dari setiap unit
pelayanan yang bertugas menyelenggarakan asuhan gizi
untuk mencapai pelayanan paripurna yang bermutu
Pelacakan Balita : Pelacakan Gizi Buruk merupakan suatu proses kegiatan
Gizi Buruk mulai dari menerima laporan dari Bidan Desa sampai
dengan melaporkan kasus gizi buruk ke Dinas Kesehatan
Monitoring : Monitoring garam beryodium merupakan suatu proses
Garam kegiatan yang dimulai dari petugas menentukan
Beryodium sampel/sasaran yang akan diambil untuk dilakukan
pemeriksaan garam dan penyuluhan (bila perlu) sampai
dengan pelaporan hasil ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
Distribusi Tablet : Adalah kegiatan pendistribusian Tablet Tambah Darah (Fe)
Tambah Darah ke seluruh wilayah kerja puskesmas Adan Adan

Distribusi Kapsul : Vitamin A Biru (100.000 IU) dan Vitamin A Merah


Vitamin A (200.000 IU) di wilayah kerja Puskesmas Adan Adan
Konseling Gizi : Konseling Gizi adalah serangkaian kegiatan proses
komunikasi dua arah antara konselor dan klien untuk

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


3
membantu klien mengenali dan mengatasi masalah dan
membuat keputusan yang benar dalam mengatasi masalah
gizi yang dihadapinya
Pengelolaan PMT : Pengelolaan PMT Pemulihan merupakan suatu proses
Pemulihan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan untuk pemberian PMT pemulihan pada anak
balita gizi buruk/kurang dari sejak kasus ditemukan sampai
mendapat PMT Pemulihan.
Pencatatan dan : Evaluasi Program gizi adalah suatu proses untuk mengukur
Pelaporan kegiatan keberhasilan program gizi selama tahun berjalan
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan laporan
Program Gizi
program gizi yang dapat dipertanggungjawabkan

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Kegiatan dalam rangka perbaikan gizi yang menjadi tanggungjawab
puskesmas dilakukan oleh petugas gizi puskesmas dengan latar belakang
pendidikan gizi.
Tenaga Gizi Puskesmas juga diharapkan telah mengikuti pelatihan terkait
gizi seperti Pelatihan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Pelatihan Konselor ASI,
pelatihan Pemberian Makan pada Bayi dan Anak, Pelatihan Pemantauan
Pertumbuhan, dan lain-lain.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Penanggung jawab Program Gizi ditunjuk oleh Kepala UPTD Puskesmas
Adan Adan yang mampu melaksanakan Program Gizi di Puskesmas ( SK
Penunjukan Penanggung Jawab Program terlampir ).
Peran dan fungsi Ketenagaan di dalam Puskesmas dalam pelaksanaan
pelayanan Gizi adalah sebagai berikut :
1. Dokter : berperan sebagai penanggung jawab pelayanan kesehatan pasien
sekaligus koordinator Tim Asuhan Gizi Puskesmas
2. Tenaga Gizi Puskesmas : penanggung jawab asuhan gizi dan pelaksana asuhan
gizi
3. Perawat/Bidan : penanggung jawab dan pelaksana asuhan keperawatan/
kebidanan
4. Petugas Promkes : membantu dalam pelaksanaan
penyuluhan kegiatan gizi
Tenaga kesehatan lain yang juga berkaitan dengan pelayanan gizi di Puskesmas
adalah Petugas Farmasi dan Analis Laboratorium.

C. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Program Gizi di UPTD Puskesmas Adan Adan terdiri dari pelayanan gizi
di dalam gedung dan pelayanan gizi di luar gedung.
a. Pelayanan gizi di dalam gedung yaitu pelayanan gizi rawat jalan (konseling

gizi), yang dilaksanakan setiap hari pada jam kerja di UPTD Puskesmas Adan
Adan
yaitu :
Senin – Kamis : Jam 08.00 – 14.00
Jumat : Jam 08.00 – 11.00
Sabtu : Jam 08.00 – 12.00
Jadwal diatas menyesuaikan dengan jadwal kegiatan gizi di luar gedung

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


5
b. Pelayanan gizi di luar gedung pada umumnya berupa kegiatan promotif dan
preventif, jadwal kegiatan disusun berdasarkan koordinasi dengan program lain.

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


6
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. STANDAR DENAH RUANG KONSULTASI GIZI

250m

Alat Antropometri
300m

Jendela

Meja Konsultasi

Ruang Konsu ltasi Gizi diPuskesmas Ukuran 3m x 2,5 m

Gambar diatas adalah denah sesuai dengan Permenkes 75 Tahun 2014

B. STANDAR FASILITAS RUANG KONSULTASI GIZI


1. SARANA
a. Letak
Letak ruang konsultasi gizi berada pada bagian depan Puskesmas, area
publik, berdekatan dengan klinik-klinik lainnya yang mempunyai akses
langsung dengan lingkungan luar puskesmas.
b. Persyaratan Ruang
a. Luas minimal ruangan konsultasi gizi 3 m x 2 m
b. Persyaratan komponen bangunan adalah sebagai berikut :
1. Atap harus kuat kemungkinan bencana (angin beliung, gempa),
tidak bocor, tahan lama dan tidak menjadi tempat perindukan
vektor

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


7
2. Langit-langit harus kuat, berwarna terang, dan mudah
dibersihkan, ketinggian langit-langit dari lantai minimal 2,8 m
3. Dinding : material dinding harus keras, rata, tidak berpori/tidak
berserat, tidak menyebabkan silau, kedap air, mudah dibersihkan
dan tidak ada sambungan agar mudah dibersihkan.
4. Lantai : material lantai harus kuat, kedap air, permukaan rata,
tidak licin, warna terang, mudah dibersihkan
5. Pintu dan jendela : lebar bukaan pintu minimal 90 cm, bukaan
jendela diupayakan dapat dibuka secara maksimal.

Sarana di Puskesmas Adan Adan untuk ruangan gizi gabung jadi satu dengan
ruangan imunisasi dengan luas ruangan 2 x 4 meter.

c. PRASARANA
a. Sanitasi
1. Pada ruangan konsultasi gizi sebaiknya disediakan “wastafel” dengan
debit air mengalir yang cukup
2. Dilengkapi pula dengan tempat sampah yang tertutup
b. Ventilasi
1. Ventilasi harus cukup agar sirkulasi udara dalam ruangan tetap terjaga.

Jumlah bukaan ventilasi sebaiknya 15% terhadap luas lantai ruangan.


2. Arah bukaan ventilasi tidak boleh berdekatan dengan tempat
pembuangan sampah (TPS), toilet dan sumber penularan lainnya.
c. Pencahayaan
1. Pada siang hari sebaiknya menggunakan pencahayaan alami.
2. Intensitas cahaya cukup agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik
(200 lux)
d. Listrik
Tersedia kotak kontak aman untuk peralatan/perlengkapan dengan jumlah
+2 titik
Pra sarana di Puskesmas Adan Adan untuk ruangan gizi telah dilengkapi dengan
wastafel dengan debit air mengalir yang cukup dan dilengkapi dengan tempat
sampah yang tertutup.
Terdapat ventilasi udara yang cukup, pencahayaan yang cukup dan telah tersedia
kotak kontak aman dengan jumlah yang cukup.

d. PERALATAN
Peralatan / perlengkapan yang disediakan pada ruangan konsultasi gizi
antara lain :
1. Meja
2. Kursi
3. Media KIE (poster, brosur makanan sehat sesuai kelompok umur, brosur
diet penyakit, dll)
4. Standar makanan diet, standar pemantauan pertumbuhan balita dan anak,
Tabel IMT, dll
5. Food Model
6. Daftar Bahan Penukar Makanan
Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan
8
7. Alat Ukur antropometri (timbangan berat badan , microtoise, skin fold
calliper, pita LILA, dll)

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Pelayanan Gizi di Puskesmas adalah kegiatan pelayanan gizi mulai dari
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas. Pelayanan gizi di Puskesmas dilakukan di dalam gedung dan di luar
gedung. Pelayanan Gizi di dalam gedung meliputi Pelayanan Gizi Rawat Jalan dan
perencanaan program gizi yang akan dilakukan di luar gedung. Pelayanan Gizi di
luar gedung meliputi pelayanan gizi pada individu, kelompok dan masyarakat
dalam bentuk promotif dan preventif.
1. Pelayanan Gizi Di Dalam Gedung
A. Pelayanan Gizi Rawat Jalan
a. Pengkajian Gizi

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


9
Tujuan : mengidentifikasi masalah gizi dan faktor penyebab melalui
pengumpulan, verifikasi, dan interpretasi data.
Kategori data pengkajian gizi meliputi :
1) Data anthropometri : meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan,
LILA, Lingkar perut, dll
2) Data pemeriksaan fisik klinis : untuk mendeteksi adanya kelainan klinis
yang berhubungan dengan gangguan gizi, misalnya baggy pants, rambut
merah, dll
3) Data riwayat gizi : ada 2 macam, kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
dilakukan untuk memperoleh gambaran pola makan berdasar frekuensi
makan. Data kuantitatif dilakukan untuk mendapatkan gambaran asupan
zat gizi sehari, dengan cara recall 24 jam, dapat diukur dengan bantuan
food model
b. Penentuan diagnosis gizi : diagnosis gizi spesifik untuk masalah gizi
yang bersifat Krastara sesuai dengan respon pasien. Tenaga gizi bisa
menegakkan diagnosis gizi secara mandiri tanpa meninggalkan
komunikasi dengan profesi lain di puskesmas. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi adanya masalah gizi, faktor penyebab, serta tanda dan
gejala yang ditimbulkan. Ruang lingkup diagnosis gizi dapat merujuk
pada Buku Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar, Kementrian
Kesehatan RI, 2014
c. Intervensi gizi : intervensi gizi dalam rangka pelayanan gizi rawat jalan
meliputi :
- Penentuan jenis diet sesuai dengan kebutuhan gizi individu
- Edukasi gizi untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
terkait perbaikan gizi dan kesehatan
- Konseling gizi yang diberikan sesuai kondisi pasien/klien
d. Monitoring dan evaluasi asuhan gizi : bertujuan untuk mengetahui
tingkat kemajuan, keberhasilan pelaksanaan intervensi gizi. Hal-hal yang
dimonitor dan dievaluasi antara lain :
- Perkembangan data anthropometri
- Perkembangan data hasil laboratorium terkait gizi
- Perkembangan data fisik/klinis
- Perkembangan diagnosis gizi
- Perubahan perilaku

2. Pelayanan Gizi Di Luar Gedung (Upaya Gizi Masyarakat)


A. Edukasi Gizi
Tujuan : untuk mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
mengacu pada pedoman gizi seimbang dan sesuai dengan
risiko/masalah gizi.
Sasaran : kelompok dan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Adan Adan
Lokasi : Posyandu, Kelas Ibu, Kelas balita ,Lintas Sektor, dan lain-lain.

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


10
B. Konseling ASI Eksklusif dan PMBA
Tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga sehingga bayi
baru lahir segera diberikan IMD dan ASI Eksklusif hingga bayi berusia 6
bulan
2. Sejak usia 6 bulan mulai diperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI)
3. Meneruskan ASI dan MP-ASI sesuai kelompok umur sampai usia 24
bulan
Sasaran : ibu hamil dan atau keluarga, ibu yang mempunyai anak usia 0-
24 bulan
Lokasi : Posyandu, Kelas Ibu, ANC Terpadu, dan lain-lain.

C. Konseling Gizi Melalui Posbindu


Peran petugas gizi puskesmas pada Posbindu adalah sebagai konselor gizi
terkait faktor risiko PTM yang ditemukan saat pemeriksaan kesehatan oleh
tenaga medis.
Tujuan : mencegah dan mengendalikan faktor risiko penyakit tidak
menular berbasis masyarakat sesuai dengan sumber daya dan
kebiasaan masyarakat agar masyarakat mawas diri terhadap
faktor risiko PTM.
Sasaran : masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia >15
th
Lokasi : Posbindu

D. Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu


Tujuan : untuk memantau status gizi balita menggunakan KMS atau
Kartu Menuju Sehat atau Buku KIA
Sasaran : kader posyandu
Lokasi : Posyandu

Fungsi Petugas gizi :


1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan di wilayah kerja
Puskesmas
2. Memberikan pembinaan kepada kader posyandu agar mampu melakukan
pemantauan pertumbuhan di posyandu
3. Melakukan penimbangan
4. Membina kader menyiapkan SKDN dan pelaporan
5. Menyusun laporan pelaksanaan pemantauan pertumbuhan di wilayah
kerja Puskesmas Adan Adan

E. Pengelolaan Pemberian Kapsul Vitamin A


Tujuan : meningkatkan keberhasilan kegiatan pemberian vitamin A
melalui pembinaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik
Sasaran : bayi, balita dan ibu nifas
Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan
11
Lokasi : Posyandu

Fungsi Petugas Gizi :


1. Merencanakan kebutuhan Vitamin A untuk bayi, balita dan ibu nifas
2. Memantau kegiatan pemberian vitamin A di wilayah kerja Puskesmas

Adan Adan
3. Menyusun laporan Vitamin A

Ketentuan dalam pemberian vitamin A :


1. Bayi 6-11 bulan diberikan vitamin A 100.000 SI warna biru, diberikan

dua kali setahun, bulan Februari dan Agustus.


2. Balita 12-59 bulan diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah,
diberikan dua kali setahun, bulan Februari dan Agustus
3. Bayi dan balita sakit : bayi usia 6-11 bulan dan balita usia 12-59 bulan
yang sedang menderita campak, diare, gizi buruk, xeroftalmia, diberikan
vitamin A dengan dosis sesuai umur
4. Ibu nifas diberikan 2 kapsul merah dosis 200.000 SI, 1 kapsul segera
setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi 24 jam berikutnya.

F. Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Ibu Hamil dan


Ibu Nifas
Tujuan : meningkatkan keberhasilan pemberian TTD untuk kelompok
masyarakat yang rawan menderita anemia gizi besi yaitu Ibu
Hamil melalui pembinaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dan pemantauan.
Sasaran : ibu hamil dan ibu nifas
Lokasi : puskesmas, pustu, tempat praktek bidan, posyandu

Fungsi Petugas Gizi :


1. Merencanakan kebutuhan TTD untuk sasaran selama satu tahun
2. Memantau kegiatan pemberian TTD di wilayah kerja Puskesmas Adan

Adan
3. Menyusun laporan

Ketentuan dalam pemberian TTD :


1. Pencegahan : 1 tablet/hari sejak awal kehamilan dan dilanjutkan sampai
masa nifas
2. Pengobatan : 2 tablet/hari sampai kadar Hb Normal

G. Pengelolaan Pemberian MP-ASI dan PMT Pemulihan


1. MP-ASI Lokal adalah MP-ASI yang dibuat dari makanan lokal setempat
dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan tenaga
kesehatan. Kegiatan ini dapat dialokasikan dari dana Bantuan
Operasional Kesehatan, dana APBD atau dana lain sesuai ketentuan yang
berlaku.

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


12
Sasaran : Balita gizi kurang 6-24 bulan
Lokasi : poyandu

Fungsi Petugas Gizi :


1. Merencanakan menu MP-ASI
2. Mengolah MP-ASI Lokal dibantu kader di posyandu
3. Mendistribusi kepada balita di posyandu
2. PMT Pemulihan
Sasaran : Balita gizi kurang, balita pasca perawatan gizi buruk, ibu hamil
kek
PMT Pemulihan untuk balita gizi kurang adalah makanan ringan padat
gizi dengan kandungan350-400 kalori energi dan 10-15 gr protein.
Lama pemberian 90 hari makan anak dan 90 hari makan bumil.

Fungsi Petugas Gizi :


1. Merencanakan kebutuhan MP-ASI dan PMT Pemulihan untuk
sasaran
2. Memantau kegiatan pemberian MP-ASI dan PMT Pemulihan di
wilayah kerja Puskesmas
3. Menyusun laporan pelaksanaan distribusi MP-ASI dan PMT
Pemulihan

H. Surveilans Gizi
Kegiatan surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan
data yang dilakukan secara terus menerus, penyajian informasi bagi Kepala
Puskesmas serta Lintas Program dan Lintas Sektor terkait di tingkat
kecamatan. Sebagai acuan bagi petugas gizi puskesmas dalam melakukan
surveilans gizi bisa menggunakan buku Surveilans Gizi, Kementrian
Kesehatan RI, 2014.

Tujuan :
1. Tersedianya informasi berkala dan terus menerus tentang besaran
masalah gizi dan perkembangan di masyarakat
2. Tersedianya informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab
masalah gizi dan faktor-faktor terkait
3. Tersedianya informasi kecenderungan masalah gizi di suatu daerah.
4. Menyediakan informasi intervensi yang paling tepat untuk dilakukan.
Lingkup data surveilans gizi :
1. Data status gizi
2. Data konsumsi makanan
3. Data cakupan program gizi
Sasaran : bayi, balita, anak usia sekolah, ibu hamil, ibu menyusui , lansia.
Dalam pelaksanaan surveilans gizi, tenaga gizi puskesmas berkordinasi
dengan tenaga surveilans di Puskesmas.
Contoh kegiatan :
a. Pemantauan Status Gizi (PSG)
Tujuan : mengetahui status gizi masyarakat sebagai bahan perencanaan

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


13
Sasaran : disesuaikan dengan kebutuhan setempat (bayi, balita, anak usia
sekolah, bumil, busui, dll)
b. Pemantauan konsumsi garam beryodium.
Tujuan : memperoleh gambaran berkala tentang cakupan konsumsi
garam beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat.
Dilaksanakan setiap tahun sekali.
Sasaran : Rumah tangga (melalui anak sekolah)

I. Kerjasama lintas sektor dan lintas program


Tujuan : meningkatkan pencapaian indikator perbaikan gizi di tingkat
puskesmas melalui kerjasama lintas sektor dan lintas program.
Sasaran : program KIA-KB, program Kesling, program Promkes,
Imunisasi, kecamatan, dan lain-lain.

B. METODE
1. Pelayanan Gizi di dalam Gedung :
Metode pelayanan gizi dilaksanakan sesuai SOP yang telah di tentukan, dengan
kegiatan sebagai berikut :
a. Konseling Gizi
b. Asuhan gizi pada keluarga pasien
2. Pelayanan Gizi di Luar Gedung (Upaya Gizi Masyarakat)

Dalam melaksanakan kegiatan program gizi di UPTD Puskesmas Adan Adan


diperlukan peran serta masyarakat secara aktif, untuk itu di perlukan suatu
metode sehingga dapat terjalin dan kegiatan program dapat berjalan dengan baik
sehingga tujuan untuk memujudkan masyarakat sehat secara mandiri.
Metode yang di maksud adalah :
a. Penyuluhan adalah suatu kegiatan penyampaian informasi kepada orang lain,
dengan harapan orang tersebut dapat berubah perilakunya dengan
melaksanakan informasi yang di sampaikan. Penyuluhan ini bisa di
laksanakan secara kelompok maupun perseorangan
b. Diskusi adalah penyampaian pesan di mana penyuluh bertanya dan audient
menjawab sesuai dengan materi yang di berikan atau sebaliknya
c. Monitoring dan evaluasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana kegiatan itu berhasil dilaksanakan.

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Pelayanan Gizi Di Dalam Gedung
a. Pelayanan Gizi Rawat Jalan
1. Pasien datang sendiri atau dirujuk dari Pustu/Polindes atau UKBM
(Posyandu, Posbindu, Posyandu lansia, dll)
2. Pasien mendaftarkan diri di loket pendaftaran Puskesmas.
3. Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan masalah
kesehatannya di Ruang Pemeriksaan Umum/Ruang Gigi/Ruang KIA oleh

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


14
paramedis. Di poli tersebut pasien sekaligus mendapatkan Skrining Gizi
oleh tenaga kesehatan. Pasien yang berisiko/tidak berisiko mengalami
masalah gizi bisa mendapat konseling atas permintaan pasien.
4. Pasien yang dirujuk ke Ruangan Gizi mendapat pelayanan gizi, mulai
dari pengkajian gizi, diagnosisi gizi, intervensi gizi, monitoring dan
evaluasi.
5. Setelah selesai melakukan pelayanan gizi petugas mencatat di buku
register gizi

2. Pelayanan Gizi Di Luar Gedung (Upaya Gizi Masyarakat)


Dalam melakukan setiap kegiatan Program Gizi membuat langkah-langkah
dalam bentuk Kerangka Acuan Kegiatan ( KAK ) yang berisikan:
1. Pendahuluan yang berisikan hal-hal yang bersifat umum dan masih ada
kaitanya dengan kegiatan
2. Latar Belakang adalah ulasan program tersebut disusun
3. Tujuan Umum dan Khusus : tujuan ini adalah tujuan program/kegiatan.
Tujuan umum adalah tujuan secara garis besar nya sedangkan tujan khusus
adalah tujuan secara rinci.
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yag
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan program/kegiatan.
5. Cara melaksanankan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan.
6. Sasaran program/kegiatan yang menunjukan hasil antara yang di perlukan
untuk menetralisir tujuan tertentu.
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan adalah perencanaan waktu pelaksanaan
kegiatan secara rinci
8. Evaluasi pelaksanakan kegiatan dan pelaporan : evaluasi kegiatan adalah
evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan. Pelaporan
yang di maksud adalah berisi hasil dari evaluasi pelaksanaan kegiatan
9. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dicatat pada buku notulen kegiatan dan pada buku harian
Palaporan di tulis tanggal laporan itu dibuat dan ditujukan kepada Kepala
Puskesmas. Evaluasi yang dimaksud adalah evaluasi secara keseluruhan dari
pelaksanaan program/kegiatan sampai penggunaan anggaran

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


15
BAB V

LOGISTIK

Pengadaan logistik dimulai dengan perencanaan dan pengajuan logistik dari


penanggung jawab program gizi kepada tim perencana di UPTD Puskesmas Adan
Adan. Tidak semua usulan bisa terpenuhi, dalam kondisi seperti ini maka Puskesmas
akan menyesuaikan dengan kondisi yang ada berdasar arahan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kediri.

Pengadaan logistik harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:


1. Tingkat Persediaan
2. Perkiraan Jumlah Kebutuhan
Perkiraan kebutuhan dapat diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian atau
pembelian bahan dalam periode 6-12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah
pemeriksaan untuk periode 6-12 bulan untuk tahun yang akan datang. Jumlah rata-
rata pemakaian bahan untuk satu bulan perlu dicatat.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan

DAFTAR BAHAN LOGISTIK PELAYANAN GIZI

NO Nama Barang Jumlah Sesuai Standar

ATK (Bolpoin, Penggaris,


Pensil, Penghapus, Staples, Sesuai kebutuhan
1
Tip-Ex, Lem, Gunting)

2 Tisu dan tempatnya, Handsoap Sesuai kebutuhan

3 Laktasi Konseling Kit 1 set

4 Poster Gizi 2 buah

5 Food model 1 set

6 Leaflet Gizi 4 judul

Bahan habis pakai klinik Sesuai kebutuhan


7
laktasi

Vitamin A warna merah Sesuai kebutuhan


8
200.000 SI

Vitamin A warna biru Sesuai kebutuhan


9
100.000 SI

10 Tablet Tambah Darah (TTD) Sesuai kebutuhan

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


16
11 Buku Pedoman Eksternal 8 buah

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


17
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Sasaran kegiatan adalah sesuatu yang menjadi target dari suatu kegiatan dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan. Keselamatan pasien adalah keadaan dimana pasien
bebas dari harm atau cedera, yang dapat meliputi penyakit, cedera fisik, psikologis,
sosial, penderitaan, cacat, kematian dan lainnya, yang seharusnya tidak terjadi. Di
ruangan pelayanan gizi, keselamatan pasien berarti semua standar operasional prosedur
yang sudah dibuat untuk kegiatan pelayanan kesehatan gizi harus ditaati, tidak ada
kesalahan menentukan diagnosa gizi, tidak ada kesalahan intervensi dan tidak ada
kesalahan pencatatan.

Keselamatan pasien di ruangan pelayanan gizi, berarti juga semua fasilitas yang
dipakai adalah fasilitas yang mana untuk pasien. Dimulai dari standar bangunan,
mebeler, sampai peralatan pemeriksaan yang dipilih adalah alat yang menunjang mutu
dan keselataman pasien.

Identifikasi Resiko Keselamatan Sasaran

Resiko
No Identifikasi Cara Pencegahan Cara Penanggulangan
Sasaran
1 Dacin Jatuh Bayi dan Dilakukan pengecekan Dilakukan refreshing
Balita keamanan pemasangan kader dengan materi 9
tertimpa dacin dacin setelah terpasang langkah penimbangan
yang jatuh
2 Vitamin A Bayi usia 6- Dilakukan konfirmasi - Sebelum posyandu
yang 11 bulan, ulang mengenai umur dimulai disampaikan
diberikan balita usia 12- bayi dan balita dengan informasi mengenai
salah dosis 59 bulan dan mengecek tanggal lahir di vitamin A melalui
Ibu nifas buku KIA penyuluhan
- Jika terlanjur
diberikan melebihi
dosis, maka
disampaikan bahwa
efek samping nya
adalah nafsu makan
berkurang

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


18
3 Vitamin A Bayi usia 6- Dilakukan pengecekan - Dilakukan
rusak 11 bulan, sebelum kapsul vitamin A penyimpanan
(berjamur, balita usia 12- diberikan Vitamin A sesuai
ED) 59 bulan dan petunjuk (di tempat
ibu nifas yang kering, tidak
lembab, jauh dari
paparan sinar
matahari) dengan
sistem FIFO
- Apabila ditemukan
kondisi vitamin A
yang rusak/ED
segera dibuang
4 Tablet Rematri, PUS, Dilakukan pengecekan - Dilakukan
Tambah WUS, sebelum TTD diberikan penyimpanan TTD
Darah (TTD) Ibu hamil dan sesuai petunjuk (di
ED ibu nifas tempat yang kering,
tidak lembab, jauh
dari paparan sinar
matahari) dengan
sistem FIFO
- Apabila ditemukan
kondisi TTD yang ED
segera dibuang
5 PMT Ibu hamil dan Dilakukan pengecekan Dilakukan penyimpanan
Pemulihan balita ulang pada PMT PMT Pemulihan berupa
berupa susu Pemulihan yang akan biskuit dan susu sesuai
dan biskuit diberikan petunjuk (di tempat yang
ED/rusak kering, tidak lembab,
jauh dari paparan sinar
matahari, tempat
penyimpanan dilengkapi
dengan pallet kayu)
dengan sistem FIFO

6 Kesalahan Mendapatkan Melakukan pengecekan Melakukan kalibrasi alat


menimbang hasil hasil penimbangan BB penimbangan BB secara
dan mencatat penentuan dan pengukuran TB berkala

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


19
hasil status gizi dengan menanyakan hasil
penimbangan yang kurang penimbangan/pengukuran
dan akurat yang sebelumnya
pengukuran
TB/PB

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


20
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien, tentunya mempunyai resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu
tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dari resiko tertular
penyakit agar dapat bekerja maksimal.
Dengan munculnya penyebaran penyakit, memperkuat keinginan untuk
mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari
penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui
“Kewaspadaan Umum” atau Universal Precaution” yaitu dimulai sejak dikenalnya
infeksi nosokomial yang terus menjadi ancaman bagi petugas kesehatan.

Identifikasi Resiko Keselamatan Petugas

Resiko
No Identifikasi Cara Pencegahan Cara Penanggulangan
Petugas
1 Terjadi infeksi Terpapar a. Melakukan praktek cuci a. Dilakukan
silang penyakit tangan yang benar pelatihan PPI
menular b. Menggunakan masker saat b. Pengelolaan
pelayanan limbah dan
c. Membersihkan ruangan sanitasi ruangan.
secara rutin dan berkala
2 Dacin Jatuh Petugas Melakukan refreshing kader Memberikan
mendapat mengenai 9 langkah pemahaman kepada
komplain penimbangan kader posyandu untuk
dari selalu memastikan
masyarakat bahwa dacin telah
terpasang dengan kuat
dan aman
3 Vitamin A Petugas Menanyakan usia bayi/balita Memberikan
yang diberikan mendapat terlebih dahulu sebelum penyuluhan terlebih
salah dosis komplain mengambilkan/memberi dahulu sebelum
dari vitamin A posyandu dimulai
masyarakat sehingga Ibu bayi/balita
bisa meminta vitamin A
sesuai dengan umur
anaknya
4 Vitamin A Petugas 1. Menyimpan stok vitamin Melakukan pemeriksaan

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


21
rusak mendapat sesuai petunjuk terhadap stok vitamin A
(berjamur, komplain penyimpanan yang akan
ED) dari 2. Membuat kartu stok didistribusikan
masyarakat penyimpanan vitamin A

5 Tablet Tambah Petugas 1. Menyimpan stok Tablet Melakukan pemeriksaan


Darah (TTD) mendapat Tambah Darah (TTD) terhadap stok Tablet
ED komplain sesuai petunjuk Tambah Darah (TTD)
dari penyimpanan yang akan
masyarakat 2. Membuat kartu stok didistribusikan
penyimpanan Tablet
Tambah Darah (TTD)

6 PMT Petugas 1. Menyimpan stok PMT Melakukan pemeriksaan


Pemulihan mendapat Pemulihan (berupa susu terhadap stok
berupa susu komplain dan biskuit) sesuai penyimpanan PMT
dan biskuit dari petunjuk penyimpanan Pemulihan (berupa susu
ED/rusak masyarakat 2. Membuat kartu stok dan biskuit)
penyimpanan PMT yang akan
Pemulihan (berupa susu didistribusikan
dan biskuit)

7 Kesalahan Petugas Melakukan pengecekan hasil Melakukan kalibrasi alat


menimbang mendapat penimbangan BB dan penimbangan BB secara
dan mencatat hasil yang pengukuran TB dengan berkala
hasil tidak akurat menanyakan hasil
penimbangan sehingga penimbangan/pengukuran
dan petugas yang sebelumnya
pengukuran melakukan
TB/PB kesalahan
dalam
menentukan
status gizi

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan Adan


22
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dalam penyelenggaraan pelayanan


gizi harus dilakukan secara terus menerus dan berkala merujuk pada pengelolaan
keseluruhan manajemen Puskesmas. Pimpinan/penanggungjawab pelayanan gizi harus
mendapatkan pendidikan/pelatihan terkait mutu dan keselamatan pasien yang difasilitasi
oleh fasilitas pelayanan kesehatan dimana pelayanan kesehatan gizi terselenggara.
Mutu dan keselamatan pasien harus selalu tertanam dalam setiap kegiatan
pelayanan gizi, baik pada proses asuhan maupun pada proses menajerial, yang dipahami
seluruh staf/ anggota.
Untuk menjamin pengawasan mutu dan keselamatan pasien pelayanan kesehatan
gizi, petugas ruangan gizi mendukung dan melaksanakan progam mutu dan keselamatan
pasien UPTD Puskesmas Adan Adan. Indikator yang digunakan dalam pengendalian mutu
tersebut ditetapkan oleh kepala UPTD Puskesmas Adan Adan.

1. Pelayanan gizi dalam gedung


Indikator mutu yang digunakan di Ruang Gizi Puskesmas Adan Adan dalam
memberikan pelayanan adalah :
INDIKATOR STANDAR TARGET
Adanya petugas gizi terlatih
100% 80%

Ketersediaan fasilitas dan peralatan pelayanan gizi


80% 80%

Kepuasan pelanggan 100% 80%


Dalam pelaksanaan penilaian indikator mutu, hasil divisualisasikan
menggunakan kurva bulanan dalam format tersendiri dan dievaluasi serta dilaporkan setiap
bulan pada Kepala Puskesmas dan Wakil manajemen mutu.
Pemenuhan sarana prasarana selalu diupayakan untuk memberikan pelayanan gizi yang
bermutu.

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan


2
Pelayanan Gizi di Luar Gedung (Upaya Gizi Masyarakat)
Dalam menentukan sasaran mutu di lakukan diskusi di rapat miniloka karya
Puskesmas Adan Adan yang di pimpin oleh Ketua Tim Mutu dan diikuti oleh semua staf
Puskesmas. Indikator mutu untuk program Gizi adalah sebagai berikut :
INDIKATOR STANDAR TARGET

Cakupan balita ditimbang berat badannya ( D/S ) 100% 80%

Cakupan bayi 0-6 bulan mendapat Asi Ekslusif 80% 80%

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan


2
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pelayanan Ruangan Gizi ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
upaya pengembangan bagi tenaga gizi puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan gizi di UPTD Puskesmas Adan Adan. Pedoman Pelayanan Ruangan Gizi ini
dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan


2
DAFTAR PUSTAKA

1. 2009, Undang-Undang no. 36 Tentang Kesehatan


2. 1996, Peraturan Pemerintah No. 32 Tentang Tenaga Kesehatan
3. 2012, Peraturan Pemerintah No. 33 Tentang Asi Eksklusif
4. 2013, Peraturan Presiden No. 42 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan
Gizi
5. 2013, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan bagi Bangsa Indonesia
6. 2013, Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tentang Praktik Tenaga Gizi
7. 2014, Pedoman pelayanan anak gizi buruk , Kementerian Kesehatan RI
8. 2014, Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Kementerian Kesehatan RI Direktorat
Jenderal Bina Gizi dan KIA

Pedoman Program Gizi Puskesmas Adan


2

Anda mungkin juga menyukai