Anda di halaman 1dari 29

BUSSINESS PLAN

(PROPOSAL USAHA)

Oleh
Hesti Pangastuti -Widyaiswara
Balai Pelatihan Tenaga Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat
• Status menikah dengan Pria Pegawai swasta dan berbisnis
PROFIL PENGAJAR :
dan telah memiliki 1 putra menginjak usia 6 tahun
• Lahir di Tanjung Karang - Lampung 6 Juni 1974
• Menjadi PNS sejak Tahun 1998 hingga sekarang
• Menjadi Pengajar/widyaiswara sejak Juli tahun 2013
• Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Program Manajemen
Pemasaran
• Hobby : Travelling, singing, browsing, cooking and learning
• Rumah : Komplek Bumi Adipura Jl. Pinus X No. 20
Gedebage Bandung
• E-mail : bleno74@yahoo.co.id
• Facebook : hesti pangastuti
• Phone : 08122422636
PENGERTIAN PROPOSAL
Rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, dalam membuat
suatu rencana usaha perlu dilakukan suatu penilaian kelayakan usaha
yang sangat diperlukan baik untuk rencana usaha baru (akan
dilaksanakan) maupun usaha lama (sudah dan sedang dilaksanakan dalam
rangka pemberian kredit)
Dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan yang
menggambarkan semua unsur yang relevan, baik internal maupun
eksternal ,mengenai usaha atau proyek baru ,atau dapat dikatakan bahwa
proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang berisi mengenai usaha
baru yang sedang direncanakan
Media untuk menjelaskan profil usaha yang akan dikembangkan oleh
seorang wirausaha.
PROPOSAL USAHA WIRAUSAHA BARU

Dalam Kegiatan Pencetakan 100.000 Wirausaha Baru


Provinsi Jawa Barat, penilaian kelayakan usaha calon
wirausaha baru dilaksanakan untuk
menyaring/menyeleksi wirausaha baru yang akan
mendapatkan binaan dan pendampingan dari
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Begitu pentingnya proposal usaha, maka hendaknya
penyusunan proposal usaha harus murni di buat oleh
wirausahawan sendiri dan tidak sekedar menyalin proposal
usaha milik orang lain. Proposal usaha pada intinya
mencakup atas sasaran dan strategi.

Sasaran adalah apa yang ingin dicapai perusahaan,


sedangkan Strategi adalah arah tindakan untuk mencapai
sasaran usaha.
Dalam strategi mencakup perihal persiapan perusahaan
untuk menghadapi situsi yang ada.
APAKAH STUDI KELAYAKAN???

Suatu telaah berdasarkan kriteria tertentu untuk


menentukan suatu pilihan usaha yang layak dan usaha
yang layak untuk memperoleh kredit, serta layak bina.
Kriteria tersebut dijadikan sebagai dasar untuk
menentukan jenis usaha yang paling layak untuk
dilakukan, memilih alternatif usaha baru yang
pontensial untuk dilaksanakan, dan kelayakan usaha
dalam memperoleh kredit dan pembinaan.
MANFAAT STUDI KELAYAKAN
INTERNAL
studi kelayakan berguna untuk menilai apakah kegiatan usaha yang akan dilakukan calon
binaan memang layak untuk diberi pinjaman modal atau dibina lebih lanjut.
Menyediakan alat komunikasi bagi wirausahawan untuk memaparkan dan meyakinkan
gagasan nya kepada pihak lain secara menyeluruh.
Membantu wirausahawan untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang akan
dimasukinya.
Persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial yang masuk dalam subjek proposal usaha
dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan
dalam usaha.
Berguna untuk membandingkan antara perkiraan dengan hasil yang nyata. 
Membantu wirausahawan untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang
diharapkan dari sudut pandang pihak lain. 
EXTERNAL

 Bankir sebagai penyedia dan penanam modal


 Investor sebagai penyedia dan penanam investasi dan pemrakarsa
usaha
 Konsumen sebagai pengguna barang dan jasa
 Konsultan sebagai pihak pembina atau tenaga ahli
 Pengacara sebagai pakar hukum dan legalitas
 Pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan monitoring-evaluasi
 Dan sebagainya yang terkait
MEMBUAT STUDI KELAYAKAN
• Sebuah studi kelayakan dapat dikatakan “baik”, bila mampu
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari
kemungkinan berjalannya usaha. Dengan begitu sebuah
studi kelayakan yang baik tidaklah harus menghasilkan
kesimpulan bahwa usaha itu “menguntungkan” atau “layak”
saja.
• Sebuah studi kelayakan menyangkut beberapa aspek,
karena itu seorang penyusun studi kelayakan dituntut untuk
memiliki berbagai kemampuan di bidang ekonomi, sosial,
manajemen, keuangan dan sebagainya. Meski begitu,
penguasan ilmu-ilmu itu tidak berarti seseorang harus
“ahli”. Sering kali “pengalaman” merupakan faktor yang
sangat menentukan, selain penguasaan dasar lainnya.
JENIS STUDI KELAYAKAN USAHA
• Orientasi laba, studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara
ekonomis. Pada umumnya adalah proyek-proyek yang dilaksanakan oleh
pengusaha secara individu yang menanamkan modalnya dalam proyek atau
yang berkepentingan dalam proyek. Sasaran yang ingin dicapai dalam
analisis financial adalah hasil dari modal saham ( equity capital) yang
ditanam dalam usaha.
• Orientasi non laba/social, studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut
bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis. Umumnya, proyek yang dinilai dari segi social benefit adalah
proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi-
organisasi sosial
KEBUTUHAN DATA UNTUK MENILAI
KELAYAKAN USAHA

• Identifikasi data, langkah awal dalam penyiapan penilaian suatu proyek adalah melakukan
identifikasi atau penelusuran dan pengumpulan data yang diperlukan.
• Jenis data, data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau
dihimpun secara langsung melalui wawancara kepada responden, misalnya data kebutuhan
anggota, persepsi anggota terhadap koperasi dan sebagainya, sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui berbagai media informasi, seperti
Buku Laporan RAT, kepustakaan, majalah dan sebagainya
Tabel : Jenis Data yang Dihimpun

No Macam Data Jenis Data


1. Data keadaan umum UKK Sekunder
2. Data aspek yuridis Sekunder
3. Data aspek pemasaran Sekunder, Primer
4. Data aspek organisasi dan manajemen Sekunder
5. Data aspek teknis Sekunder, Primer
6. Data aspek finansial Sekunder, Primer
7. Data aspek ekonomi dan sosial Sekunder, Primer
Diagram : Kaitan Jenis, Sumber dan Teknik
Pengumpulan Data

Primer Jenis Data Sekunder

- Informasi - Studi Dokumen


Sumber Data
- Responden - Catatan

- Observasi - Angket
- Wawancara Teknik - Studi
- Angket Pengumpulan Pustaka/Dokumen
IDENTIFIKASI DATA & PENGUMPULAN DATA
I. Data aspek umum UMK binaan/calon binaan yang diperlukan antara
lain :
• Jumlah anggota koperasi (bagi koperasi)
• Volume usaha
• Perkembangan modal
• Laba yang diperoleh setiap tahun
• Jenis kegiatan usaha
• Jumlah penduduk dimana ukk berada
• Mata pencaharian utama penduduk
• Tingkat pendidikan rata-rata
• Sarana pendidikan
• Pasar
• Sarana komunikasi dan transportasi
• Hasil utama daerah
II. Data yang diperlukan menyangkut aspek yuridis, antara lain :
Bagi koperasi
• Nomor badan hukum didirikannya koperasi
• Surat keputusan rapat anggota tentang pengangkatan pengurus
dan pengawas
• Surat keputusan rapat anggota tentang pelimpahan wewenang dan
kuasa khusus kepada pengurus untuk melakukan perjanjian
khusus
• Surat keputusan rapat anggota tentang pelimpahan wewenang dan
kuasa khusus kepada pengurus untuk menghipotikan harta tetap.
• Akte tanah, IMB untuk gedung, akte jual beli untuk tanah dan
gedung BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) dan surat-surat
harta tetap lainnya
• Beberapa surat ijin yang diperoleh dari instansi terkait dalam
kegiatan usaha, seperti : ijin prinsip dari BKPMD (Badan Koordinasi
Penanaman Modal Daerah), ijin dari Pemda, SIUP, dan sejenisnya.
Bagi Pengusaha Kecil
• Akte tanah, IMB untuk gedung, akte jual beli untuk tanah
dan gedung BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) dan
surat-surat harta tetap lainnya.
• Beberapa surat ijin yang diperoleh dari instansi yang terkait
dalam kegiatan usaha, seperti : ijin prinsip dari BKPMD
(Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah), ijin dari
PEMDA, SIUP dan sejenisnya.
III. Data yang diperlukan menyangkut aspek pemasaran antara lain:
• Potensi pasar (jumlah pembeli, wilayah pemasaran, dan
sebagainnya)
• Daftar perkembangan harga barang-barang yang
menyangkut komoditi yang akan dijadikan jenis usaha
• Rantai/strategi pemasaran yang telah ada
• Daftar perkembangan permintaan pasar
• Daftar perkembangan penawaran pasar
IV. Data yang diperlukan menyangkut aspek organisasi dan manajemen,
antara lain:
• Struktur organisasi dan karyawan yang telah ada
• Daftar identifikasi kebutuhan tenaga kerja
• Rancangan rincian tugas dan fungsi (job description) dari masing-
masing tenaga kerja yang dibutuhkan
V. Data yang diperlukan menyangkut aspek teknis antara lain :
• Lokasi usaha
• Kemungkinan ada tidaknya bahan-bahan bangunan/produksi yang
diperlukan
• Murah tidaknya harga bahan-bahan tersebut
• Bagaimana kondisi sarana dan prasarana yang diperlukan
(bangunan, mesin, kendaraan dan peralatan lainnya).
VI. Data yang diperlukan menyangkut aspek finansial antara lain :
• Rincian biaya investasi dan modal kerja
• Rincian biaya tetap dan biaya variabel yang diperlukan untuk setiap
kegiatan usaha (operasional)
• Sumber modal yang sudah ada
• Laporan R/L proforma
• Penyusunan cash flow
• Perhitungan NPV dan IRR atau kriteria lainnya
VII. Data yang diperlukan untuk aspek ekonomi dan sosial antara lain meliputi :
• Sumbangan proyek bagi penerimaan daerah dan nasional
• Penyerapan tenaga kerja
• Pemanfaatan bahan baku setempat
• Peningkatan standar hidup masyarakat setempat
• Dan lain-lain.
PROSES STUDI GAGASAN USAHA Tahap penemuan ide atau
KELAYAKAN BISNIS perumusan gagasan

TUJUAN
Tahap memformulasikan tujuan
(Visi dan Misi)

ANALISIS/EVALUASI
1. PASAR/PEMASARAN
2. TEKNIS/PRODUKSI/OPERASI Tahap Analisis
3. ORGANISASI DAN MANAJEMEN
4. KEUANGAN
5. ASPEK-ASPEK LAIN

KEPUTUSAN Tahap keputusan

DILAKSANAKAN TIDAK DILAKSANAKAN


20
(GO) (NO GO)
ANALISIS DATA KELAYAKAN
TERHADAP ASPEK-ASPEK USAHA
I. Analisa Aspek Hukum/Yuridis
• Status hukum lokasi usaha
• Masalah tanah merupakan salah satu masalah yang rawan, karena banyak
menimbulkan sengketa. Karena itu, perlu mengetahui dengan jelas bagaimana
status tanah yang akan dijadikan lokasi usaha.
• Status hukum rekanan usaha
• Apabila usaha dilakukan bersama dengan badan usaha lain (baik perusahaan
swasta, perusahaan negara, maupun koperasi), perlu meneliti bagaimana status
hukum badan usaha tersebut.
• Status hukum modal dan pemilik modal
• Aspek Yuridis kinerja yang ditetapkan BUMN Pembina
II. Analisis Aspek Organisasi dan Manajemen
 Kepemilikan.
Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik pribadi (perseorangan) atau milik
bersama (persekutuan) seperti Koperasi, CV, PT. Apa saja keuntungan dan
kerugian dari unit bisnis yang kita pilih tersebut? Hendaknya dipilih yang tidak
berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
 Organisasi.
organisasi apa yang diperlukan? Apakah organisasi lini, organisasi staf, lini dan
staf atau bentuk lainnya. Tentukan jenis yang paling tepat dan efisien.
 Tim Manajemen.
Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain secara
profesional. Tergantung pada skala usaha dan kemampuan yang dimiliki
wirausaha.
 Karyawan
Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah, kualifikasi dan kualitas yang
diperlukan.
III. Analisis Aspek Pasar/Pemasaran
 Kebutuhan dan Keinginan Konsumen,
Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan dan diinginkan konsumen? Berapa
banyak yang mereka butuhkan? Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka
membutuhkan?
 Segmentasi Pasar.
Pelanggan dikelompokan dan diidentifikasi, misalnya berdasarkan geografi,
demografi, dan sosial budaya dan demografis.
 Target.
Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih.
 Nilai Tambah.
Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap rantai
pemasaran mulai dari pemasok, agen, sampai pada konsumen akhir. Nilai tambah
barang dan jasa biasanya diukur dengan harga.
 Masa Hidup Produk.
Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau tidak.
Apakah ukuran lama masa produk lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak?
IV. Analisis Aspek Teknis/Produksi
 Lokasi Operasi.
Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan paling efisien baik bagi
perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya. Misalnya dekat ke pemasok,
dekat ke konsumen, dekat ke alat transport atau di antara ketiganya.
 Volume Operasi.
Harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi perrnintaan, sehingga tidak
teradi kelebihan dan kekurangan kapasitas, Volume operasi yang berkelebihan
akan menimbulkan permasalahan baru dalam penyimpanan.
 Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan
yang akan datang, serta harus disesuaikan dengan luas produksi supaya tidak
terjadi kelebihan kapasitas
 Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan
harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan,
sehingga persediaan tersebut efisien.
 Tenaga Kerja.
Jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam kerja
dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan itu, supaya lebih tepat,
lebih cepat, dan lebih hemat (efisien).
 Lay‑out.
Lay‑out adalah tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi. Lay‑out harus
tepat dan prosesnya praktis sehingga efisien.
V. Analisis Aspek Keuangan

 Kebutuhan Dana.
kebutuhan dana untuk operasional perusahaan, misalnya berapa besarnya
dana untuk aktiva tetap, untuk modal kerja dan pembiayaan awal
 Sumber Dana.
Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana internal
(misalnya modal sendiri, cadangan, laba yang ditahan, penyusutan) dan
modal eksternal (misalnya saham‑saham, obligasi, dan pinjaman).
 Proyeksi Neraca.
Sangat penting untuk mengetahui posisi harta dan kekayaan serta untuk
mengetahui kondisi keuangan lainnya. Misalnya posisi aktiva lancar, aktiva
tetap, pasiva lancar, kewajiban jangka panjang dan kekayaan bersih / Modal
sendiri.
 Proyeksi Rugi & Laba.
Proyeksi rugi & laba dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba atau rugi di
masa yang akan datang. Komponen rugi & laba meliputi proyeksi penjualan, proyeksi
biaya, dan proyeksi rugi /laba bersih.

 Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow).


Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk melaksanakan
kewajiban‑kewajiban keuangannya.
Ada tiga jenis aliran kas, yaitu :
 Aliran kas masuk (cash inflow), merupakan penerimaan‑penerimaan yang berupa
hasil penjualan atau pendapatan.
 Aliran kas keluar (cash outflow), merupakan biaya‑biaya termasuk pembayaran
bunga dan pajak.
 Aliran kas masuk bersih (net cash in‑flow), merupakan selisih dari aliran kas masuk
dan aliran kas keluar ditambah penyusutan dengan diperhitungkan bunga setelah
pajak.
VI. Analisis Aspek Sosial dan Ekonomi
Analisa sosial dan ekonomi yang sering dilakukan untuk melihat besarnya
kontribusi proyek dan efeknya terhadap :
• Penerimaan daerah dan nasional
• Cadangan devisa
• Sektor-sektor yang terkait
• Konsumen
• Tenaga kerja
SAATNYA MENCOBA
MENYUSUN PROPOSAL
USAHA

SEMOGA ILMU YANG

Anda mungkin juga menyukai